cover
Contact Name
Yoga Tri Adhi
Contact Email
yogatriadhi@ulm.ac.id
Phone
+6289654539797
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Komplek Unlam, Jl. Brigjen H. Hasan Basri No.87, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA
ISSN : -     EISSN : 26562022     DOI : -
Arah riset yang dilakukan antara lain menyentuh ranah kebahasaan, kesastraan, keterampilan berbahasa, serta bahasa dan sastra Indonesia secara umum.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2 (2023): JURNAL LOCANA" : 8 Documents clear
PERSPEKTIF GENDER DALAM WACANA HUMOR STAND UP COMEDY RADITYA DIKA DAN VYNA MARYANA: GENDER PERSPECTIVE IN HUMOR DISCOURSE STAND UP COMEDY RADITYA DIKA AND VYNA MARYANA Adilla Destiani; Jumadi; Noor Cahaya
LOCANA Vol. 6 No. 2 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v6i2.151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perempuan dan laki-laki dalam wacana humor stand up comedy Raditya Dika dan Vyna Maryana. Jenis penelitian ini analisis wacana kritis dengan model Sara Mills. Pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif. Analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan analisis wacana kritis Sara Mills. Data penelitian ini bersumber dari tiga video di dalam kanal Youtube Raditya Dika dan tiga video Vyna Maryana dari kanal Youtube Stand Up Kompas TV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan dalam stand up comedy Raditya Dika digambarkan dengan representasi yang tidak menguntungkan, tetapi tidak sepenuhnya buruk. Laki-laki juga lebih banyak ia posisikan ke tempat lebih buruk. Laki-laki dalam wacana humor stand up comedy Vyna Maryana digambarkan dengan representasi yang sepenuhnya tidak menguntungkan, sedangkan nperempuan lebih banyak diposisikan lebih baik. Posisi subjek ialah Raditya Dika dan Vyna Maryana. Penonton diposisikan dengan memiliki sudut pandang yang sama dengan subjek itu sendiri.   This study aims to describe women and men in the stand up comedy humor discourse of Raditya Dika and Vyna Maryana. This type of research is critical discourse analysis with the Sara Mills model. The approach taken is qualitative. Data analysis was carried out using descriptive analysis techniques with Sara Mills critical discourse analysis. The data for this research were sourced from three videos on Raditya Dika's Youtube channel and three Vyna Maryana videos from the Kompas TV Stand Up Youtube channel. The results show that women in stand up comedy Raditya Dika are depicted with unfavorable representations, but not entirely bad. He also places more men in a worse position. Men in the humorous discourse of the stand up comedy Vyna Maryana are depicted with completely unfavorable representations, while women are more in a better position. The subject positions are Raditya Dika and Vyna Maryana. The audience is positioned to have the same point of view as the subject itself.
MEKANISME PERTAHANAN TOKOH UTAMA DALAM “SAPAKUI KISDAP BACINA BUTA” KARYA HATMIATI MASY’UD: DEFENSE MECHANISMS IN THE “SAPAKUI KISDAP BACINA BUTA” CREATION HATMIATI MASY'UD Lisna Utari; Erni Susilawati; Novia Winda
LOCANA Vol. 6 No. 2 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v6i2.152

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan mekanisme pertahanan tokoh Utama dalam Sapakui Kisdap Bacina Buta karya Hatmiati Masy’ud. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah mekanisme pertahanan, yaitu: (1) represi berkata tanpa sadar, (2) sublimasi menutupi kesalahan, (3) proyeksi meliputi hal-hal yang tidak diinginkan, (4) pengalihan meliputi mengamuk dan membalaskan dendam kepada orang lain, (5) rasionalisasi yaitu memotivasi dengan hal yang baik, (6) reaksi formasi meliputi kepedulian yang berlebihan dan penebusan rasa bersalah, (7) agresi langsung meliputi rasa marah dan menonjok serta apatis berupa perasaan pasrah, dan (8) fantasi yaitu membayangkan mempunyai anak, serta stereotype meliputi menangis dan berbicara sendiri. This study aims to describe the defense mechanism of the main character in Sapakui Kisdap Bacina Buta by Hatmiati Masy'ud. The method used is qualitative descriptive. The results of this study are defense mechanisms, namely: (1) repression says unconsciously, (2) sublimation covers mistakes, (3) projection includes unwanted things, (4) diversion includes tantrums and revenge on others, (5) rationalization is motivating with good things, (6) formation reactions include excessive concern and guilt redemption, (7) direct aggression includes anger and punching and apathy in the form of feelings of resignation, and (8) fantasies of imagining having children, and stereotypes including crying and talking to themselves.
KALIMAT DEKLARATIF DALAM FILM “DILAN 1990”: DECLARATIVE SENTENCES IN THE FILM "DILAN 1990" Hamidah; Sabhan; Faradina
LOCANA Vol. 6 No. 2 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v6i2.155

