cover
Contact Name
G.A. Kristha Adelia Indraningsih
Contact Email
kristhaghea@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
kristhaghea@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
ISSN : 23029102     EISSN : 26857189     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Widya Genitri adalah jurnal yang diterbitkan oleh STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah mengundang para peneliti, dosen dan praktisi untuk mengirimkan artikel hasil penelitian dan pengabdian yang berkaitan dengan Agama dan Kebudayaan. Jurnal ini pertama kali terbit pada tahun 2012 dengan terbitan setiap 6 bulan (dua kali setahun) dan telah memiliki nomor e-ISSN : 2685-7189 ISSN: 2302-9102.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 2 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu" : 6 Documents clear
PERSPEKTIF RADIKALISME DAN DERADIKALISASI DALAM BHAGAWAD GITA IK. Suparta
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 2 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.659 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i2.238

Abstract

Bangsa Indonesia dekade ini mengalami disharmonis kehidupan keagamaan dan bernegara yang ditimbulkan oleh adanya gerakan radikal.Munculnya ide mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya semakin nyata terlihat dengan fakta keberadaan terorisme dan berkembangnya paham radikal keagamaan.Bhagawad Gita sebagai pedoman hidup Agama Hindu memberikan pandangan tentang radikalisme dan deradikalisasi.Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui perspektif radikalisme dan deradikalisasi dalam Bhagawad Gita.Artikel konseptual didasarkan pada penelusuran kepustakaan yang berkaitan dengan radikalisme dan deradikalisasi dalam Bhagawad Gita.Secara konseptual perspektif radikalisme dalam Bhagawad Gita menguraikan bahwa radikalisme sebagai kewajiban seorang kesatriya, radikalisme pembentukan disiplin diri dan radikalisme pendakian spiritual.Perspektif deradikalisasi dalam Bhagawad Gita yaitu usaha untuk mereduksi radikalisme dengan pemahaman terhadappengetahuan yang benar tentangkonsep perubahan dan kekekalan, konsepSwadharma dan Paradharma, konsep keterikatan dan kebebasan serta konsep keanekaragaman dan kesatuan.
DAMPAK DEGRADASI MORAL TERHADAP PERILAKU REMAJA HINDU DI KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG I Wayan Mudita
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 2 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.722 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i2.240

Abstract

Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang akan menjadi penerus dalam berbagai bidang kegitatan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam berbagai bidang. Namun dengan adanya dampak degradasi moral remaja yang merupakan kemerosotan atau penurunan nilai-lilai moral, dan budhi pekerti pada prilaku remaja yang menyebabkan semakin banyaknya remaja di Kecamatan Balinggi yang melawan orang tua, terlibat perkelahian antar remaja, terjadinya kasus hamil diluar peranikah, perjudian penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan minum minuman keras.Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1.) dampak degradasi moral terhadap prilaku remaja Hindu dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan sosial, pergaulan, dan teknologi informasi. 2.) Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak degradasi moral yaitu, aktifitas positif remaja, lingkungan keluarga, penyediyaan sarana dan prasarana yang mendukung aktifitas remaja dengan dukungan orang tua dan kesadaran dari remaja itu sendiri untuk berubah menjadi seorang anak/remaja yang mempunyai prilaku yang baik (suputra)
IMPLEMENTASI KEDUDUKAN ANAK LAKI-LAKI TARHADAP SISTEM PEMBAGIAN WARIS PADA MASYARAKAT HINDU DI KOTA PALU Gede Merthawan
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 2 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.155 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i2.241

