cover
Contact Name
Yulfira Riza
Contact Email
yulfirariza@uinib.ac.id
Phone
+6281363427899
Journal Mail Official
jurnalhadharah@uinib.ac.id
Editorial Address
Pascasarjana UIN Imam Bonjol Jalan M. Yunus Lubuk Lintah Padang
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
ISSN : -     EISSN : 27161633     DOI : 10.15548/h.v16i1.4240
Focus: Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban is dedicated to promoting scholarly discourse and critical engagement in the interdisciplinary fields of history, culture, and Islamic studies. It seeks to explore the intricate connections between historical narratives, cultural practices, and the diverse manifestations of Islamic thought, fostering a comprehensive understanding of the multifaceted aspects of human civilization. Scope: Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban welcomes original research articles, theoretical inquiries, and critical analyses that delve into a broad spectrum of topics, including but not limited to historical events, cultural phenomena, and the intellectual developments within the Islamic world. It encourages contributions that examine the interplay between historical contexts, cultural expressions, and the nuanced interpretations of Islamic teachings, shedding light on the dynamic interactions and transformations within societies, both past and present. Additionally, the journal invites interdisciplinary investigations that explore the intersections of history, culture, and Islam, contributing to the advancement of knowledge and the enrichment of academic scholarship in these interconnected fields. Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban serves as a platform for academics, researchers, and practitioners to disseminate their valuable insights and engage in meaningful discussions that deepen our understanding of the complex historical, cultural, and Islamic dimensions shaping global societies.
Articles 63 Documents
STUDI LIVING HADIS TERHADAP PEMELIHARAAN ANJING OLEH KOMUNITAS PEBURU BABI KOTA PADANG Wandi A
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 12, No 1 (2018): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.403 KB) | DOI: 10.15548/h.v12i1.609

Abstract

The tradition of hunting pigs with dogs has been evolving into a highlypopular form of sport hunting nowadays. The phenomenon of keeping dogs for hunting purposes by a community of Sports Association of Pig Hunting (PORBI) in Padang Panjang city raises the question whether their activity is in accordance with the context of living hadith and the provisions of authentic Islamic teachings, since this city is known as the city of ‘Veranda of Mecca’, where Islamic atmosphere can be easily seen in the city. The study found there were some reasons of the PORBI’s community to keep a dog in their house, such as keeping them for hunting purposes, strengthening the community relationship to one another, and the community who generally did not not know there were many Prophetic hadiths in which related with the keeping of dogs. The qualitative, field based approach was used as a research methodology and the data were exclusively sought from the PORBI's community. But alongside with this, the study suggests that a need for the PORBI’s community to increase their deep understanding of the Prophetic hadiths by referring to the syarah book of hadith. By doing so, it will give insight into their understanding of keeping the dogs as it is in accordance with the content of Prophetic hadiths.
DINAMIKA PERKEMBANGAN TAREKAT SYATTARIYAH DAN TAREKAT NAQSYABANDIYAH DI MINANGKABAU Chairullah Ahmad
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 13, No 1 (2019): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.097 KB) | DOI: 10.15548/h.v13i1.1114

Abstract

Artikel ini mendiskusikan problematika perkembangan dua tarekat yang populer di Minangakabu, Tarekat Syattariyah dan Tarekat Naqsyabandiyah. Sumber data dari penelitian ini menggunakan sejumlah naskah yang berisi ajaran kedua tarekat, dan naskah-naskah ijazah dari kedua tarekat. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah sosial intelektual. Sedangkan untuk mengungkap kandungan naskah menggunakan metode Filologi dan Kodikologi. Berdasarkan penelaahan mendalam dari sumber-sumber dimaksud diperoleh temuan bahwa dari aspek kajian dan ajaran-ajarn, kedua tarekat ini pada dasarnya tidak memiliki banyak perbedaan. Perubahan pada ajaran tarekat Naqsyabandiyah terutama sedikit terlihat pada akhir abad IX.
SEJARAH INDUSTRI SULAMAN INDAH MAYANG DI NARAS KOTA PARIAMAN TAHUN 2002-2015 Susilawati Susilawati
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 12, No 1 (2018): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.807 KB) | DOI: 10.15548/h.v12i1.603

