cover
Contact Name
Wayan Ordiyasa
Contact Email
wayanordi@gmail.com
Phone
+628122721205
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Respati
ISSN : 19072430     EISSN : 25803891     DOI : -
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi RESPATI ialah Jurnal Nasional bidang Informatika, Telekomunikasi, dan Elektronik. Jurnal terbitan berkala ilmiah nasional yang diterbitkan oleh Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Respati Yogyakarta. Tujuan diterbitkannya Jurnal RESPATI adalah untuk memfasilitasi publikasi ilmiah dari hasil penelitian-penelitian di Indonesia serta ikut mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian bagi akademisi dan peneliti dalam bidang komputer dan informatika.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 23 (2013)" : 8 Documents clear
RANCANG BANGUN KUSTOMISASI MODEL KARAKTER 3D DENGAN TEKNIK CUT OUT MENGGUNAKAN PHYTONSCRIPT Nugroho, Agus; Suyanto, M.; Sofyan, Amir Fatah
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 8, No 23 (2013)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.976 KB) | DOI: 10.35842/jtir.v8i23.62

Abstract

Production stage has a lot of processes through which to produce an animated film. 3D modeling process to cut out requires design techniques that are shared with some of some processes like image painting, modeling and rigging for its formation. Modeling object plane is a flat shape that can be used for the manufacture of cut out animation characters in 3D workmanship. All flat objects are organized in such a way that it looks like a character. Character modeling process is a key element of the animation production workflow that usually takes the longest of the various stages of the production process, it requires a new method to speed up the process modeling phase of the character. Python script in Blender software can be used to assist the process of modeling the production phase. So with character customization methods generated by Python scripts, modeling process will be accelerated and facilitated to generate more than one character to customize the character models already exist, so will summarize the workflow in the production phase. Keywords: Cut out, Modelling, Pythonscript, 3D
PENGGUNAAN VAL IT FRAMEWORK UNTUK MEMBUAT PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI (Studi Kasus : AMIK PANCA BHAKTI PONTIANAK) Emha Taufiq Lutfi3, Ahmad Shalludin, Kusrini,
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 8, No 23 (2013)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1548.584 KB) | DOI: 10.35842/jtir.v8i23.209

Abstract

Manfaat dari teknologi informasi ada yang terukur maupun tidak terukur, ada yang dapat dirasakan manfaatnya dengan cepat, maupun setelah jangka waktu tertentu. Perkembangan teknologi informasi berdampak pada banyaknya organisasi atau perusahaan sekarang ini yang menggantungkan sebagian besar transaksi dan kelancaran bisnisnya pada sektor teknologi informasi, ini berakibat pada pentingnya memperkirakan seberapa besar manfaat yang diperoleh dari sektor teknologi informasi dibandingkan dengan investasinya. Untuk memperoleh hasil dan manfaat yang maksimal bagi suatu organisasi dalam melakukan suatu investasi teknologi informasi, dibutuhkan suatu perencanaan yang matang. Pada tesis ini untuk menghitung perkiraan kelayakan nilai investasi menggunakan Val IT. Val IT dikeluarkan oleh Information Technology Governance Institute (ITGI). Val IT terdiri atas 3 (tiga) proses utama untuk mengukur nilai teknologi informasi, yaitu Value Governance, Portfolio Management, dan Investment Management. Val IT digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai manfaat investasi teknologi informasi pada suatu organisasi. Untuk dapat menerapkan kerangka kerja Val IT, organisasi harus membangun Business Case yang dapat diterapkan pada proyek investasi teknologi informasi, yang nantinya digunakan sebagai alat bantu untuk merencanakan, mengukur, dan memantau investasi teknologi informasi. Business Case ini merupakan sasaran untuk memberikan gambaran yang jelas kepada pihak manajemen atas manfaat suatu investasi dan membantu manajemen dalam membuat keputusan mengenai investasi tersebut. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh proses Val IT pada AMIK Panca Bhakti Pontianak menggunakan kuesioner. Tujuan identifikasi proses adalah supaya pengembalian investasi TI dapat dilakukan. Kemudian, dilakukan analisis dengan memakai Business Case untuk membuat suatu perencanaan investasi TI berdasarkan analisis keselarasan TI dengan sasaran strategis, analisis keuntungan finansial dan nonfinansial, serta analisis risiko. Dalam analisis menggunakan Business Case ini, obyek yang digunakan adalah perencanaan investasi teknologi informasi laboratorium komputer AMIK Panca Bhakti Pontianak. Pengembangan sistem penilaian VAL IT menggunakan model pengembangan sistem prototyping yaitu dengan menggunakan 5 tahapan pengambilan keputusan sebagai berikut : Requirements Engineering, Design, Implementation, Testing, dan Maintenance.Penelitian ini menghasilkan Software aplikasi  Val IT dengan menggunakan analisis Business Case yang berfokus pada keuntungan non-finansial dan software aplikasi perhitungan investasi dengan menggunakan perhitungan NPV, IRR, Net B/C, Gross B/C, PR, PBP dan BEP yang berfokus pada keuntungan finansial. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan oleh AMIK Panca Bhakti Pontianak untuk menentukan keputusan yang terbaik dalam perencanaan investasi teknologi informasi kedepan.  Kata kunci : Val IT, Business Case, Teknologi Investasi, Perencanaan Investasi Teknologi Informasi. 
PENGUKURAN KINERJA PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DI KEMENTERIAN KEUANGAN TIMOR-LESTE de Fatima, Rosalino Pereira; Rosidi, Abidarin; Syahdan, Syamsul A
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 8, No 23 (2013)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.204 KB) | DOI: 10.35842/jtir.v8i23.63

