cover
Contact Name
Nazwar Hamdani Rahil
Contact Email
nhrahil@respati.com
Phone
+6282126797911
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Laksda Adisucipto, KM. 6.3 Depok
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
ISSN : 26572397     EISSN : -     DOI : -
Prosiding ini di terbitkan untuk publikasi artikel hasil penelitian, pengabdian masyarakat yang mencakup bidang kesehatan, sain s dan teknologi, ekonomi, sosial humaniora.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 33 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu" : 33 Documents clear
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENCANA PILIHAN ALAT KONTRASEPSI BAGI IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TANGKILING, BUKIT BATU, PALANGKA RAYA, KALIMANTAN TENGAH Enzelia Kamala Sari, Priyani Haryanti,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.576 KB)

Abstract

Pada tahun 2019 target pencapaian pemakaian kontrasepsi Contraseptive Prevalence Rate (CPR) sebanyak 66 %. Jumlah rata-rata 3 bulan terakhir yang menggunakan KB di Puskesmas Tangkiling sebanyak 52,46% (117) peserta KB (suntik dan pil), sedangkan Pasangan Usia Subur yang masih belum menggunakan KB sebanyak 47,35%. Tujuan studi untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi rencana pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu hamil trimester III. Penelitian kualitatif dengan wawancara semiterstruktur. Subyek penelitian adalah ibu hamil trimester III. Penelitian dilakukan 20-21Agustus 2018. Setiap responden dilakukan wawancara 30 menit dan hasilnya di transkip. Kemudian dianalisis menggunakan thematic content analiysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, usia, tingkat pendidikan jumlah anak hidup mempengaruhi rencana pilihan alat kotrasepsi. Faktor yang tidak mempengaruhi adalah faktor ekonomi, sehingga alat kontrasepsi sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Pengetahun, usia, tingkat pendidikan dan jumlah anak hidup mempengaruhi ibu hamil trimester III dalam merencanakan pilihan alat kontrasepsi. Diharapkan ibu hamil trimester III untuk menggunakan kontrasepsi baik itu untuk mengatur kelahiran maupun menghentikan kelahiran.Kata kunci : Ibu trimester III, pilihan, alat kontrasepsiIn 2019 the target of achieving Contraceptive Prevalence Rate (CPR) was 66%. The average number of KB participants (injections and pills) the last 3 months in Puskesmas Tangkiling was 52.46% (117), while the Fertile Aged Couple who has not used KB as has 47.35%. Aim of this study is to know the description of the factors affect the choice of contraception plan for the third trimester pregnant women. It was a qualitative research with semi structure interviews. The subject of research was the third trimester pregnant women. The study was conducted August 20-21 2018. Each respondent was interviewed 30 minutes. The results were documented and analyzed with thematic content analiysis. The result of the research shows that knowledge, age, level of education, number of children alive, affect the choice plan of contraceptive, and a factor that does not affect is economy. Knowledge, age , level of education and number of children alive, affect the choice of contraception plan for the third trimester pregnant women. Third trimester pregnant women are suggested to use contraception either to regulate birth or to stop pregnancy.Keywords: The third trimester pregnant women, the choice, contraception.
MITIGASI RISIKO BENCANA DI KAMPUS II UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Tia Amestiasih, Nazwar Hamdani Rahil,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.61 KB)

