cover
Contact Name
Enang Yusuf Nurjaman
Contact Email
enangyusuf@iain-ternate.ac.id
Phone
+6281572238784
Journal Mail Official
altadabbur2017@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Al-Tadabbur ; Jurnal Kajian sosial, Peradaban dan Agama
ISSN : 25273248     EISSN : 26139154     DOI : -
AL-TADABBUR (P-ISSN : 2527-3248; E-ISSN : 2613-9154 ) is a Journal published by Faculty of Ushuluddin Adab dan Dakwah of IAIN Ternate, Indonesia. It is a peer-reviewed open access journal in social civilization and religion.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2019): Al-Tadabbur" : 10 Documents clear
KONSEP UMMAH DALAM PIAGAM MADINAH; ASAS DEMOKRASI NABI MUHAMMAD DAN RELEVANSINYA DI INDONESIA Febri Hijroh Mukhlis
AL-TADABBUR Vol 5, No 1 (2019): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.043 KB)

Abstract

Konsep ummah dan warga negara di Indonesia memiliki kesamaan. Tulisan ini kembali menghadirkan bagaimana kontekstualisasi pesan-pesan Nabi Muhammad dalam piagam madinah itu di Indonesia. Para tokoh dan ulama di Indonesia telah berhasil membumikan pesan Nabi Muhammad sesuai dengan zamannya. Indonesia dalam ragam identitas agama dan budaya, mesti memiliki simbol persatuan dan kesatuan. Titik temu itu bernama pancasila. Ideologi pancasila ini menjadi alat pemersatu bangsa dengan memberikan pemahaman bahwa dalam kehidupan demokrasi, seseorang selain menjadi seorang warga agama, ia juga seorang warga negara.
PENGARUH ISLAM DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KESULTANAN TERNATE Masfa Malan
AL-TADABBUR Vol 5, No 1 (2019): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.009 KB)

Abstract

Kesultanan Ternate merupakan salah satu wilayah dari empat kesultanan yang berada di Moloku Kie Raha dan bahkan Indonesia yang masih tetap eksis dengan model pemerintahannya yang khas, yakni memadukan antara sistem pemerintahan (kesultanan) dengan nilai-nilai agama (Islam). Perpaduan antara agama (Islam) dan tradisi lokal dalam penyelenggaraan pemerintahan inilah yang kemudian mengantarkan kesultanan Ternate menjadi salah satu kerajaan besar yang disegani oleh kerajaan di Nusantara bahkan dunia. Dari sini ada ketertarikan penulis untuk melihat pengaruh nilai ke-Islaman dalam penyelenggaraan kesultanan Ternate, sehingga mampu mempertahankan eksistensinya hingga saat ini, dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan (library research). Kesultnan Ternate adalah sebuah Kerajaan yang terlahir dari solidaritas rakyat yang dalam teori Ibnu Khaldun disebut dengan Ashabiyah. Ashabiyah dikalangan rakyat Ternate ini telah terbentuk jauh sebelum masa kesultanan yang dikenal dengan momole.  Dan dari solidaritas tersebut kemudian berevolusi menjadi sebuah negara yang dilakukan dengan satu konsensus politik yang dikenal dengan konsensus foramadiahi yang kemudian melahirkan kerajaan Ternate. Ketika masuknya ajaran Islam ke Ternate dan mengalami akulturasi dengan kebudayaan Ternate, maka terjadi reformasi sistem pemerintahan yakni, perubahan gelar raja dari Kolano menjadi Sultan dan terdapat penambahan lembaga yang mengurus bidang keagamaan yang disebut dengan Bobato Akhirat. Selain itu, ada juga beberapa kebijakan yang mengatur tata kehidupan masyarakat yang bersumber dari ajaran Islam.
EKSISTENSI IJMA’ KHASHAH (KONSENSUS KHUSUS) DAN KEABSAHANNYA SEBAGAI DALIL SYAR’I DALAM PENDIDIKAN HUKUM ISLAM La Ode Ilman
AL-TADABBUR Vol 5, No 1 (2019): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.508 KB)

Abstract

the purpose of this article to describe clearly about the validity of ijma’ khashah (local consensus)by ulama as Ad Dalil Asy Syar’i, perhaps most importantly can be used for helping are contemporary mujtahids when they conclude the islamic law expecially religious case that happen in every age and every time.The method of collecting data in this article is by literature review approach, and then many references refer to the classic book of ushul fiqih such asAl Bahr Al Muhith by Imam Az Zarkasyi, Al ‘Uddah Fii Usul Al Fiqhi by Qadhi Abu Ya’la, Al Ihkam Fii Usul Al Fiqhi by Al Amidy, Irsyad Al Fuhul by Imam As Syaukany,  and Syarah Mukhtasar Ar Raudhah by Imam At Thufi.Object of discussion about the ijma’ khashah (local consensus) expecially in this article only focus on ijma’ khulafa Ar Rasyidin, ijma’  Madinah city population, ijma’ al aktsar (many people), ijma’ ahlul bait, dan ijma’ Asy Syaikhain.Beside that, each discussion in every topic the author explain method interpretation study based on the quality of dalil. Finally, the article can be concluded that the most of discussion about  ijma’ khashah can’t be able or invalid for using as dalil syar’i in islamis law but the local consensus can be used to support and strengthen the Qur’an and Sunnah. 
ETIKA POLITIK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN Achmad Dardirie
AL-TADABBUR Vol 5, No 1 (2019): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.418 KB)

