cover
Contact Name
I Komang Mertayasa
Contact Email
kmertayasa19@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bawiayahfda@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu
ISSN : 20896573     EISSN : 26141744     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Bawi Ayah Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu dengan e-ISSN 2614-1744 dan p-ISSN 2089-6573 adalah jurnal dengan peer-review yang diterbitkan oleh Fakultas Dharma Acarya Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang, Palangka Raya. Diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan Oktober. Jurnal ini menerbitkan tinjauan terkini dari hasil pemikiran dan penelitian tentang Pendidikan agama dan kajian budaya dalam Agama hindu.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 1 (2018): PENDIDIKAN KARAKTER HINDU" : 7 Documents clear
PERPUSTAKAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER GENERASI MUDA HINDU I Gusti Ayu Ketut Yuni Masriastri
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 9 No 1 (2018): PENDIDIKAN KARAKTER HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v9i1.226

Abstract

Perpustakaan di era modern seperti sekarang ini bukan lagi seperti penilaian mayoritas orang-orang masa lalu. Dimana perpustakaan adalah tempat buku-buku yang dijaga oleh petugas yang berkaca mata tebal, yang dengan setia menjaga buku dan memberikan peluang kepada siapa saja yang meminjam buku.Ditinjau dari sudut pandang yang lebih luas, maka peran perpustakaan merupakan agen perubahan, pembangunan, agen budaya, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan pembentukan karakter generasi muda menjadi karakter yang lebih baik dan bertanggung jawab. Di dalam Undang – Undang RI nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan menyatakan bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreati, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional. Pendidikan karakter generasi muda Hindu sangat diperlukan dewasa ini karena tengah berada dalam tantangan dan harapan. Generasi muda Hindu tidak bisa terhindar dari pengaruh zaman modernisasi. Zaman ini berkembang sedemikian rupa yang diimbangi dengan perkembangan teknologi yang demikian pesat. Kemajuan teknologi pada dasarnya dikembangkan dengan tujuan agar segala kehidupan manusia dipermudah dengan harapan manusia mendapatkan pola hidup tenang dan bahagia
PEMANFAATAN BLOG MEDIA PEMBELAJARAN AGAMA HINDU I Made Pustikayasa
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 9 No 1 (2018): PENDIDIKAN KARAKTER HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v9i1.228

Abstract

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengalami perkembangan setiap saat, sehingga berbagai informasi dapat diakses secara luas oleh setiap orang. Pemanfaatan TIK di Indonesia mengalami pertumbuhan dibergai sektor, salah satu indikator tersebut adalah pengguna internet meningkat setiap tahunnya yang menandakan betapa internet sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Semakin banyaknya orang terhubung dengan internet,dunia pendidikan juga dapat memanfaatkannya sebagai media pembelajaran.Blogadalah salah satubagain integraldari TIK yang tehubung dengan internet yang merupakan layanan murah, efektif dan interaktif yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran secara online oleh tenaga pendidik, karena pada sebuah konten blogdapat terjadi interkasi antara pemilik konten dan pengunjung blogsehingga akan terbangun hubungan timbal balik. Tidak hanya itu, seluruh informasiyang dibuat, diunggah (disimpan) juga dapat diakses dan dijadikan sumber belajar bagi masyarakat luas
REVITALISASI PENDIDIKAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM MENGATASI KRISIS MORAL Ida Ayu Komang Suryatniani
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 9 No 1 (2018): PENDIDIKAN KARAKTER HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v9i1.229

Abstract

Revitalisasi dalam konteks pendidikan maksudnya adalah memaksimalkan semua unsur pendidikan yang dimiliki menjadi lebih vital atau terberdaya lagi, sehingga sasaran dan proses pendidikan yang dilakukan bisa dicapai dan dilangsungkan dengan maksimal pula.Kearifan lokal dari dua kata yaitu kearifan (wisdom), dan lokal (local). Secara umum maka local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana. Ke­­­­­arifan lokal merupakan pe­nge­tahuan atau pan­da­ngan hidup masyarakat se­tem­pat yang memiliki hu­bu­ngan dengan pemenuhan kebutuhan hidup baik se­cara materi maupun sosial dimana kearifan lokal ini menjadi titik penghubungan dari generasi satu ke gene­rasi berikut karena kearifan lokal merupakan konsep, ide dan gagasan yang senan­tiasa di transisikan keapda generasi berikut sehingga terbangun suatu keserasian dalam menata hidup dan lingkungan.Kearifan local yang dimaksud yang didalamnya mengandung budaya local. Adapun kearifan budaya lokal ialah pengetahuan lokal yang sudah sedemikian menyatu dengan system kepercayaan, norma, dan budaya, serta diekspresikan dalam tradisi dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yang lama. Inofasi dan kearifan local sering kali dianggap bertentangan. Kebudayaan lokal merupakan kebudayaan yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat adat. Namun yang terjadi pada pemuda sangat berbeda dengan apa yang kita pahami tentang kebudayaan lokal, bahkan kebudayaan itu sudah terkikis dan tergantikan oleh budaya asing yang sama sekali tidak kita pahami.
PELAKSANAAN PASRAMAN KILAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI DESA BENGKALA KECAMATAN KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG Putu Cory Candra Yhani
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 9 No 1 (2018): PENDIDIKAN KARAKTER HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v9i1.231

