cover
Contact Name
Dame Evalina Simangunsong
Contact Email
dameevalinas8@gmail.com
Phone
+6281362434160
Journal Mail Official
penelitian@poltekkes-medan.ac.id
Editorial Address
Jl. Jamin Ginting KM 13,5 Kel. Lau Cih Kec. Medan Tuntungan
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist)
ISSN : 26230046     EISSN : 26852764     DOI : 10.36911
Core Subject : Health,
Jurnal PANNMED merupakan jurnal ilmiah yang terbit secara on-line dan menerbitkan artikel atau karya ilmiah hasil penelitian dalam bidang kefarmasian, analis kesehatan, keperawatan, gizi, kebidanan, kesehatan lingkungan, dan keperawatan gigi.
Articles 24 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015" : 24 Documents clear
ISOLASI SELULOSA DARI TONGKOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN PENGISI PEMBUATAN TABLET KLORFENIRAMIN MALEAT CETAK LANGSUNG Tarigan, Adil Makmur; Panjaitan, Rosnike Merly; Tampubolon, Antetti
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.253 KB)

Abstract

Biomassa secara sempit didefenisikan sebagai bahan (material) yang berasal dari tumbuhan terestrial (darat).Biomassa tumbuhan sebagian besar berupa biomassa lignoselulosa yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa,dan lignin. Selain itu pectin, protein, lemak dan abu yang terdapat dalam jumlah kecil. Salah satu biomassalignoselulosa adalah limbah tongkol jagung. Tongkol jagung merupakan bahan berlignoselulosa dengankadar serat 49,99% berpotensi sebagai sumber bahan baku pembuatan selulosa. Derivat selulosa merupakaneksipien yang penting dalam farmasi. Salah satu turunan selulosa adalah selulosa mikrokristal yangdiperdagangan dikenal dengan nama Avicel yang sering digunakan sebagai bahan pembantu pembuatantablet. Penelitian ini bertujuan mengisolasi selulosa dari tongkol jagung dan menggunakannya sebagai bahanpembantu pembuatan tablet Klorfeniramin Maleat (tablet CTM) cetak langsung. Tablet Klorfeniramin Maleat(tablet CTM) yang dibuat dengan bahan pembantu selulosa dari tonggkol jagung dibandingkan dengan tabletCTM yang dibuat dari Avicel dan tablet CTM yang beredar dipasar. Data persyaratan evaluasi tablet menurutFarmakope Indonesia Edisi IV diuji dengan SPSS for Windos 16 dengan mencari nilai uji kesamaan rata-rata.Isolasi selulosa dari tongkol jagung dengan proses maserasi dengan etanol kemudian dihidrolisamenggunakan asam klorida. Selulosa diperoleh 49,39 % dengan optimum asam klorida konsentrasi 7%.Selulosa Tongkol Jagung dapat digunakan sebagai bahan pembantu pembuatan tablet Klorfeniramin Maleat(tablet CTM) cetak langsung. Tidak ada perbedaan yang bermakna (α = 0,05) antara Selulosa tongkol jagunghasil ekstraksi dengan asam klorida 7% dengan Avicel sebagai bahan pembantu pembuatan tabletKlorfeniramin Maleat (tablet CTM) cara cetak langsung.
KARAKTERISTIK KARSINOMA SEL SKUAMOSA RONGGA MULUT Ginting, Rehulina; Betty, Betty; Michelle, Michelle
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.201 KB)

Abstract

Karsinoma sel skuamosa (KSS) adalah tumor ganas yang berasal dari sel epitel skuamosa dan merupakansalah satu jenis kanker ditemukan pada mukosa rongga mulut. Insidensi KSS sekitar 90% dari seluruh jeniskeganasan yang terdapat pada rongga mulut dan frekuensi KSS rongga mulut di Indonesia mencapai 3-5%dari seluruh kanker organ tubuh lainnya. KSS dapat diklasifikasi berdasarkan morfologi karakteristikjaringannya, dimana dibagi kepada tiga jenis yaitu KSS berdiferensiasi baik, sedang dan buruk. Tujuanpenelitian ini adalah untuk melihat karakteristik morfologi KSS rongga mulut berdasarkan jenisdiferensiasinya. Rancangan penelitian ini merupakan deskriptif dengan cara cross sectional terhadap 30sampel blok parafin yang terdiagnosa sebagai KSS rongga mulut yang diperoleh dari Laboratorium PatologiAnatomi FK USU/RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2009-2013, dan dilakukan pewarnaanHematoxylin-Eosin (HE). Preparat diamati di bawah mikroskop cahaya Olympus CX21. Hasil penelitianmenunjukkan KSS berdiferensiasi baik (63%), KSS berdiferensiasi sedang (37%), dan tidak ditemukan KSSberdiferensiasi buruk. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan KSS berdiferensiasi baik lebih banyakdibandingkan KSS berdiferensiasi sedang, dan tidak ditemukan KSS berdiferensiasi buruk.
HUBUNGAN TINDAKAN EPISIOTOMI DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL DI KLINIK BIDAN SWASTA MINTANGENA TARIGAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2014 Hutabarat, Julieta
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.485 KB)

