cover
Contact Name
Rois Leonard Arios
Contact Email
rolear72@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Raya Belimbing No. 16 A Kuranji Padang, Sumatera Barat
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA
ISSN : 25026798     EISSN : 25026798     DOI : https://doi.org/10.36424/jpsb
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal Penelitian Sejarah dan budaya memfokuskan pada isu sentral memuat hasil penelitian maupun kajian konseptual yang berkaitan dengan kesejarahan dan nilai budaya yang dilakukan oleh peneliti, penulis lepas, akademisi, dan pemerhati kebudayaan. Terbit 2 kali setahun (Mei dan Nopember) oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2018)" : 8 Documents clear
BAUNDI DALAM ATURAN ADAT SALINGKA NAGARI PANDAI SIKEK Yulisman Yulisman
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.335 KB) | DOI: 10.36424/jpsb.v4i1.101

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang baundi dalam aturan adat salingka Nagari di Pandai Sikek. Seorang perempuan yang belum menikah untuk mendapatkan seorang suami yang syah dan bertanggungjawab melalui sebuah proses perjodohan. Laki laki yang Permasalahannya perjodohan yang dilakukan di Nagari Pandai Sikek berbeda dengan perjodohan di Nagari Minangkabau lainnya yang disebut dengan Baundi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah laki laki yang akan dijodohkan dengan perempuan tersebut lebih dari satu orang, bagaimana kalau yang bersangkutan tidak memilih satupun dari laki laki yang ditawarkan tersebut. Atau yang bersakutan punya teman dekat. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui pendekatan analisa terhadap narasumber di Nagari Pandai Sikek. Hasil dari penelitian ini adalah Peran seorang mamak dan kerabat keluarga lainnya sangat dominan. Perempuan mempunyai hak untuk memilih seorang laki laki yang terbaik sebagai pendamping hidupnya. Teman dekat dari perempuan tersebut dibolehkan mengikuti undian. Belum pernah terjadi seorang perempuan tidakmemilih satu orang dari sekian laki laki yang ditawarkan.
IRIGASI TRADISIONAL SUBAK DI DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN ARMA JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA PROPINSI BENGKULU Undri Undri
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.107 KB) | DOI: 10.36424/jpsb.v4i1.97

Abstract

Tulisan ini memfokuskan tentang irigasi subak di Desa Sumber Agung Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara Propinsi Bengkulu. Persoalan subak menjadi menarik untuk dikaji jika ternyata dapattetap tumbuh di daerah yang jauh dari tempat asalnya, yakni Pulau Bali. Keberadaan subak di daerah tersebut tidak terlepas dari bermigrasinya orang Bali melalui program transmigrasi, tepatnya tanggal 17 Oktober 1963. Penelitian ini mengunakan metode penelitian sejarah. Dalam metode penelitian sejarah akan melalui empat tahapan penting yakni pertama heuristic, mencari dan menemukan sumber-sumber sejarah atau pengumpulan sumber, Kedua, kritik menilai otentik atau tidaknya sesuatu sumber dan seberapa jauh kredibilitas sumber. Ketiga, sintesis dari fakta yang diperoleh melalui kritik sumber atau disebut juga kredibilitas sumber, dan keempat, penyajian hasilnya dalam bentuk tertulis. Hasil penelitianyakni tahun 1983 kelompok subak ini dibina oleh Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Kabupaten Bengkulu Utara, sehingga nama kelompok ini dirubah menjadi KP2A (Kelompok Petani Pemakai Air), peran strategis pengaturan air dipegang oleh Ketua KP2A dan pengurusnya, sedangkan pembagian air masih dilakukan oleh Ulu-ulu. Meskipun tujuan subak di Desa Arma Agung lebih menekankan bidang ekonomi, yaitu meningkatkan produksi pertanian beserta pemasarannya, namun bukan berarti aspek-aspek yanglain seperti sosial dan agama lepas dari ruang lingkupnya. Sesungguhnya aspek agamalah yang menjiwai dan sekaligus penggerak subak itu sendiri. Hal ini karena konsep Tri Hita Karana yang menjadi dasar dari subak yang bersangkutan bersumber dari agama yang mereka anut yaitu Hindu Dharma.
ANGKAN-ANGKANAN, TRADISI ANGKAT PERSAUDARAAN PADA MASYARAKAT PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR (PALI) SEBAGAI STRATEGI EKONOMI DAN STRATEGI POLITIK Firdaus Marbun
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.442 KB) | DOI: 10.36424/jpsb.v4i1.102

