cover
Contact Name
Rivo Hasper Dimenta
Contact Email
rivohasperdimenta@ulb.ac.id
Phone
+6281362238917
Journal Mail Official
nukleus@ulb.ac.id
Editorial Address
Jalan Sisingamangaraja No.126 A KM 3.5 Aek Tapa, Bakaran Batu, Rantau Selatan, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara 21418
Location
Kab. labuhanbatu,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Pembelajaran dan Biologi Nukleus
ISSN : 24429481     EISSN : 26857332     DOI : https://doi.org/10.36987/jpbn
Jurnal Pendidikan Biologi merupakan jurnal elektronik yang merupakan wadah penerbitan artikel penelitian original yang terkait dengan penelitian pendidikan biologi. Jurnal ini dikelola oleh Program Studi Pendidikan Biologidibawah naungan LPPM Universitas Labuhanbatu. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun pada bulan Maret dan September. Jurnal ini menyajikan hasil penelitian dibidang Pendidikan Biologi dan sains Biologi.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus September 2020" : 7 Documents clear
Perbedaan Pemberian Kapur Dan Dolomit Terhadap Pertumbuhan Miselium Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus (Jacq. Ex. Fr) Kummer) || Differences of Giving Calcite And Dolomite To The Myselium Growth White Oyster Mushroom (Pleurotus ostreatus (Jacq. Ex. Fr) Kummer) Mei Awbina Berutu; Risky Hadi Wibowo; Alfredi Anis Fadhila Ginting Sinisuka; Welly Darwis; Sipriyadi Sipriyadi; Ali Sadikin Berutu
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus September 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v6i2.1799

Abstract

Jamur Tiram putih (Pleurotus Ostreatus (Jacq. Ex. Fr) Kummer) adalah jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan jenis jamur lainnya dan banyak diminati di Indonesia. Untuk pertumbuhan miselium jamur tiram dan di gunakan kapur dan dolomit. Dolomit dan kapur memiliki kemampuan untuk mempercepat pertumbuhan jamur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pemberian dosis kapur dan dolomit yang tepat terhadap pertumbuhan miselium jamur tiram putih. Penelitian ini dilakukan di Usaha Bersama Jamur Tiram Medan, Sumatera Utara dengan menggunakan bibit F2 dari jamur tiram yang diperoleh dari lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan 2 penelitian dengan penelitian I (yaitu pengaruh perlakuan kapur) dan penelitian II (pengaruh perlakuan dolomit) dengan masing-masing 4 perlakuan dan 6 ulangan. 10 gram kapur dan 30 gram dolomit merupakan dosis yang optimum pada pertumbuhan miselium jamur tiram putih.White Oyster Mushroom (Pleurotus ostreatus (Jacq. Ex. Fr) Kummer) is a type of wood fungus that has a higher nutrient content than other types of mushrooms and is in great demand in Indonesia. For the growth of oyster mushroom mycelium, Calcite and dolomite are used. Dolomite and Calcite have the ability to accelerate mold growth. The purpose of this study was to determine the differences in the correct dose of Calcite and dolomite for the growth of mycelium white oyster mushrooms. This research was conducted at the Medan Oyster Mushroom Joint Venture, North Sumatra using F2 seeds from oyster mushrooms obtained from the research location. This study used an experimental method with 2 studies with research I (namely the effect of lime treatment) and research II (the effect of dolomite treatment) with 4 treatments and 6 replications respectively.10 grams of Calcite and 30 grams of dolomite is the optimum dose for the growth of white oyster mushroom mycelium
Identifikasi Bakteri Resisten Cu Dari Sedimen Laut Terdampak Aktivitas Tambang Timah || Identification Of Cu Resistant Bacteria From Tin Mining-Affected Sea Sediment Rahmad Lingga; Budi Afriyansyah
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus September 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v6i2.1666

