cover
Contact Name
Rois Leonard Arios
Contact Email
rolear72@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Raya Belimbing No. 16 A Kuranji Padang, Sumatera Barat
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA
ISSN : 25026798     EISSN : 25026798     DOI : https://doi.org/10.36424/jpsb
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal Penelitian Sejarah dan budaya memfokuskan pada isu sentral memuat hasil penelitian maupun kajian konseptual yang berkaitan dengan kesejarahan dan nilai budaya yang dilakukan oleh peneliti, penulis lepas, akademisi, dan pemerhati kebudayaan. Terbit 2 kali setahun (Mei dan Nopember) oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2022)" : 6 Documents clear
NILAI DAN NORMA PADA PRASASTI-PRASASTI KAWALI DAN KEBERLANJUTANNYA DI NASKAH SANGHYANG SIKSA KANDA NG KARESIAN Muhamad Alnoza
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36424/jpsb.v8i1.250

Abstract

Kajian ini secara umum membandingkan nilai dan norma pada prasasti-prasasti Kawali dengan naskah Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian. Masalah utama dalam penelitian ini adalah meninjau pertautan nilai dan norma antara prasasti-prasasti Kawali dengan naskah Siksa Kanda Ng Karesian. Tujuan dari dilakukannya kajian ini adalah untuk mengetahui adanya indikasi keberlanjutan norma dan nilai pada dua sumber tertulis. Penelitian dilakukan dengan menerapkan tiga tahapan yang di antaranya pengumpulan data, analisis dan penafsiran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa nilai dan norma yang dilanjutkan dari masa dikeluarkannya prasasti-prasasti Kawali hingga masa ditulisnya naskah Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian. Nilai dan norma yang dilanjutkan di antaranya, anjuran untuk mengabdi pada raja, menjaga alam, berperilaku adil dan tidak berjudi.
SUKU OSING, BENTUK PERLAWANAN BUDAYA MASYARAKAT BLAMBANGAN TERHADAP MATARAM ISLAM Gilang Hasbi Asshidiqi; Irma Agustiana
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36424/jpsb.v8i1.290

Abstract

Budaya merupakan hasil cipta, karya, dan karsa dari masyarakat yang menunjukkan identitas dari masyarakat yang membawanya. Budaya menjadi nilai tawar suatu kelompok, seperti suku Osing. Suku Osing menjadi objek perebutan dan taklukan yang digunakan untuk kepentingan kerajaan disekelilingnya seperti perluasan wilayah, mobilisasi kekuatan, ekonomi, bahkan pengaruh kultural. Salah satu kerajaan yang berupaya untuk menguasainya adalah Kesultanan Mataram. Kesultanan Mataram berupaya menanamkan budaya Jawa dan Islamisasi terhadap masyarakat Blambangan. Sehingga masyarakat Blambangan mengembangkan kebudayaan Osing untuk bertahan dan melawan pengaruh budaya Mataram. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui sejarah perlawanan masyarakat Blambangan dan bagaimana mempertahankan diri dari dominasi budaya Mataram hingga tetap bertahan hingga saat ini. Penulisan artikel ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka merupakan metode dengan menghimpun sumber kepustakaan. Melalui pencarian referensi mengenai permasalahan yang ditemukan berupa textbook, jurnal, artikel ilmiah, yang sesuai. Lalu di gunakan langkah-langkah penelitian sejarah meliputi, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sehingga dapat diketahui perlawanan budaya rakyat Blambangan melalui komunitas Osing berhasil dilakukan dalam menghadapi pengaruh Mataram dan pada akhirnya masyarakat Osing bertahan hingga saat ini sekalipun Islamisasi terjadi tetapi tetap memegang ajaran nenek moyang.
EKSISTENSI MUSEUM VIRTUAL MASA PANDEMI COVID- 19 Leni Marpelina; Rahmat Fajar Asrofin
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36424/jpsb.v8i1.282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanmuseum virtual yang saatini berkembang di Indonesia, baik berupa ruang perlombaan, ruang diskusi, ruangpertunjukan maupun wisata museum virtual. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif dengan pendekatan eksplorasi. Pengumpulan data menggunakan studi literatur dengan menelusuri berbagai laporan, publikasi jurnal, dan situs web. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pandemi covid telah mengakibatkan  sebagian besar museum diseluruh dunia ditutup untuk sementara bahkan secara permanen. Penutupan museum tersebut berakibat pada penurunan jumlah pengunjung dan penutupan museum, kendala pada pemeliharaan museum, dan peningkatan layanan digital museum.Dampak lain adalah kerugian finansial secara besar-besaran pada periode covid 19.Agar tetap bertahan, maka hampir seluruh museum mempromosikan museum virtual.Museum virtual dalam segala bentuknya, telah membuka pintu bagi pengunjung yang dapat mengunjungi museum tanpa mengenal batas ruang dan waktu.
STRATEGI EKONOMI PEDAGANG ANTAR PULAU DI PESISIR PANTAI TIMUR SULAWESI Ahmad Syahrir; Rifal Rifal; Abdul Rahman; Ahmadin Ahmadin
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36424/jpsb.v8i1.214

