cover
Contact Name
laelatus Syifa Sari Agustina
Contact Email
laelatussyifa.sa@staff.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
wacana@mail.uns.ac.id
Editorial Address
Gedung D Fakultas Kedokteran UNS Jl. Ir. Sutami no. 36A, Kota surakarta (solo), Jebres, Jawa Tengah, 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
WACANA
ISSN : 20850514     EISSN : 27161625     DOI : https://doi.org/10.13057/wacana.v12i1
Wacana adalah wadah pengembangan psikologi di indonesia khususnya dibidang indegenous yang memuat naskah-naskah ilmiah penelitian empiris. Psikologi dalam ranah indegenous mengkhususkan diri pada studi yang mengangkat seni, etnis, budaya, nilai-nilai kepercayaan, spiritualitas, agama dan kearifan lokal yang saling mempengaruhi proses sosial dan proses individual serta hubungan intra dan/atau inter kelompok dan lingkungan. Kajian dalam bidang-bidang psikologi lainnya dapat dimuat dalam Wacana sepanjang memiliki relevansi dengan psikologi khusunya bidang indegenous.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2015)" : 8 Documents clear
Hubungan antara Kematangan Emosi dan Religiusitas dengan Frekuensi Masturbasi pada Siswa Kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta Elissa Febriani Purnamasari; Istar Yuliadi; Nugraha Arif Karyanta
Wacana Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.97 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i1.74

Abstract

Hubungan antara Kematangan Emosi dan Religiusitas dengan Frekuensi Masturbasi pada Siswa Kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta Correlation between Emotional Maturity and Religiousity towards Frequency of Masturbation on The Eleventh Grade Male Students of SMK Katolik St. Mikael Surakarta Elissa Febriani Purnamasari, Istar Yuliadi, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami perubahan baik dari segi fisik maupun psikologis. Sejalan dengan perubahan tersebut, remaja laki-laki memiliki dorongan seksual yang besar. Banyak remaja laki-laki memilih melakukan masturbasi sebagai penyaluran dorongan seksualnya. Remaja yang memiliki kematangan emosi dan religiusitas yang tinggi dapat mengontrol frekuensi masturbasinya sendiri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui : (i) Hubungan antara kematangan emosi dan religiusitas dengan frekuensi masturbasi pada siswa kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta; (ii) Hubungan antara kematangan emosi dengan frekuensi masturbasi pada siswa kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta; (iii) Hubungan antara religiusitas dengan frekuensi masturbasi pada siswa kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta. Sampling menggunakan purposive total sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner frekuensi masturbasi, skala kematangan emosi dan skala religiusitas. Kuesioner frekuensi masturbasi terdiri dari 5 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,802. Skala kematangan emosi terdiri dari 32 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,892. Skala religiusitas terdiri dari 37 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,936. Berdasarkan teknik analisis regresi ganda diperoleh F hitung < F tabel (1,178 < 3,085) ; p = 0,312 (p>0,05). Koefisien determinasi (R²) variabel prediktor terhadap variabel kriterium sebesar 2,3 % dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dan religiusitas dengan frekuensi masturbasi pada siswa kelas XI SMK Katolik St. Mikael Surakarta. Secara parsial menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dengan frekuensi masturbasi dengan koefisien korelasi (r) sebesar -0,035; p=0,722 (p>0,05) tidak terdapat hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan frekuensi masturbasi dengan koefisien korelasi (r) sebesar -0,099; p=0,319 (p>0,05). Kata Kunci : Kematangan Emosi, Religiusitas, Frekuensi Masturbasi
Hubungan Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Hardiness pada Remaja yang Mengalami Residential mobility di Keluarga Militer Sharen Junifa Clarabella; Hardjono .; Arif Tri Setyanto
Wacana Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.286 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i1.79