Abstract

Aktivitas pertambangan timah di laut memberikan pengaruh buruk terhadap kondisi lingkungan salah satunya adalah cemaran logam berat yang dapat mempengaruhi kehidupan biota perairan. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan menguji resistensi bakteri sedimen laut terdampak aktivitas tambang timah terhadap logam berat Cu. Pengambilan sampel dilakukan pada area penambangan timah di laut sampai ke hamparan lumpur kawasan mangrove terdekat. Isolasi bakteri dilakukan dengan metode cawan sebar dan karakterisasi bakteri meliputi pengamatan bentuk sel, pewarnaan Gram dan uji biokimia. Isolat bakteri selanjutnya diuji resistensinya terhadap logam Cu dengan konsentrasi 10 ppm, 20 ppm, 40 ppm, 80 ppm dan 100 ppm. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa isolat bakteri yang berasal dari sedimen laut terdampak aktivitas tambang timah memiliki resistensi terhadap perlakuan logam berat Cu pada berbagai konsentrasi. Isolat B6, B8 dan A10 memperlihatkan resistensi tertinggi terhadap Cu sampai pada konsentrasi 100 ppm.Tin mining activity at sea has various negative influences on the environment. One of them is heavy metal contamination that can affect the life of fisheries biota. This research was conducted to isolate and test the Cu heavy metal resistance of marine sediment bacteria that are affected by tin mining activity. Sediment sampling was carried out in the area of tin mining to the mudflat neared to the mangrove area. Bacterial isolation was carried out by spread plate method and bacterial characterization included cell shape, Gram staining and biochemical tests. Furthermore, bacterial isolates were tested for resistance to metals with concentrations of 10 ppm, 20 ppm, 40 ppm, 80 ppm and 100 ppm. The results showed that bacterial isolates originating from marine sediments affected by mining activity were resistant to Cu heavy metal at various concentrations. Isolates B6, B8 and A10 showed the highest resistance up to the concentration of 100 ppm
Perbandingan Model Pembelajaran Kontekstual Dan Kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi kasus: SMA Negeri 5 Medan) || Comparison Using 2 Learning Model (Among Contextual and Numbered Head Cooperative Together NHT) Towards Student Learning Outcome in The High School (Case Study on Senior High School of SMA Negeri 5 Medan) Efrida Pima Sari Tambunan
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus September 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v6i2.1798

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris tentang perbandingan model pembelajaran kontekstual dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi jamur di SMA Negeri 5 Medan. Tipe penelitian yang digunakan berupa penelitian tindakan kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan yaitu 8 kelas. Teknik sampling diambil menggunakan metode random sampling pada 2 kelas. Pada kelas eksperimen pertama (X1) diajarkan menggunakan model pembelajaran kontekstual dan kelas eksperimen kedua (X3) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Instrumen dalam pengumpulan data menggunakan test (tes hasil belajar). Validasi instrumen posttest diujicobakan pada kelas uji coba. Teknik analisis terkait validasi data diantaranya uji validasi, uji reliabilitas, uji daya beda soal dan uji taraf kesukaran soal untuk memilih pertanyaan yang dianggap baik untuk posttest. Pada kelas eksperimen pertama (X1) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar 7,2 dengan variansi 1,358, sedangkan kelas (X3) memperoleh nilai rata-rata hasil belajar 6,2 dengan variansi 1,102. Berdasarkan hasil analisis uji-t diperoleh bahwa ada perbandingan model pembelajaran kontekstual dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar siswa pada materi jamur kelas X di SMA Negeri 5 Medan.This study aims to obtain empirical data regarding the comparison among contextual learning models and the Numbered Head Together (NHT) type of cooperative learning model on the 1st grade class of learning outcomes on mushroom topics in the High School (on the SMA Negeri 5 Medan). The type of research was used classroom action research. The population in this study was grade first students of High School State 5 Medan, in a total of 8 classes. The sampling technique was taken using the random sampling method from 2 classes. The first-class experimental class (X1) was taught using a contextual learning model and the other class (X3) uses the NHT learning model. The data was collected using a test (test of learning outcomes). The validation instrument was tested out in the experimental class, then analyzed with the validation test, reliability test, discrimination power test and level of difficulty test to select questions that were considered good for the posttest. The first experimental class (X1) showed the average value of learning outcomes obtained was 7.2 with a variance of 1.358, while the (X3) class obtained was an average value of 6.2 with a variance of 1.102. Based on the results of the t-test analysis, it was found that there was a comparison of contextual learning models with NHT type cooperative learning models to student learning outcomes in class X mushroom material at High School (SMA Negeri 5 Medan)
Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Bedak Dingin Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) Terhadap Propionibacterium acnes || Antibacterial Activity of Cold Powder Preparation of (Ethanol Extract) Starfruit Leaf (Averrhoa bilimbi Linn.) Against Propionibacterium acnes Helen Anjelina Simanjuntak; Kasta Gurning; Verawati Br. Sinaga
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus September 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v6i2.1677

