cover
Contact Name
Yoga Tri Adhi
Contact Email
yogatriadhi@ulm.ac.id
Phone
+6289654539797
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Komplek Unlam, Jl. Brigjen H. Hasan Basri No.87, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA
ISSN : -     EISSN : 26562022     DOI : -
Arah riset yang dilakukan antara lain menyentuh ranah kebahasaan, kesastraan, keterampilan berbahasa, serta bahasa dan sastra Indonesia secara umum.
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL LOCANA" : 16 Documents clear
STEREOTIP PEREMPUAN PADA NOVEL RAPIJALI KARYA DEWI LESTARI: FEMALE STEREOTYPES IN THE NOVEL RAPIJALI BY DEWI LESTARI Selfi Novia Pratiwi; Sabhan; Ahsani Taqwiem
LOCANA Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v1i1.133

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan stereotip tokoh perempuan dalam novel trilogi Rapijali karya Dewi Lestari. Novel yang menjadi bagian dalam trilogi Rapijali karya Dewi Lestari, yakni Rapijali 1: Mencari, Rapijali 2: Menjadi, dan Rapijali 3: Kembali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stereotip perempuan dalam novel trilogi Rapijali menampilkan stereotip yang bersifat positif dan negatif. Pemberian stereotip terhadap tokoh perempuan dalam novel trilogi Rapijali ditentukan berdasarkan fisik, sifat, atau psikis yang dimiliki oleh tokoh perempuan tersebut. Fisik yang mayoritas dimiliki oleh tokoh perempuan dalam novel trilogi Rapijali, yakni cantik. Sifat yang mayoritas dimiliki oleh tokoh perempuan dalam novel trilogi Rapijali, yakni baik, labil, teliti, dan tegas. Psikis yang mayoritas dimiliki oleh tokoh perempuan dalam novel trilogi Rapijali, yakni kuat mental dan memiliki perasaan yang sensitif. This study aims to describe the stereotypes of female characters in the novel Rapijali trilogy by Dewi Lestari. The novels that are part of Dewi Lestari's Rapijali trilogy are Rapijali 1: Mencari, Rapijali 2: Menjadi, and Rapijali 3: Kembali. The method used in this study is a qualitative description. The results of this study indicate that the stereotypes of women in the novel Rapijali trilogy display positive and negative stereotypes. The giving of stereotypes to female characters in the novel Rapijali trilogy is determined based on the physique, nature, or psychology possessed by these female characters. The physique that the majority of the female characters in the Rapijali trilogy novels have is beautiful. The characteristics possessed by the majority of female characters in the Rapijali trilogy novels are kind, unstable, conscientious, and firm. The psychic that the majority of the female characters in the Rapijali trilogy possess, is mentally strong and has sensitive feelings.
KARAKTER TOKOH DALAM NOVEL ``NEGERI 5 MENARA`` KARYA A. FUADI: CHARACTERS IN THE NOVEL ``NEGERI 5 MENARA`` BY A. FUADI Muhammad Ilham Fikri; Sabhan; Faradina
LOCANA Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v1i1.134

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter yang dimiliki setiap tokoh pada novel yang berjudul Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. Deskriptif-kualitatif ialah metode yang diaplikasikan dalam penelitian ini. Hasil riset menerangkan bahwa karakter yang dimiliki oleh para tokoh pada novel yang menjadi objek penelitian tersebut terbagi menjadi dua jenis, yakni karakter positif dan negatif. Karakter positif dimiliki oleh semua tokoh yang menjadi fokus pembicaraan, yakni Alif Fikri, Amak, Ayah, Raja Lubis, Baso Salahuddin, Atang Yunus, Dulmajid, dan Said Jufri. Adapun karakter negatif hanya ditunjukkan oleh tokoh Alif Fikri, Amak, Said Jufri, dan Baso Salahuddin,. Para tokoh yang menunjukkan karakter positif tercermin melalui perilaku optimis, peduli, disiplin, jujur, berjiwa besar, penyayang, bijaksana, dapat dipercaya, dermawan, setia kawan, rajin, humoris, dan kreatif. Adapun perwujudan karakter negatif tercermin melalui perilaku labil, ambisius, keras kepala, suka cari perhatian, dan penyendiri. This study aims to describe the characters possessed by each character in the novel entitled Negeri 5 Menara by A. Fuadi. Descriptive-qualitative is the method applied in this study. The results of the research explain that the characters possessed by the characters in the novel which are the object of the research are divided into two types, namely positive and negative characters. Positive characters are shared by all the figures who are the focus of the conversation, namely Alif Fikri, Amak, Ayah, Raja Lubis, Baso Salahuddin, Atang Yunus, Dulmajid, and Said Jufri. The negative characters are only shown by the figures Alif Fikri, Amak, Said Jufri, and Baso Salahuddin. The characters who show positive character are reflected in optimistic, caring, disciplined, honest, big-hearted, compassionate, wise, trustworthy, generous, loyal friends, diligent, humorous, and creative behaviors. The embodiment of negative character is reflected through unstable behavior, ambitious, stubborn, attention-seeking, and a loner.
CITRA ORANG TUA DALAM NOVEL ``KELUARGA CEMARA`` KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO: THE IMAGE OF PARENTS IN THE NOVEL ``KELUARGA CEMARA`` BY ARSWENDO ATMOWILOTO Rizki Amalia Agustin; Sabhan; Faradina
LOCANA Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v1i1.135