Abstract

Hubungan Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Hardiness pada Remaja yang Mengalami Residential mobility di Keluarga Militer Relation of Self-Adjustment and Peers Social Support with Hardiness in Residential mobility Adolescents of Military Family Sharen Junifa Clarabella, Hardjono, Arif Tri Setyanto Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyesuaian diri dan dukungan sosial teman sebaya dengan hardiness. Residential mobility merupakan kepindahan individu dari satu lokasi ke lokasi lain yang menyebabkan perubahan tempat tinggal dan sekolah atau kombinasi keduanya. Tingkat residential mobility yang tinggi dapat ditemukan di keluarga militer yang setidaknya akan mengalami kepindahan setiap 1-2 tahun sekali. Residential mobility menjadi pengalaman besar yang berpengaruh bagi remaja dan menjadi sumber stres tersendiri karena kaitannya dengan tuntutan menyesuaikan diri dan minimnya dukungan teman sebaya yang tersedia di lingkungan baru. Dampak negatif residential mobility dapat diminimalkan dengan memiliki kepribadian tangguh atau hardiness yang dapat membantu remaja menghadapi lingkungan yang berubah-ubah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan sampel 65 remaja yang mengalami residential mobility di keluarga militer. Hasil pengujian korelasi menunjukan nilai korelasi (R) sebesar 0,520 dengan sig. 0,000 (P
Studi Kasus Proses Pencapaian Kebahagiaan pada Ibu yang Memiliki Anak Kandung Penyandang Asperger’s Syndrome Kiki Dwi Maharani; Suci Murti Karini; Rin Widya Agustin
Wacana Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.022 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i1.75

Abstract

Studi Kasus Proses Pencapaian Kebahagiaan pada Ibu yang Memiliki Anak Kandung Penyandang Asperger’s Syndrome Case Study of Happiness Achievement Process on Mother whose Children with Asperger’s Syndrome Kiki Dwi Maharani, Suci Murti Karini, Rin Widya Agustin Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Kebahagiaan menjadi salah satu tujuan hidup bagi mayoritas individu yang bisa dicapai dengan membentuk persepsi positif terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan. Kebahagiaan harus diperjuangkan pencapaiannya, sekalipun kenyataan yang terjadi seringkali diluar harapan individu. Memiliki anak penyandang gangguan perkembangan seperti Asperger’s Syndrome dapat menjadi sebuah tragic event bagi individu, khususnya ibu. Ibu sebagai seorang individu berhak untuk merasakan kebahagiaan di dalam diri dan hidupnya sekalipun memiliki anak penyandang Asperger’s Syndrome. Ada serangkaian proses yang dilalui seorang ibu sejak menerima diagnosis gangguan Asperger’s Syndrome pada anak hingga akhirnya mencapai kebahagiaan dalam hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pencapaian kebahagiaan pada ibu yang memiliki anak kandung penyandang Asperger’s Syndrome. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus yang diharapkan dapat menggali fokus penelitian secara mendalam. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang wanita berusia 18-40 tahun yang memiliki anak terdiagnosis Asperger’s Syndrome. Metode penelitian yang digunakan adalah riwayat hidup, wawancara, observasi, The Childhood Autism Rating Scale (CARS), dan Australian Scale for Asperger’s Syndrome (ASAP). Hasil penelitian menggambarkan adanya serangkaian proses pencapaian kebahagiaan yang dilalui ibu dari anak Asperger’s Syndrome. Diagnosis gangguan Asperger’s Syndrome yang terjadi pada anak pertama menjadi sebuah peristiwa tragis dalam kehidupan subjek. Subjek merasa tidak siap menerima kenyataan tentang diagnosis gangguan tersebut dan membuatnya sangat menyesali keadaan, banyak menuntut anak untuk tumbuh seperti anak lain, hingga akhirnya subjek kehilangan makna hidupnya. Kelahiran anak kedua subjek, menjadi sebuah momentum yang menyadarkan subjek ditengah keterpurukannya bahwa anak pertamanya memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik sekalipun memiliki gangguan perkembangan. Momentum ini memacu subjek untuk segera bangkit dari kondisi terpuruk. Subjek berusaha memahami gangguan anak lebih dalam untuk membekali diri dalam upaya memfasilitasi dan membantu anak untuk berkembang optimal Subjek memiliki komitmen kuat dalam diri untuk terus berjuang mengasuh anak. Aktivitas yang dilakukan subjek saat ini selalu berorientasi pada kesembuhan anak. Subjek menilai kenyataan gangguan Asperger’s Syndrome pada anak sebagai ujian sekaligus berkah. Makna kebahagiaan menurut subjek adalah mensyukuri segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya, termasuk memiliki anak penyandang Asperger’s Syndrome. Kata kunci: proses mencapai kebahagiaan, ibu, anak Asperger’s Syndrome Kata kunci: proses mencapai kebahagiaan, ibu, anak Asperger’s Syndrome
Pengaruh Supportive Expressive Group Therapy terhadap Penurunan Tingkat Stres dan Peningkatan Tingkat Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara yang sedang Menjalani Proses Kemoterapi Annisa Nursanti Ardhina; Salmah Lilik; Aditya Nanda Priyatama
Wacana Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.459 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i1.76