Abstract

Bencana berpotensi menimbulkan kerugian berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta. Universitas Respati Yogyakarta sebagai fasilitas pendidikan tidak terlepas dari risiko bencana. Dampak yang ditimbulkan oleh bencana dapat dikurangi dengan melakukan mitigasi bencana. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat risiko bencana yang ada di Kampus 2 Universitas respati Yogyakarta dan meningkatkan kemampuan dalam menghadapi bencana. Kegiatan ini di laksanakan di Kampus 2 Universitas Respati Yogyakarta dalam rentang waktu 24 September 2017 – 24 Oktober 2017. Tahap pertama adalah analisi risiko bencana dan dilanjutkan dengan penyuluhan kepada penang gung jawab lantai, security, dan teknisi Kampus 2 Universitas Respati Yogyakarta. Risiko bencana tertinggi adalah kebakaran. Pada saat penyuluhan berlangsung, 100% peserta antusias dalam mengikuti kegiatan, 100% peserta mampu memperagakan cara penanggulangan bencana kebakaran. Mitigasi bencana khususnya kebakaran di Kampus II Universitas Respati Yogyakarta perlu di tingkatakan agar menjadi lebih baik.Kata kunci: Mitigasi, Risiko Bencana, Universitas Respati YogyakartaDisasters have the potential to cause losses such as death, injury, illness, life threatening, loss of security, displacement, damage or loss of property. Universitas Respati Yogyakarta as an educational facility is inseparable from the risk of disaster. Impacts caused by di sasters can be reduced by disaster mitigation. This activity aims to look at the disaster risk at Campus 2 of Respati University in Yogyakarta and improve capacity in the face of disasters. This activity was carried out at Campus 2 of Respati Yogyakarta University in the period of September 24, 2017 - October 24, 2017. The first stage was disaster risk analysis and continued with counseling to the person in charge of the floor, security, and technicians Campus 2 Yogyakarta Respati University. The highest disaster risk is fire. When the counseling, 100% of the participants were enthusiastic in participating in the activity, 100% of participants were able to demonstrate the fire prevention. Mitigation of disasters, especially fires, in Campus II, University of Respati Yogyakarta, needs to be improved to make it better.Keywords: Mitigation, Disaster Risk, University of Respati Yogyakarta
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI PELAYANAN KB MKJP OLEH PRAKTEK MANDIRI BIDAN DI IBI RANTING TIMUR KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Puspito Panggih Rahayu, Kenik Sri Wahyuni,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.763 KB)

Abstract

Salah satu penyebab lajunya pertumbuhan penduduk adalah masih belum optimalnya penggunaan kontrasepsi terutama kontrasepsi jangka panjang. Metode kontrasepsi yang diprioritaskan atau diarahkan oleh program KB Nasional adalah penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan metode Kontrasepsi Mantap (KONTAP). Akan tetapi pada pelaksanaannya, pencapaian target pelayanan KB MKJP hampir di setiap daerah tidak mencapai hasil yang maksimal atau jauh dari angka 70 %. Pelaksanaan pelayanan program KB MKJP di Kabupaten Sleman mengalami kendala baik yang disebabkan oleh faktor sumber daya maupun birokrasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program KB MKJP oleh bidan Praktik Mandiri di wilayah IBI Ranting Timur Sleman Yogyakarta. Jenis penelitian kuantitatif observasional, pendekatan cross sectional. Populasi Bidan praktik Mandiri di wilayah IBI Ranting Timur Sleman sejumlah 49 Bidan, Sampel 33 Bidan, dengan teknik purposif random sampling. Metode analisis menggunakan Regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan Implementasi program MKJP yang tercapai 57.575, Komunikasi baik 60.6%, Sumber daya Kurang 72.73%, Struktur Birokrasi kurang 66.67%, Disposisi kurang 51,51 %. Kesimpulan penelitian dua variabel sumber daya dan komunikasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Implementasi program KB MKJP oleh bidan praktik mandiri di wilayah IBI ranting Timur SlemanKata Kunci: MKJP, Komunikasi, Sumber daya, Struktur Birokrasi, Disposisi.Population in Indonesia amounted to 237 million with a population growth rate of 1.49 percent, and the year 2012 census data shows the population of Indonesia amounted to 244.2 million with a population growth rate of 1.49 percent remained poor. One of the causes of its population growth was still not optimal use of contraceptives mainly long-term contraception. Methods of contraception were prioritized or directed by the National Programme of Family Planning was the use of Long-term Contraceptive Methods and Steady contraceptive method, but in practice, the achievement of the target service is almost Long-term Contraceptive Methods each region did not reach maximum results or 70%. Program was a far cry from the execution of the Family Planning program in Sleman Regency caused by resource and bureaucracy factors. The purpose of this research was to analyze the factors that influence the implementation of the Long -term Contraceptive Methods program by midwives in the Indonesian Midwives Association of East of Sleman Yogyakarta. Types of quantitative research, observational approach of cross sectional. Independent Midwives population in the region of the Indonesian Midwives Association of East of Sleman Yogyakarta until 49 numbers of Midwives, 33 Samples of midwives, with the technique of purposive random sampling. Methods of analysis using linear Regression. The results showed the program Implementation of Long-term Contraceptive Methods achieved was 57,575, 60.6% good Communication, 72.73% less resources, 66.67% less bureaucratic structure, and 51.51% disposition less. The conclusion of the research is resources and communication have significant influence towards the implementation of the Long-term Contraceptive Methods of Family Planning program by midwives independent practice in onesian Midwives Association of East of Sleman Yogyakarta.Keywords: Long-term Contraceptive Methods, communications, resources, bureaucratic structure, disposition
PENINGKATAN SEKOLAH SEHAT MELALUI PEMBERIAN EDUKASI DAN PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) Siti Fadlilah, Adi Sucipto, Nazwar Hamdhani Rahil,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.624 KB)

