cover
Contact Name
Surya Farid Sathotho
Contact Email
suryafarid@isi.ac.id
Phone
+62818462800
Journal Mail Official
tonil@isi.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teater Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Tonil, Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema
ISSN : 14116464     EISSN : 26858274     DOI : DOI: https://doi.org/10.24821/tnl.v19i2
Core Subject : Humanities, Art,
Tonil: Journal of Literature, Theatre, and Cinema Studies, issn: 1411-6464 (print) and issn: 2685-8274 (online), is a scientific journal in the fields of Theatre/Arts creations & studies under the publication banner of Theatre Department, Faculty of Performing Arts in Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta (ISI Yogyakarta). TONIL publication emphasizes its role as a medium for communication, discussion, advocation and literary refinement. TONIL serves as a vessel to accommodate the ideas and criticism from the artists, scientists, practitioners, and also all positions involved in the field of Theatre and Performing Arts
Articles 80 Documents
PEMERANAN TOKOH AKU DALAM NASKAH MY FRIEND HAS COME KARYA TOSHIRO SUZUE rangga dwi apriadinnur
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 15, No 1 (2018): 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v15i1.2782

Abstract

Abstrak: My Friend Has Come menceritakan tokoh Aku yang memiliki keunikan psikologis dan sosiologis. Tokoh Aku adalah seorang introvert dengan kecenderungan skizofrenia. Dalam cerita, ia juga dikatakan sebagai hikikomori, sebutan dalam Bahasa Jepang terhadap orang yang melakukan penarikan diri dari interaksi sosial. Untuk memahami dan memerankan tokoh Aku ini, penulis melakukan penelitian kualitatif dengan studi pustaka tentang psikologi, hikikomori, dan juga menonton referensi lain dengan tokoh serupa dengan tokoh Aku. Penulis menggunakan metode pendekatan Magic If oleh Stanislavski dengan gaya akting realisme. Kata kunci: Hikikomori, introvert, magic if, realisme, skizofrenia Abstract: My Friend Has Come tells the character I who is very unique both psychologically and sociologically. The character I is an introvert with signs of schizoprenia. In the story, this I is also called as a hikikomori, a nickname in Japanese language to people who isolate themselves from social interaction. To understand and to act as character I, the writer does qualitative research by studying relevant literature about psychology, hikikomori, and also watching other references with similar characterization as character I. The writer uses Stanilavski’s method of Magic If with realism acting style. Key words: Hikikomori, introvert, magic if, realism, schizophrenia
KISAH PANJI PADA RELIEF CANDI SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN FILM philipus nugroho hari wibowo
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 15, No 1 (2018): 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v15i1.2783

Abstract

Abstrak: Penciptaan karya film ini terinspirasi relief Panji pada Candi Kendalisodo di Gunung Penanggungan, Jawa Timur. Panji merupakan cerita asli Indonesia yang digubah dalam berbagai versi sastra: kidung, lisan, juga relief pada candi. Dengan metode penciptaan Road Movie dan Theory of Adaptation Hutcheon, kisah Panji diadaptasi dari relief menjadi sekumpulan peristiwa berbentuk film perjalanan. Penciptaan ini menghasilkan sebuah film pendek berdurasi 15 menit dengan judul “Melacak yang Tersurat”. Kata Kunci : Cerita Panji, Relief, Kendalisodo, Film Perjalanan, Adaptasi Abstract: The creation process behind this movie is inspired by the Tale of Panji carved in Candi Kendalisodo's stone wall at Gunung Penanggungan, East Java. Panji is one of Indonesian original stories and has been told in various literary forms: hymn, oral story, and also carved into temple. With the Road Movie creation method and Hutcheon's Theory of Adaptation, the Tale of Panji is adapted from stone carvings to a sequence of events told in a road movie. This creation produces a short movie in 15 minutes duration titled “Melacak yang Tersurat” (Tracking the Facts). Key words : Tale of Panji, Stone Carving, Kendalisodo, Road Movie, Adaptation
LAKON PERJALANAN KE BARAT EPISODE SUN GO KONG DI NEGERI KALINGGA DALAM OPERA CINA SANGGAR MEKAR TERATAI SEMARANG afifah emi nuzulia
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 15, No 1 (2018): 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v15i1.2784

