cover
Contact Name
Efrin Firmansyah
Contact Email
efrinfirmansyah@unper.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
efrinfirmansyah@unper.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences
ISSN : 26859505     EISSN : 26859491     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences provides a forum for researchers on related science to publish the articles. This is a scientific journal published twice a year (June and December) by LPPM of Perjuangan University of Tasikmalaya. Covered issues in agronomy and horticulture, plant biotechnology, plant microbiology, plant breeding, soil science, plant protection and soilless cultivation / hydroponic system.
Arjuna Subject : -
Articles 53 Documents
Pengaruh Konsentrasi NAA dan BAP terhadap Pertumbuhan Tunas Kentang Varietas Tedjo MZ Secara In Vitro Siti Nurchasanah; Noor Farid; Zulfa Ulinnuha; Januarso Januarso
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi kentang di Indonesia mengalami fluktuasi, salah satu hal yang menyebabkan produksi kentang mengalami fluktuasi adalah produksi benih yang berkualitas kurang maksimal. Sehingga perlu upaya peningkatan kualitas benih kentang melalui aplikasi zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi NAA dan BAP terhadap pertumbuhan tunas kentang. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari – Mei 2019 di Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi, Universitas Jenderal Soedirman. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi NAA tidak berpengaruh terhadap tinggi planlet, bobot planlet, panjang akar dan jumlah akar. Penambahan aplikasi BAP tidak lebih baik dari perlakuan kontrol. Pada interaksi NAA dan BAP, respon jumlah akar tidak lebih baik dari kontrol.
Aplikasi Trichoderma harzianum Rifai. terhadap Xanthomonas axonopodis pv. allii pada Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Yenny Muliani; Ida Adviany; Andi Muhammad Akses Sangga
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang daun merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Kerusakan akibat serangan Xanthomonas axonopodis pv. allii pada tanaman bawang daun mencapai 50%. Salah satu upaya untuk mengendalikan Xanthomonas axonopodis pv. allii ialah menggunakan agensia hayati Trichoderma harzianum Rifai. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh agensia hayati Trichoderma harzianum Rifai terhadap intensitas penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas axonopodis pv. allii pada tanaman bawang daun. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Terdiri dari aplikasi Trichoderma harzianum Rifai dengan konsentrasi 5 g/l air, 10 g/l air, 15 g/l air, 20 g/l air dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agensia hayati Trichoderma harzianum Rifai. berpengaruh dalam menekan intensitas penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas axonopodis pv. allii. Perlakuan Trichoderma harzianum Rifai. 20 g/l air memberikan hasil terbaik dalam menekan intensitas penyakit hawar daun bakteri sebesar 93,19% dan mampu meningkatkan variabel pertumbuhan tanaman serta hasil bobot panen per plot percobaan.
Analisis Vegetasi Gulma pada Lahan Budidaya Jagung di Arcawinangun, Purwokerto Timur, Banyumas Lafi Naimatul Bayyinah; Rama Adi Pratama; Mutala'liah Mutala'liah
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung merupakan tanaman sumber karbohidrat sehingga mempunyai nilai strategis dan nilai ekonomis yang tinggi, akan tetapi praktik budidaya tanaman jagung mengalami berbagai kendala, salah satunya adalah keberadaan gulma pada lahan budidaya yang berpotensi menurunkan produksi tanaman jagung. Upaya pengendalian gulma oleh petani saat ini kurang efektif dan efisien karena kurangnya pemahaman tentang vegetasi gulma yang tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis vegetasi gulma dan menentukan gulma dominan pada lahan budidaya jagung di Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengidentifikasi gulma yang ditemukan, dan metode kuantitatif dengan menghitung dan menganalisis vegetasi gulma yang dominan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Kuadrat menggunakan plot ukuran 0,5 x 0,5 m2 secara acak dengan melemparkan plot ke lahan budidaya jagung sebanyak 10 kali sehingga terdapat 10 plot sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 spesies gulma yang tumbuh pada lahan budidaya jagung di Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur dengan komposisi 6 termasuk golongan gulma berdaun lebar, 3 termasuk golongan gulma rerumputan, dan 2 termasuk golongan gulma teki. Gulma yang mendominasi pada lahan tersebut adalah Synedrella nodiflora dari golongan gulma berdaun lebar dengan nilai SDR sebesar 31,1%, dan Cyperus iria dari golongan teki dengan nilai SDR sebesar 23,8%.
Uji Metabolit Sekunder Metarhizium spp. untuk Pengendalian Kumbang Janur Kelapa Erwin Irawan Permana; Farriza Diyasti
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kumbang Brontispa longissima merusak atau menyerang pucuk kelapa terutama tanaman kelapa yang masih muda, sehingga mengakibatkan pucuk tanaman tidak dapat berkembang sempurna, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Penggunaan berbagai variasi aplikasi cendawan entomopatogen Metarhizium anisopliae terbukti cukup efektif menekan serangan B. longissima. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh cendawan ini mulai banyak dipopulerkan sebagai alternatif formulasi cara baru. Tulisan ini bertujuan menguji efektivitas metabolit sekunder dalam mengendalikan hama kumbang janur kelapa (B. longissima) dan membandingkannya dengan suspensi murni spora Metarhizium spp. Metabolit sekunder diproduksi dengan metode perbanyakan agens hayati secara cair menggunakan media perbanyakan air cucian beras ditambah air kelapa. Serangga uji B. longgissima diambil dari lapangan dan dipisahkan di laboratorium menurut tahap perkembangannya (telur, larva, pupa dan imago). Pengamatan dilakukan di Laboratorium Lapangan BPTP Pontianak dengan Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil pengujian menunjukkan perlakuan suspensi spora Metarhizium spp. dan formulasi metabolit sekunder Metarhizium spp. tidak berbeda nyata berdasarkan uji jarak berganda Duncan. Suspensi spora Metarhizium spp. menyebabkan mortalitas serangga uji sebesar 55 % pada hari ke-6 setelah aplikasi, sedangkan formulasi metabolit sekunder Metarhizium spp. menyebabkan mortalitas 50 % pada hari ke-7.
Pengaruh Pupuk Anorganik pada Pertumbuhan dan Hasil Sawi Pagoda (Brassica narinosa L.) Model Hydroponic Wick System Yogi Nirwanto; Nurul Risti Mutiarasari
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2023): June (In Press)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i1.1214

