cover
Contact Name
Ni Made Sri Muryani
Contact Email
srimuryanimade@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
srimuryanimade@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Medika Udayana
ISSN : 24609293     EISSN : 26856573     DOI : -
Core Subject : Health,
Aim of the journal evaluating and understanding the intervensions given both in fields of nursing and health using appropriate designs and methods.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 5 No 01 (2019)" : 5 Documents clear
Gambaran Tingkat Kecemasan Keluarga dengan salah satu anggota Keluarganya Menderita Skizofrenia di Poliklinik Jiwa Rumah sakit Jiwa Provinsi Bali tahun 2012 Kristian, I wayan Aryo Rumambi; Sumirta, I Nengah; Suarnata, I Ketut; Muryani, Ni Made Sri
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 5 No 01 (2019)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.069 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: The presence of schizophrenia in the family is a very heavy stressor that must be borne by the family. Families who have family members with schizophrenia can increase stress and family anxiety. The purpose of this study was to describe the level of anxiety of families with one of their family members suffering from schizophrenia at Poliklinik Jiwa Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Method: This research is a quantitative research with descriptive research design with consecutive sampling technique, with a sample of 30 respondents. Results: Most of the families of schizophrenia patients experienced mild anxiety levels of 12 (40.0%) respondents, moderate anxiety as many as 11 (36.7%) respondents, severe anxiety as many as 6 (20.0%) respondents, and panic was experienced by 1 (3.3%) respondents. Conclusion: Most of the families of schizophrenic patients experience mild anxiety, as many as 12 with symptoms often feeling lethargic, muscle twitch, tremor, and often feeling short of breath. ABSTRAK Latar belakang: Kehadiran Skizofrenia dalam keluarga merupakan stressor yang sangat berat yang harus ditanggung keluarga. Keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia dapat meningkatkan stress dan kecemasan keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengambarkan tingkat kecemasan keluarga dengan salah satu anggota keluarganya menderita skizofrenia di Poliklinik Jiwa Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif dengan tehnik consecutive sampling, dengan jumlah sampel 30 responden. Hasil: Sebagian besar keluarga pasien skizofrenia mengalami tingkat kecemasan ringan sebanyak 12 (40.0%) responden, kecemasan sedang sebanyak 11 (36.7%) responden, kecemasan berat sebanyak 6 (20.0%) responden, dan panik dialami oleh 1 (3.3.%) responden. Simpulan: Sebagian besar keluarga pasien skizofrenia mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 12 dengan gejala sering merasa lesu, kedutan otot, gemetar, dan sering merasa napas pendek.
Gambaran asuhan Keperawatan Gawat darurat Pada Pasien Infark Miokard akut Dengan Nyeri Akut di Ruang Emergency Cardio RSUP. Sanglah Denpasar Artawan, I Kadek; Wijaya, I Made Sukma; Arini, L.A; Sunirda, I.N
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 5 No 01 (2019)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.497 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Acute Myocardial Infarction (AMI) is one of the cardiovascular emergency diseases. Sign and symptoms of IMA that accompany patients coming to the Emergency departement are complaints of chest pain. Chest pain is a response that occurs due to ischemia in the myocardium. Untrained chest pain more than 20 minutes will result in irreversible heart damage. The purpose of this case study is to describe emergency nursing care in IMA patients with acute pain Method: The method used in this paper is a descriptive method with a case study approach that describes the condition of two patients suffering from IMA with acute pain. The tools used to retrieve data are IMA observation checklists and interview sheets. The data obtained were analyzed by narrating the data obtained and comparing the existing theory. Results: The IMA patient assessment focused on secondary assessment of SAMPLE. Chest pain data were obtained through the PQRST approach so that the main nursing problem was acute pain. Emergency measures performed by oxygen delivery as nonpharmacological therapy and administration of anti-ischaemic therapy and fibrinolysis as pharmacological therapy. Evaluation performed for 1 hour, the results obtained are reduced pain from the weight scale to moderate. Conclusions: As emergency nurses should pay attention to IMA assessment on secondary assessment and collaborate with medical personnel to reduce pain with pharmacological and nonpharmacological therapies.    ABSTRAK Latar belakang: Infark Miokard Akut (IMA) merupakan salah satu penyakit kegawatdaruratan kardiovaskuler. Tanda gejala IMA yang menyertai pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat adalah keluhan nyeri dada. Nyeri dada merupakan respon yang terjadi akibat iskemia pada miokard. Nyeri dada yang tidak tertangani lebih dari 20 menit akan mengakibatkan kerusakan jantung yang bersifat irreversible. Tujuan dari studi kasus ini untuk menggambarkan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien IMA dengan nyeri akut. Metode: Metode yang digunakan pada karya tulis ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang menggambarkan kondisi dua pasien yang menderita IMA dengan nyeri akut. Alat yang digunakan untuk mengambil data adalah checklist observasi IMA dan lembar wawancara. Data yang didapatkan dianalisis dengan menarasikan data yang diperoleh dan membandingkan pada teori yang sudah ada. Hasil: Pengkajian pasien IMA difokuskan pada pengkajian sekunder SAMPLE yaitu data nyeri dada. Data nyeri dada diperoleh melalui pendekatan PQRST sehingga masalah keperawatan utama adalah nyeri akut. Tindakan kegawatdaruratan yang dilakukan dengan pemberian oksigen sebagai terapi nonfarmakologi serta pemberian anti-ischaemic therapy dan fibrinolysis sebagai terapi farmakologi. Evaluasi dilakukan selama 1 jam, hasil didapatkan yaitu nyeri berkurang dari skala berat menjadi sedang. Simpulan: Sebagai perawat kegawatdaruratan harus memperhatikan pengkajian IMA pada pengkajian sekunder yaitu SAMPLE dan melakukan kolaborasi dengan tenaga medis untuk mengurangi nyeri dengan terapi farmakologi dan nonfarmakologi.