Abstract

Masa nifas merupakan masa kritis dalam kehidupan ibu dan bayi karena 60% kematian ibu terjadi segera setelah kelahiran dan kematian tersebut terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan. Ibu lebih rentan terkena infeksi selama masa postnatal. Ibu yang mengalami episiotomi pada saat persalinan, luka membutuhkan perawatan untuk penyembuhan, tetapi kadangkala sebagian besar ibu lebih memprioritaskan bayinya dan mengabaikan kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tindakan episiotomi dengan aktivitas seksual di Klinik Bidan Swasta Mintangena Tarigan Medan Tembung Tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey anaitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di klinik Mintagena Tarigan Medan Tembung pada bulan Agustus 2014 – April 2015.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang datang di Klinik Mintagena Tarigan Medan Tembung yaitu sebanyak 30 orang dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tindakan episiotomy dengan aktivitas seksual di Klinik Bidan Swasta Mintangena Tarigan Medan Tembung Tahun 2014. Diharapkan kepada bidan praktek swasta agar tidak melakukan episiotomy apabila tidak ada indikasi sehingga tidak terjadi robekan yang tidak teratur dan melakukan tindakan secara steril
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA PADA IBU BERSALIN DI RSU HAJI MEDAN TAHUN 2014 Gultom, Lusiana
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1426.397 KB)

Abstract

Salah satu penyebab langsung tingginya AKI di Indonesia ialah partus lama (9%) yang banyak ditemukan pada kelainan letak janin, CPD, kelainan his, dan KPD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian partus lama pada ibu bersalin. Penelitian ini bersifat analitik menggunakan data sekunder dari rekam medik di RSU Haji Medan periode Januari – Desember 2014. Sampel dalam penelitian untuk kasus dan kontrol berjumlah 80 dengan menggunakan sistematic random sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan partus lama (p=0,002), OR= 3,586. Ada hubungan bermakna antara paritas dengan partus lama (p=0,000), OR= 7,013. Ada hubungan bermakna antara kelainan his dengan partus lama (p=0,000), OR= 35,909. Adanya hubungan yang bermakna antara CPD dengan partus lama (p=0,000). Adanya hubungan bermakna antara KPD dengan partus lama (p=0,001), OR= 15,33. Adanya hubungan bermakna antara kelainan letak janin dengan partus lama (p=0,000), OR= 13,00. Disimpulkan bahwa umur, paritas, kelainan his, CPD, KPD, dan kelainan letak janin memiliki hubungan dengan partus lama. Disarankan kepada Organisasi Profesi dan pihak RSU Haji Medan meningkatkan kegiatan seminar dan pelatihan khusus pada seluruh tenaga kesehatan baik mandiri maupun komunitas dalam pencegahan dan penanganan rujukan cepat kasus partus lama.
PERANAN PENGGUNAAAN DISCLOSING AGENT SEBELUM MENYIKAT GIGI TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK PADA MURID KELAS V SD NEGERI 067247 JL. BUNGA MALEM VII KELURAHAN LAU CIH KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2015 Manurung, Nelly Katharina
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.586 KB)