Abstract

Waris memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Hukum waris adalah bagian dari hukum kekayaan, akan tetapi erat sekali kaitannya dengan hukum keluarga, karena seluruh pewarisan menurut undang-undang berdasarkan atas hubungan keluarga sedarah dan hubungan perkawinan. Masyarakat Hindu di kota Palu menganut sistem kekeluargaan patrilineal atau kebapaan yang lebih dikenal luas dalam masyarakat Hindu dengan istilah kepurusaan atau purusa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman atau pengetahuan masyarakat Hindu tentang kedudukan anak laki-laki terhadap sistem pembagian waris menurut Hukum Hindu di Kota Palu dan untuk mengetahui implementasi kedudukan anak laki-laki terhadap sistem pembagian waris pada masyarakat Hindu di Kota Palu. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik penentuan informan porposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis datanya yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa masyarakat Hindu Kota Palu sebagian besar sudah memahami sistem pembagian waris menurut Hukum Hindu, pengetahuan tersebut didapat dari membaca buku-buku atau kitab suci yang mengatur tentang hal itu, ataupun dari pergaulannya dimasyarakat, selain itu anak laki-laki memiliki kedududkan tertinggi dibandingkan dengan pihak perempuan, hal ini dikarenakan anak laki-laki sebagai pewaris utama memiliki kewajiban untuk merawat orang tuanya, memiliki kewajiban dalam membangun dan merawat pura keluarga (sanggah), demikian juga kewajibannya dalam proses pengabenan para leluhurnya yang sudah meninggal dunia
IMPLEMENTASI AJARAN CUNTAKA PADA GENERASI MUDA HINDU KOTA PALU DALAM MENJAGA KESUCIAN PURA AGUNG WANA KERTA JAGATNATHA SULAWESI TENGAH Ni Ketut Ratini
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 2 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.808 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i2.242

Abstract

Pura sebagai tempat suci dan tempat melakukan aktivitas keagamaan harus dijaga kesucian dan kesakralannya oleh seluruh umat Hindu.Agama Hindu mengenal istilah profan dan non profan atau keadaan suci dan tidak suci, keadaan tidak suci disebut cuntaka (sebel) bagi umat hindu.Untuk menjaga kesucian pura maka orang yang dalam keadaan cuntaka dilarang memasuki pura untuk melakukan aktivitas apapun.Namun kenyataan yang terjadi dilapangan khususnya dipura agung wana kerta jagatnata Sulawesi Tengah masih ada generasi muda hindu yang melanggar larangan tersebut, dan membuat pengelola aktivitas pura(Pengempon) menjadi tidak nyaman dan merasa kawatir akan kesucian pura. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah Implementasi ajaran cuntaka pada generasi muda hindu Kota Palu dalam menjaga kesucian pura Agung Wana Kerta jagadnatha Sulawesi Tengah? (2) Apakah Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh generasi muda hindu dalam implementasi ajaran cuntaka untuk menjaga kesucian pura? (3).Apakah upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala-kendala yang ada? Secara khusus tujuan diadakan penelitian ini yaitu : (1) Untuk mengetahui implementasi ajaran cuntaka.pada generasi muda hindu Kota Palu dalam menjaga kesucian pura (2) untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam implementasi ajaran cuntaka (3) Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan objek penelitiannya Implementasi ajaran cuntaka dalam menjaga kesucian Pura Agung wana Kerta Jagatnatha Sulawesi Tengah. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan tehnik purposive sampling, dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi, dan study kepustakaan. Analisis data dalam penelitian ini mencakup tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Implementasi ajaran cuntaka pada generasi muda hindu dalam menjaga kesucian Pura Agung Wana Kerta Jagatnatha Sulawesi Tengah dari hasil wawancara menunjukkan sudah berjalan dengan baik, namun belum sepenuhnya terlaksana sesuai dengan harapan umat, ini disebabkan karena masih minimnya pengetahuan tentang ajaran cuntaka secara luas dan mendalam. Hambatan yang dihadapi yaitu hambatan dari dalam diri seseorang seperti ; kurangnya pemahaman/pengetahuan Generasi muda Hindu tentang ajaran cuntaka yang lebih jauh dan mendalam, serta kurangnya kesadaran dan kejujuran dari diri masing-masing personil. Hambatan dari luar diri seseorang seperti ; kurangnya buku-buku atau referensi tentang ajaran cuntaka yang beredar,, kurangnya sosialisasi atau penyuluhan yang Ekstra dari tokoh umat. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yaitu upaya dari dalam diri yaitu harus adanya motivasi, terutama dari diri sendiri untuk mengetahui dari multi media tentang ajaran cuntaka yang baik dan benar dan harus adanya kesadaran dan kejujuran dari diri seseorang. Upaya dari luar yaitu Harus diadakan sosialisasi atau penyuluhan lebih ekstra dari tokoh-tokoh umat agar terjangkau oleh generasi muda hindu tentang ajaran cuntaka yang mendalam. Harus disalurkan secara merata buku-buku/referensi-referensi yang terkait dengan ajaran cuntaka agar dapat terimplementasi dengan baik dan benar.
PERANAN PERADAH DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI AJARAN AGAMA HINDU PADA PEMUDA HINDU DI DUSUN LINGGA SARI DESA TOLAI BARAT KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ketut Yasini
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 2 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.325 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i2.243