Abstract

Masyarakat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengenal istilah angkan-angkanan, sebuah tradisi mengangkat persaudaraan diantara warga. Pemicu angkat persaudaraan ini bisa karena perselisihan, kecelakaan atau karena nama yang sama. Persaudaraan ini diikat oleh sumpah atau janji yang sama-sama dijaga oleh kedua belah pihak. Tradisi ini telah ada sejak masa kesultanan yang dikenal dengan ‘angkat saudara’. Melalui metode deskriptif kualitatif dengan wawancara dan studi kepustakaan, penelitian ini menggali latar belakang kemunculan angkan-angkanan yang melembaga menjadi sebuah tradisi bagi masyarakat PALI. Selain itu, penelitian ini juga menggali efektifitas angkan-angkanan dalam pengelolaan kekuasaan. Penelitian ini menemukan bahwa tradisi ini merupakan bentuk konsensus antara penguasa dan masyarakat dengan mempertimbangkan sisi ekonomi dan politik. Melalui hubungan angkan-angkanan, tujuan memperluas kekuasaan serta pengamanan wilayah menjadi tercapai. Pada masa kini, angkan-angkanan menjadi tradisi yang dimodifikasi dalam bentuk yang lebih populis.
DUNIA KESEHATAN DI KAUR 1969 - 2015 Efrianto. A Efrianto. A
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.356 KB) | DOI: 10.36424/jpsb.v4i1.98

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu bidang yang mendapatkan perhatian lebih oleh pemerintah, mulai orde lama sampai orde reformasi. Faktor ini menyebabkan dunia kesehatan terus mengalami perkembangan terutama dilihat aspek sarana dan prasarana. Tulisan ini menjelaskan tentangperkembangan sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu dari tahun 1969 - 2015. Untuk menjawab tujuan penulisan di atas digunakan motede sejarah yang terdiri dari terdiri dari heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Untuk heuristik diperoleh melalui wawancara,observasi, dokumentasi, dan studi pustaka dengan mengunakan teknis analisis data model interaktif, setelah itu dilanjutkan kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sarana dan prasarana kesehatan di Kaur terus mengalami perkembangan. Di sisi lain masih ada masyarakat yang menjadikan sarana kesehatan tradisional sebagai media untuk menyembuhkan diri mereka.
PENGARUH EROPA TERHADAP ARSITEKTUR MASJID RAO RAO TANAH DATAR Syahrul Rahmat
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7355.386 KB) | DOI: 10.36424/jpsb.v4i1.99

Abstract

Masuknya Belanda ke pedalaman Minangkabau pada pertengahan abad IX M memberikan pengaruh terhadap tatanan kehidupan masyarakat, termasuk pengaruh dalam hal pola pikir. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari ide-ide yang kemudian diwujudkan ke dalam bentuk benda atau bangunan, salahsatunya adalah masjid Rao Rao. Pada dasarnya masjid merupakan bangunan sakral bagi umat Islam, akan tetapi dalam perkembangannya masjid tersebut mendapat pengaruh kebudayaan asing dari segi arsitektur bangunan. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan menggunakan pendekatan teori akulturasi guna melihat perpaduan dua kebudayaan pada masjid yang dibangun pada awal abad XX M. Beberapa pengaruh Eropa yang berakulturasi dalam masjid ini meliputi penggunaan material bangunan, unsur-unsur bangunan serta ornamen bangunan masjid.
ORANG MINANGKABAU DI MUKOMUKO DALAM PERSPEKTIF SEJARAH 1945-2003 ajisman ajisman
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.499 KB) | DOI: 10.36424/jpsb.v4i1.95