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan bentuk dan makna kalimat deklaratif dalam film Dilan 1990. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dokumentasi dan observasi simak dan catat. Metode analisis data yang digunakan adalah identifikasi dan klasifikasi. Data penelitian adalah dialog para pemeran film Dilan 1990.Data pada penelitian ini disajikan dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat kalimat deklaratif jenis ungkapan perasaan dalam film Dilan 1990.Kalimat deklaratif meliputi: (1) ungkapan harapan; (2) ungkapan keyakinan; (3) ungkapan kebencian; (4) ungkapan kekhawatiran; (5) ungkapan serah diri/pasrah; (6) ungkapan kasih sayang; (7) ungkapan nasihat/peringatan; dan (8) ungkapan perumpamaan. This study aims to describe the form and meaning of declarative sentences in the film Dilan 1990. The approach used in this research is a qualitative-descriptive approach. The data collection technique used is documentation and observation with observing and note-taking techniques. The data analysis method used is identification and classification. The research data is the dialogues of the Dilan 1990 film actors. The data in this study are presented in the form of descriptions. The results of the study showthat there are declarative sentences with the type of expression of feelings in the Dilan 1990 film. The declarative sentences include: (1) expressions of hope; (2) expression of belief; (3) expressions of hatred; (4) expressions of concern; (5) expressions of surrender/surrender; (6) expressions of affection; (7) expressions of advice/warning; and (8) suppositional expressions/parables.
EKSISTENSI PEREMPUAN DALAM NOVEL SUNYI DI DADA SUMIRAH KARYA ARTIE AHMAD BERDASARKAN FEMINISME EKSISTENSIALIS SIMONE DE BEAUVOIR: THE EXISTENCE OF WOMEN IN THE NOVEL SUNYI DI DADA SUMIRAH BY ARTIE AHMAD BASED ON SIMONE DE BEAUVOIR'S EXISTENTIALIST FEMINISM Juraidah; Ahsani Taqwiem; Dewi Alfianti
LOCANA Vol. 6 No. 2 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v6i2.156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk feminisme eksistensialis Simone de Beauvoir dalam novel Sunyi di Dada Sumirah karya Artie Ahmad. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel Sunyi di Dada Sumirah karya Artie Ahmad memperlihatkan bahwa bentuk feminisme eksistensialis Simone de Beauvoir dapat membawa perempuan pada kesadaran akan hak mereka dalam konteks kemanusiaan yang lebih luas. Bentuk perlawanan sebagai wujud eksistensi tiga tokoh utama sunyi, Sumirah, dan Suntini, menunjukkan sosok perempuan yang tangguh dan memiliki semangat untuk memperjuangkan eksistensinya meskipun dihadapkan pada berbagai bentuk ketidakadilan. Bentuk perlawanan sebagai wujud eksistensi tersebut terlihat dari tiga tokoh yakni dengan perlawanan terhadap diskriminasi gender, perlawanan terhadap patriarki, dan berusaha menjadikan diri sebagai kaum intelektual. Novel Sunyi di Dada Sumirah menggambarkan betapa pentingnya kesetaraan gender dan keadilan sosial dalam masyarakat. This research aims to describe the form of Simone de Beauvoir's existentialist feminism in the novel Sunyi di Dada Sumirah by Artie Ahmad. The method used in this research is descriptive qualitative. The results of this study show that the novel Sunyi di Dada Sumirah by Artie Ahmad shows that Simone de Beauvoir's form of existentialist feminism can bring women to an awareness of their rights in a broader human context. The form of resistance as a form of existence of the three main characters, Sunyi, Sumirah, and Suntini, shows the figure of a woman who is tough and has the spirit to fight for her existence despite being faced with various forms of injustice. The form of resistance as a form of existence can be seen from the three characters, namely by resistance to gender discrimination, resistance to patriarchy, and trying to make themselves as intellectuals. The novel Sunyi di Dada Sumirah illustrates the importance of gender equality and social justice in society.
EUFEMISME DALAM WACANA BERITA KEKERASAN SEKSUAL PADA PORTAL BERITA DARING KANALKALIMANTAN. COM: EUPHEMISM IN SEXUAL VIOLENCE NEWS DISCOURSE ON THE ONLINE NEWS PORTAL KANALKALIMANTAN.COM Lini Deviyanti;; Mohammad Fatah Yasin
LOCANA Vol. 6 No. 2 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v6i2.159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan eufemisme dan disfemisme dalam wacana berita kekerasan seksual pada portal berita daring kanalkalimantan.com. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data. Teknik analisis data menggunakan semantik deskriptif. Data yang dihasilkan berupa kata, frasa, dan klausa yang menggunakan eufemisme dan disfemisme. Sumber data berupa wacana berita kekerasan seksual dengan jumlah lima belas wacana yang dipublikasi pada tahun 2018-2022. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa, (1) ada penggunaan eufemisme pada tiga belas wacana berita dengan jumlah 35 data. Eufemisme yang ditemukan memiliki referensi aktivitas, keadaan, peristiwa, sifat, benda, dan bagian tubuh. Penggunaan eufemisme ini berfungsi untuk menghindari istilah yang masih tabu dalam kebudayaan masyarakat, serta sebagai gaya bahasa. Kemudian, (2) ditemukan juga penggunaan disfemisme pada enam wacana berita dengan jumlah sembilan data.Temuan disfemisme pada penelitian ini berfungsi untuk mengungkapkan rasa marah penulis terhadap pelaku, empati terhadap korban, dan juga sebagai gaya bahasa. This study aims to describe the use of euphemism and dysphemism in sexual violence news discourse on online news portal kanalkalimantan.com. This research uses approach method descriptive qualitative with documentation techniques to collect data. Data analysis techniques using descriptive semantics. The resulting data are in the form of words, phrases, and clauses which use euphemisms and dysphemism. The data source is in the form of news discourse on sexual violence with a total of fifteen published discourses in 2018-2022. The results of this study found that, (1) there was the use of euphemisms in thirteen news discourses with a total of 35 data. The found euphemisms have references activity, state, event, nature, thing, and parts of the body. The use of euphemism serves to avoid terms that are still taboo in the culture of society, as well as a style of language. Then, (2) the use of dysphemism was also found in six news discourses with a total of nine data. The findings of dysphemism in this study serve to express the author's anger towards the perpetrator, empathy towards the victim, and also a language style.
STILISTIKA KUMPULAN PUISI “SEBELUM SENDIRI” KARYA AAN MANSYUR: STYLISTICS COLLECTION OF POETRY “BEFORE ALONE” BY AAN MASYUR Melly Lufianah; Rusma Noortyani; Faradina
LOCANA Vol. 6 No. 2 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v6i2.162