Abstract

IT is crucially need for sustaining performance of any organization, particularly in Computer information system inventories and IT management assessing using COBIT 4.1. One of COBIT advantage is it has been applied globally and published as open standard to be used by any organization for IT performance assessment and its goal is relevant. However, its scope is very wide thus it is not necessary to use its domain objective control comprehensively; we can select on DS domain according to company requirement.Present research objectives are to assess performance level of computer-based IT usage in T-L Finance Ministry within COBIT framework, identify COBIT-based IT managements, and providing recommendation for IT management that appropriate for Finance Ministry work and goals bases on KGI and KPI. This recommendation is expected adding consideration he IT management on how appropriately managing IT to sustain staff service performance, particularly IT service. The performance of computer-based IT in T-L Finance Ministry is  drawn from analysis established by DS in COBIT framework. It reveals that DS 7 and DS 9 only achieved level 2 (two) of maturity, which means the process maturity not yet in expected level. IT management in T-L Finance Ministry had been perform optimally and gain maturity level on DS 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, and 13; while DS 7 and 9 remain lack behind expectation.  Keywords: IT Audit, IT Governance, COBIT, KGI & KPI, Maturity Model
PENGENALAN POLA GELOMBANG SEISMIK DENGAN MENGGUNAKAN WAVELET PADA AKTIVITAS GUNUNG MERAPI Utari, Evrita Lusiana
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 8, No 23 (2013)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jtir.v8i23.64

Abstract

Maksud dan tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai pengenalan bagi para penulis mengenai pola seismik dengan menggunakan wavelet ( Alih ragam Gelombang Singkat)  pada aktivitas Gunung Merapi  terutama  bagi fakultas sains & teknologi prodi teknik elektro.Data seismogram dalam suatu pemonitoran adalah data mentah yang didalamnya mengandung berbagai informasi tentang keadaan yang diamati. Alihragam gelombang-singkat merupakan metode yang dapat digunakan untuk menyajikan data dan fungsi operator ke dalam komponen-komponen frekuensi yang berlainan. Proses pengenalan pola sinyal seismik yang menggunakan alihragam gelombang-singkat memiliki peluang keberhasilan yang lebih tinggi.Dengan alihragam gelombang­-singkat ini dimungkinkan pelokasian frekuensi-waktu. Metode Thresholding, bertujuan untuk membatasi dan menghilangkan bagian-bagian pada sinyal yang dianggap tidak banyak mengandung informasi penting. Dengan cara menentukan nilai parameter data, maka bagian-bagian yang dibatasi tersebut dapat dianggap sebagai derau yang tercampur. Kata kunci : Seismik, Alihragam Gelombang-Singkat, Pengenalan Pola
test input tanggal 4 juni 2018 hamzah, hamzah
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 8, No 23 (2013)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jtir.v8i23.222

Abstract

dihapus test input tanggal 4 juni 2018
PENGARUH PENSAKLARAN VIDEO OTOMATIS (Video Automatic Switch Effect) Buyung, Irawadi; Raharja, Arif
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 8, No 23 (2013)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jtir.v8i23.65