Abstract

Jerawat adalah penyakit kulit yang terjadi akibat adanya peradangan menahun yang dipicu oleh bakteri Propionibacterium acnes. Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) merupakan tanaman obat tradisional yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari sediaan bedak dingin ekstrak etanol daun belimbing wuluh (A. bilimbi Linn.) terhadap Propionibacterium acnes. Metode penelitian dilakukan dengan eksperimental, dan pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar. Formulasi bedak dingin F1 (5%), F2 (10%), F3 (15%), F4 (20%), kontrol positif dengan klindamisin, kontrol negatif dengan akuades. Hasil menunjukkan bahwa formulasi sediaan F3 (15%) dan F4 (20%) lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dengan diameter zona hambat 13,66 mm dan 15,16 mm dengan kategori kuatAcne is a skin disease that occurs due to chronic trade that is triggered by the bacterium Propionibacterium acnes. Starfruit leaf (Averrhoa bilimbi Linn.) as a traditional medicinal plant that has antibacterial activity. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity from ethanol extract in the preparations cold powder of starfruit leaf (A. bilimbi Linn.) against Propionibacterium acnes. The research method was carried out experimentally, and testing for antibacterial activity was carried out using agar diffusion methods. Cold powder formulation such as F1 (5%), F2 (10%), F3 (15%), F4 (20%), positive control with clindamycin, negative control with distilled water. The results showed that the F3 (15%) and F4 (20%) formulations were more effective in inhibiting the growth of Propionibacterium acnes bacteria with inhibition zone diameters of 13.66 mm and 15.16 mm in the strong category.
Penerapan Dan Persepsi Mahasiswa Farmasi Terhadap Pembelajaran Tipe Blended Learning Pada Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia di Masa Pandemi Covid-19 || The implementation and Perception of Pharmacy Students About Blended Learning On Course of Anatomy Human Physiology at The Pandemic Covid-19 Rahmawida Putri
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus September 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v6i2.1801