Abstract

Pengaruh Supportive Expressive Group Therapy terhadap Penurunan Tingkat Stres dan Peningkatan Tingkat Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara yang sedang Menjalani Proses Kemoterapi The Effect of Supportive Expressive Group Therapy on Reducing Stress Levels and Improving Level of Quality of Life on Breast Cancer Patients Undergoing Chemotherapy Ayu Anissa Nur Prafitri Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Pasien kanker payudara yang sedang menjalani proses kemoterapi akan mengalami dampak fisik dan dampak psikologis. Dampak psikologis yang dialami adalah peningkatan tingkat stres dan penurunan tingkat kualitas hidup. Stres adalah stres adalah suatu keadaan yang dialami oleh seseorang untuk melakukan sebuah usaha penyesuaian diri sebagai wujud penyeimbangan kondisi fisik dan psikologis yang dihasilkan oleh perubahan lingkungan yang diterima. Sedangkan kualitas hidup adalah sebuah kondisi seseorang yang menggambarkan kepuasan hidup terhadap kebutuhan kesejahteraan fisik, psikologis, dan sosial yang telah dihadapi. Dampak psikologis tersebut dapat diatasi dengan psikoterapi yaitu Supportive Expressive Group Therapy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Supportive Expressive Group Therapy terhadap penurunan tingkat stres dan peningkatan kualitas hidup. Supportive Expressive Group Therapy merupakan suatu psikoterapi kelompok yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, guna membantu pasien untuk mengekpresikan kondisi fisik, psikologis dan sosial yang dirasakannya sehingga mampu menurunkan tingkat stres dan meningkatkan tingkat kualitas hidup untuk menuju hidup yang lebih baik dalam menjalani proses terapi pengobatan khususnya kemoterapi. Subjek penelitian ini adalah pasien wanita kanker payudara di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Desain penelitian ini adalah desain eksperimen pretest-posttest control group design dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing sebanyak 4 orang. Kelompok eksperimen diberikan Supportive Expressive Group Therapy sebanyak tujuh sesi selama tiga hari dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi, studi kasus, role play, simulasi, permainan dan latihan. Instrumen terapi yang digunakan adalah modul terapi, buku kerja, buku evaluasi. Metode pengumpulan data penelitian yaitu berupa skala stres, skala kualitas hidup EORTC QLQ-C30 dan skala kualitas hidup EORTC QLQ-BR23. Koefisien reliabilitas seluruh skala tergolong baik, yaitu skala stres dengan rtt sebesar 0.963, skala EORTC QLQ-C30 dengan rtt sebesar 0,957 dan skala EORTC QLQ-BR23 dengan rtt sebesar 0,934. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik nonparametrik uji 2 Sampel Independen Mann-Whitney dengan bantuan komputer program SPSS for MS windows versi 16.0. Berdasarkan hasil perhitungan uji 2 Sampel Independen Mann-Whitney, pada analisis tingkat stres diperoleh nilai z sebesar -2,309 dan nilai uji signifikansi (p) sebesar 0,021 (p
Pencegahan Psikopatologi Pada Anak Dan Remaja Melalui Intervensi Kesehatan Mental Berbasis Sekolah: Review Literatur Usmi Karyani
Wacana Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.818 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i1.72