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah Peranan Peradah dalam Mengembangkan Nilai-nilai Ajaran Agama Hindu pada Pemuda Hindu? (2) Apakah kendala-kendala yang dihadapi Peradah dalam mengembangkan Nilai-nilai Ajaran Agama Hindu pada Pemuda Hindu? (3) Apakah upaya-upaya yang dilakukan Peradah dalam mengembangkan Nilai-nilai Ajaran Agama Hindu pada Pemuda Hindu?. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui Peranan Peradah dalam Mengembangkan Nilai-nilai Ajaran Agama Hindu pada Pemuda Hindu, (2) Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Peradah dalam Mengembangkan Nilai-nilai Ajaran Agama Hindu pada Pemuda Hindu, (3) Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan Peradah dalam Mengembangkan Nilai-nilai Ajaran Agama Hindu pada Pemuda Hindu. Teori yang digunakan adalah teori peran, teori fungsional struktural, dan teori motifasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan.Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan atau verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peranan Peradah dalam mengembangkan nilai ajaran Agama Hindu yaitu dengan mengadakan dan ikut ambil bagian dalam kegiatan yang di adakan di desa. Kendala-kendala yang dihadapi Peradah dalam mengembangkan Nilai-nilai ajaran Agama Hindu yaitu (1) Kurangnya tingkat kesadaran pemuda (2) Kesibukan anggota Peradah (3) Kurangnya dukungan orang tua. Upaya-upaya yang dilakukan Peradah dalam mengembangkan nilai-nilai ajaran Agama Hindu yaitu (1) Menerapkan sistem denda (2) Rekontruksi kepengurusan Peradah (3)Melakukan sosialisasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN GANDA WANITA HINDU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK I Nyoman Suparman
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 2 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.449 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i2.245

Abstract

Peran perempuan adalah peran perempuan sebagai ibu rumah tangga. Karakteristik feminin yang dianugerahkan oleh perempuan sebagai ibu rumah tangga. Atribut feminis yang diberikan pada alam oleh wanita memberinya kemampuan khusus untuk melakukan pengasuhan, pendidikan, kasih sayang, kasih sayang, kesabaran, ketekunan dan kesetiaan.Jadi, secara alami, mereka mengalami guncangan emosional yang dialami pria, tetapi juga secara alami ditakdirkan untuk menerima tugas rumah tangga. Peranannya sangat penting dan semakin kompleks. Waktu ini menambah kesibukan mereka, itu telah meninggalkan rumah dalam waktu mereka dalam mengelola rumah tangga termasuk pendidikan anak-anak mereka yang memainkan tugas di lingkungan keluarga. Dari latar belakang ini, masalah dapat dirumuskan, yaitu (1) Apa faktor peran ganda Hindu bagi perempuan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak? (2) Apa efek dari faktor peran ganda wanita Hindu terhadap pendidikan anak-anak? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran anak-anak pada wanita. pengaruh faktor peran ganda wanita Hindu pada pendidikan anak-anak. Metode yang digunakan. Metode yang digunakan dalam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Hasil penelitian ini meliputi: Jumlah pendapatan keluarga, frekuensi kerja, dan jumlah tanggungan keluarga memiliki pengaruh yang signifikan dan signifikan terhadap peran ganda wanita Hindu dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak. ganda sebagai pedagang yang memiliki tingkat pendidikan 18 karyawan sebagai karyawan Bank (45,00%), sedangkan responden yang memainkan peran ganda adalah 15 anak (37,5%). Serta responden yang berperan ganda sebagai pekerja yang memiliki pendidikan sebagai wirausaha sebanyak 7 orang (17,5%). Secara umum, jika dilihat dari jenis pekerjaan yang dilakukan oleh responden, pedagang, pedagang dan buruh, sebagian besar tingkat pendidikan anak-anak mereka meningkat.

Page 1 of 1 | Total Record : 6