Abstract

Rangkaian pengendali kamera pengawas ini berdasarkan prinsip kerja rangkaian yang tersusun atas IC NE 555 dan IC 7401. IC ini akan dirangkai menjadi sebuah rangkaian pengendali yang berfungsi sebagai saklar pengatur isyarat masukan dari beberapa kamera digital multivideo (CMOS Color Digital Camera). Isyarat masukan yang berupa isyarat gambar (Signal Video) inilah yang akan diatur dari beberapa kamera yang dioperasikan secara bergantian.Rangkaian pensaklaran gambar otomatis merupakan rangkaian utama pada rangkaian pensaklaran gambar yang tersusun atas IC NE 555 sebagai pewaktu (Timer) dan IC 4017 sebagai pencatat pengkodean (Decoder Counter) yang merupakan otak pada penggerak utama (Device Driver), yang dapat mengendalikan beberapa keluaran sesuai dengan masukan. IC 4017 akan membagi keluaran dengan sepuluh bagian yang sama besar untuk melakukan proses pensaklaran. Kesepuluh keluaran IC 4017 ini berbentuk isyarat digital sebagai bias basis transisitor switch, sehingga tegangan dan arus akan melewati emiter ke kolektor.Rangkaian pencacah yang ada tersusun atas komponen IC digital yang dalam operasinya membutuhkan waktu tunda dari cacahan pertama ke cacahan berikutnya. Waktu tunda untuk CMOS biasanya cukup lama karena impendans keluarannya yang tinggi. Kata Kunci : Pensaklaran Video, Isyarat Digital, Waktu Tunda
RANCANG BANGUN MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA Romodon, Dion; Kusrini, Kusrini; Fatah, Amir
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 8, No 23 (2013)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jtir.v8i23.66

Abstract

This research aims to design an English learning program based interactive multimedia learning resources and quality as an alternative media that can be used to increase student motivation and understanding shown by national test scores of English.The try-out subjects  in this study are 71 students as respondent. There are  two experts, consisting of  matter experts and media expert. Beside that there are 10 students for the test user. The data was collected using a questionnaire and English test (pre-test and post-test). Evaluation of the program in terms of aspects, and aspects of learning media.Criticisms  and suggestions are used to improve the program.The results showed that the development of multimedia learning has been using the principles of development which include: analytics, product development, validation, revision, testing and preparation of the final product. Multimedia quality in terms of material aspects including the excellent category with 89.59% votes. Quality of multimedia instructional media experts including the excellent category with 94.47% votes. Test English with through pre-test and post-test which was built through the program show an increase in mastery learning. 89.33% for manual assessment and students 85.84%. Increased scores indicate that the learning programs improve student learning outcomes for national test preparation.Key word: design model,Interactive,multimedia,learning English,Adobe Flash
PERANCANGAN VIDEO STEREOSCOPIC 3D DENGAN 2 KAMERA SMARTPHONE MENGGUNAKAN METODE COLOR ANAGLYPH Sucipto, Sucipto
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 8, No 23 (2013)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jtir.v8i23.61

Abstract

3D Stereoscopy also called stereoscopic or 3D imaging refers to a technique for creating or enhancing the illusion of depth to the picture by presenting two offset images separately to the left and right eye of the viewer. Two-dimensional images are then combined in the brain to give the perception of 3D depth. One method to represent the level of depth with stereoscopic. Two stereoscopic images are stacked, there will be the so-called image disparity (disparity image) that is separate duplicate images because of the different parallax. Disparity image is created because of stereobase, ie the distance between the camera lens axis. The distance between the two cameras, can be analogous to the distance of the two eyes are large 65 mm.                Factors that affect the stereoscopic video is video processing performed by optimization of standard anaglyph, with color correction and gamma level of the video, shooting technique and the distance between the object lens with the camera, it is supported by the change in value significantly between techniques establishing shot (ES), tracking shot (TS) and a panning shot (PS). tracking shot (TS). distance between an object lens with the camera also has an effect, on the first visible value of 75 lux at a distance object with camera lenses over 20 meters were taken using a technique establishing shot (ES) has a value score an average of 4.6 to 6.8 while tracking shot (TS) have the highest scores, with an average score of 6.6 to 9, while for objects recorded average value is the highest PK (Pusat Keramaian) object with an average score of 2.6 object followed by a PA (Pemandangan Alam) object with an average score of 2.4. Keyword : stereoscopic, disparity, parallax, stereobase, gamma.

Page 1 of 1 | Total Record : 8