Abstract

PENCEGAHAN PSIKOPATOLOGI PADA ANAK DAN REMAJA MELALUI INTERVENSI KESEHATAN MENTAL BERBASIS SEKOLAH: REVIEW LITERATUR Usmi Karyani Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta usmi.karyani@ums.ac.id Subandi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta masubandi@gmail.com Abstrak Transisi anak menuju remaja berisiko memunculkan masalah kesehatan mental bahkan psikopatologi. World Health Organization (WHO) memperkirakan secara global masalah psikopatologi pada anak dan remaja akan menjadi salah satu dari lima masalah utama yang menyebabkan disabilitas, morbiditas, atau bahkan mortalitas. Psikopatologi yang banyak terjadi pada usia anak dan remaja adalah kecemasan, depresi, dan gangguan perilaku. Salah satu upaya yang direkomendasikan untuk mengantisipasi semakin tingginya prevalensi psikopatologi pada anak dan remaja adalah melakukan program intervensi kesehatan mental berbasis sekolah. Artikel ini menyajikan hasil review sistematis terhadap 10 artikel penelitian yang terdiri dari 13 studi mengenai efek intervensi kesehatan mental berbasis sekolah untuk mencegah masalah psikopatologi pada anak dan remaja, khususnya kecemasan, depresi, dan gangguan perilaku. Review terhadap 13 sampel studi menunjukkan bahwa intervensi didominasi untuk mengatasi simptom internalisasi yakni depresi dan kecemasan. Pada usia sekolah dasar, pendekatan yang efektif adalah pendekatan yang berbasis pada humanistik yang diimplementasikan dalam bentuk konseling kelompok dan individu. Intervensi melalui endekatan cognitive behavioral tidak efektif untuk usia sekolah dasar, namun efektif untuk usia sekolah menengah.
Hubungan antara Efikasi Diri dan Optimisme dengan Keterikatan pada Karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo Pratiwi Putri, Vicka; Nanda Priyatama, Aditya; Arif Karyanta, Nugraha
Wacana Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.943 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i1.77

Abstract

Hubungan antara Efikasi Diri dan Optimisme dengan Keterikatan pada Karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo Relationship between Self-Efficacy and Optimism with Engagement on The Employees of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Branch of Solo Vicka Pratiwi Putri , Aditya Nanda Priyatama , Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret ABSTRAK Keterikatan karyawan merupakan faktor yang memainkan peran penting dalam upaya peningkatan daya saing perusahaan. Karyawan yang terikat akan secara mendalam peduli dengan apa yang dilakukannya dan berkomitmen untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaannya. Keyakinan karyawan terhadap kemampuannya untuk dapat melakukan yang terbaik (efikasi diri) akan membuat karyawan semakin terikat dengan perusahaan. Harapan karyawan yang positif terhadap hasil dari apa yang telah ia kerjakan (optimisme) juga menyebabkan peningkatan keterikatan karyawan. Oleh karena itu, setiap perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki efikasi diri dan optimisme yang tinggi agar dapat mendorong karyawan untuk lebih terikat terhadap perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan optimisme dengan keterikatan pada karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo, untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan keterikatan pada karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dengan keterikatan pada karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo. Subjek dalam penelitian ini adalah 50 karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria yaitu karyawan tetap, bekerja selama minimal 2 tahun dan berusia 25-44 tahun. Penelitian ini menggunakan tiga instrumen pengumpulan data antara lain skala keterikatan karyawan yang diadaptasi dari UWES dengan jumlah aitem valid sebanyak 17 aitem dan reliabilitas 0,953, skala efikasi diri yang dibuat oleh peneliti dengan jumlah aitem valid sebanyak 37 aitem dan reliabilitas 0,920 dan skala optimisme yang diadaptasi dari skala yang dibuat oleh Seligman dengan jumlah aitem valid sebanyak 18 aitem dan reliabilitas 0,779. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan nilai F hitung 29,177 > F tabel 3,195 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) dan R sebesar 0,744. Hal ini berarti bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri dan optimisme dengan keterikatan karyawan. Nilai koefisien determinan (R Square) sebesar 0,554 artinya efikasi diri dan optimisme memberi sumbangan efektif (SE) sebesar 55,4% terhadap keterikatan karyawan. Sedangkan sumbangan masing-masing 35,84% untuk variabel efikasi diri dan 19,56% untuk optimisme. Hasil tersebut menunjukkan bahwa efikasi diri dan optimisme memiliki sumbangan pengaruh terhadap keterikatan karyawan. Kata kunci: keterikatan karyawan, efikasi diri, optimisme
Hubungan antara Kebutuhan Aktualisasi Diri dengan Stres Kerja pada Perawat Wanita Berperan Ganda di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Wina Rosiano, Maria; Hardjajani, Tuti; Yusuf, Munawir
Wacana Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.752 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i1.73