Abstract

Embroidery, the art of forming decorative designs with hand, has been aroundnearly as long as clothing itself. As a country full with diversity and enhanced withIndonesian creativity, the traditional touch in every product has made each of thema masterpiece. One of them, the embroidery which has been spreading inMinangkabau region, including Naras area as a center for embroidery City ofPariaman, is well-known as Sulaman Indah Mayang industry, which was foundedin 2012 by Fitrinawati. This industry was founded with the potential of embroiderypossessed by the Naras's people. Most interestingly, there were many jobopportunities especially for women and the desire of the people to preserve theirlocal cultural wealth. This study was conducted using descriptive qualitatitvemethod to see the history of the Sulaman Indah Mayang industry in Naras .However, amid an onslaught of technology, although many of embroidery machinesentering Naras, the Sulaman Indah Mayang industry still prefers to maintain theembroidery of traditions, namely, the original inheritance of their ancestors. thisindustry is also evolving rapidly after being guided by the Department of Industryand Trade of Pariaman City.
KONSTRUKSI REALITAS DAN PERASAAN TERDISKRIMINASI MUSLIM INDONESIA DALAM PENANGANAN TERORISME DI INDONESIA PASCAPERISTIWA 9/11 Muhammad Nasir
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 13, No 2 (2019): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.911 KB) | DOI: 10.15548/h.v13i2.1109

Abstract

Artikel ini membahas sebab-sebab munculnya perasaan terdiskriminasi yang dialami oleh sebagian muslim di Indonesia dan perasaan tertuduh sebagai kelompok intoleran dan bersetuju dengan aksi terorisme. Tulisan ini dimulai dengan menampilkan diskusi tentang perang global melawan terorisme pascaperistiwa 9/11 dan dilanjutkan dengan analisis data dari diskusi tersebut dengan menggunakan teori konstruksi realitas Peter L Berger. Hasilnya menunjukkan bahwa perasaan terdiskriminasi ini secara umum disebabkan oleh Perang Global Melawan Terorisme yang dimotori Amerika Serikat dan dilanjutkan dengan respon pemerintah Indonesia dalam bentuk kebijakan melawan terorisme di indonesia, baik dari segi penindakan maupun aksi-aksi preventif. Secara khusus, adanya perasaan diskriminatif dan tertuduh yang dialami sebagian besar umat Islam di Indonesia selama dua dekade terakhir. Hal ini disebabkan oleh konstruksi pengetahuan atas realitas terorisme dan konsep-konsep normatif tentang agama dan masyarakat Islam.
KINERJA PENYULUH AGAMA ISLAM FUNGSIONAL DALAM PEMBINAAN UMAT DI KOTA PADANG Zainul Wahab
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 12, No 2 (2018): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.747 KB) | DOI: 10.15548/h.v12i2.616

Abstract

Penyuluh Agama Islam sangatlah penting dan strategis, di samping melaksanakan bimbingan dan penyuluhan juga memberikan penerangan dan motivasi terhadap pelaksanaan  program-program pembangunan kepada masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa Penyuluh Agama Islam sebagai pembimbing umat dalam bidang agama juga berperan sebagai tokoh masyarakat. Peran ini merupakan tugas utama bagi seorang penyuluh agama dalam rangka menegakkan amar ma’ruf nahi munkar yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat kepada Allah SWT sehingga menjadi orang-orang yang taat beragama, berbudi luhur dan memiliki sikap sosial kepada sesama. Sebagai tokoh atau pemuka masyarakat, penyuluh agama akan menjadi tumpuan bagi masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan hidup, bahkan mereka diharapkan mampu memberikan perubahaan, serta motivator, dinamisator dan mobilisator dalam pembanguan fisik maupun mental. Penyuluh Agama Islam sebagai ujung tombak pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pada masyarakat di bidang keagamaan, memiliki peran startegis dalam mewujudkan pendidikan pada masyarakat melalui bahasa agama.
STUDI HADIS-HADIS TENTANG SHALAT JENAZAH Fredika Ramadanil
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 12, No 1 (2018): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.466 KB) | DOI: 10.15548/h.v12i1.610

Abstract

Islamic funeral prayer or “Janaza prayer”  is a collective obligation upon Muslims as a part of the Islamic funeral ritual. The prayer is performed in congregation to seek pardon for the deceased and all dead Muslims. As with any religion, Islam has funeral customs and its different practices among the Muslims to guide the bereaved. However, certain steps must be followed, including washing and shrouding the body, funeral prayers at the mosque and so on. This study was conducted with the purpose of determining who is the most worthy person to lead a funeral prayer and clarifying the Prophetic traditons on the hadith said that the Prophet of Allah refused to lead the funeral prayer that be held for those who were known to be corruptor and adulterers, where it apparently caused polemics among the majority of jurists today. The library research was conducted by gathering data from sources of bibliography related to the topic. Hence, this study expects to give a clear and concise explanation regarding the hadith understanding of the funeral prayer in which more focused to the traditions on ‘who is the most worthy person to lead a funeral prayer’ and the hadith said that ‘the Prophet of Allah refused to lead the funeral prayer that be held for those who were known to be corruptor and adulterers.
KARAKTER NABI YAHYA AS DALAM TAFSIR AL-RAZI Ridwan Ridwan
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 13, No 1 (2019): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.247 KB) | DOI: 10.15548/h.v13i1.1115

