cover
Contact Name
abdul wahid
Contact Email
jurnalpendidikanmultikultural@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpendidikanmultikultural@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Pendidikan Multikultural
ISSN : 25494317     EISSN : 2686083X     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Pendidikan Multikultural ini diharapkan membuka wawasan dan kemudian mengembangkannya di masa-masa mendatang.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2020): FEBRUARI" : 7 Documents clear
PENDIDIKN FUTURISTIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PESERTA DIDIK Muzamil Muzamil
Jurnal Ijtihad Vol 4, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/multikultural.v4i1.6718

Abstract

Setiap peserta didik merupakan sumberdaya manusia yang diidealisasikan menjadi sumber kekuatan strategis bangsa sekarang maupun masa mendatang. Konstruksi hidup berbangsa dan bernegara ditentukan oleh kualitas peserta didik yang terbentuk dengan baik dan benar melalui suatu proses pembelajaran. Dari proses pembelajaran ini akan bisa diharapkan atau dihasilkan pendidikan yang berorientasi futuristic, yakni pendidikan yang memberikan pola berfikir dan beraktifitas demi masa depannya. Proses pembelajaran berbasis multikultural merupakan salah satu model yang bisa digunakan oleh dunia pendidikan.Kata kunci: pendidikan, futuristik, pembelajaran, proses, multikultural  Each student is a human resource that is idealized as a source of national and present strategic strength. The construction of national and state life is determined by the quality of students formed properly and correctly through a learning process. From this learning process, it can be expected or produced futuristic oriented education, namely education that provides thinking patterns and activities for the future. The multicultural-based learning process is one model that can be used by the educational world. Keywords: education, futuristic, learning, process, multicultural 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIKULTURAL DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN BERAGAMA PESERTA DIDIK Asrul Anan
Jurnal Ijtihad Vol 4, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/multikultural.v4i1.6702

Abstract

Nilai-Nilai Multikultural di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tosari dan Sekolah Menengah Atas SPI memiliki nilai yang sama, walaupun terletak pada basis lingkungan yang berbeda. Adapun nilai tersebut meliputi; keimanan, ketaqwaan, keikhlasan, syukur, sabar, demokrasi, keadilan, kesetaraan, inklusif, kemanusiaan, taaruf, tasamuh, ta‟wun, tawazun, kekeluargaan, cinta tanah air dan nasionalisme. Proses Internalisasi Nilai-Nilai Multikultural Dalam Membangun Kerukunan Beragama Peserta didik sama-sama melalui: (a) moral knowing (b) moral feeling, (c) moral action, dan (d) moral transenden. Model internalisasi nilai di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tosari dalam bentuk sinergitas lingkungan masyarakat dengan lingkungan sekolah yang sangat kuat sehingga mampu membentuk karakter siswa dalam membangun kerukunan beragama peserta didik.  Sedangkan model internalisasi di Sekolah Menengah Atas SPI Batu dilakukan melalui sinergi kegiatan dan program yang ada di (1) asrama, (2) kelas, (3) lingkungan sekolah, (4) transformer center, dan (5) spiritual garden, yang dibiasakan secara integrative melalui metode penilaian PAKSA.Kata kunci: implementasi, berbasis multikultural, kerukunan beragama       The multicultural values in the 1 Tosari High school and high school good morning Indonesia have the same value, although it is located on different environmental bases. The value includes; Faith, obedience, steadfast, sincerity, gratitude, patience, democracy, justice, equality, inclusive, humanity, Taaruf, Tasamuh, taawun, Tawazun, family, love of homeland and nationalism. The internalization process of multicultural values in building a religious harmony of learners through: (a) moral knowing (b) moral feeling, (c) moral action, and (d) the moral transcendent. The Model internalization of value in the state Senior High School 1 Tosari in the form of synergity of the community with a very strong school environment that is able to form the character of students in building a harmony of religious learners.  While the internalization model in the SPI Batu High School is conducted through synergies of activities and programs that exist in (1) dormitories, (2) classes, (3) school environment, (4) transformer Center, and (5) spiritual garden, which is familiarize by integrative Through the PAKSA assessment method. Keywords: implementation, multicultural based, religious harmony 
MENJAGA KERAGAMAN EKONOMI RAKYAT DI TENGAH PANDEMI COVID-10 (Suatu kajian Islam untuk Bangsa Indonesia) Fauzan Fauzan
Jurnal Ijtihad Vol 4, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/multikultural.v4i1.6719