Abstract

Abstrak: Opera Cina merupakan hiburan populer yang mengadaptasi legenda dan mitos Tionghoa ke dalam bentuk pertunjukan. Opera ini disebarkan dan dipentaskan di berbagai negara, salah satunya di Semarang, Indonesia, oleh Sanggar Mekar Teratai. Sanggar ini mementaskan Opera Cina berjudul Sun Go Kong di Negeri Kalingga sebagai wujud akulturasi kebudayaan masyarakat Tionghoa dengan masyarakat setempat. Melalui metode Kernodle, akan dijabarkan tiga tahapan pementasan teater dengan hasil akhir berupa kritik terhadap unsur-unsur Opera Cina ini. Kata kunci: Opera Cina, legenda dan mitos Tionghoa, akulturasi, Semarang, Sanggar Mekar Teratai Abstract: Chinese Opera is a popular entertainment that adapts Chinese legends and myths for performances. This opera is spread and performed in various countries, one of them being in Semarang, Indonesia, by Sanggar Mekar Teratai. This studio performs a Chinese Opera titled Sun Go Kong di Negeri Kalingga (Sun Go Kong in Country of Kalingga) as a form of acculturation between the Chinese and the local's culture. Through Kernodle's method, it shall be discussed on how a theatre should be prepared in three stages with the final result as a critic against this Chinese Opera's elements. Key words: Performance, Chinese opera, Chinese legend and myth, acculturation, Semarang, Sanggar Mekar Teratai.
PENCIPTAAN NASKAH DRAMA LOLO TRANSFORMASI KEHIDUPAN PENARI SINTREN PEMALANG evi putrianti
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 15, No 1 (2018): 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v15i1.2785

Abstract

Abstrak: Penciptaan naskah drama Lolo merupakan sebuah naskah transformasi kehidupan penari sintren Pemalang. Proses penciptaan naskah drama Lolo dilakukan dengan metode penciptaan menurut Graham Wallas, teori feminisme dilengkapi dengan teori tingkah laku sosial. Tahapan yang dilakukan dalam penciptaan naskah drama Lolo adalah dengan cara melakukan observasi dan wawancara, membaca tinjauan pustaka serta membaca karya-karya terdahulu. Setelah semua data terkumpul, proses selanjutnya adalah mengolahnya menjadi sebuah naskah drama utuh, yang menghasilkan sebuah naskah drama Lolo bertemakan transformasi kehidupan. Kata kunci: Transformasi, Sintren Pemalang, Teori Feminisme, Graham Wallas. Abstract: The creation of the Lolo play script creation is based on Pemalang sintren dancers’ lives. The creation process is done by Graham Wallas’ creation method and feminism combined with behaviorism theory. Steps being done in Lolo’s creation are doing observation, interview, literary review, and also by consulting previous reference studies. After all the data has been gathered, the next step proceeds to create the script in unity, resulting in: Lolo play script of life transformation. Key words: Performance, Chinese opera, Chinese legend and myth, acculturation, Semarang, Sanggar Mekar Teratai. 
PENYUTRADARAAN DRAMA MUSIKAL HAMLET KARYA WILLIAM SHAKESPEARE amanda putri devanti
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 15, No 1 (2018): 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v15i1.2791

Abstract

Abstrak: Hamlet, sebuah kisah tragedi oleh Shakespeare membawa pesan moral, sosial, dan politik. Drama ini mengisahkan sumpah dan upaya Pangeran Hamlet untuk membalas dendam. Penelitian ini akan menuliskan bagaimana naskah Hamlet diangkat ke dalam bentuk drama musikal, dengan tari, musik, dan nyanyian. Dalam persiapan adaptasi ini, dilakukan pemilihan dan pelatihan aktor serta perancangan panggung dan tata artistik. Drama musikal ini khususnya ditujukan kepada para generasi muda, karena melihat jarangnya teater klasik dengan kemasan masa kini. Kata Kunci: Hamlet, Drama Musikal, Generasi muda Abstract: Hamlet, a tragedy written by Shakespeare, is full of moral, social, and political value. This drama tells about Prince Hamlet's vow and effort to get revenge. This research explains how the Hamlet play script is adapted into musical drama, with dance, music, and songs. In preparation for this adaptation, there will be casting and training process for the actors, along with stage and artistic planning. This musical drama is mainly aimed to younger generation to counter the lack of classic theatre in modern style. Key Words: Hamlet, Drama Musical, Young generation
PEMERANAN TOKOH SCAPIN DALAM NASKAH AKAL BULUS SCAPIN KARYA MOLIERE TERJEMAHAN ASRUL SANI dwi juniarto
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 15, No 2 (2018): 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v15i2.3019