Abstract

Hubungan antara Kebutuhan Aktualisasi Diri dengan Stres Kerja pada Perawat Wanita Berperan Ganda di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten The Relationship between Self-Actualization Need with Work Stress in Female Nurse with Double Role in RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Maria Wina Rosiano, Tuti Hardjajani, Munawir Yusuf Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret ABSTRAK Ibu yang bekerja harus dapat menjalankan peran sebaik mungkin, baik di lingkungan kerja maupun di rumah. Lingkungan kerja dapat menjadi sumber stres bagi ibu bekerja terutama bagi pekerjaan yang memiliki tanggung jawab besar, seperti perawat. Seorang wanita yang menjalankan peran ganda memiliki beberapa alasan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, mengembangkan kemampuan, maupun mengaktualisasikan diri. Apabila kebutuhan aktualisasi diri tidak terpenuhi maka akan menimbulkan penderitaan pada diri orang tersebut yang dapat memicu frustrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebutuhan aktualisasi diri dengan stres kerja pada perawat wanita berperan ganda di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Populasi dalam penelitian adalah perawat wanita yang telah menikah dan memiliki anak di bangsal rawat inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten berjumlah 164 orang. Sampel penelitian berjumlah 116 orang dan sampling penelitian ini adalah purposive total sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala kebutuhan aktualisasi diri dengan jumlah aitem 38 valid dan reliabilitas 0,916 serta skala stres kerja sejumlah 34 aitem valid dengan reliabilitas 0,891. Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment Pearson, diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,390; p = 0,000 (p
Hubungan antara Self-efficacy dan Hardiness dengan Work engagement pada Anggota DPRD Kota Surakarta Nugraini Aprilia; Aditya Nanda Priyatama; Pratista Arya Satwika
Wacana Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.86 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v7i1.78

Abstract

Hubungan antara Self-efficacy dan Hardiness dengan Work engagement pada Anggota DPRD Kota Surakarta The Relationship Between Self-efficacy and Hardiness with Work engagement on Surakarta City Council Members Nugraini Aprilia, Aditya Nanda Priyatama, Pratista Arya Satwika nugrainiaprilia@gmail.com Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Work engagement adalah suatu keadaan positif mengenai pemenuhan pekerjaan yang berupa keterlibatan secara fisik, kognitif dan emosional selama menjalankan peran kerjanya. Sumber Daya Manusia yang memiliki engagement terhadap pekerjaannya akan membantu tercapainya tujuan dari organisasi tempatnya bekerja. Pada anggota DPRD Kota Surakarta, work engagement yang tinggi akan membantu tercapainya tiga fungsi DPRD, yaitu fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. Work engagement pada suatu individu dipengaruhi oleh berbagai variabel, diantaranya yaitu self-efficacy dan hardiness. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dan hardiness dengan work engagement, hubungan antara self-efficacy dengan work engagement, dan hubungan antara hardiness dengan work engagement pada anggota DPRD Kota Surakarta. Populasi dalam penelitian ini merupakan 45 anggota DPRD Kota Surakarta periode 2014-2019. Sampling yang digunakan adalah total sampel. Sampel penelitian berjumlah 44 anggota DPRD Kota Surakarta. Instrumen yang digunakan adalah skala work engagement, skala self-efficacy, dan skala hardiness. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan nilai Fhitung sebesar 3,066 (< Ftabel 3,18) dengan p > 0,05, dan nilai R = 0,361. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,130 atau 13%, dimana sumbangan efektif self-efficacy sebesar 10,49% dan sumbangan efektif hardiness sebesar 2,50%. Secara parsial, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-efficacy dengan work engagement (rx1y = 0,276), p > 0,05; serta tidak terdapat hubungan antara hardiness dengan work engagement (rx2y = 0,108), p > 0,05. Kesimpulan pada penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-efficacy dan hardiness dengan work engagement, antara self-efficacy dengan work engagement, dan antara hardiness dengan work engagement pada anggota DPRD Kota Surakarta. Peningkatan kualitas aspek dedication dan aspek absorption akan berpengaruh terhadap tingkat work engagement yang tinggi. Kata kunci: hardiness, self-efficacy, work engagement

Page 1 of 1 | Total Record : 8