Abstract

Sayuran menjadi produk hortikultura yang banyak diminati masyarakat. Produksi sayuran di Indonesia mengalami peningkatan, hal tersebut mengakibatkan banyak permintaan karena terjadinya peningkatan konsumsi sayuran pada masyarakat. Tanaman Sawi pagoda (Brassica narinosa) mengandung banyak nutrisi dan antioksidan sehingga apabila dikonsumsi akan berpengaruh sangat baik untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Tujuan dari penelitian guna mengetahuai pengaruh pemberian dosis pupuk anorganik terhadap tertumbuhan dan hasil sawi pagoda dengan model hydroponic wick system. Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan kombinasi antara konsentrasi pupuk AB Mix, pupuk NPK, pupuk daun dan diulang sebanyak 4 kali yaitu A = Pupuk AB Mix 1300 ppm + Pupuk NPK 600 ppm + Pupuk Daun 500 ppm, B = Pupuk AB Mix ; Pupuk NPK 600 ppm + Pupuk Daun 500 ppm, C = Pupuk AB Mix 1300 ppm + Pupuk NPK 700 ppm + Pupuk Daun 600 ppm, D = Pupuk AB Mix ; Pupuk NPK 700 ppm + Pupuk Daun 600 ppm, E = Pupuk AB Mix 1300 ppm + Pupuk NPK 800 ppm + Pupuk Daun 700 ppm dan F = Pupuk AB Mix ; Pupuk NPK 800 ppm + Pupuk Daun 700 ppm. Hasil percobaan menunjukan perlakuan dosis dengan larutan pupuk AB Mix, pupuk NPK, dan pupuk daun tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata, sedangkan pada jumlah daun pertanaman perlakuan terbaik terlihat pada 20 HST dosis AB Mix 1300 ppm + NPK 700 ppm + Pupuk Daun 600 ppm.
Pengaruh Invigorasi dan Pelapisan terhadap Viabilitas Benih Terong yang Mengalami Kemunduran Esty Puri Utami
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2023): June (In Press)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i1.1216