Abstract

Politik erat kaitannya dengan kekuasaan dalam pemerintahan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab seorang pemimpin dalam mengelola serta mengatur masyarakat pada suatu Negara. Namun pada perkembangannya politik di posisikan hanya sebatas kepentingan untuk mencapai sebuah kekuasaan formal dalam pemerintahan, sehingga tidak jarang kesenjangan sosial, perlakuan sewenang-wenang, serta kejahatan politik lainnya kerap dilakukan oleh para politisi ataupun lembaga pemerintahan yang berdampak kepada kesenjangan masyarakat yang sangat tinggi. Akar masalah dari fenomena tersebut adalah kurangnya fungsi etika dalam politik. Disinilah pentingnya nilai-nilai etika atau moral sebagai landasan bagi para politisi maupun pejabat pemerintah dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai abdi negara.Etika politik di pandang penting untuk mengawal perjalanan dinamika politik baik secara individu maupun lembaga politik itu sendiri. Etika ialah suatu ilmu yang mempelajari tentang ukuran baik dan buruk tingkah laku manusia, selain itu etika merupakan bagian kajian filsafat yang berkenaan dengan perilaku moral, kewajiban, dan hukuman. Sesuai dengan definisi etika, segala sesuatu dapat dinilai baik maupun buruk sesuai dengan peraturan yang menjadi parameter seseorang. Etika juga dipandang penting dalam membentuk karakter-karakter pemimpin yang memiliki integritas dan akuntabilitas yang baik.Etika politik memiliki hubungan yang erat dengan nilai-nilai moral dan agama, dan al-Qur’an sebagai sumber utama dalam Islam menjadi  rujukan utama dalam menggali nilai-nilai, termasuk nilai etika dalam berpolitik. 
KAJIAN LIVING QUR’AN: TRANSFORMASI ILMU PENGETAHUAN PENGKAJIAN TAFSIR TAHLILY DI MASJID NURUT TAQWA SONO SINDUADI MLATI Muhammad Sakti Garwan
AL-TADABBUR Vol 5, No 1 (2019): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.752 KB)

Abstract

Social events related to attending the Qur’an or receiving the Qur’an in a particular Muslim community become a complete facility to add to the benefits of people's lives. From there it will also be seen the social response (reality) of the Muslim community to make life and live the Qur'an alive through a continuous interaction. The living Qur'an is a study based on the Qur'anic phenomenon in daily life, namely the meaning and function of the Koran which is actually translated and understood by Muslim societies. In this study, the Qur'anic life study discusses using qualitative descriptive descriptions, also using the results of interviews, observations and documentation as the primary data source in this study conducted at the Nurut Taqwa mosque in the village of Sono Sinduadi Mlati, which where this society does some Islamic values that are relevant to the assessment of the Qur'an's life is the study of Qur'anic interpretations using the tahlily method, which as a form of educating morals and aqeedah also establishes good friendship between communities in the village community framework in the village can help change knowledge by representing the study
TRANSFORMASI HIBUA LAMO DALAM PEMBANGUNAN KEAGAMAAN DI MALUKU UTARA, PERSPEKTIF KOMUNIKASI ANTARAGAMA Makbul AH Din
AL-TADABBUR Vol 5, No 1 (2019): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.792 KB)

Abstract

Tulisan  ini bertujuan menganalisis transformasi Hibua Lamo dalam perspektif pembangunan keagamaan di Maluku Utara melalui penerapan komunikasi antaragama yang bersifat minfulness. Dalam artian komunikasi yang terbangun melalui pemahaman konstruktif pada komunitas beragama yang memperlakukan nilai dan norma agama serta budaya pada komunitas etnis dan agama berdasarkan apa yang mereka pedomani,  bukan sebaliknya nilai dan norma budaya kita yang harus mereka ikuti.Hibua Lamo adalah sebuah idiom dari Halmahera Utara. Idiom yang sama juga terdapat di daerah lain seperti Tidore dengan Sabua lamo, bahkan Ternate dengan konsep Marimoi Ngone Foturu.. Konsep ini mengandung makna positif dalam membangun hubungan sosial lintas agama dan etnik. Dengan demikian hibua lamo sebagai budaya yang bersifat integralistik semua entik dan agama memiliki nilai dasar odohabadiai yaitu o dora, o hayangi, o baliara, o adili dan o diai. Dalam artian orang Halmahera Utara harus memiliki rasa kasih sayang, kebaikan, keadilan dalam hubungan sosial. Konsep odohabadiai ini telah menjadi landasan hidup masyarakat, sehingga pasca konflik, kerukunan hidup harmonis dapat terwujud. Olehnya itu hibua lamo dalam transformasi pembangunan keagamaan lebih pada aspek penetaan sikap dan perilaku masyarakat dalam komunikasi sosial, yang terjewantahkan melalui nilai-nilai budaya dan agama.
KONTEKSTUALISASI AYAT-AYAT ‘IDDAH Firiana Firdausi
AL-TADABBUR Vol 5, No 1 (2019): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.439 KB)