Gambaran Gaya Hidup Pada Penderita Hipertensi di Puskesmas II Denpasar Barat Damayanti, Ni Made Ayu; Suardana, I wayan; Manafe, Neil Oktovianus; Putra, I Gede Yudiana
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 5 No 01 (2019)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.028 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Hypertension has now become a global problem because its prevalence continues to increase along with lifestyle changes that include unhealthy habits. the aim is to find out a description of lifestyle in hypertensive patients in West Denpasar Health Center II. Method: The study design was descriptive with the Cross Sectional approach. The sample in this study were all hypertensive patients who were treated at the Denpasar Public Health Center II. The sampling technique is Acidental sampling with a sample of 46 respondents. The research instrument used was a questionnaire sheet. The results of data processing are presented in narrative form, frequency distribution tables are accompanied by interpretations. Results: Hypertension sufferers in West Denpasar Health Center II were 27 respondents (58.7%) who did not have the habit of consuming excess salt; 26 respondents (56.5%) who did not have coffee consumption habits; 34 respondents (73.9%) who did not have the habit of consuming liquor; 32 respondents (69.6) did not have smoking habits; 26 respondents (56.5%) respondents did not have enough hours of rest / sleep; respondents who do sufficient activities / sports; 46 respondents as many as 25 respondents (54.3%) obeyed taking drugs; 25 respondents (54.3%) did not routinely carry out tension control; 30 respondents (65.2%) faced maladaptive stressors. Conclusion: To reduce the incidence of hypertension in patients with hypertension, health promotion programs to the public regarding hypertension factors need to be optimized.   Keywords: Hypertension; Lifestyle   ABSTRAK Latar belakang: Hipertensi kini sudah menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup yang meliputi kebiasaan-kebiasaan tidak sehat. tujuannya untuk mengetahui gambaran gaya hidup pada penderita hipertensi di Puskesmas II Denpasar Barat. Metode: Desain penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang berobat di Puskesmas II Denpasar. Teknik sampling adalah Acidental sampling dengan jumlah sampel 46 responden. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar kuisioner. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi frekuensi disertai dengan interpretasi. Hasil: Penderita hipertensi di Puskesmas II Denpasar Barat sebanyak 27 responden (58,7%) yang tidak memiliki kebiasaan mengonsumsi garam berlebih; 26 responden (56,5%) yang tidak memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi; 34 responden (73,9%) yang tidak memiliki kebiasaan mengonsumsi minum-minuman keras; 32 responden (69,6) tidak mempunyai kebiasaan merokok; 26 responden (56,5%) responden tidak memiliki jumlah jam istirahat/tidur yang tidak cukup; responden yang melakukan aktifitas/olahraga yang cukup; 46 responden sebanyak 25 responden (54,3%) taat mengonsumsi obat; 25 responden (54,3%) tidak rutin melakukan kontrol tensi; 30 responden (65,2%) menghadapi stresor secara maladaptif. Simpulan: Untuk menekan kejadian hipertensi pada penderita hipertensi  maka program promosi kesehatan kepada masyarakat  mengenai faktor-faktor hipertensi perlu dioptimalkan. .
