Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

TAKAKURA SEBAGAI SOLUSI PENANGANAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA Rosmala, Arrin; Mirantika, Dewi; Rabbani, Wildan
Abdimas Galuh Vol 2, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v2i2.4088

Abstract

Sampah rumah tangga merupakan jenis sampah yang turut menyumbang pencemaran lingkungan. Sampah dapat menimbulkan gangguan jika tidak ditangani dengan serius. Enam puluh delapan persen sampah rumah tangga terdiri dari sampah organik, yaitu jenis sampah yang bisa terurai oleh bakteri. Pengomposan adalah salah satu metode yang tepat untuk menanggulangi permasalahan terkait sampah. Takakura adalah salah satu cara pengomposan yang bisa dilaksanakan oleh masyarakat umum karena metodenya yang sederhana dan mudah untuk diaplikasikan. Metode yang dipakai adalah metode penyuluhan interaktif dan demostrasi melalui video dalam pengenalan pembuatan kompos Takakura. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah peserta antusias dan senang mengikuti kegiatan ini karena mendapat tambahan ilmu pengetahuan dalam mengelola sampah organik rumah tangga, yang bisa menghasilkan kompos sebagai produk akhir, dan bisa dijual untuk dijadikan sebagai tambahan pendapatan keluarga.
Alteration of Leaf Anatomy of Handeuleum (Graptophyllum pictum L. Griff) due to Gamma Irradiation Arrin Rosmala; Nurul Khumaida; Dewi Sukma
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 23 No. 3 (2016): July 2016
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1596.075 KB) | DOI: 10.4308/hjb.23.3.138

Abstract

The leaves of the plant handeuleum (Graptophyllum pictum L. Griff) have long been used for traditional medicine in several regions in Indonesia. This study was aimed to determine the effect of gamma irradiation rate on the anatomy and phytochemical content of the leaf. The rates of gamma rays used were 0, 15, 30, 45, 60, 75, 90, and 105 Gy. Our results showed that gamma ray irradiation rate of 30 Gy produced leaves that contain anthocyanins and carotenoids, with the highest number of stomata and stomatal density compared with control plants. Stomatal index was found highest in the leaves with 45 Gy of gamma irradiation. High-rate gamma ray irradiation produced rigid, thick, and frangible leaves. A high rate of gamma irradiation, i.e. 75, 90, and 105 Gy, produces bigger palisade, sponges, and upper epidermis than the control plants, respectively. Our results showed an association between increasing rate of irradiation with alterations in the structure of leaf anatomy and phytochemical content of handeuleum.
Perubahan Morfologi dan Pertumbuhan Handeuleum (Graptophyllum pictum L. Griff) akibat Iradiasi Sinar Gamma Arrin Rosmala; Nurul Khumaida; Dewi Sukma
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 43 No. 3 (2015): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.199 KB) | DOI: 10.24831/jai.v43i3.11250

Abstract

ABSTRACTHandeuleum (Graptophyllum pictum L.Griff) is a medicinal plant widely used as a traditional medicine due to its benefecial content. Therefore, it should be developed as one of the leading Indonesian medicinal plants. The purpose of this research was to study the effect of gamma ray irradiation on morphological alteration and growth of Handeuleum accession from Bogor. The doses of gamma rays were 0, 15, 30, 45, 60, 75, 90, and 105 Gy. The results of the research showed that gamma-ray irradiation induced morphological changes and influences the growth of Handeuleum. Irradiation dose at rate of 105 Gy produced new leaf morphology in Handeuleum, namely cordate. Doses of 60, 75, 90, and 105 Gy produce stunted plants with stiff and yellowish-green leaves. The dose of 45 Gy produced relative green color index which was higher than the control plants.Keywords: handeuleum, gamma irradiations
PEMBUATAN POC DAN MOL DARI SAMPAH ORGANIK SKALA RUMAH TANGGA DI KWT MAWAR BODAS KELURAHAN KAHURIPAN KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA Arrin Rosmala; Nasrudin Nasrudin; Nurul Aini; Hilal Hamdah; Fahrul Oktaviana Rahman
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.2.37-44.2021