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan tentang migrasi dan adaptasi orang Minangkabau di Mukomuko. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap heuristic, kritik, sintesis dan penyajian hasil dalam bentuk tulisan. Selain menggunakan pendekatan sejarah, penulis juga meminjam bantuan ilmu sosial dengan cara mempelajari dan memperhatikan kegiatan budaya dan prilaku orang Minangkabau maupun masyarakat setempat di Mukomuko. Hasil kajian menunjukkan ada beberapa faktor orang Minangkabau cepat beradaptasi, diantaranya faktor historis. Orang Mukomuko mengatakan bahwa nenek moyang mereka berasal dari Minangkabau. Orang Minangkabau telah banyak membawa perubahan. Mereka berinteraksi cenderung mengedepankan kerjasama, baik sesama penduduk setempat maupun penduduk pendatang lainya. Dengan adanya adaptasi antara orang Minangkabau dengan penduduk setempat, hal ini merupakan pendukung kultur budaya lokal menuntun mereka untuk dapat saling mempengaruhi dan dapat memperkaya kasanah budaya daerah.
KEARIFAN LOKAL DALAM UNGKAPAN TRADISIONAL: MEMBACA ULANG KARAKTERISTIK MASYARAKAT PASAMAN BARAT Hasanadi Hasanadi
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.322 KB) | DOI: 10.36424/jpsb.v4i1.100

Abstract

Melalui tulisan ini diketengahkan bahasan tentang karakteristik masyarakat Minangkabau di Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat, yaitu sebagai bagian dari kearifan lokal (local wisdom). Hal ini direfleksikan melalui berbagai ungkapan tradisional Minangkabau yang terdapat di daerah ini. Ungkapantradisional dimaksud adalah : (1) Ungkapan mandapek raso kailangan; (2) Ungkapan sairiang batuka jalan sarupo balain sabuik; (3) Ungkapan jorong batakok tanun baguluang; (4) Ungkapan mamak bapisau tajam kamanakan balihia gantiang; dan (5) Ungkapan maampang ndak sampai ka subarangmandindiang ndak sampai ka langik. Dengan menggunakan pendekatan hermeneutik disimpulkan bahwa kelima ungkapan berbicara tentang berbagai karakteristik masyarakat Minangkabau di Pasaman Barat, di antaranya responsif, menghargai perbedaan, profesional, bertanggung jawab, proporsional, berpikir jauh ke depan serta toleran.
EKSISTENSI TARI GANDAI PADA MASYARAKAT MUKOMUKO Refisrul Refisrul
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1406.644 KB) | DOI: 10.36424/jpsb.v4i1.96

Abstract

Tari gandai merupakan seni tradisi yang terdapat pada masyarakat Mukomuko di Provinsi Bengkulu, dengan karakteristiknya perpaduan unsur tari, pantun, dan musik, serta aneka ragam gerakan yang mewarnainya. Tari gandai sebagai tarian khas masyarakat Mukomuko memiliki beberapa unsur yang biasa terdapat dalam seni tradisional meliputi gerak, pola lantai, iringan, penari, tempat dan waktu pertunjukan. Kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana eksistensi tari gandai pada masyarakat pendukungnya (Mukomuko). Pentingnya kajian ini karena tari gandai merupakan tari yang masih eksis dalam kehidupan masyarakat pendukungnya, dan selalu ditampilkan pada waktu pelaksanaanupacara perkawinan (bimbang). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif melalui studi kepustakaan, wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari gandai berhubungan dengan legenda Malin Deman dan Puti Bungsu, dan gerakan-gerakan tarinya merefleksikan kisah cintakeduanya. Sekarang, tari gandai menjadi salah satu icon budaya di Kabupaten Mukomuko.

Page 1 of 1 | Total Record : 8