Abstract

Menyikat gigi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan plak pada permukaan gigi. Agar penyikatan gigi lebih efektif dibutuhkan bahan pewarna disclosing agent untuk menunjukkan sisa makanan dan plak yang masih tertinggal pada permukaan gigi sewaktu menyikat gigi. Penelitian bersifat deskriftif dengan metode survey yang bertujuan untuk mengetahui peranan penggunaan disclosing agent sebelum menyikat gigi terhadap penurunan indeks plak pada murid kelas V SD Negeri 067247 Jl. Bunga Malem VII Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan. Data diperoleh melalui pemeriksaan secara langsung pada murid. Sampel penelitian yaitu seluruh murid kelas V yang berjumlah 30 orang. Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata indeks plak sebelum menyikat gigi tanpa menggunakan disclosing agent sebesar 1,95 dan sesudah menyikat gigi tanpa disclosing agent menurun menjadi 0,7. Sedangkan rata-rata indeks plak sebelum menyikat gigi dengan menggunakan disclosing agent sebesar 2,21 menurun menjadi 0,5 sesudah menyikat gigi dengan menggunakan disclosing agent. Berdasatkan tingkat kebersihan mulut pada murid kelas V sebelum menyikat gigi tanpa disclosing agent diperoleh kriteria baik 1 orang (3,3%), kriteria sedang 13 orang (43,3%) dan buruk 16 orang (53,3%). Sesudah menyikat gigi tanpa disclosing agent diperoleh kriteria baik 22 orang (73,4%), sedang 6 orang (20%) dan buruk 2 orang (6,6%). Tingkat kebersihan mulut pada murid kelas V sebelum menyikat gigi dengan menggunakan disclosing agent tidak ada kriteria baik, kriteria sedang 8 orang (26,7%) dan kriteria buruk 22 orang (73,3%). Sesudah dilakukan penyikatan gigi dengan menggunakan disclosing agent tingkat kebersihan mulut meningkat dengan kriteria baik 28 orang (93,3%), sedang 1 orang (3,3%) dan buruk 1 orang (3,3%). Berdasarkan rata-rata indeks plak dan kriteria indeks plak, bahwa menyikat gigi dengan menggunakan disclosing agent lebih efektif menghilangkan plak dibandingkan menyikat gigi tanpa menggunakan disclosing agent
PELAKSANAAN TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA PROSES PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SITINJAK KABUPATEN TAPANULI SELATAN 2014 Harahap, Rosmawaty
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.744 KB)

Abstract

Ibu bersalin yang menerima pelayanan medis, baik di rumah sakit atau kilinik bersalin,dihadapkan kepada resiko terjadinya infeksi. Kejadian infeksi dapat dicegah dan diminimalkan kejadiannya dengan upaya pelaksanaan tindakan pencegahan infeksi dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama ketika melakukan pertolongan persalinan yang meliputi: tindakan cuci tangan, memakai sarung tangan pengelolaan sampah medik, pengelolaan cairan anti septik, dan pemrosesan alat bekas pakai. Tujuan penelitian ini untuk untuk mengidentifikasi pelaksanaan tindakan pencegahan infeksi pada proses pertolongan persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sitinjak Kabupaten Tapanuli Selatan.Desain dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan populasi 34 orang dan Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampel yaitu seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan responden berdasarkan prosedur cuci tangan, sebagian besar kategori tindakan benar (52,9%). Berdasarkan pemakaian sarung tangan sebagian besar dengan kategori tindakan benar (73,5%). Berdasarkan pengelolaan cairan antiseptik sebagian besar dengan kategori tindakan tidak benar (94,1%). Berdasarkan pemrosesan alat bekas pakai sebagian besar dengan kategori tindakan tidak benar (61,8%). Berdasarkan pengelolaan sampah medik sebagian besar dengan kategori tindakan tidak benar (70,6%). Diharapkan bidan praktek swasta meningkatkan ilmu serta mengikuti pelatihan pencegahan infeksi pada proses pertolongan persalinan sesuai dengan standar operasional prosedur, yang meliputi kompetensi teknis penolong persalinan yaitu prosedur cuci tangan, memakai sarung tangan, mengelola cairan anti septik, pemrosesan alat bekas pakai dan pengelolaan sampah medik.
REBUSAN HERBA ILER (Coleus atropurpureus (L) Benth) DAPAT MENURUNKAN SUHU TUBUH MERPATI Mambang, D. Elysa Putri
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara tradisional tanaman obat yang digunakan sebagai obat penurun panas adalah herba iler (Coleus atropurpureus (L) Benth). Herba iler mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, etil salisilat, metil eugenol, timol, karvakrol, mineral, minyak atsiri dan tanin. Namun, secara khusus herba iler mengandung alkaloid, saponin dan flavonoid yang memiliki efek farmakologi sebagai penurun panas (antipiretik). Selain untuk demam herba iler juga berkhasiat mengobati ambeien, diabetes melitus, diare, terlambat datang bulan dan bisul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antipiretik rebusan herba iler terhadap merpati sebagai hewan percobaan. Rebusan pada penelitian ini adalah sediaan cair yang dibuat secara merebus herba iler dengan air pada suhu 90 ºC selama 30 menit. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dimana hewan uji yang digunakan adalah 18 ekor merpati, yang terbagi dalam 6 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor merpati. Kelompok 1 diberikan sirup Paracetamol dosis 45 mg/kg BB, kelompok 2 diberikan rebusan herba iler (15%) dosis sama dengan sirup Paracetamol, kelompok 3 diberikan rebusan herba iler (10%) dosis sama dengan sirup Paracetamol, kelompok 4 diberikan rebusan herba iler (5%) dosis sama dengan sirup Paracetamol, kelompok 5 diberikan aquadest dan kelompok 6 sebagai kontrol (tidak diberi apa-apa). Merpati kelompok 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 diukur suhu tubuhnya setiap 10 menit selama 3 jam. Hasil penelitian menunjukkan rebusan herba iler dapat menurunkan suhu tubuh merpati dengan konsentrasi 5% pada menit ke 160 , konsentrasi 10% pada menit ke 140, konsentrasi 15% pada menit ke 130, dan sirup Paracetamol pada menit ke 90. Rebusan herba iler konsentrasi 15%, 10% dan 5% memiliki daya antipiretik yang lebih rendah dari sirup Paracetamol pada merpati. Semakin tinggi konsentrasi rebusan herba iler maka semakin tinggi pula daya antipiretik yang diberikan.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DASAR LENGKAP DI KLINIK SEHAT KECAMATAN TAMBUSAI UTARA KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2015 Saragih, Hanna Sriyanti; Refika, Tety
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.654 KB)