Abstract

Berbagai kejadian kecelakaan yang dapat menimbulkan berbagai macam cedera sering terjadi pada siswa pada saat mengikuti kegiatan kurikuler ataupun ekstrakurikuler. Disamping itu pula banyak penyakit menular ataupun penyakit tidak menular yang terjadi pada usia remaja yang tidak mendapatkan penanganan dini secara maksimal. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru pembina dan siswa SMP SMPN 2 Ngemplak, dapat diketahui bahwa sekolah telah memiliki program usaha kesehatan sekolah (UKS) yaitu suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah, Memiliki Palang Merah Remaja (PMR) Namun belum terdapat kader kesehatan remaja terlatih yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan pertolongan pertama, dan pelatihan yang teratur bagi anggota PMR sehingga penanganan terhadap beberapa cedera dan penyakit tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Dengan demikian perlu dilaksanakan pelatihan pertolongan pertama bagi kader kesehatan remaja dan PMR SMPN 2 Ngemplak Sleman dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan juga status kesehatan disekolah khususnya dan status kesehatan masyarakat pada umumnya, serta selalu sigap jika menemukan kejadian gawat darurat, yang membutuhkan penanganan medis segera. Bentuk metode yang dilakukan adalah pendidikan kesehatan dan demonstrasi pelatihan tentang penanganan kegawatan yang se ring terjadi pada sekolah seperti pemberian pertolongan pada pasien yang mengalami sinkop (pingsan), tersedak, cara penanganan evakuasi, cedera/ luka akibat trauma atau kecelakaan. Tahapan kegiatan adalah sosialisasi, identifikasi kader sekolah dan pendidikan kesehatan serta pelatihan simulasi tentang evakuasi, transportasi, balut dan bidai. Pelaksanaan pelatihan kegawatan pada sekolah ini sangat penting untuk pertolongan pertama sebelum korban dirujuk atau di bawa kefasilitas kesehatan terdekat. Hal ini dikarenakan selain untuk meminimalkan dampak atau resiko yang ditimbulkan juga kasus kejadian trauma dan kegawatan sering ditemukan pada masyarakat terutama di siswa di sekolah.Kata kunci: Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K), Sekolah Sehat. Various accidents that can cause various types of injuries often occur in students when participating in curricular or extracurricular activities. Besides that there are also many infectious diseases or non communicable diseases that occur in adolescence that do not get maximum early treatment. Based on the results of observations and interviews with teacher building and students of SMP 2 Ngemplak Middle School, it can be seen that the school already has a school health business program (UKS) which is an effort carried out by schools to help students and residents of sick schools in the school environment. Merah Remaja (PMR) However, there are no trained youth health cadres who have the ability to carry out first aid, and regular training for PMR members so that the handling of several injuries and diseases cannot be carried out optimally. Thus it is necessary to carry out first aid training for adolescent health cadres and PMR Ngemplak Junior High School 2 Sleman with the aim of increasing knowledge, skills and health status at school in particular and public health status in general, and always alert if there is an emergency event, which requires medical treatment immediately. The method used is health education and training demonstrations on emergency handling that often occur in schools such as giving help to patients who experience syncope (fainting), choking, how to handle evacuations, injuries / injuries due to trauma or accidents. The stages of the activity are socialization, identification of school cadres and health education and simulation training on evacuation, transportation, dressing and splints. Implementation of emergency training at this school is very important for first aid before the victim is referred to or taken to the nearest health facility. This is because in addition to minimizing the impact or risk caused also cases of trauma and emergency events are often found in the community, especially in students at school.Keywords: Accident First Aid (P3K), Healthy School.
PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI MENJADI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI SMA Widodo, Soepri Tjahjono Moedji
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.054 KB)