Abstract

Sampah dapat menimbulkan gangguan sosial ekonomi dan gangguan kesehatan selain menimbulkan pencemaran. Sampah rumah tangga adalah sampah dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga. Pembuatan POC dan MOL dipandang sebagai salah satu cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga, karena pembuatannya mudah dan murah, selain itu tidak menimbulkan pencemaran serta menghasilkan produk (POC dan MOL) yang bermanfaat. Pengabdian dilaksanakan pada bulan April – September 2020 di Kelompok Wanita Tani Mawar Bodas dibawah naungan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Hurip Jaya, Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Tujuan jangka panjang dari program ini adalah: (1) Mendorong tumbuhnya motivasi dan inovasi masyarakat dalam mengelola sampah organik rumah tangga (2) Menghasilkan POC dan MOL yang bisa meningkatkan pendapatan kelompok (3) Membantu masyarakat desa menyelesaikan permasalahan sosial yang berhubungan dengan tingginya angka pengangguran produktif. Adapun target khusus yang ingin dicapai yaitu dihasilkannya produk POC dan MOL yang dihasilkan oleh masyarakat sendiri. Transfer teknologi, pelatihan dan pendampingan pembuatan POC dan MOL yang akan diterapkan dalam penyelenggaraan program. Hasil kegiatan adalah peningkatan pemahaman mengenai pengolahan sampah skala rumah tangga. Berdasarkan kuisioner evaluasi 87.5% peserta menyatakan bahwa sampah perlu dikelola setiap hari, Peserta sebanyak 62.5% menyatakan bahwa perlu dikelola pemilahan antara sampah organik dan anorganik. Seluruh peserta (100%) menyatakan bahwa sampah organik rumah tangga perlu diolah menjadi POC, dan menurut mereka pembuatan POC mudah untuk dilakukan. Sebanyak 87.5% peserta menyatakan bahwa biaya pembuatan POC murah. Lebih dari 50% peserta (87.5%) mengikuti pelatihan sampai selesai Kata kunci: pupuk organik, bioaktivator, sampah organik, poc, mol ABSTRACT Garbage can cause socio-economic and health problems in addition to causing pollution. Household waste is garbage from daily activities in the household. Making POC and MOL is seen as one of the right ways to solve the problem of organic waste originating from household waste, because it is easy and cheap to manufacture, besides it does not cause pollution and produces useful products (POC and MOL). The service was carried out in April - September 2020 at the Mawar Bodas Women Farmer Group under the auspices of the Hurip Jaya Farmer Group Association (Gapoktan), Kahuripan Village, Tawang District, Tasikmalaya City. The long-term objectives of this program are: (1) Encouraging the growth of community motivation and innovation in managing household organic waste (2) Producing POC and MOL which can increase group income (3) Helping rural communities solve social problems associated with high unemployment productive. The specific target to be achieved is the production of POC and MOL products produced by the community itself. Technology transfer, training and assistance in making POC and MOL which will be applied in program implementation. The result of the activity is an increase in understanding of household scale waste processing. Based on the evaluation questionnaire 87.5% of the participants stated that waste needed to be managed every day, 62.5% of participants stated that it was necessary to manage the separation between organic and inorganic waste. All participants (100%) stated that household organic waste needs to be processed into POC, and they think that making POC is easy to do. As many as 87.5% of participants stated that the cost of making POCs was cheap. More than 50% of participants (87.5%) attended the training until it was finished Keywords: organic fertilizers, bioactivators, organic waste, poc, mol
Pengaruh Beberapa Pupuk AB Mix terhadap Tanaman Honje (Etlingera elatior Jack) Didit Permadi; Arrin Rosmala; Selvy Isnaeni
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 2 (2019): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i2.332

Abstract

Honje merupakan salah satu tanaman rempah di Indonesia bermanfaat untuk obat-obatan, karena mengandung antioksidan dan anti kanker. Pemupukan menggunakan pupuk AB Mix diharapkan dapat dapat menghasilkan pertumbuhan yang optimal, produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman honje yang ditanam menggunakan pupuk konvensional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2019 di Screen House Rusunawa Universitas Perjuangan, Kota Tasikmalaya. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Dosis pupuk yang digunakan yaitu 5 macam jenis pupuk AB Mix dengan dosis1680 ppm. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk AB Mix tidak memberikan pengaruh terhadap semua variabel pengamatan yang meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, panjang dan lebar daun serta jumlah rumpun tanaman honje.
Pengaruh Jenis Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Pagoda (Brassicae narinosa L) Tia Syifa; Selvy Isnaeni; Arrin Rosmala
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 2 No. 1 (2020): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v2i1.452

Abstract

Pemupukan merupakan unsur yang tidak boleh-hara di tanah yang bisa meningkatkan produksi tanah dan kualitas hasil tanaman. Produksi sawi pagoda pada saat ini masih terbatas, sedangkan kebutuhan pasar semakin meningkat. Salah satu Peningkatan Meningkatkan hasil dan produktivitas tanaman sawi pagoda yaitu pemupukan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan menambah tidak hara dalam tanah meningkatkan pertumbuhan tanaman lebih produktif. Penelitian ini membahas tentang pentingnya pemberian pupuk yang optimal untuk pertumbuhan dan pertumbuhan tanaman pagoda (Brassicae narinosa L). Hasil penelitian menunjukkan respons jenis pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda (Brassicaee narinosa L.) pada parameter luas daun dan pada parameter lainnya.Rancangan yang digunakan adalah Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan 10 persiapan dan 3 ulangan.Dosis pupuk urea 333 Kg / Ha memberikan luas tanaman terluas, yaitu sebesar 33,91 cm2. Kata kunci: sawi pagoda, pemupukan, pupuk anorganik
Pengaruh Pemberian Hormon Auksin dan Giberelin terhadap Pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicum L.) Var. Aichi First Nindi Andianingsih; Arrin Rosmala; Syariful Mubarok
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 1 (2021): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i1.531