Abstract

Pembelajaran blended learning yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran agar memudahkan mahasiswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh dosen. Perkuliahan tipe blended learning pada penelitian ini memanfaatkan aplikasi portal e-learning Kulon milik Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang sebagai upaya pembelajaran daring pada masa wabah covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan e-learning Kulon pada mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia mahasiswa Farmasi dan persepsi mahasiswa farmasi terhadap pembelajaran daring. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket dan wawancara secara online yang diberikan kepada mahasiswa farmasi sebanyak 40 orang pada semester genap yang mengambil mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia 2020. Data diperoleh dari hasil observasi yang dikumpulkan selama perkuliahan dan hasil kuesioner respon mahasiswa terhadap penerapan blended learning. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem portal Kulon dan mahasiswa siap untuk pelaksanaan pembelajaran daring. Dengan instruksi yang jelas, mahasiswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan mandiri. Hasil analisis data kuesioner menyimpulkan bahwa mahasiswa lebih terbuka dalam bertanya dan menjawab pertanyaan saat pembelajaran di portal Kulon dibandingkan saat berada dikelas, sehingga disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran e-learning tipe blended learning dengan menggunakan portal e-learning Kulon pada masa wabah covid-19 sudah cukup baik dan efektif.Blended learning is a learning model which combines various forms of delivery, teaching model, and learning style, which make it easier for students to receive material that is given by their teachers. These blended learning type of course in this research took advantage of the Kulon of online application portal e-learning developed by the Muhammadiyah Pharmaceutical high school, as an online learning effort during the covid-19 outbreak. The study aims to learn the application of e-learning Kulon to the subjects of human physiological anatomy of pharmaceutical students and a pharmaceutical student's perception of online learning. This research method employs qualitative descriptive research methods. Research instruments used in questioner and online interviews were given to 40 people of pharmaceutical students who take a course in the anatomy of human physiology. Data was collected from observation during college and from student response questionnaires to the application of blended learning. Analysis shows that the Kulon portal system and students are ready for the implementation of online learning. With clear instruction, students can perform good and independent learning. A questionnaire's data analysis showed the students braver to asking and answering questions during learning at the Kulon portal rather than in a manual class can conclude that the application of e-learning, a blended type of learning, using the Kulon's portal e-learning during the covid-19 outbreak was good and effective
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus || Antibacterial Activity Extract of Leaves of Kaffir Lime (Citrus hystrix DC) Againts of Staphylococcus aureus Bacteria Siti Maimunah; Rayhana Rayhana; Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus September 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v6i2.1767

Abstract

Jeruk purut (Citrus hystrix DC) adalah jenis tanaman dari suku Rutaceae yang digunakan sebagai antibakteri. Tanaman merupakan tumbuhan asli Indonesia, yang mengandung flavonoid, tanin, getah, alkaloid, dan minyak esensial. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kemampuan ekstrak daun Jeruk purut (C. hystrix DC) sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan untuk mengetahui konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat bakteri Staphylococcus. Penelitian menggunakan daun jeruk purut yang dikeringkan dengan oven pada suhu 45˚C, pulverizing oleh ukuran 40, dan ekstraksi selama 5 hari dengan maserasi ethanol 96%. Penelitian ini menggunakan desain rancangan acak lengkap (RAL) dengan variasi konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20%, kemudian digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri dengan perbedaan disc diffiusion. Zona hambat terbentuk dari ekstrak dengan konsentrasi 5% (6,7 mm), 10% (6,8 mm), 15% (7,3 mm), dan 20% (8,3mm). Hasil analisis data menunjukkan bahwa daun jeruk purut mempengaruhi pertumbuhan Staphylococcus aureus, dimana berdasarkan penelitian nilai sig <0,05 memperoleh nilai dari sig. 0,000, dan konsentrasi 20% merupakan yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan dari S. aureus sebesar 8,3 mm. Ekstrak daun jeruk purut memiliki aktivitas antibakteri. Ekstrak daun jeruk purut dengan konsentrasi 20% merupakan konsentrasi efektif untuk menghambat bakteri.Kaffir lime (Citrus hystrix DC) is citrus plant of Rutaceae's family that was used as an antibacterial. This plant is native to Indonesia, which contains flavonoids, tannins, saponins, alkaloids, and essential oil. This study aimed to determine the ability of antibacterial extract lime leaves against S. aureus and to find out the concentration that is most effective in inhibiting bacteria S. aureus. The research used lime leaves. By drying the leaves at the oven at temperature 45˚C, pulverizing by mesh 40, and extraction by maceration for 5 days with ethanol 96%. This study used a completely randomized design with treatments in various concentrations of 5%, 10%, 15%, and 20% concentration was then used to test the antibacterial activity with disc diffusion. Inhibition zone formed from extracts with concentration of  5% (6,7 mm) 10% (6,8 mm) 15% (7,3 mm) and 20% (8,3 mm). The results of the data analysis showed that the administration of lime leaves extract affected the growth of S. aureus, where the value of sig <0,05 obtained a value of sig 0,000. Based on the research, among the others, the concentration of 20% was that the most effective in inhibiting the growth of S. aureus that was 8,3 mm. Kaffir lime (Citrus hystrix DC.) leaf extract has antibacterial activity against S. aureus. Concentration extract 20% is an effective concentration to inhibit bacterial
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus || Antibacterial Activity Test of the Ethanol in Leaves Extract of Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Against Escherichia coli and Staphylococcus aureus Alfi Sapitri; Nofita Lara; Panal Sitorus
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus September 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v6i2.1766