Abstract

Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja merupakan hal yang sangat penting sehingga perlu dilembagakan/diorganisir. Sekolah sebagai tempat mempersiapkan siswamenjadi anggota masyarakat, kini juga dituntut memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan ketentuan hukun yang berlaku. Melalui Sistem Pendidikan Nasional Indonesia bahwa peluang untuk mengakomodasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi masuk ke dalam kurikulum muatan lokal termaktub dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan : Mengetahui persepsi guru apabila Pendidikan Kesehatan Reproduksi menjadi Kurikulum Muatan Lokal di SMA. Penelitian akan bermanfaat untuk pengembangan pendidikan khususnya pada pendidikan kesehatan reproduksi, karena pendidikan kesehatan reproduksi akan menjadi sebuah ilmu baru dalam keguruan yang setara dengan mata pelajaran lainnya. Metode: penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara kepada subyek sebanyak 8 guru yang tergabung dalam Forum Guru Kesehatan Reproduksi dan studi dokumentasi. Hasil: Guru memahami pendidikan dalam kurikulum muatan lokal seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 berisi potensi dan keunikan lokal yang dipahami dengan pendidikan seni, budaya dan agama. Sekolah dapat menyelenggarakan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dalam jam pelajaran apabila ada kebijakan dari sekolah dan Dinas Pendidikan. Di Daerah Istimewa Yogyakarta berpeluang menyelenggarakan Pendidikan Kesehatan Reproduksi mengacu Peraturan Gubernur Nomor 109 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Reproduksi Remaja.Kata kunci: Pendidikan Kesehatan Reproduksi, Kurikulum Muatan LokalBackground: Reproduction health education for teenagers is very important so it needs to be institutionalized/organized. Schools as a place to prepare students to be members of the community, is now also required to provide health education in accordance w ith the needs of students and provisions of the applicable law. Through the National Education System Indonesia has an opportunity to accommodate reproduction health education into the category of local content include in Law Number 20 Year 2003 on Nationa l Education System. Objective: Knowing the perceptions of school teachers of Reproduction Health Education to Local Curriculum in SMA. Research will be useful for the development of education, especially in health education, because health education will become a new science in teacher that is equivalent to other subjects. Method: This research uses qualitative research method by conducting interviews to the subjects of 8 teachers who are members of Reproductive Health Teacher Forum and documentation study.Results: The teacher understands education in the local curriculum as contained in Ministerial Regulation No. 79 of 2014 on Local Content of Curriculum 2013 with local potential and uniqueness that is understood by art, culture and religion education. Schools can organize Reproductive Health Education in school lesson time policy from schools and Education Office. In the Special Region of Yogyakarta has the opportunity to be held Reproductive Health Education Government Regulation Number 109 Year 2015 on the Implementation of Reproductive Health TeensKeywords: Reproductive Health Education, Local Curriculum
PERBEDAAN PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH MENGGUNAKAN SPYGMOMANOMETER AIR RAKSA DAN TENSIMETER DIGITAL Yuningrum, Hesti
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.128 KB)

Abstract

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar 31,7%. DIY mempunyai prevalensi hipertensi lebih tinggi dari angka nasionalyaitu 35,8%. Spygmomanometer air raksa merupakan “gold standart” pada pengukuran tekanan darah dan memerlukan alat bantu stetoskop. Kesulitan ini menyebabkan timbulnya metode yang lebih praktis menggunakantensimeter digital tetapi keakuratan pengukuran tensimeter digital bergantung pada daya tahan baterai. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pemeriksaan tekanan darah menggunakan Spygmomanometer air raksa dan tensimeter digital. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Subyek penelitian adalah pendudukberumur 40 tahun keatas yang berkunjung di Posbindu Dusun Kopat, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling.Jumlah sampel sebanyak100 orang. Analisis data menggunakan uji paired t-test. Alat pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter digital dibandingkan dengan spygmomanometer air raksa diperoleh nilai sensitivitas 88%, spesifisitas 86%, positif prediktif value (PPV) 87%, negatif prediktif value (NPV) 93%. Hasil uji paired t-test didapatkan nilai p-value=0,000 untuk sistol dan p-value=0,043 untuk diastol (p< 0,05). Terdapat perbedaan yang bermakna dari hasil pengukuran tekanan darah menggunakan pygmomanometer air raksa dan tensimeter digitalKata Kunci: tekanan darah, spygmomanometer air raksa, tensimeter digitalHigh blood pressure or hypertension has killed 9.4 million people worldwide every year. The prevalence of hypertension in residents aged 18 years and over in Indonesia is 31.7%. DIY has a higher prevalence of hypertension than the national figure of 35.8%. Mercury Spygmomanometer is a "gold standard" in blood pressure measurements and requires a stethoscope aid. This difficulty causes the emergence of more practical methods using digital tensimeter but the accuracy of digital tensimeter measurements depends on battery. Objectives of this research was to determine the differences in blood pressure checks using a mercury and digital tensimeter sphygmomanometer. This research used analytical research with cross sectional design. The research subjects were 40-year-old residents and above who visited Posbindu in Kopat Hamlet, Karangsari Village, Pengasih District, Kulon Progo Regency. The sampling technique uses the accidental sampling method. The total sample is 100 people. Data analysis using paired t -test. Blood pressure measuring devices using digital tensimeter compared to mercury spygmomanometer obtained a sensitivity value of 88%, 86% specificity, positive predictive value (PPV) 87%, negative predictive value (NPV) 93%. The paired t -test results obtained p-value = 0,000 for systole and p-value = 0.043 for diastole (p <0.05). There are significant differences from the results of blood pressure measurements using a mercury and digital tensimeter sphygmomanometer.Keywords: blood pressure, mercury spygmomanometer, digital tensimeter
EFEKTIFITAS EVAKUASI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SMART DESIGN PADA MALL MALIOBORO Sekarlangit, Nimas
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.923 KB)