Abstract

Tanaman tomat umumnya dibudidayakan di Indonesia secara komersial, terutama di dataran tinggi. Kualitas buah tomat yang baik hanya dicapai pada ketinggian 800 mdpl. Auksin dan giberelin bekerja sinergis dalam pembentukan bunga dan buah pada tanaman tomat. Pemberian hormon auksin dan giberelin pada tomat kultivar Aichi First diharapkan dapat memacu pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon Auksin dan Giberelin dan untuk mendapatkan perlakuan hormon yang paling optimal terhadap pertumbuhan Aichi First. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2020 di kebun percobaan yang terletak di Desa Dadiharja, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dan diulang sebanyak 3 kali.  Pemberian hormon auksin dan hormon giberelin berpengaruh terhadap tinggi tanaman, akan tetapi tidak berpengaruh pada parameter diameter batang, jumlah tandan, jumlah bunga, umur berbunga, dan luas daun. Konsentrasi auksin 30 ppm + giberelin 80 ppm menghasilkan tinggi tanaman paling tinggi, yaitu sebesar 50.42 cm.
Pengaruh ZPT dan Media Tanam terhadap Pertumbuhan Setek Daun Violces (Saintpaulia ionantha) Cinthiya Muizz Abita Sari; Arrin Rosmala; Syariful Mubarok
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 2 No. 2 (2020): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v2i2.564

Abstract

Violces (Saintpaulia ionantha) merupakan tanaman hias indoor yang cukup diminati karena memiliki bentuk bunga cantik dengan daun tebal yang ditumbuhi bulu halus pada permukaannya. Pemberian kombinasi konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) auksin IAA dan sitokinin BAP serta penggunaan media tanam yang tepat penting dalam proses pertumbuhan pada perbanyakan tanaman Violces. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ZPT dan media tanam terbaik serta interaksi dari ZPT dan media tanam terhadap pertumbuhan setek daun Violces (Saintpaulia ionantha). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember-April 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah media tanam yang terdiri atas media tanam arang sekam (M1) dan media tanam tanah berpasir (M2). Faktor kedua adalah empat taraf kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin IAA dan sitokinin BAP yang terdiri dari 0 ppm IAA + 0 ppm BAP (Z1), 50 ppm IAA + 100 ppm BAP (Z2), 50 ppm IAA + 50 ppm BAP (Z3), dan 100 ppm IAA + 50 ppm BAP (Z4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap panjang akar dan jumlah akar, berpengaruh nyata terhadap persentase setek hidup dan persentase setek berakar. Faktor ZPT beserta interaksi antara ZPT dan media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar, jumlah akar, persentase setek hidup, persentase setek berakar, persentase setek bertunas, dan stadia warna daun.
Respon Pertumbuhan Kecombrang (Etlingera elatior) pada Pemberian Fermentasi Urine Kelinci dan Air Kelapa Wildan Rabbani; Arrin Rosmala; Selvy Isnaeni
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 2 (2021): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i2.777

Abstract

Kecombrang merupakan salah satu tanaman rempah di Indonesia yang sering dimanfaatkan secara tradisional sebagai bahan pencipta rasa pada makanan juga untuk obat tradisional seperti menghilangkan dahak dan batuk. Urine kelinci merupakan cairan yang mampu memberikan suplai nitrogen yang cukup tinggi bagi tanaman, hal ini disebabkan oleh tingginya kadar nitrogen yang terdapat di dalamnya. Air kelapa merupakan produk tanaman dengan salah satu zat gizi yang mempunyai kadar tinggi yaitu kalium sebesar 3120 mg L-1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan fermentasi urine kelinci dengan air kelapa terhadap pertumbuhan tanaman kecombrang dan untuk mendapatkan perlakuan yang paling optimal terhadap pertumbuhan tanaman kecombrang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 – Januari 2021 di Screen house Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Perjuangan Tasikmalaya dengan ketinggian tempat 359 mdpl. Penelitian menggunakan fermentasi urine kelinci dan air kelapa. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian fermentasi urine kelinci 25% menghasilkan jumlah akar paling banyak yaitu sebesar 5,2 helai. Perlakuan urine kelinci tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang daun, warna daun dan lebar daun.
PELATIHAN DASAR HIDROPONIK MENGGUNAKAN SISTEM WICK SEBAGAI INOVASI SISTEM PERTANIAN PERKOTAAN DI KABUPATEN SUMBER CIREBON Arrin Rosmala; Dewi Mirantika
Journal of Empowerment Community Vol. 2 No. 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jec.v2i2.518

Abstract

Lahan-lahan saat ini cenderung menyempit karena pertambahan penduduk, serta pemanfaatan untuk kepentingan komersial atau kepentingan manusia yang lainnya, selain itu tidak menyediakan ruang terbuka hijau yang memadai. Salah satu metode dalam sistem pertanian perkotaan adalah hidroponik yang memberikan alternatif untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha penanaman di lahan sempit dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar. Hidroponik juga dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai. Metode yang dipakai pada penyuluhan ini adalah metode penyuluhan interaktif melalui presentasi dan demostrasi langsung cara pembuatan sistem hidroponik system wick. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah peserta antusias dalam menjalani  kegiatan ini dari awal hingga akhir acara. Hal ini dikarenakan peserta karena mendapat tambahan ilmu pengetahuan dalam bidang hidroponik.