Abstract

Until now, ‘iddah for some women has been a dilemma. The dilemma is because some obligations that must be undertaken by a mu’taddah seem to limit a woman’s self actualization, within a certain period of time. Prohibition of leaving the house (QS. 65:1) may be a very severe consequence for mu’taddah today. This article tries to understand verses relating to ‘iddah using the perspective of Abdullah Saeed’s contextual theory. Institutionalization of ‘iddah, in its historical context, is an effort to protect and provide justice to women. Finally, what must be considered, according to Saeed, is the fundamental value of verse, not the instructional value.
KEPERCAYAAN KOMUNITAS TOWANI TOLOTANG Jamaluddin Iskandar
AL-TADABBUR Vol 5, No 1 (2019): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.685 KB)

Abstract

Indonesia terdapat banyak agama yang dianut oleh masyarakatnya, ada enam yang telah disyahkan oleh Negara menjadi agama resmi, yakni Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. Meski agama yang diakui Negara jumlahnya, dalam kenyataannya banyak sekali agama-agama lain yang juga ada dan berkembang di Indonesia. Agama-agama tersebut pada umumnya merupakan agama yang memiliki sedikit penganut dan bersifat lokal karena kehadiran serta perkembangannya yang sangat terbatas dalam ruang lingkup geografis tertentu.Agama-agama lokal merupakan agama yang dianut oleh masyarakat Indonesiajauh sebelum agama-agama ‘impor’ dikenal. Agama ini hadir di setiap kelompok masyarakat yang menampilkan wajah yang berbeda dengan apa yang dianut di tempat-tempat lain. Agama-agama non resmi Negara yang berkembang secara khusus seperti itulah yang kemudian dikenal dengan sebutan agama lokal. Istilah agama lokal merupakan antitesa dari agama luar atau agama “impor”, yaitu kepercayaan yang berasal dari sejumlah peradaban luar nusantra. Menurut Muttaqien, agama lokal merupakan istilah yang disematkan terhadap kepercayaan Nusantara yaitu agama tradisional yang telah ada jauh s
UANG PANAI’ FILM LOKAL YANG TEMBUS BOX OFFICE (Persfektif Ilmu Komunikasi Terhadap Film “Uang Panai’) Arina Rubyasih
AL-TADABBUR Vol 5, No 1 (2019): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.398 KB)

Abstract

AbstrakFilm Uang Panai’ merupakan salah satu film lokal yang diisi oleh pemain lokal dan mengangkat budaya lokal sebagai tema utama film, Film Uang Panai’ berhasil menembus box office dan mampu bersaing dengan film nasional, selain itu film Uang Panai’ berhasil tayang diluar negeri dan mendapat keuntungan yang luar biasa. Studi ini bertujuan untuk mengetahui aspek komunikasi dalam film Uang Panai’ berdasarkan ilmu komunikasi, spesifik kajian untuk mengetahui Genre dan nilai dramatik. film Uang Panai’ berhasil tembus box office karena cerita utama yang diangkat, pemeran dalam film, setting dan adegan merupakan budaya Indonesia dan memiliki proksimiti yang kuat dengan masyarakat Indonesia, Film Uang Panai’ merupakan film yang memiliki frame of reference yang sama dengan dengan khalayak.
Tradisi Kitab Kuning Pada Pondok Pesantren An Nahdlah Andy Andy
AL-TADABBUR Vol 5, No 1 (2019): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.137 KB)

Abstract

Secara umum kharisma kiai dalam kaitannya dengan pesantren merupakan hal yang esensial dan memberikan pengaruh besar terhadap santri yang dibinanya dan metode pembelajaran pendidikan Islam (pengajian kitab kuning) yang dilaksanakan setiap hari setelah salat Magrib dan Isya di Masjid Nurul Ihsan. Berdasarkan data yang penulis dapatkan, pada dasarnya An Nahdlah dalam membina dan membentuk perilaku santri menerapkan setidaknya ada 6 metode yang diterapkan dalam membentuk perilaku santri, yakni Metode Keteladanan (Uswah Hasanah), Latihan dan Pembiasaan, Mengambil Pelajaran (ibrah), Nasehat (mauidzah), Kedisiplinan, Pujian dan Hukuman (targhib wa tahzib). Sehingga perilaku yang terbentuk menunjukkan perilaku yang baik, hal ini terbukti bahwasanya terdapat pengaruh yang signifikan dari sistem pendidikan Islam (pengajian kitab kuning) terhadap perilaku santri.

Page 1 of 1 | Total Record : 10