Abstract

Pekerjaan menjadi pedagang antar pulau sulit dilakukan oleh banyak orang, selain menggunakan modal yang besar, memiliki pula resiko yang besar. Berbeda halnya dengan pedagang tuju-tuju yang terletak di wilayah Pantai Timur Sulawesi, menjadikan pekerjaan ini menjadi tradisi dari sanak keluarga mereka. Demi mempertahankan penetrasi ekonomi maka diperlukan strategi dalam menjalin hubungan dengan para pedagang yang tidak pernah bertemu secara langsung, adapun strateginya yaitu, lempu (jujur), getteng (nilai keteguhan dan keyakinan) dan materru’ (berani). Inilah yang dipegang teguh para pedagang Tuju-tuju saat bertransaksi dengan pedagang dari Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya. Artikel ini bertujuan mengungkap strategi ekonomi pedagang dari tradisi keluarga yang dimiliki, dengan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.Teknik pengumpulan data diperoleh dengan penelitian lapangan yang mencakup observasi, dokumentasi dan wawancara.Bahwa strategi ekonomi yang berasal dari tradisi keluarga berupa jujur, keyakinan, dan keberanian, mampu membuat masyarakat yang bekerja sebagai pedagang menjadi sukses. Hal tersebut dapat diukur dari akumulasi modal, kepemilikan barang dan jasa, dan investasi kerja yang terus menaik.
MALAY OR ACEHNESE SOVEREIGNTY DURING THE REIGN OF SULTAN ALAUDDIN MANSUR SHAH (1577 - 1585): WESTERN IMPERIALIST BASTION IN THE EAST Khairul Nizam bin Zainal Badri
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36424/jpsb.v8i1.287

Abstract

The 16th century had shown that Western powers so vigorously expanded their influence in the East. Their main goal is to spread the mission of Christianization and reap wealth within the Malay world. Aceh is considered the main rival in the East because of its power as the strongest country in the Malay world and its position as a major center of trade routes. The reign of the 8th Sultan of Aceh, Sultan Alauddin Mansur Shah is regarded as a critical period for the Muslims in the East because at that time the Portuguese and the Spanish conspired to conquer the Muslim countries. The situation is causing Sultan Alauddin Mansur Shah to take steps to defend Islam and the sovereignty of the states in the Malay world. This study uses the qualitative method. The archival approach was chosen to examine the documents relevant to the scope discussed. In order for the study to be more structured, the aspect of historiography based on the sequence of events becomes a consideration. To ensure the accuracy of events within the reign of Sultan Alauddin Mansur Shah, the cross-reference technique of information is done. This technique is very important and relevant given that no thorough research has ever been conducted for the reign of Sultan Alauddin Mansur Shah with respect to the scope of the study. The result of the study indicates that Sultan Alauddin Mansur Shah emphasized the understanding of monotheism-Sufism among the community to develop the spirit of jihad against Western colonialists. Apart from that, he also implemented the constitution based on Islamic law. In order for the sovereignty of states in the Malay reserved, he has built good relations with other states of Pahang and Brunei in particular that each has a great influence within Malaya and Borneo.
MEMBANGUN KEMBALI PARIWISATA YOGYAKARTA: STRATEGI DAN UPAYA PEMERINTAH MELALUI BADAN TOURISME (BATOUR) 1954-1959 Hasbi Marwahid
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36424/jpsb.v8i1.309

Abstract

Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata terkemuka di Indonesia. Hal ini karena dukungan dari pelbagai faktor seperti sejarah dan kebudayaannya. Pembangunan pariwisata di Yogyakarta sekarang tentu tidak lepas dari upaya-upaya awal pemerintah dalam mengembangkannya pasca kemerdekaan. Pembangunan pariwisata seiring dengan upaya pemerintah memulihkan perekonomian daerah yang rusak pasca perang. Artikel ini berfokus pada strategi dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam membangun kembali pariwisata di Yogyakarta. Sumber yang digunakan meliputi arsip pemerintah, koran, dan majalah sezaman. Dengan menggunakan metode sejarah, hasil dari kajian ini menunjukan keterlibatan aktif dari pemerintah telah berhasil membangkitkan kembali pariwisata yang ada di Yogyakarta dengan adanya kebijakan, koordinasi, subsidi dan pendirian sebuah badan yang mengelola.

Page 1 of 1 | Total Record : 6