Hubungan Tingkat pengetahuan Dengan Perilaku Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Pratiwi, Kadek Cahya; Ayuningsih, Ni Nyoman; Kuswati, Elfi; Widyanata, Komang Agus Jerry
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 5 No 01 (2019)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.23 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Level knowledge is the result sensing human or result know someone towards an object in oder to know different once with trust, superstition, and are fallible. Where as behavior is action or deed an organism observable even learning. Diabetes Mellitus is disease metabolic to characteristic of hiperglikemia which occurs because abnormality secretion insulin, work insulin or whether both research aims to know relations level knowledge by behavior diet in patiens diabetes mellitus in Polyclinic Internal in Rumah Sakit Tingkat II Udayana. Method: This research uses descriptive correlation design with cross sectional approach, the number of samples cases wholly is 30 respondents taken by means consecutive sampling. Analyzed data in bivariat by test spearman rho. Results: The result showed that most respondent having a level knowledge enough, namely 15 people (50,0%) and behavior diet enough, namely 17 people (56,7%). The result analysis bivariat obtained value p=0,000 < α (0,05) with price r count (0,683) > r table (0,361). Conclusion: Concluded that a significant relation exists between the level of knowledge in patiens with the diet of diabetes mellitus, where by a level close correlation coefficient is a strong positive correlation. ABSTRAK Latar belakang: Tingkat pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek sehingga dapat diketahui yang berbeda sekali dengan kepercayaan, takhayul, dan penerangan-penerangan yang keliru. Sedangkan  perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari. Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku diet pada pasien diabetes mellitus di Poliklinik Interna Rumah Sakit Tingkat II Udayana. Metode: Penelitian menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel kasus seuruhnya adalah 30 responden yang diambil dengan cara consecutive sampling. Data dianalisis secara bivariat dengan uji Spearman Rho. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan cukup, yaitu 15 orang (50,0%) dan  perilaku diet cukup, yaitu 17 orang (56,7). Hasil analisis bivariat didapatkan nilai p = 0,000 < α (0,05) dengan harga r hitung (0,683)> r tabel (0,361).  Simpulan: Disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus,  dimana tingkat keeratan korelasi adalah kuat  dengan koefisien korelasi positif.
Gambaran Upaya Mengatasi Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa Purnami, Ni Wayan; Rahayu, V.M Endang Sri Purwadmi; Dira, I Ketut; Daryaswanti, Putu Intan
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 5 No 01 (2019)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.944 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Chronic kidney disease is a progressive and irreversible renal function disorder in which the body's ability to fail to maintain the metabolism and balance of fluids and electrolytes causes uremia. One medicine for the treatment of chronic kidney failure is hemodialysis therapy. Ironically, many patients undergoing hemodialysis experience anxiety. This study aims to determine the efforts to overcome the anxiety of chronic kidney failure in patients undergoing hemodialysis in the Hemodialysis Room of Sanglah Hospital, Denpasar. Method: The research design used was a descriptive analysis approach survey. The study sample used was kidney failure patients who experienced chronic hemodialysis anxiety and light using consecutive sampling technique. Data obtained in April 2012 by filling out a questionnaire about efforts to overcome data analysis anxiety in univariate. Results: Of the 40 respondents who underwent hemodialysis, there were 28 people (70%) experiencing moderate anxiety and 12 people (30%) experiencing mild anxiety. And to overcome anxiety is 27 people (67.50%) doing cognitive therapy and 13 people (32.50) doing relaxation techniques. Conclusions: Some efforts made such as cognitive therapy and relaxation techniques can reduce anxiety in patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis.     ABSTRAK Latar belakang: Penyakit ginjal kronis adalah gangguan fungsi ginjal progresif dan irreversible dimana kemapuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga menyebabkan uremia. Salah satu obat untuk pengobatan gagal ginjal kronis adalah dengan cara terapi hemodialisa. Ironisnya, banyak pasien yang menjalani hemodialisa mengalami kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya mengatasi kecemasan gagal ginjal kronik asien yang menjalani hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUP Sanglah Denpasar. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah survei pendekatan analisis deskriptif. Sampel penelitian yang digunakan adalah pasien gagal ginjal yang mengalami kecemasan hemodialisa kronis dan cahaya menggunakan teknik consecutive sampling. Data yang didapatkan pada bulan April 2012 dengan cara mengisi kuesioner tentang upaya untuk mengatasi kecemasan analisis data di univariat. Hasil: Dari 40 responden yang menjalani hemodialisa, ada 28 orang (70%) mengalami kecemasan sedang dan 12 orang (30%) mengalami kecemasan ringan. Dan untuk mengatasi kecemasan adalah 27 orang (67,50%) melakukan terapi kognitif dan 13 orang (32,50) melakukan teknik relaksasi. Simpulan: Beberapa upaya yang dilakukan seperti terapi kognitif dan teknik relaksasi dapat menurunkan kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.

Page 1 of 1 | Total Record : 5