cover
Contact Name
Efrin Firmansyah
Contact Email
efrinfirmansyah@unper.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
efrinfirmansyah@unper.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences
ISSN : 26859505     EISSN : 26859491     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences provides a forum for researchers on related science to publish the articles. This is a scientific journal published twice a year (June and December) by LPPM of Perjuangan University of Tasikmalaya. Covered issues in agronomy and horticulture, plant biotechnology, plant microbiology, plant breeding, soil science, plant protection and soilless cultivation / hydroponic system.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2021): December" : 6 Documents clear
Respon Pertumbuhan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pupuk Kandang dan Urea pada Media Pasir Fajrin Pramana Putra; Nur Ikhsan; Milla Virdaus
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 2 (2021): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i2.709

Abstract

Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan fungsi tanah namun banyak memiliki faktor pembatas dari rendahnya kandungan bahan organik dan rendahnya daya pegang air. Penggunaan pupuk kandang menjadi solusi perbaikan struktur tanah pasir sehingga meningkatkan kemampuan mengikat air meningkat, dan meningkatkan kadar bahan organik pada tanah pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman jagung pada media tanam pasir yang diberikan pupuk kandang dan urea. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober-November 2020 di kebun percobaan Politeknik Lamandau, Kabupaten Lamandau. Penelitian merupakan rancangan Faktorial dengan 2 perlakuan dengan 3 ulangan disusun secara Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Perlakuan pertama yaitu pupuk kandang dengan 2 taraf (P0= tanpa pupuk kandang (0 ton. ha-1), P1= menggunakan pupuk kandang (20 ton. ha-1)). Perlakuan kedua yaitu dosis pupuk urea (N1= pupuk urea dengan dosis 200 kg. ha-1), N2 = pupuk urea dengan dosis 300 kg. ha-1, dan N3 = pupuk urea dengan dosis 400 kg. ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang dan dosis pupuk urea berpengaruh secara nyata secara mandiri dan tidak ada interaksi antar perlakuan. Perlakuan dosis pupuk urea hanya mampu meningkatkan pertumbuhan jagung pada variabel tinggi tanaman pada dosis 200 kg. ha-1. Perlakuan pemberian pupuk kandang 20 ton. ha-1 mampu meningkatkan pertumbuhan jagung pada variabel tinggi tanaman, luas daun, bobot segar tanaman, dan bobot kering tanaman. Pemberian pupuk kandang 20 ton. ha-1 mampu memberikan bobot kering tanaman sebesar 20,50 g. Sedangkan yang tidak diberi pupuk kandang mengalami penurunan bobot kering sebesar 91,02%.
Respon Pertumbuhan Kecombrang (Etlingera elatior) pada Pemberian Fermentasi Urine Kelinci dan Air Kelapa Wildan Rabbani; Arrin Rosmala; Selvy Isnaeni
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 2 (2021): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i2.777

Abstract

Kecombrang merupakan salah satu tanaman rempah di Indonesia yang sering dimanfaatkan secara tradisional sebagai bahan pencipta rasa pada makanan juga untuk obat tradisional seperti menghilangkan dahak dan batuk. Urine kelinci merupakan cairan yang mampu memberikan suplai nitrogen yang cukup tinggi bagi tanaman, hal ini disebabkan oleh tingginya kadar nitrogen yang terdapat di dalamnya. Air kelapa merupakan produk tanaman dengan salah satu zat gizi yang mempunyai kadar tinggi yaitu kalium sebesar 3120 mg L-1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan fermentasi urine kelinci dengan air kelapa terhadap pertumbuhan tanaman kecombrang dan untuk mendapatkan perlakuan yang paling optimal terhadap pertumbuhan tanaman kecombrang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 – Januari 2021 di Screen house Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Perjuangan Tasikmalaya dengan ketinggian tempat 359 mdpl. Penelitian menggunakan fermentasi urine kelinci dan air kelapa. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian fermentasi urine kelinci 25% menghasilkan jumlah akar paling banyak yaitu sebesar 5,2 helai. Perlakuan urine kelinci tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang daun, warna daun dan lebar daun.
Insidensi Penyakit Daun Keriting Kuning Beberapa Varietas Cabai pada Berbagai Tingkat Toleransi terhadap Intensitas Cahaya Rendah Zulfa Ulinnuha; Risqa Naila Khusna Syarifah
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 2 (2021): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i2.813

Abstract

Salah satu upaya peningkatan produksi cabai yakni dengan menanam secara tumpangsari atau agroforestry. Namun, terdapat kendala yaitu intensitas cahaya matahari yang rendah dan kelembapan tinggi yang mengakibatkan keparahan penyakit daun keriting kuning menjadi meningkat. Tujuan penelitian adalah untuk menyeleksi varietas yang tahan naungan dan tahan penyakit daun keriting kuning cabai. Percobaan dilaksanakan di Desa Karang Kemiri, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas dan Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman pada bulan Agustus 2020 hingga Februari 2021. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan faktor pertama adalah delapan varietas cabai yaitu Segana, Lada Hijau, Bara, Raya, Catas, Kerinci, Raya dan Sonar. Faktor kedua adalah dua intensitas cahaya yaitu tanpa naungan dan naungan 50%. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, luas daun, jumlah cabang, insidensi penyakit, keparahan penyakit, dan bobot cabai per petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Varietas Sonar termasuk varietas senang naungan dengan peningkatan produksi pada kondisi naungan 39,92% dan termasuk varietas agak rentan penyakit daun keriting kuning cabai dengan keparahan penyakit 11,67%. Varietas Bara, Raya, Genie termasuk dalam varietas toleran naungan dengan penurunan produksi berkisar 4,85% sampai 16,88% dan termasuk varietas agak rentan dengan tingkat keparahan penyakit 10,62 sampai 18,82% pada kondisi naungan.
Kajian Penggunaan Antibiotik pada Komoditas Perkebunan Farriza Diyasti; Eva Lizarmi
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 2 (2021): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i2.826