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra orang tua yang tergambar dalam novel Keluarga Cemara karangan Arswendo Atmowiloto. Pendekatan yang diaplikasikan dalam penelitian ini ialah deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra orang tua dibagi menjadi empat jenis, yakni citra ayah dalam hubungannya dengan diri sendiri, citra ayah dalam hubungannya dengan keluarga, citra ibu dalam hubungannya dengan diri sendiri, dan citra ibu dalam hubungannya dengan keluarga. Citra tokoh ayah dan ibu digambarkan sebagai orang tua yang mampu bekerjasama dengan baik dalam mendidik anak, orang tua yang bekerja keras demi mengupayakan perekonomian keluarga untuk kebahagian anak, orang tua yang tegas dalam mengambil setiap keputusan, orang tua yang penuh kasih sayang dalam mendampingi tumbuh-kembang anak, orang tua yang mampu bersikap adil terhadap anak sehingga tidak terjadi kecemburuan sosial antara ketiga anaknya, dan orang tua yang berhasil menjadi sosok panutan dan pedoman dalam keluarga. This study aims to describe the image of parents depicted in the novel Keluarga Cemara by Arswendo Atmowiloto. The approach applied in this research is descriptive-qualitative. The results of this study indicate that the image of parents is divided into four types, namely the image of the father in relation to oneself, the image of the father in relation to the family, the image of the mother in relation to oneself, and the image of the mother in relation to the family. The image of father and mother figures is described as parents who are able to work well together in educating children, parents who work hard to strive for the family's economy for the happiness of children, parents who are firm in making every decision, parents who are full of affection in accompanying their growth. child development, parents who are able to be fair to children so that there is no social jealousy between their three children, and parents who have succeeded in becoming role models and guidelines in the family.
EKOLOGI BUDAYA DAYAK BENUAQ DALAM NOVEL “API, AWAN, ASAP” KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN: DAYAK BENUAQ CULTURAL ECOLOGY IN THE NOVEL “API, AWAN, ASAP” BY KORRIE LAYUN RAMPAN Hidayah Tullah; Dewi Alfianti; Faradina
LOCANA Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v1i1.136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan unsur-unsur budaya yang hadir dalam novel Api, Awan, Asap Karya Korrie Layun Rampan. Hal ini dikarenakan sastra lingkungan dan kebudayaan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekologi budaya dengan metode deskripsi-kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah novel “Api, Awan, Asap” Karya Korrie Layun Rampan. Penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka. Analisis yang dilakukan adalah dengan mendeskripsikan unsur-unsur budaya yang hadir dalam novel “Api, Awan, Asap” Karya Korrie Layun Rampan. Sementara itu, dalam novel Api, Awan, Asap Karya Korrie Layun Rampan masyarakat Dayak Benuaq menganggap alam memiliki jiwa dan merupakan sebagian dari diri mereka. oleh karena itu, hubungan alam dengan kebudayaan masyarakat Dayak Benuaq saling berkaitan, masyarakat Dayak Benuaq menjaga serta merawat alam mereka sesuai dengan ajaran dari leluhur. This study aims to describe the cultural elements present in the novel Api, Awan, Asap by Korrie Layun Rampan. This is because environmental literature and culture are something that cannot be separated. This study uses a cultural ecology approach with a descriptive-qualitative method. The data source used is the novel "Fire, Clouds, Smoke" by Korrie Layun Rampan. This research uses literature study technique. The analysis was carried out by describing the cultural elements present in the novel "Fire, Clouds, Smoke" by Korrie Layun Rampan. Meanwhile, in the novel Api, Awan, Asap by Korrie Layun Rampan, the Benuaq Dayak people think that nature has a soul and is a part of themselves. Therefore, the natural relationship with the culture of the Benuaq Dayak people is interrelated, the Benuaq Dayak people protect and care for their nature according to the teachings of their ancestors.
IMPLIKATUR TAKARIR TOKO DARING DI “INSTAGRAM”: IMPLICATURE OF ONLINE STORE CAPTION ON INSTAGRAM Rini; Noor Cahaya; Lita Luthfiyanti
LOCANA Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v1i1.137