Abstract

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beragam, pluralistik, atau multikulturalistik. Kondisi masyarakat ini disebut oleh banyak pakar sebagai wujud kekayaan yang tidak ternilai. Kondisi ini sedang diuji oleh virus Corona atau Covid-19. Pandemi Covid-19 ini membuat banyak pihak dihadapkan pada kekhawatiran, yang diantaranya sebagian  memilih jalan sendiri-sendiri untuk menghadapinya, dan bukan jalan kesatuan dalam keragaman. Ketakutan inilah yang tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Islam memerintahkan mereka untuk bersatu atau saling membantu antara satu dengan lainnya. Covid-19 tidak bisa dihadapi sendirian, melainkan membutuhkan kekuatan kebersamaan.Kata kunci: keragaman, Islam, masyarakat, kesatuan, kebersamaan Indonesian society is a diverse, pluralistic, or multiculturalistic society. This condition of society is referred to by many experts as a form of invaluable wealth. This condition is being tested by Corona or Covid-19 viruses. The Covid-19 pandemic made many parties confronted with concerns, some of which chose their own path to deal with it, and not the path of unity in diversity. This fear is not justified in Islamic teachings. Islam commands them to unite or help one another. Covid-19 can not be faced alone, but requires the strength of togetherness.Keywords: diversity, Islam, society, unity, togetherness
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN MULTIKULTURAL MELALUI PENDIDIKAN DIVERSITAS Muhammad Hifdil Islam; Maskuri Maskuri
Jurnal Ijtihad Vol 4, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/multikultural.v4i1.6714

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk  menjelaskan, menganalisa dan menginterpretasi tentang (1) dimensi dimensi pendidikan diversitas yang berhubungan dengan pembentukan kepribadian multikultural santri di SMP Plus dan MA Plus Pesantren Al Mashduqiah (2) Cara atau strategi yang digunakan dalam pembentukan kepribadian melalui  pendidikan diversitas di SMP Plus dan MA Plus Pesantren Al Mashduqiah, dan (3) Model pendekatan pendidikan diversitas dalam pembentukan kepribadian multikultural di SMP Plus dan MA Plus Pesantren Al Mashduqiah.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis single case embedded. Pendekatan dengan jenis single case embedded dipilih karena kasus dalam penelitian yang ada  adalah kasus yang unik dibanding lembaga yang ada di Kabupaten Probolinggo.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi diversitas yang ada di SMP Plus Al-Mashduqiah adalah (a) gender (jenis kelamin) (b) sosio ekonomi (c) bahasa (d) asal daerah. (2) Dimensi diversitas yang ada di MA Plus Al-Mashduqiah adalah (a) gender (b) sosial ekonomi (c) bahasa (d) lokasi geografis atau letak asal daerah.Kata kunci: dimensi, diversitas, kepribadian, multikultural, pembentukan This research was conducted to explain, analyze and interpret about (1) dimensions of diversity education dimensions related to the formation of students' multicultural personality in SMP Plus and MA Plus Pesantren Al Mashduqiah (2) Ways or strategies used in the formation of personality through diversity education in SMP Plus and MA Plus Pesantren Al Mashduqiah, and (3) Models of diversity education approaches in the formation of multicultural personality in SMP Plus and MA Plus Pesantren Al Mashduqiah. This study uses a qualitative approach with a single case embedded type. The single case embedded approach was chosen because the case in the existing research is a unique case compared to the existing institutions in Probolinggo District. The results showed that the dimensions of diversity in SMP Plus Al-Mashduqiah were (a) gender (sex) (b) socio-economic (c) language (d) of regional origin. (2) Dimensions of diversity in MA Plus Al-Mashduqiah are (a) gender (b) socioeconomic (c) language (d) geographical location or location of origin.Keywords: dimensions, diversity, personality, multiculturalism, formation
PESANTREN MENEMBUS BATAS (Studi Kapital Spiritual-Multikultural Pesantren Al-Qodir dalam Membentuk Santri Multikulturalis ) Sauqi Futaqi
Jurnal Ijtihad Vol 4, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/multikultural.v4i1.6715

Abstract

 Penelitian ini mengkaji tentang kapital spiritual pesantren yang digunakan sebagai basis utama dalam membentuk santri multikulturalis. Dengan adanya kapital ini, pesantren Al-Qodir mampu menembus sekat-sekat kultural dan agama, sehingga memungkinkan pesantren bisa terbuka untuk semua golongan. Melalui studi fenomonologi dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, penelitian ini  bertujuan untuk menemukan kapital spiritual dan pendayagunaannya dalam membangun kesadaran multikultural. Dari hasil penelitian, ada beberapa temuan penting: 1) spiritualitas Kiai memungkinkan terjadinya keterbukaan pesantren; 2) adanya integrasi spiritual dan multikultural yang melahirkan pandangan bahwa multikulturalisme sebagai spiritualitas; 3) 2) nilai-nilai spiritual merupakan nilai pembentuk nilai-nilai multikultural; 4) adanya pemahaman akan tujuan beragama sebagai kebertuhanan dan kemanusiaan; 5) kapital spiritual-multikultural tersebut menjadi basis utama dalam membentuk santri multikulturalis. Kata kunci: kapital, spiritual-multikultural, nilai spiritual-multikultural, santri multikulturalis    This study examines the spiritual capital of pesantren which is used as the main basis in forming multiculturalist santri. With this capital, the Al-Qodir pesantren is able to penetrate cultural and religious barriers, thus allowing pesantren to be open to all groups. Through phenomonology studies by collecting data through observation, interviews, and documentation, this research aims to find spiritual capital and its utilization in building multicultural awareness. From the results of the study, there are several important findings: 1) Kiai's spirituality enables the opening of pesantren; 2) the existence of spiritual and multicultural integration which gave birth to the view that multiculturalism as spirituality; 3) 2) spiritual values are the values forming multicultural values; 4) there is an understanding of the purpose of religion as Godliness and humanity; 5) the spiritual-multicultural capital becomes the main base in forming multiculturalist santri. Keywords: multicultural spiritual-capital, spiritual-multicultural value, santri multiculturalist
Internalisasi Toleransi pada Lembaga Pendidikan (Studi Kasus di SMKN 1 Grogol Kediri) Mohammad Irmawan Jauhari
Jurnal Ijtihad Vol 4, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/multikultural.v4i1.6716