Abstract

Di era globalisasi ini, kemajuan teknologi dan informasi semakin canggih. Ini memberi dampak pada kehidupan sosial dan budaya masyarakat, terutama di Bali. Perkembangan teknologi yang semakin canggih juga berimplikasi pada masyarakat Desa Bengkala; ini disebabkan oleh degradasi moral anak-anak, di desa Bengkala. Menghadapi kompleksitas kehidupan, maka pendidikan agama sangat penting dalam sistem pendidikan nasional. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan dan kemajuan ilmu pendidikan non formal melalui kegiatan pasraman, khususnya dalam pelaksanaan kegiatan pasraman kilat, di desa-desa setempat. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan konsep dasar pembelajaran tentang agama Hindu. Implementasinya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam implementasi pasraman kilat tentu ada kendala yang dihadapi, tetapi dengan kerja sama yang baik dari banyak pihak maka implementasi pasraman kilat dapat berjalan dengan baik seperti yang diharapkan, sehingga berkontribusi terhadap pembentukan karakter di desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng . Berdasarkan analisis peneliti, dapat disimpulkan bahwa penerapan ajaran etis dalam pasraman yang disertai dengan praktik langsung dapat membuat siswa memiliki pemahaman yang lebih baik dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pengajaran etika dalam perilaku atau dalam suatu komunikasi.
NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM GEGURITAN AJI DIBIA CAKSU I Ketut Sudarsana
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 9 No 1 (2018): PENDIDIKAN KARAKTER HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v9i1.227

Abstract

Geguritan Aji Dibia Caksu adalah salah satu karya sasrta Bali yang dipergunakan dalam mengiringi pelaksanaan upacara agama Hindu dan juga merupakan suatu karya sastra tradisional yang sampai sekarang eksistensinya masih amat memeasyarakat dalam kehidupan sosial budaya di Bali. Para ahli sastra Bali masih memandang geguritan ini memiliki keistimewaan, karena kehadirannya mengandung arti tersendiri di dalam pembentukan sikap mental masyarakat, serta terkandung Nilai-nilai pendidikan, estetika, moral dan konseptitual yang masih relevan dengan kehidupan masyarakat pada era globalisasi khususnya di Bali. Yang dimana sudah banyak sekali pengaruh pengaruh budaya luar masuk ke Pulau Bali, dan banyak sekali khususnya generasi-generasi muda saat ini yang terperosok kedalam pergaulan jaman sekarang atau kekinian dimana banyak seklai generasi muda Bali itu gengsi untuk mempelajari budayanya sendiri yang sebenarnya hampir punah, dimana menrut mereka ketinggalan jaman sekali dalam mempelajari budaya bali khususnya geguritan itu tersebut. Dimana yang paling signivikan sekali adalah dalam hal pendidikan dimana banyak sekali nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Geguritan Aji Dibia Caksu tersebut
MODEL PEMBELAJARAN HINDU DALAM ADI PARWA I Wayan Suarjaya
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 9 No 1 (2018): PENDIDIKAN KARAKTER HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v9i1.230

Abstract

Model Pembelajaran Hindu di Adiparwa, berisi kombinasi model-model Pembelajaran Modern, dikombinasikan dengan aliran Ceritra di Adiparwa. Ada empat model pembelajaran, yaitu 1). Logika teoritis rasional. 2) .Rasional 3). Perilaku 4). Lingkungan belajar. Model pembelajaran ini dipadukan dengan makna Learning in Adiparwa, ceritanya adalah Bhagawan Domya, Bhagawan Drona dan cerita yang terkait dengan model pembelajaran.
DINAMIKA RITUAL BEBANTAN LAMAN PADA MASYARAKAT DAYAK TOMUN DI KECAMATAN DELANG KABUPATEN LAMANDAU Nali Eka; Mariatie Mariatie; Hendri Hendri; Ni Wayan Ramini Santika
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 9 No 1 (2018): PENDIDIKAN KARAKTER HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v9i1.871

Abstract

Upacara Bebantan Laman yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Dayak Tomun tentunya memiliki fungsi dan makna bagi kehidupan mereka sehingga terus dilaksanakan sampai saat sekarang. Sebagian kalangan menganggap upacara tersebut sebagai keyakinan atau agama, sehingga nilai sakralnya sangat dominan. Sebaliknya, mereka yang berada di luar ruang lingkup tradisi tersebut memahami biasa, hanya memandangnya sebagai adat istiadat warisan leluhur, atraksi budaya atau bahkan hanya sekedar tontonan rekreasi semata. Walaupun masih dilaksanakan secara turun temurun sampai hari ini, namun tidak imun terhadap perubahan dan perkembangan kemajuan jaman, sehingga dapat mengalami dinamika atau gerak perubahan dari waktu ke waktu oleh masyarakat penganutnya. Bebantan Laman adalah upacara memberi sesajian untuk pelindung kampung yaitu Tuhan Sang Hyang Duwata beserta para manifestasinya. Upacara Bebantan dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap kegiatan pokok dan tahap akhir upacara yang langsung dipimpin oleh Betaro. Dinamika yang dimaksud dalam upacara Bebantan Laman ini adalah gerak perubahan upacara Bebantan Laman ini dari waktu ke waktu oleh masyarakat penganutnya, sehingga keberadaan upacara ini mengalami perubahan, perkembangan dan kesinambungan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7