Abstract

Senduduk (Melastoma malabathricum L.) merupakan salah satu tumbuhan liar yang digunakan sebagai obat tradisional. Daun senduduk dimanfaatkan sebagai obat sariawan, bisul, diare dan cacar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun senduduk terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan kertas cakram. Percobaan menggunakan 4 varian konsentrasi yaitu 20%, 40%, 60% dan 80%. Ekstrak etanol daun senduduk mengandung flavonoid, saponin, tanin dan steroid/triterpenoid. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun senduduk memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. aureus yang ditandai dengan adanya zona hambat yang terbentuk di sekeliling kertas cakram. Pada bakteri E. coli zona hambat terkecil dihasilkan pada konsentrasi 20% dengan diameter zona hambat 11 mm dan diameter zona hambat terbesar pada konsentrasi 80% dengan diameter zona hambat 19 mm, sedangkan untuk bakteri S.aureus zona hambat terkecil pada konsentrasi 20% dengan diameter zona hambat 12,6 mm dan diameter zona hambat terbesar pada konsentrasi 80% dengan diameter zona hambat 21,3 mm. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun senduduk memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. aureus.Senduduk (Melastoma malabathricum L.) is one of the wild plants used as traditional medicine. Senduduk leaves are used as a medicine for sprue, boils, diarrhea and smallpox. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of the ethanol extract of senduduk leaves of the against Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Senduduk leaves extracted by maceration using 96% ethanol solvent. Antibacterial activity testing is carried out using the diffusion method using paper discs.This experiment was repeated three times using concentrations of 20%, 40%, 60% and 80%. Ethanol extract of the senduduk leaves contains flavonoids, saponins, tannins and steroids/triterpenoids. The test results showed that the ethanol extract of the leaves has antibacterial activity against Escherichia coli and Staphylococcus aureus which is characterized by the inhibition zone formed around the disc paper. In Escherichia coli bacteria the smallest inhibition zone at a concentration of 20% with a diameter of inhibition zone 11 mm and the largest diameter of the inhibitory zone at a concentration of 80% with a diameter of inhibition zone 19 mm. whereas for the smallest inhibitory zone Staphylococcus aureus bacteria at a concentration of 20% with an inhibition zone diameter of 12.6 mm and the largest inhibitory zone diameter at a concentration of 80% with a diameter of the inhibitory zone 21,3 mm. The results of the study concluded that the ethanol extract of Senduduk leaves has antibacterial activity against Escherichia coli and Staphylococcus aureus.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 1 (2024): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus March 2024 Vol 9, No 3 (2023): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus November 2023 Vol 9, No 2 (2023): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus July 2023 Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus March 2023 Vol 8, No 3 (2022): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus November 2022 Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Juli 2022 Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Maret 2022 Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus September 2021 Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Maret 2021 Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus September 2020 Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Maret 2020 Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus September 2019 Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Maret 2019 Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Agustus 2018 Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Februari 2018 Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Agustus 2017 Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Februari 2017 Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Agustus 2016 Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Februari 2016 Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Agustus 2015 Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Februari 2015 More Issue