Abstract

Karakter Nabi Yahya As. yang tidak gamlang diungkap didalam al-Qur’an, padahal Nabi Yahya As telah diangkat oleh Allah SWT menjadi nabi saat usia kanak-kanak, maka untuk mengungkap hal tersebut, dibutuhkan kitab tafsir seperti tafsir karya al-Rāzī, Ibnu Katsir, al-Thabāri, al-Baidhāwi, al-Zamakhsyari dan Abu Hayyan. Berdasarkan pengamatan pada penafsiran surah Ali Imran ayat 39, sepintas terlihat bahwa penafsiran al-Rāzī begitu gamlang dan jelas dalam menjelaskan karakter nabi Yahya as, hal itu berbeda dengan mayoritas ulama tafsir diantaranya seperti Ibnu Katsir, al-Thabāri, al-Baidhāwi, al-Zamakhsyari dan Abu Hayyan yang sepintas terlihat tidak mendalam dan tidak ada memberikan kata atau simbol tertentu dalam menjelaskan tafsiran ayat sehingga sepintas terlihat menyusahkan dalam mengidentifikasi karakter nabi Yahya as. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research). Kemudian untuk membahas kajian ini, penulis menggunakan metode maudu’i (tafsir tematik). Tafsir tematik adalah metode tafsir yang membahas ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan tema atau masalah yang telah ditetapkan, dalam hal ini tema tersebut adalah karakter Nabi Yahya As. Ditemukan bahwa karakter nabi Yahya as menurut al-Rāzī ada empat belas karakter, yaitu mushaddiqan bikalimātillah bermakna membenarkan kenabian Nabi Isa As, sayyidan bermakna tokoh, pemimpin yang lemah lembut dan berilmu, hasyūran bermakan zuhud dan menjaga diri dari nafsu, nabiyyan bermakna nabi utusan Allah SWT, min al-shālihīn bermakna anak yang sholeh berasal dari keturunan yang sholeh, mukhātaban minallah bermakna da’i utusan Alah SWT, al-hikmah bermakna paham kitab Taurat, mempunyai kedewasaan, akal cerdas saat masih kanak-kanak, hanānan bermakna lemah lembut, zakātan bermakna selalu menyucikan diri kepada Allah SWT, taqiyyan bermakna bertaqwa, barran biwālidaihi bermakna berbakti kepada kedua orang tua, lam yakun jabbāran bermakna rendah hati dan tidak sombong, lam yakun ‘asiyyan bermakna patuh dan tidak suka membangkang dan salāmun bermakna memperolah keselamatan saat kelahiran, kematian dan berbangkit. Kemudian ketika menjelaskan karakter nabi Yahya as, sumber berfikir yang digunakan al-Rāzi didalam tafsirnya lebih banyak dan dominan menggunakan akal sehingga perluasan makna yang diuraikan tampak secara rasional dan logis.
DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT PETANI KELAPA SAWIT DI NAGARI GERAGAHAN KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM (1999-2017) Sri Novianti
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 12, No 1 (2018): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.913 KB) | DOI: 10.15548/h.v12i1.604

Abstract

Sometimes a muslim, when afflicted with calamity and hardship, is able to be patient to bear it. However, when he is tested with pleasures, sometimes he isunable to pass the test. Hence, the Almighty Allah will not just test a personwith something bad. Rather, He will also test us with something good. Thisarticle examined some aspects of social change by palm oil farmers and theircommunities on their economical, educational, and religional aspect atNagari Garagahan, Lubuk Basung Subdistrict, and how it may impact thepalm oil farmers and the communities against their socio-religious. The studyfound there are both positive and negative impacts on the activity of palm oilfarmers and the communities against their socio-religious change. However,the field research, historical based approach was used as a researchmethodology. The results of this study demonstrate there is an increase fromthe positive impact on their economical, educational, and building of mosque.In contrast, the negative impact of the palm oil farm activity made the farmersand communities forgot to fulfill their obligation among the obligations of theAlmighty Allah, such as prayers, fasts, zakah, hajj and so on, In brief, theseriousness of the communities in doing their activity as palm oil farmersunconsciously make them focused in seeking worldly things, rather thanpursuing their relationship with the Almighty Allah.
MANUSKRIP IJAZAH DAN SILSILAH TAREKAT: Legitimasi Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah dan Syattariyah di Minangkabau Chairullah Ahmad; Alfurqan Alfurqan; Rahman Diyanto
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 13, No 2 (2019): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/h.v13i2.1110