Abstract

Puisi merupakan salah satu produk karya sastra yang memanfaatkan kekuatan bahasa dalam memunculkan keindahan dari sebuah karya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk stilistika dalam buku kumpulan Puisi Sebelum Sendiri karya Aan Mansyur de ngan acuan pembelajaran Bahasa Indonesia di materi apresiasi sesuai KD 3.17 kelas X yakni menganalisis unsur pembangun puisi yang diperdengarkan atau dibaca. Penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika pada kebahasaan pembangun puisi, yakni diksi, cit raan, dan majas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan ialah buku kumpulan puisi Sebelum Sendiri karya M. Aan Mansyur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi konotatif lebih dominan dibanding denotatif sebanyak 122 kali, citra penglihatan lebih dominan sebanyak 43 kali, dan majas hiperbola lebih dominan sebanyak 27 kali. Aan Mansyur dalam puisinya menunjukkan gambaran objek (ikon). Selain itu, terdapat hubungan ciri acuan bersifat te tap (indeks). Serta terdapat simbol tanda yang makna tersimpan dalam kesadaran batin masyarat. Poetry is one of the products of literary works that utilize the power of language in bringing out the beauty of a work. This study aims to describe the stylistic forms in the collection of Poems Before Yourself by Aan Mansyur with the reference of learnin g Indonesian in the appreciation material according to KD 3.17 class X, namely analyzing the building blocks of poetry that is heard or read. This study uses a stylistic approach to the language of poetry builders, namely diction, imagery, and figure of speech. The method used in this research is descriptive qualitative method. The data source used is the book collection of poems Before Yourself by M. Aan Mansyur. The results of this study indicate that connotative diction is more dominant than denotative 122 times, visual imagery is more dominant 43 times, and hyperbole figure of speech is more dominant 27 times. Aan Mansyur in his poetry shows a picture of an object (icon). In addition, there is a fixed reference feature relationship (index). And there are symbols whose meaning is stored in the inner consciousness of the community.
PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS PUISI BERBASIS FLIPBOOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANJARMASIN: DEVELOPMENT OF FLIPBOOK-BASED INDONESIAN LANGUAGE EMODULE ON POETRY WRITING MATERIALS FOR INCREASING THE LEARNING MOTIVATION OF CLASS VIII STUDENTS OF SMP NEGERI 2 BANJARMASIN Nur Hana Saevi; M. Rafiek; Lita Luthfiyanti
LOCANA Vol. 6 No. 2 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v6i2.163