Abstract

Invigorasi dan pelapisan benih merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu benih melalui peningkatan permeabilitas dinding sel dan penambahan bahan pada lapisan kulit benih. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perlakuan invigorasi dan pelapisan benih terhadap viabilitas benih terong yang telah mengalami kemunduran. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 7 perlakuan, yaitu kontrol (M0), matriconditioning dengan air (M1), matriconditioning dengan 200 ppm asam askorbat (M2), pelapisan dengan pelapis dasar (arabic gum) (M3), pelapisan dengan pelapis dasar + bakteri Pseudomonas flourescens (M4), pelapisan dengan bakteri + matriconditioning air (M5), pelapisan dengan bakteri + matriconditioning asam askorbat (M6). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh peningkatan pertumbuhan kecambah dengan perlakuan invigorasi dan pelapisan benih dibandingkan dengan kontrol. Daya berkecambah dan indeks vigor benih dengan perlakuan M5 dan M6 secara nyata menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya, sedangkan panjang kecambah tidak dipengaruhi oleh perlakuan invigorasi dan pelapisan benih.
Pengaruh Dosis dan Jenis Aplikasi Boron terhadap Tingkat Layu Pentil (Cherelle wilt) Tanaman Kakao Endang Sri Dewi HS; Prapto Yudono; Eka Tarwaca Susila Putra; Benito Heru Purwanto; Toyip Toyip
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2023): June (In Press)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i1.1219

Abstract

Cherelle wilt merupakan penyakit fisiologis pada tahap awal perkembangan buah kakao karena kegagalan perkembangan buah. Salah satu unsur yang diduga kuat menjadi penyebab adalah unsur boron yang ketersediannya sangat penting bagi tanaman karena berperan dalam perkembangan sel, metabolisme protein, asam amino, nitrat, lemak, karbohidrat, auksin dan fenol, fungsi membran, berperan dalam keberhasilan pembentukan bunga, pembuahan dan perkembangan buah. Tujuan penelitian untuk mengkaji dan meneliti tentang pengaruh boron terhadap layu pentil kakao. Penelitian dirancang menggunakan rancangan Randomized Complete Block Design (RCBD) dimana faktor A terdiri dari metode aplikasi pupuk yaitu lewat daun dan lewat tanah sedangkan faktor B adalah takaran pemberian boron yang terdiri dari tanpa pemberian pupuk , pemberian boron 1,5 g.pohon-1, 3 g. Pohon-1, 4,5 g.pohon-1 dan 6 g.pohon-1 setiap perlakuan diulang tiga kali, setiap ulangan terdiri dari 5 tanaman sehingga kombinasi perlakuan menjadi 2 x 5 x 3 x 5 = 150 tanaman. Parameter yang diamati adalah Boron total daun, viabilitas pollen, total pentil yang terbentuk, persentase pentil sehat, dan pentil layu. Hasil menunjukkan bahwa metode aplikasi pupuk boron berpengaruh terhadap layu pentil kakao. Metode aplikasi boron lewat daun dengan dosis 0, 4,5 dan 6 g.tanaman-1 memberikan nilai pentil layu yang lebih tinggi. Sedangkan metode aplikasi boron lewat daun dosis 1,5, dan 3 g.tanaman-1 serta metode aplikasi lewat tanah dosis 6 g.tanaman-1 memberikan persentase pentil sehat yang lebih tinggi. Metode aplikasi lewat daun dengan dosis 3 g.tanaman-1 adalah dosis maksimal yang mampu memberikan hasil tertinggi terhadap viabilitas pollen, jumlah buah, dan persentase pentil sehat.
Skrining Ketahanan Cekaman Salinitas Lima Varietas Kacang Hijau (Vigna radiata) Miranda Ferwita Sari; Onny Chrisna Pandu Pradana; Siti Novridha Andini
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2023): June (In Press)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i1.1220