Abstract

Salah satu indikator penting dari setiap makhluk hidup dengan mempertahankan diri terhadap penyakit mikroba seperti, virus, bakteri parasit dan jamur, tubuh mempunyai cara mengatasi penyakit sampai batas tertentu. Dan defenisi KIPI merupakan sebagai reaksi simpang yang dikenal sebagai kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau advers events following immunization (AEFI) adalah kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi baik berupa efek vaksin ataupun efek samping, toksisitas, reaksi sensivitas, efek farmakologis, atau kesalahan program, koinsidensi, reaksi suntikan atau hubungan kasual yang tidak dapat ditentukan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan jumlah soal 20 buah, responden dan sebagian sampel 30 orang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang artinya dependent yang mempengaruhi gambaran pengetahuan ibu tentang kejadian ikutan pasca imunisasi dasar lengkap (KIPI) antara lain umur, pendidikan, paritas, pekerjaan, dan sumber informasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk presentase dalam bentuk kategori. Pengetahuan responden tentang KIPI dari 30 responden, mayoritas berpengetahuan kurang 21 orang (70%), Cukup sebanyak 5 orang (16,7%), dan minoritas baik sebanyak 4 orang (13,33%). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang KIPI masih kurang. Diharapkan tenaga kesehatan di Klinik Sehat Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu, agar lebih berperan aktif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan diharapkan juga kepada ibu yang memiliki bayi 0-1 tahun agar rutin membawa anaknya ke Klinik dan selalu mengikuti pelayanan kesehatan.
KUNJUNGAN ANTENATAL CARE TIDAK SESUAI STANDAR MEMENGARUHI TERJADINYA KOMPLIKASI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG ANYAR KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014 Lubis, Rismahara; Siregar, Yusniar
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.078 KB)