Abstract

Minangkabau merupakan sebuah wilayah yang mana tarekat banyak berkembang sebagai sebuah organisasi spritual dan pendidikan keagamaan. Beberapa tarekat yang berkembang di Minangkabau yang sangat mendominasi adalah Tarekat Syattariyah dan Naqsyabandiyah. Selain memiliki tradisi sanad keilmuan, ternyata Tarekat Syattariyah dan Naqsyabandiyah juga memiliki tradisi ijazahan sebagi bukti otentik atas legitimasi seorang mursyid yang dianggap mampu mengajarkan tarekat kepada orang lain. Selain itu, tradisi ijazahan dan bentuk ijazah antara Tarekat Syattariyah dan Naqsyabandiyah sangat berbeda. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan filologi untuk menggarap naskah-naskah ijazah dan silsilah di Minangkabau. Selain pendekatan filologi, untuk melihat sejarahnya maka penelitian ini juga akan menggunakan pendekatan historis.
PERJUANGAN RECEP TAYYIP ERDOGAN DARI REPUBLIK TURKI SEKULAR MENUJU NASIONALISME ISLAMIS Hendri Harahap
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 12, No 2 (2018): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (804.108 KB) | DOI: 10.15548/h.v12i2.617

Abstract

Langkah politik melalui kebijakan-kebijakan Erdogan, beliau mampu meyakinkan masyarakat Turki. Bahwa dengan identitas Islam, Turki bisa mengembalikan kejayaan bangsa, tidak hanya kuat dalam segi pertahanan, tapi juga dalam sektor perekonomian. Begitupula keyakinan bahwa Islam adalah solusi (al-Islam huwa al-Hall), Erdogan yang dibesarkan dalam lingkungan keislaman, mampu membangkitkan kembali Turki dari julukan “The Sick Man in Europe” menjadi negara yang sehat dan tumbuh berkembang, bahkan diperhitungkan sebagai negara yang mampu berikan kontribusi dalam menciptakan perdamaian. Oleh karena itu, perlu mencari tahu bagaimana kebijakan politik Recep Tayyip Erdogan dalam mentransformasi  Turki ke Islamis dan seperti apapula kajian Islam melihat kebijakan Erdogan tersebut. Sebagai bentuk kebijakan politiknya, baik di dalam maupun di luar negeri, Recep Tayyip Erdogan memberi banyak perubahan di berbagai sektor, tidak terkecuali transformasi sekularisme masa Mustafa Kemal menjadi islamis Turki masa Erdogan, yang pada dasarnya berbeda dengan Islamisme masa Turki Usmani (Ottoman). Perjuangan Erdogan mengembalikan nilai-nilai Islam di Turki dengan implementasi kebijakan-kebijakan politik pemerintahannya, telah mampu mengangkat martabat masyarakat Turki yang mayoritas beragama Islam, begitupula dengan keberhasilannya memberi kebebasan dalam menjalankan syari’at secara nyaman di kalangan masyarakat Turki, kemudian dengan kebijakan politik Erdogan yang memiliki esensi berupa menumbuhkan keimanan yang menjadi tempat kembalinya tindakan-tindakan manusia dalam bersosial ataupun berpolitik. Capaian politik pemerintahan Erdogan melalui kebijakannya tersebut, telah sesuai dengan konsep politik profetik yang di dalamnya terdapat tiga pilar besar berupa; humanisasi, liberasi dan transendensi. Selama proses dalam dunia perpolitikan, kebijakan Erdogan yang mengarah terhadap islamis Turki masa kini, tidak sedikit menuai respon dari berbagai pihak, baik respon positif ataupun sebaliknya. Dengan konsistensi gerakan islamismenya, Turki hingga saat ini oleh negara-negara dunia masih dipandang sebagai negara yang islamis, dengan dimensi ketiga, dimulai dari Islamisme Turki Usmani, Sekularisme Republik dan Islamisme Turki kontemporer atau masa Recep Tayyip Erdogan.