Abstract

Penelitian tentang internalisasi toleransi pada lembaga pendidikan penting dilakukan sebagai salah satu cara deradikalisasi kaum muda dan membuat mereka lebih toleran terhadap sesama. Internalisasi toleransi jika dilihat dari taksonomi Bloom memberikan gambaran di wilayah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil penelitian menyebutkan, domain kognitif siswa SMKN 1 Grogol Kediri terkait materi toleransi, mereka memiliki basic kognitif yang baik dikarenakan proses pembelajaran yang baik dan memiliki bekal pengalaman bertoleransi dalam lingkungan yang majemuk. Domain afektif, para guru memberikan pengakuan terhadap siswa akan rasa nyaman pada minoritas, sehingga semua murid dengan latar belakang yang berbeda (horisontal dan vertikal) bisa berkembang menjadi lebih baik. Domain psikomotorik mengedepankan adanya pembiasaan dan keteladanan. Siswa SMKN 1 Grogol Kediri dibiasakan untuk bertoleransi, menghargai perbedaan, dan mendapatkan keteladanan dari para gurunya. Baik ketika bergaul dengan sesama maupun dengan orang lain. Sebagai rekomendasi penelitian yang akan datang, bullying merupakan persoalan tersendiri. Di satu sisi ia jelas sikap anti toleran, namun di sisi lain, ia adalah bentuk pergaulan para siswa.Kata kunci: internalisasi, toleransi, afektif, perbedaan                      Research on internalizing tolerance in educational institutions is important as one way to de-radicalize young people and make them more tolerant of others. Internalization of tolerance when viewed from Bloom's taxonomy provides an overview in the cognitive, affective, and psychomotor areas. The results of the study mentioned, the cognitive domain of students at SMK 1 Grogol Kediri related to tolerance material, they have a good cognitive basis because of a good learning process and have a stock of tolerant experiences in a plural environment. In the affective domain, teachers give recognition to students about being comfortable with the minority, so that all students with different backgrounds (horizontal and vertical) can develop better. The psychomotor domain emphasizes habit and exemplification. Students of SMK 1 Grogol Kediri are accustomed to tolerating, respecting differences, and getting an example from their teachers. Good when hanging out with others and with others. As a recommendation for future research, bullying is a problem in itself. On the one hand he is clearly anti-tolerant, but on the other hand, he is a form of association of students. internalization, tolerance, affective, differenceKeywords: internalization, tolerance, affective, difference
PROTEKSI TERHADAP HAK KESELAMATAN TENAGA KERJA BERLATAR MULTI AGAMA DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN HAM Bambang Satriya
Jurnal Ijtihad Vol 4, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/multikultural.v4i1.6717

Abstract

Salah satu kepentingan asasi setiap tenaga kerja adalahhak atas keselamatan. Sayangnya, keselamatan tenaga kerja Indonesia masih menjadi hak yang maksimal untuk dilindungi. Dalam kenyataan, tidak sulit ditemukan sejumlah peristiwa atau kasus tentang kecelakaan tenaga kerja. Pekerja menjalankan pekerjaan dengan resiko yang tinggi, yang tidak sedikit mengakibatkan hak keselamatannya terancam atau hilang. Banyak ditemukan bukti tentang sejumlah perusahaan atau korporasi yang mempekerjakan karyawan atau pekerjanya tanpa memperhatikan aspek keselamatannya. Disinilah pelanggaran terhadap hak asasi tenaga kerja terjadi yang dilakukan oleh korporasi. Dalam Islam maupun aspek hak asasi manusia,  pelanggaran ini sebagai perbuatan yang tidak manusiawi.Kata kunci: tenaga kerja,  keselamatan, korporasi, negara, Islam, hak asasi manusia            One of the fundamental interests of every workforce is the right to safety. Unfortunately, the safety of Indonesian workers is still the maximum right to be protected. In reality, it is not difficult to find a number of events or cases concerning labor accidents. Workers carry out work with high risk, which does not in the least cause their safety rights to be threatened or lost. Much evidence is found about a number of companies or corporations that employ their employees or workers without regard to safety aspects. This is where violations of labor rights occur committed by corporations. In both Islam and human rights aspects, this violation is an inhumane deed. Keywords: labor, safety, corporation, state, Islam, human rights

Page 1 of 1 | Total Record : 7