Abstract

Kacang hijau merupakan salah satu kacang-kacangan sumber vitamin (A, B1 dan C), mineral, termasuk protein, serat makanan dan sejumlah besar senyawa bioaktif. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga sebagai tanaman pangan legum terpenting setelah tanaman kedelai dan kacang tanah. Permasalahan yang ada dalam budidaya kacang hijau adalah lahan subur yang semakin berkurang tetapi permintaan akan hasil pertanian mengalami peningkatan. Salah satu cara untuk mengatasi kebutuhan kacang hijau yang tinggi adalah dengan memanfaatkan lahan marginal seperti lahan salin. Pemanfaatan area yang memiliki salinitas dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman yang toleran salinitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cekaman salinitas terhadap hasil produksi 5 varietas kacang hijau dan mengetahui varietas kacang hijau yang tahan terhadap cekaman salinitas. Bahan penelitian yang digunakan adalah 5 varietas kacang hijau yaitu varietas Vima 2, Vima 3, Kenari, Kutilang, Murai dan Sriti. Bahan lain yang dibutuhkan adalah NaCl yang akan dilarutkan pada 4 dosis perlakuan (0, 2, 4, 6 g.L-1). Data dari variabel pengamatan yang diamati dianalisis dengan program SAS (Statistical Analysis System), hasil analisis sidik ragam yang signifikan dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Peningkatan dosis NaCl menyebabkan pertumbuhan kelima varietas kacang hijau mengalami penurunan. Berdasarkan variabel pengamatan daya berkecambah, jumlah polong, jumlah biji dan bobot biji, varietas yang memiliki hasil tertinggi pada dosis NaCl 9 g.L-1 adalah varietas Kenari dan Vima 3.
Pengaruh Media Tanam dan ZPT Alami terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Rayhan Amadius Weihan; Aboe B. Saidi; Dewi; Rismon Rismon
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2023): June (In Press)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i1.1227

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan produksi kakao demi memenuhi kebutuhan kakao nasional. Pertumbuhan kakao di lapangan sangat bergantung pada masa pembibitan kakao. Penggunaan media tanam yang tepat serta aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT) merupakan salah satu upaya menjaga kualitas pembibitan kakao . Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan fakultas pertanian Universitas Teuku Umar pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2021. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 2 sebanyak 3 ulangan dengan perlakuan yang terdiri atas Media Tanam (Kontrol (M0), Arang Sekam Padi (M1), Serbuk Gergaji (M2) dan Tanah Berpasir (M3) ) dan ZPT ( Limbah Cucian Beras (Z1) dan Limbah Cucian Ikan (Z2) dengan dosis 250 ml/tanaman). Data hasil Penelitian di Uji menggunakan Uji F, jika menunjukkan pengaruh nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 40 dan 60 HST, diameter batang 40 dan 60 HST dan jumlah daun 40 dan 60 HST. Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun 20 HST. Zat pengatur tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang 40 HST, tinggi tanaman 40 dan 60 HST, diameter batang 20 dan 60 HST serta jumlah daun 20, 40 dan 60 HST. Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 20 HST. Tidak terdapat interaksi antara media tanam dan zat pengatur tumbuh terhadap semua peubah pertumbuhan bibit tanaman kakao yang diamati.
Evaluasi dan Seleksi Keragaman Fenotipe Tanaman Garut (Maranta arundinacea L.) Hasil Radiasi Sinar Gamma Puspita Deswina; Sri Indrayani; Ambar Yuswi Perdani; Enung S Mulyaningsih
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 1 (2019): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i1.180

Abstract

Salah satu tanaman pangan sumber karbohidrat alternatif potensial adalah tanaman Garut (Maranta arundinaceaL.) yang mempunyai potensi sangat besar untuk dikembangkan. Makanan yang terbuat dari tepung garut memiliki keistimewaan, yaitu mudah dicernadan memiliki Indek Glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis umbi-umbian lainnya, sehingga sangat baik untuk kesehatan. Tanaman ini umumnya diperbanyak secara vegetatif, sehingga memiliki keragaman genetik yang sempit. Untuk meningkatkan keragaman genetik tanaman garut, telah dilakukan iradiasi sinar gamma di Pusat Radiasi dan Isotop, BATAN, dengan dosis 10 sampai dengan 140 Gy dengan interval 10. Analisis perubahan morfologis dan seleksi dilakukan dengan mengamati perubahan karakteristik sejak tanaman menghasilkan tunas sampai pertumbuhan tanaman maksimal atau tanaman menghasilkan bunga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dosis iradiasi dan dosis LD 50 yang optimal dalam memperluas keragaman genetik tanaman garut serta mengetahui perubahan karakter morfologi tanaman setelah diradiasi.Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan.Analisis data menggunakan MiniTab 16. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa iradiasi sinar gamma dapat mempengaruhi karakter morfologi terhadap daun, jumlah tunas, tinggi tanamandan produksi umbi.