Abstract

Salah satu konsep penting proteksi kebakaran di bangunan adalah evakuasi yang cepat dan memadai kepada semua penghuni gedung. Pada saat terjadi kebakaran, ada empat hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan bahaya api, yaitu penghuni bangunan (manusia), isi bangunan (harta), struktur bangunan dan bangunan yang letaknya bersebelahan. Mal Malioboro termasuk mall pertama di Yogyakarta dengan fungsi yang kompleks. Proteksi kebakaran pada mal ini dapat dikategorikan menggunakan proteksi kebakaran konvensional, dengan hanya memiliki satu jalur evakuasi kebakaran. Penggunaan jalur evakuasi kebakaran konvensional dapat menyebabkan efektifitas evakuasi terganggu. Oleh sebab itu makalah ini akan meneliti tentang efektifitas evakuasi kebakaran pada Mal Malioboro sebelum dan setelah menggunakan smart design bagi pengunjung normal dan yang memiliki keterbatasan. Metode yang digunakan adalah metode simulasi menggunakan angka. Rumus-rumus yang digunakan berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan pengunjung untuk menyelamatkan diri ketika terjadi kebakaran pada bangunan. Hasilnya efisiensi waktu evakuasi yang dapat dilakukan oleh mal malioboro sebelum dan sesudah menggunakan smart design adalah 70%.Kata kunci : evakuasi kebakaran, proteksi kebakaran, smart designOne important concept of fire protection in buildings is a rapid and adequate evacuation of all occupants of the building. In the event of a fire, there are four things that need to be considered related to the danger of fire, there are the occupants of the building (humans), the contents of the building (property), the structure of buildings and buildings that are located side by side. Malioboro Mall includes the first mall in Yogyakarta with complex functions. Fire protection in these malls can be categorized using conventional fire protection, with only one fire evacuation route. The use of conventional fire evacuation routes can cause the effectiveness of evacuation to be disrupted. Therefore this paper will examine the effectiveness of fire evacuation at Malioboro Mall before and after using the smart design for normal visitors and those who have limitations. The method used is a simulation method using calculations. The formulas are the time it takes for visitors to save themselves when building fires. The result is that the evacuation time efficiency can be done by the Malioboro mall before and after using smart design is 70%.Keywords: fire evacuation, fire protection, smart design
SISTEM IDENTIFIKASI POLA GELOMBANG SEISMIK UNTUK MENGETAHUI AKTIFITAS GUNUNG MERAPI Lusiana Utari, Evrita
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.639 KB)

Abstract

Data seismogram dalam suatu pemonitoran adalah data mentah yang didalamnya mengandung berbagai informasi tentang keadaan yang diamati. Alihragam gelombang-singkat merupakan metode yang dapat digunakan untuk menyajikan data dan fungsi operator ke dalam komponenkomponen frekuensi yang berlainan. Proses identifikasi pola sinyal seismik yang menggunakan metode alihragam gelombang-singkat memiliki peluang keberhasilan yang lebih tinggi. Dengan metode alihragam gelombang-singkat ini dimungkinkan pelokasian frekuensi-waktu. Pada metode Thresholding , bertujuan untuk membatasi dan menghilangkan bagian-bagian pada sinyal yang dianggap tidak banyak mengandung informasi penting. Dengan cara menentukan nilai parameter data, maka bagian-bagian yang dibatasi tersebut dapat dianggap sebagai derau yang tercampur.Sehingga informasi yang ada dapat teridentifikasi.Kata kunci : Seismik, Alihragam Gelombang Singkat, Identifikasi PolaSeismogram data from the monitoring representative the raw file in contain various each information about circumstance perceived. The wavelet transform is methode can by us for indicating data and operator function in the diferent frequency element. Paterrn of identification process seismic signal using wavelet transform have the higher level efficacy opportunity. By the wavelet enable time-frequency location. Thresholding method to limit and eliminate some part on the signal which are not important. By determining value of data parameter, the parts of limited the can be considered by a mixed noise. So that information can be identifiedKeywords : Seismic, Wavelet Transform, Pattern of Identification
PENTINGNYA BILINGUAL SAFETY AND WARNING BAGI DAERAH RAWAN BENCANA Ahmad Misbahul Munir, Novi Wulandari, Tri Septa Nurhantoro,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.736 KB)