Abstract

Abstrak: Pemeranan tokoh Scapin dalam naskah Akal Bulus Scapin merupakan perancangan akting komedi. Bentuk akting komedi ini memfokuskan pencarian bentuk-bentuk ekspresi yang karikatural. Tujuan dari pemeranan tokoh Scapin ini adalah agar pembaca khususnya pelaku seni peran agar dapat menemukan dan mengetahui cara bermain akting komedi tokoh Scapin dalam naskah Akal Bulus Scapin dengan  permainan gaya akting komedi. Komedi farce digunakan sebagai metode dalam proses pemeranan tokoh dalam naskah ini. Proses penciptaan permainan akting komedi ini menghasilkan kesimpulan bahwa seorang aktor terlebih dahulu harus paham tentang tiga dimensi tokoh yang akan dimainkannya: fisiologi, sosiologi, dan psikologi. Selain itu penting untuk mengeksplorasi gestur komikal, intensitas dan suara aktor, kecepatan (spontanitas) penampilan dan suara, pola-pola keganjilan (ketaklaziman), dan surprise (kejutan). Kata kunci: aktor, komedi, farce, Molière  Abstract: Scapin character acting in the script of the Akal Bulus Scapin is a comedy acting design. This form of comedy focused on the search for comical expression acting. The purpose of the Scapin character acting is especially for the actors, so be able to find and know how to play comedy acting on the Scapin characters in the Akal Bulus Scapin scripts with a comedy style. Farce comedy is used as a method in the characterization process in this playscript. The creation process of the comedy resulting in the conclusion that an actor must first understand the three dimensions of the character he will play: physiology, sociology, and psychology. Also, it is important to explore comical gestures, the actor's voice, the spontaneity of appearance, sound, peculiarity, and surprises. Key word: actor, comedy, farce, Molière
PRESENTASI TOKOH ESTELLE DALAM NASKAH PINTU TERTUTUP KARYA JEAN PAUL SARTRE TERJEMAHAN ASRUL SANI DENGAN MENGGUNAKAN TEORI PSIKOANALISIS eyes putri
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 15, No 2 (2018): 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v15i2.3020

Abstract

Abstrak: Naskah yang akan digunakan dalam studi pemeranan ini adalah Pintu Tertutup karya Jean Paul Sartre yang diterjemahkan Asrul Sani dari judul asli Huis Clos (1945). Studi pemeranan ini akan menggunakan pendekatan presentasi (realis) sebagai metode analisis naskah, mengolah dialog dan transformasi aktor. Analisis karakter yang digunakan sebagai basis eksplorasi peran adalah menggunakan teori psikoanalisis Freud. Hasil dari studi karakter dan naskah memungkinkan pemeran dalam memerankan tokoh secara penuh perasaan, kuat dan ekspresif. Kata kunci: presentation, realis, transformasi, psikoanalisis  Abstract: The playscript used in this characterization study is the Pintu Tertutup, the work of Jean-Paul Sartre, translated by Asrul Sani from the original title Huis Clos (1945). This study used the presentation (realist) approach as a method of character creation, dialogue and transforming actors. Character analysis used as the basis for role exploration using Freud's psychoanalytic theory. The results of character and playscript analysis enable the actor to impersonate the character in a full, strong and expressive feeling. Key words: presentation, realist, transformation, psychoanalysis
PENCIPTAAN TOKOH ROSE THOMAS DALAM NASKAH PERANGKAP KARYA EUGENE O’NEILL TERJEMAHAN FARIED. ABE nindya pramesti
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 15, No 2 (2018): 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v15i2.3021