Abstract

Resistensi antimikroba (Antimicrobial Resistence/AMR) telah menjadi isu global yang mengkhawatirkan kesehatan masyarakat. Selain disebabkan penggunaan obat-obatan pada manusia dan hewan, pengaplikasian bakterisida yang mengandung antibiotik juga mengambil peran terjadinya AMR ini. Khusus pada komoditas perkebunan, diperoleh informasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri umumnya berasal dari kelompok Ralstoniaceae. Data penggunaan bahan pengendali berupa bakterisida yang mengandung antibiotik di lapangan masih sangat terbatas, sehingga menjadi kendala pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan terkait penggunaan antibiotik ini. Tulisan ini bertujuan mengkaji penggunaan antibiotik pada komoditas perkebunan dengan mengumpulkan dan menelaah informasi dari berbagai sumber. Berdasarkan data yang terhimpun, penggunaan antibiotik dalam mengendalikan penyakit bakteri pada komoditas perkebunan masih pada kategori risiko rendah, dan telah lama tidak direkomendasikan lagi sejak  diterapkannya Gerakan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada tahun 2018, dengan mengkombinasikan beberapa teknik pengendalian yang ramah lingkungan. Namun tindakan pengawasan tetap harus dilakukan secara ketat di lapangan untuk menghindari terjadinya resistensi antibiotik yang berdampak buruk bagi lingkungan.
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata Sturt.) Mokh Bay'ul Maryo Khan; Ahmad Zainul Arifin; Ratna Zulfarosda
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 2 (2021): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i2.832

Abstract

Jagung manis merupakan salah satu tanaman yang mampu menggantikan peran padi sebagai penyedia karbohidrat dalam tubuh. Peningkatan hasil dan kualitas jagung manis salah satunya dengan kombinasi pupuk organik dan anorganik. Pupuk kandang sapi merupakan salah satu pupuk organik yang memilki banyak manfaat untuk tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk kandang sapi yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil jagung manis. Tempat pelaksanaan di Desa Pateguhan, Gondangwetan, Pasuruan pada ketinggian ± 25 m dpl dan suhu lingkunganantara 25 - 33°C. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan sebagai berikut tanpa pupuk kandang sapi, pupuk kandang sapi 15 ton ha-1, pupuk kandang sapi 20 ton ha-1, pupuk kandang sapi 25 ton ha-1 dengan enam kali ulangan. Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F), apabila terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemberian pupuk kandang sapi berpengaruh nyata pada setiap parameter pertumbuhan dan hasil tanaman. Perlakuan pupuk kandang sapi 25 ton ha-1 mampu membentuk bobot kering tanaman sebesar 10,20 g. Jagung manis yang tidak diberikan pupuk kandang sapi 25 ton ha-1 mampu membentuk bobot kering tanaman sebesar 10,20 g, keadaan ini mengalami peningkatan sebesar 67% jika dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk kandang sapi. Bobot tongkol per hektar perlakuan pupuk kandang sapi 15 ton ha-1 sebesar 11,47 ton ha-1 sedangkan perlakuan pupuk kandang sapi 25 ton ha-1 sebesar 17,09 ton ha-1 yang menandakan mengalami peningkatan sebesar 49%.
Optimasi Sterilisasi Eksplan Umbi dan Bulbil Porang (Amorphopalus muelleri Blume.) pada Kultur In Vitro Ayuni Adawiyah; Ateng Supriyatna; Nenden Nur Amalia; Muchfa Eprilia Muhsin; Reni Annisa; Sri Fitri Solihah
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 2 (2021): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i2.833

Abstract

Sterilisasi merupkan salah satu faktor penting keberhasilan kultur in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan metode sterilisasi yang optimum dan tepat untuk perbanyakan porang secara in vitro. Eksplan yang digunakan adalah umbi dan bulbil. Penelitian ini melakukan lima model perlakuan sterilisasi dengan eksplan berupa umbi dan bulbil. hasil penelitian menunjukkan bahwa sterilisasi umbi dan bulbil yang paling optimal adalah perendaman menggunakan fungisida 3 g/l + bakterisida 3 g/l (12 jam), kemudian clorox 30% (15 menit) ditambah perlakuan didalam LAF berupa perendaman alkohol 70% (1 menit), asam askorbat 100 mg/l (1 jam), alcohol 70% (5-10 detik), clorox 1% (10 menit), betadine 10% (10 menit), dan betadine 15 tetes (10 menit) berturut-turut, dengan eksplan yang digunakan berupa bulbil dengan dilakukan teknik pengupasan kulit dan pemotongan menjadi bagian yang lebih kecil sebelum perlakuan sterilisasi didalam LAF. Ditunjukkan hasil eksplan yang bertahan hingga ± 90 HST tanpa adanya kontaminasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 6