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan dan kelayakan dari modul elektronik berbasis flipbook pada materi menulis puisi serta mendeskripsikan pengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banjarmasin. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D), dengan menggunakan model pengembangan 4D (define, design, development, dan dissemination). Software yang digunakan untuk mengembangkan modul elektronik adalah heyzine flipbook. Data yang dikumpulkan berupa data validasi modul elektronik dan respon siswa. Data yang telah terkumpul dikonversi menggunakan skala likert dan uji N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan produk berhasil dikembangkan dengan model 4D dengan luaran berupa link URL. Berdasarkan uji validasi kelayakan materi berkategori layak dengan persentase 77%, pada aspek kelayakan media berkategori sangat layak dengan persentase 95,10%. Penilaian uji pretest mendapat skor 43% dan hasil posttest mendapat skor 83,14% dengan uji N-Gain mendapat 0,7 dengan kategori tinggi. Sehingga modul elektronik ini layak untuk dikembangkan serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. This study aimed to describe the development and feasibility of flipbook -based electronic modules on poetry writing materials and to describe the effect on increasing student motivation in class VIII SMP Negeri 2 Banjarmasin. This study was a type of resea rch and development (R&D) using the 4D development model (define, design, development, and dessimination). The software used to develop electronic modules was heyzine flipbook. The data collected was in the form of electronic module validation data and stu dent responses. The data collected was converted using a Likert scale and the N -Gain test. The results showed that the product was successfully developed using a 4D model with an output in the form of a URL link. Based on the feasibility validation test, the material was categorized as feasible with a percentage of 77%, in the aspect of eligibility the media was categorized as very feasible with a percentage of 95.10%. The pre-test test scored 43% and the post-test scored 83.14% with the N-Gain test getting 0.7 in the high category. Thus, this electronic module is feasible to be developed and can increase student learning motivation.
KARAKTER KEPEMIMPINAN ISLAM DALAM NOVEL ``PENAKLUK BADAI`` DAN ``DAHLAN``: ISLAMIC LEADERSHIP CHARACTER IN THE NOVEL ``PENAKLUK BADAI`` AND ``DAHLAN`` Nuranisa Nabylla; Sainul Hermawan; Sabhan
LOCANA Vol. 6 No. 2 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v6i2.164

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan membandingkan karakter tokoh mengenai kepemimpinan Islam dalam novel Penakluk Badai karya Aguk Irawan MN dan Dahlan karya Haidar Musyafa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakter yang dimiliki tokoh mengenai kepemimpinan Islam dalam kedua novel tersebut berpedoman pada delapan prinsip, yakni prinsip saling menghormati dan memuliakan, prinsip menyebarkan kasih sayang, prinsip keadilan, prinsip persamaan, prinsip perlakuan yang sama, prinsip berpegang pada akhlak yang utama, prinsip kebebasan, dan prinsip menepati janji. Perbandingan antara kedua novel tersebut menunjukkan persamaan dan perbedaan dalam kepemimpinan Islam. Persamaan kedua novel tersebut terletak pada pembuatan organisasi keislaman dan tujuan dalam menyebarkan Islam. Perbedaan kedua novel tersebut berkaitan dengan lokasi atau tempat penyebaran Islam. This study aims to describe and compare the characters regarding Islamic leadership in the novel Conqueror of Storms by Aguk Irawan MN and Dahlan by Haidar Musyafa. The method used in this research is descriptive qualitative. The results of this study indicate that the characters possessed regarding Islamic leadership in the two novels are guided by eight principles, namely the principle of mutual respect and glorification, the principle of spreading affection, the principle of justice, the principle of equality, the principle of equal treatment, the principle of adhering to the main character, the principle of freedom, and the principle of keeping promises. The comparison between the two novels shows the similarities and differences in Islamic leadership. The similarities between the two novels lie in the creation of an Islamic organization and the goal of spreading Islam. The difference between the two novels relates to the location or place of the spread of Islam.

Page 1 of 1 | Total Record : 8