Abstract

Berdasarkan data Riskesdas 2013 cakupan pemeriksaan kehamilan pertama pada trimester pertama adalah 81,6 % dan frekuensi ANC 1-1-2 atau K4 sebesar 70,4% (Balitbangkes, 2013), sementara berdasarkan data dari Profil Kesehatan Kabupaten Deli Serdang tahun 2012 cakupan kunjungan ibu hamil K1 sebesar 98,16% dan K4 sebesar 95,91%. Cakupan K1 dan K4 di Puskesmas Karang Anyar Kecamatan Beringin Deli Serdang tahun 2012 sebesar 98,56% dari target pencapaian nasional 94% dan K4 95,42% dari target pencapaian nasional sebesar 84%, namun masih ditemukan kematian ibu akibat komplikasi persalinan dan masa nifas. Pada tahun 2013 puskesmas Karang Anyar memiliki jumlah kematian ibu terbanyak dari seluruh puskesmas di Kabupaten Deli Serdang yaitu 3 kasus kematian ibu yang disebabkan Eklampsi 2 kasus dan Infeksi 1 kasus (sumber Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kunjungan Antenatal Care dan deteksi risiko kehamilan terhadap komplikasi penolong persalinan di wilayah kerja puskesmas Karang Anyar Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang tahun 2014. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan pendekatan explanatory research. Dilaksanakan mulai Bulan Mei sampai dengan bulan Agustus Tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester ketiga yang diikuti sampai ibu tersebut melahirkan yang berdomisili di wilayah kerja puskesmas Karang Anyar Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang pada bulan Mei 2014 sebanyak 98 orang. Penentuan sampel secara total populasi. Analisis statistik yang digunakan adalah uji statistik chi-square (2), dengan tingkat kemaknaan p<0.05 dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan 75,5 % responden melakukan kunjungan ANC sesuai dengan standard, 76,5 % responden terdeteksi risiko kehamilan dan 22,4 % responden mengalami komplikasi persalinan. Dari hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa variabel kunjungan ANC dengan p value 0,001 (p<0,05) dan deteksi resiko kehamilan dengan p value 0,001 (p<0,05) berpengaruh terhadap komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. Variabel yang paling dominan memengaruhi komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang adalah variabel kunjungan ANC yaitu pada nilai koefisien regresi exp (B) 78,900. Disarankan kepada Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang untuk merencanakan program pelatihan guna peningkatan kualitas pelayanan antenatal bagi tenaga kesehatan khususnya bidan yang ada di Kabupaten Deli Serdang.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA SOPIR ANGKOT KPUM 14 DI PANGKALAN MELATI MEDAN TAHUN 2014 Nst, Johani Dewita
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.179 KB)

Abstract

Nyeri punggung bawah adalah suatu keadaan yang ditandai dengan gejala adanya rasa nyeri atau perasaan tidak enak di daerah punggung bawah akibat beban kerja bertumpu di daerah pinggang dan menyebabkan otot pinggang sebagai penahan beban utama akan mudah mengalami kelelahan dan selanjutnya akan terjadi nyeri pada otot sekitar pinggang atau punggung bawah. Nyeri adalah suatu kondisi akibat stimulus tertentu yang bersifat subjektif dan sangat individual, akibat kerusakan jaringan. Nyeri yang ringan jika nyeri datang menyentak secara tiba-tiba, nyeri sedang jika nyeri datang terasa ngilu, nyeri berat jika nyeri datang secara mendesis, berat untuk digerakkan hingga merintih kesakitan. Nyeri punggung bawah dipengaruhi oleh usia, lama duduk, dan posisi duduk. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri punggung bawah pada sopir angkot KPUM di Pangkalan Melati Medan Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Dengan teknik totality sampling, besar sampel yang diteliti 70 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Data yang didapat dianalisa secara manual melalui editing, coding, dan tabulating yang disajikan dalam distribusi frekuensi. Kesimpulan : nyeri punggung bawah responden yaitu 44 orang (62,9%), berdasarkan lama duduk yaitu nyeri punggung bawah ringan dengan lama duduk <2 jam sebanyak 24 orang (54,5%), berdasarkan Posisi duduk yaitu nyeri punggung bawah ringan dengan posisi baik sebanyak 38 orang (86,4%), dan berdasarkan usia paling banyak nyeri punggung bawah ringan dengan usia 41-50 tahun ada 16 orang (51,6%), dan >50 tahun sebanyak 16 orang (36,4%).

Page 1 of 3 | Total Record : 24


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol. 18 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2023 Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2023 Vol. 17 No. 3 (2022): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September- Desember 2022 Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2022 Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode januari -April 2022 Vol. 16 No. 3 (2021): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September - Desember 2021 Vol. 16 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2021 Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2021 Vol. 15 No. 3 (2020): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September - Desember 2020 Vol 15 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2020 Vol 14 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2019 Vol. 14 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2019 Vol 14 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2019 Vol 13 No 3 (2019): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2019 Vol. 13 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2018 Vol. 8 No. 3 (2014): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2014 Vol 13 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2018 Vol 13 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2018 Vol 12 No 3 (2018): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2018 Vol. 12 No. 3 (2018): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2018 Vol. 12 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2017 Vol. 12 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2017 Vol. 11 No. 3 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2017 Vol. 11 No. 2 (2016): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2016 Vol. 11 No. 1 (2016): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2016 Vol. 10 No. 3 (2016): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2016 Vol 10 No 3 (2016): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2016 Vol 10 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2015 Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015 Vol 9 No 3 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2015 Vol 9 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2014 Vol 9 No 1 (2014): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2014 Vol 8 No 3 (2014): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2014 Vol 8 No 1 (2013): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2013 Vol 7 No 3 (2013): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2013 Vol 7 No 2 (2012): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2012 More Issue