Abstract

Sebagai negara yang berada di Pacific Ring of Fire, Indonesia sangat rentan dengan tejadinya bencana alam. Namun disisi lain, Indonesia merupakan salah satu destinasi yang banyak dituju oleh masyarakat mancanegara karena potensinya di bidang pariwisata dan pendidikan. Dengan demikian perlu adanya upaya untuk menanggulangi dampak bencana yang masif, yaitu dengan penempatan bilingual safety and warning di titik-titik rawan bencana. Tujuannya adalah agar proses sosialisasi dan komunikasi seputar kebencanaan kepada seluruh masyarakat, termasuk masyarakat mancanegara, ketika teradi bencana menjadi lebih efektif dan efisien, dimana pada umumnya mereka akan mengalami chaos (kepanikan luar biasa). Antisipasi dan penanganan bencana adalah tanggungjawab bersama dan pengadaan bilingual safety and warning menjadi salah satu upayanya. Kata kunci: bilingual safety and warning, rawan bencanaIndonesia is very susceptible for natural disasters to happen because it lies in the Pacific Ring of Fire. But, Indonesia also becomes one prospective destination for foreigners because of its potentials in tourism and education. Therefore, there must be an effort to overcome the massive impacts of the natural disasters, like placing bilingual safety and warning in every disaster prone, so that the communication and socialization related to the disaster to everyone including the foreigners become more effective and efficient. Generally, people would experience chaos (an extreme panic attack) when the disaster happens. Anticipating and handling disasters are the responsibility of everyone, and bilingual safety and warning can be one of the efforts.Keywords: bilingual safety and warning, disaster prone
PEMANFAATAN DATA SPASIAL DAN DATA KERAWANAN BENCANA SEBAGAI EVALUASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH (STUDI KASUS PASCA TSUNAMI DI BANTEN) Yuli Ardianto Wibowo, Westi Utami,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.553 KB)

Abstract

Rencana Tata Ruang Wilayah menjadi kunci bagi ketepatan penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian lahan. Kajian ini bertujuan untuk memetakan kondisi tata ruang terhadap ancaman bencana yang ada di Banten. Penelitian dilakukan melalui analisis spasial dengan melakukan overlay peta tata ruang dengan peta kerawanan bencana dan peta dampak kerusakan pasca bencana. Hasil kajian menunjukkan bahwa rencana tata ruang wilayah di Banten pada beberapa lokasi belum memasukkan unsur kerawanan bencana, sehingga lokasi-lokasi yang memiliki ancaman bencana sangat tinggi masih digunakan sebagai pemukiman. Kondisi ini berdampak terhadap tingginya jumlah korban, tingginya tingkat kerusakan dan kerugian pasca bencana tsunami. Hasil kajian ini diharapkan menjadi salah satu bahan evaluasi bagi perubahan tata ruang khususnya di Banten, sehingga rencana tata ruang wilayah yang disusun menjadi perangkat kendali dalam pengurangan risiko bencana.Kata Kunci : Banten, Bencana, Pengurangan Risiko Bencana, Rencana tata Ruang WilayahSpatial Planning Regulation or locally known as RTRW is the key to the accuracy of land use and land utilization in accordance with the ability and suitability of the land. This paper aims to map spatial conditions to the threats of disasters in Banten. This research was conducted based on spatial analysis by overlaying spatial maps with disaster hazard maps and maps of post -disaster damage. The results of the study indicate that the spatial planing regulation in Banten in several locations has not included the element of disaster vulnerability, so that locations that have a very high threat of disaster are still used as settlements. This condition has an impact on the high number of victims, the high level of damage and losses after the tsunami. The results of this study are expected to be one of the evaluation materials for spatial change, especially in Banten, so that regional spatial planning regulation are compiled as a control device in disaster risk reduction.Keywords: Banten, Disasters, Disaster Risk Reduction, Spatial Planning Regional

Page 1 of 4 | Total Record : 33