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud, makna, dan fungsi implikatur yang terdapat pada takarir akun toko daring dalam Instagram. Pendekatan yang diaplikasikan pada penelitian ini ialah deskriptif-kualitatif. Data dan sumber data penelitian ini berupa takarir yang diunggah oleh empat akun toko daring dalam Instagram, yakni @sr12herbalskincareofficial_, @smarthafiz_banjarmasin, @azmihijabindonesia, dan @dedaunan.official. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wujud implikatur yang tergambar pada takarir akun toko daring dalam Instagram memiliki beberapa bentuk, yakni berbentuk kalimat deklaratif, kalimat interogatif, dan kalimat imperatif. Makna implikatur yang tergambar pada takarir akun toko daring dalam Instagram ialah berupaya untuk menawarkan maupun mempromosikan produk dagangannya. Fungsi implikatur yang tergambar pada takarir akun toko daring dalam Instagram memiliki beberapa ragam, yaitu fungsi tindak tutur asertif, tindak tutur direktif, dan tindak tutur ekspresif. This study aims to describe the form, meaning, and function of the implicatures contained in online shop account captions on Instagram. The approach applied in this research is descriptive-qualitative. The data and data sources for this research are in the form of captions uploaded by four online store accounts on Instagram, namely @sr12herbalskincareofficial_, @smarthafiz_banjarmasin, @azmihijabindonesia, and @dedaunan.official. The results of this study indicate that the form of implicature depicted in online shop account captions on Instagram has several forms, namely in the form of declarative sentences, interrogative sentences, and imperative sentences. The meaning of the implicature depicted in the caption of the online shop account on Instagram is trying to offer or promote their wares. The function of the implicature depicted in the online store account caption on Instagram has several varieties, namely the function of assertive speech acts, directive speech acts, and expressive speech acts.
BAHASA PERSUASI PADA KOMENTAR WARGANET DALAM “YOUTUBE” MENGENAI PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA: PERSUASIVE LANGUAGE ON NETIZENS` COMMENTS ON “YOUTUBE” REGARDING THE TRANSFER OF THE NATIONAL CAPITAL Abidin Nor; Jumadi; Faradina
LOCANA Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v1i1.138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud dan penggunaan teknik dalam bahasa persuasi yang terdapat pada komentar warganet di kanal youtube mengenai pemindahan ibu kota negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa persuasi yang digunakan warganet dalam memberikan komentar pada kanal youtube mengenai pemindahan ibu kota negara memiliki ragam wujud diksi, seperti jangan, mending, harusnya, lanjutkan, bersiaplah, lebih baik, yang terpenting, ayo, hadirkan, dukung, undang, sebaiknya, percepat, tidak boleh, lets go, buktikan, jadilah, sebetulnya, urus, lunasi, biarin, dan lain sebagainya. Terbentuknya wujud tersebut memiliki berbagai tujuan, baik untuk melarang, memerintah, menyarankan, mengimbau, mengajak, mengharapkan, menyakinkan, dan memberi pertimbangan. Teknik persuasi yang digunakan untuk menyampaikan gagasan persuasif berupa rasionalisasi, identifikasi, sugesti, konformitas, dan kompensasi. This study aims to describe the form and use of techniques in persuasive language found in the comments of netizens on the YouTube channel regarding the transfer of the national capital. The method used in this study is a qualitative description. The results of this study indicate that the persuasive language used by netizens in commenting on the YouTube channel regarding the transfer of the national capital has various forms of diction, such as don't, better, should, continue, be prepared, better, most importantly, come on, present, support, invite , better, hurry up, don't, lets go, prove it, be, actually, take care of it, pay it off, let it go, and so on. The formation of this form has various purposes, both forbidding, ordering, suggesting, appealing, inviting, expecting, convincing, and giving consideration. Persuasion techniques used to convey persuasive ideas are in the form of rationalization, identification, suggestion, conformity, and compensation.

Page 2 of 2 | Total Record : 16