Abstract

Abstrak: Naskah Perangkap karya Eugene O’Neill (terjemahan Faried W. Abe) bercerita tentang kondisi ketidakadilan yang dialami oleh perempuan. Tokoh Rose Thomas dalam naskah tersebut merupakan seorang pelacur muda berusia 22 tahun, memiliki bayi, dan mengidap TBC. Karya pemeranan ini menggunakan teori akting realis Stanislavski untuk menghadirkan tingkah laku manusia secara wajar diatas panggung. Proses penciptakan karakter tokoh dilalui dengan langkah: membedah naskah; membuat biografi tokoh berdasarkan data dalam naskah; dan kemudian latihan pemeranan realis dengan pemeran tokoh pelangkap lain.  Kata kunci: Rose, Eugene O’Neill, Pelacur, TBC, Kekerasan, Perangkap,  Realis, Stanislavski  Abstract: Perangkap, a playscript by Eugene O'Neill (translation of Faried W. Abe) tells the story of the conditions of injustice experienced by women. Rose Thomas in the script is a young prostitute aged 22 years, had a baby and has tuberculosis. This role play uses Stanislavski's realist acting theory to present human behavior naturally on stage. The process of creating character traits is passed through the steps: dissecting the script; make biographies of figures based on data in the script; then practice the realist role-playing with the cast of the other trapping characters. Key words:  Rose, Eugene O'Neill, The Web, Prostitute, Tuberculosis, Violence, Realist, Stanislavski
PENYUTRADARAAN DRAMA MUSIKAL SECANGKIR TEH KARYA ROMUALDO SITUMORANG byta indrawati
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 15, No 2 (2018): 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v15i2.3022

Abstract

Abstrak: Naskah drama Secangkir Teh merupakan kisah dari seorang anak yang mempunyai impian menjadi Cinderella. Naskah drama Secangkir Teh dipilih karena belum pernah dipentaskan. Alasan pemilihan bentuk pertunjukan drama musikal dikarenakan memiliki unsur yang kompleks sebagai sebuah pertunjukan. Teori yang digunakan adalah teori penyutradaraan dari Gordon Craig. Penyutradaraan drama musikal Secangkir Teh ini menggunakan tiga metode yang meliputi bedah naskah, latihan dasar-dasar teater, dan latihan bernyanyi. Naskah Secangkir Teh karya Romualdo Situmorang kemudian telah dipentaskan  pada tanggal 05 Juni 2018 di Gedung Societed Militair Taman Budaya Yogyakarta pukul 20.00 WIB dengan baik dan lancar. Kata kunci: naskah Secangkir Teh, Impian, penyutradaraan, drama musikal.  Abstract: Secangkir Teh play script is a story of a child who has a dream of being Cinderella. Secangkir Teh play script was chosen because it had never been performed. The reason for choosing this play as a musical is because it has a complex element as a performance. The theory used is directing theory from Gordon Craig. The directing of Secangkir Teh play script uses three methods which includes play script breakdown, theater basics exercises, and singing practices. Secangkir Teh play script by Romualdo Situmorang has finally been smoothly performed on June 5, 2018 at the Societet Militair Building in Taman Budaya Yogyakarta at 20.00 WIB. Keywords: Secangkir Teh,  play script, Dream, directing, musical drama.
PENCIPTAAN TOKOH JERRY PADA NASKAH DRAMA THE ZOO STORY KARYA EDWARD ALBEE i gusti patra
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 15, No 2 (2018): 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v15i2.3023

Abstract

Abstrak: Lakon ini berbicara tentang dampak modernisasi sebuah masyarakat yang membuat orang-orang menderita keterasingan pada kehidupan yang mereka miliki. Tujuan penciptaan tokoh atau karya pemeranan naskah The Zoo Story karya Edward Albee utamanya adalah sebagai media eksplorasi aplikasikan metode pelatihan Stanislavsky dalam tokoh Jerry dalam naskah. Naskah dan karakter tokoh dibahas menggunakan psikoanalisis Freud dan teori struktur dan tekstur. Proses penciptaan tokoh atau pemeranan ini telah terlaksana dengan baik meski terdapat sedikit kendala. Kata kunci : Modernisasi, Optimisme Amerika, Stanislavsky  Abstract: This playscript talks about the impact of the modernization of a society that makes people suffer from alienation to their lives. The purpose of character creation on this "The Zoo" playscript by Edward Albee is primarily as an exploration medium to apply Stanislavsky's training methods in Jerry's character. The playscript and characters are discussed using Freud's psychoanalysis and theories of structure and texture. The character creation process has been carried out well despite a few obstacles. Key words: modernization, American Optimism, Stanislavsky