cover
Contact Name
Susiana Nugraha
Contact Email
susiana_nugraha@urindo.ac.id
Phone
+6281222633154
Journal Mail Official
susiana_nugraha@urindo.ac.id
Editorial Address
Jl, Bambu Apus I no 3 Cipayung Jakarta TImur 13890
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
ISSN : 27158748     EISSN : 27157687     DOI : -
Core Subject : Health,
JUKMAS: Journal of Public Health is a scientific journal that presents research results, case reports, scientific papers or critical analytic studies in the field of health and articles in the form of reviews. The Focus and Scope of the Journal, covers: Health Policy and Management, Nutrition, Care, Environmental Health, Epidemiology, Reproductive Health, Health Promotion and Occupational Safety and Health. JUKMAS: Public Health Journal published twice a year, April and October. JUKMAS: Journal of Public Health receives original research articles and article reviews about original literature that have not been published in other media or other scientific journals.
Articles 131 Documents
Faktor Resiko Kejadian Tb Paru Bta Positif Di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Suci Ayaturrahmi; Dini Indah Lestari
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.48 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v3i2.602

Abstract

TB paru atau tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium  tubeculosis. Kuman ini paling sering menyerang organ paru dengan sumber penularan adalah pasien TB BTA positif. Hingga saat ini , penyakit  TB  merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat karena merupakan salah satu penyakit dari sepuluh  penyakit  yang  memiliki  angka kematian tertinggi di dunia. Pada tahun 2017 di Jakarta timur  kasus dengan beban TB paru terbanyak di temukan di Puskesmas Kecamatan kramat jati sebanyak  2.639 orang (Min 51 orang MDR ) , jumlah perkiraan kasus MDR 2% dari kasus TB paru kasus baru dan ditambah 12% kasus TB paru yang kasus kambuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor resiko pada kejadian TB Paru BTA positif di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain case control. Sampel berjumlah 80 orang yang terbagi untuk kasus dan control dengan perbandingan 1:1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor resiko yang berhubungan signifikan dengan kejadian TB paru antara lain Pendidikan (p value 0,042), pekerjaan (p value 0,022), pengetahuan (p value 0,038), pencahayaan rumah (p value 0,024), dan kepadatan hunian (p value 0, 032). Saran yang dapat diberikan adalah memberikan pelatihan dan mengaktifkan peran kader TB untuk berpartisipasi dalam penanggulangan TB paru, serta meningkatkan edukasi terhadap masyarakat dan keluarga pasien TB terkait pencegahan dan penanggulangan TB paru.Kata Kunci : faktor resiko, kejadian TB paru, BTA positif
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Petugas Di Puskesmas Cipayung Jakarta Timur Tahun 2017 Nermina Yikwa; Siti Masyitah
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.98 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v2i2.582

Abstract

Kinerja adalah penampilan hasil karya personil naik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan personel maupun individu. Tujuan untuk mempelajari dan menjelaskan gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas di Puskesmas Cipayung Jakarta Timur tahun 2017. Metode Survei penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional yaitu mempelajari hubungan sebab akibat dalam waktu yang bersamaan dan diolah dengan analisis univariat dan bivariat (chi-sguare). Penelitian dilakukan pada semua petugas di Puskesmas Cipayung Jakarta Timur tahun 2017, dilakukan bulan Juli - Agustus 2017, dengan jumlah sampel 97 orang. Hasil penelitian univariat dapat dilihat bahwa hanya 19,6% petugas dengan kinerja kurang baik dan 80,4% petugas yang memiliki kinerja baik. Hasil analisis bivariat didapatkan variabel yang ada hubungan yaitu motivasi (p-value 0,044), dan variabel yang tidak terdapat hubungan umur (0,330), pengetahuan (0,580), pelatihan (0,960), dam fasilitas (0,101).Kata kunci : Kinerja Petugas Puskesmas, Petugas, Puskesmas
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pedagang dalam Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Jajanan Anak Sekolah di SDN TelukPucung VII Kota Bekasi Tahun 2019 Yeti Miratania; Desi Rahmalia
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.822 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v3i2.601

Abstract

Penggunaan bahan tambahan pangan digunakan untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan nya. Bahan tambahan pangan (Food Additive) dan zat kimia berupa pemanis, penyedap, pengawet, antioksidan, aroma, pengemulsi/pengental, zat gizi, pewarna dan lain-lain. Banyak pedagang jajanan menggunakan bahan tambahan pangan secara berlebihan hanya untuk mendapatkan keuntungan tanpa mementingkan kesehatan konsumen nya . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pedagang dalam penggunaan bahan tambahan pangan jajanan anak sekolah di SDN Teluk Pucung VII Kota Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian cross sectional. Jumlah populasi dan sampel sebanyak 35 responden yaitu pedagang jajanan anak sekolah dengan menggunakan teknik Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan melakukan uji kimia makanan jajanan dengan menggunakan Chem Kit. Analisis data meliputi univariat dan bivariat (Chi Square α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan terhadap Perilaku Pedagang P value = 0,012 dengan OR = 11.5, ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap perilaku pedagang P value = 0,003 dengan OR = 36, ada hubungan yang signifikan antara Pembinaan dan pengawasan terhadap Perilaku Pedagang P value = 0,009 dengan OR = 17, 3 . Saran peneliti adalah Petugas kesehatan perlu memberikan penyuluhan dan pembinaan secara rutin kepada pedagang makanan jajanan Anak Sekolah di SDN Teluk Pucung VII, mengenai bahaya penggunaan bahan tambahan dan akibatnya terhadap kesehatan, dan pedagang yang masih menggunakan bahan tambahan yang berbahaya wajib diberikan teguran secara lisan dan peringatan secara tertulis, atau berikan sanksi tidak diperbolehkan berjualan. Kata kunci  : Bahan Tambahan Pangan, makanan jajanan sekolah, pengetahuan, sikap, pembinaan dan pengawasan
Determinan Yang Berhubungan dengan Perilaku Penjamah Makanan di Tempat Pengolahan Makanan dan Minuman Instalasi Gizi RSIA Budi Kemuliaan Tahun 2017 Martha D Tambunan; Zainal Abidin
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.984 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v2i1.563

Abstract

Perilaku penjamah makanan di Tempat Pengolahan Makanan dan Minuman Instalasi Gizi RSIA Budi Kemuliaan masih belum sepenuhnya sesuai dengan standart peraturan KEPMENKES No. 1204/Menkes/SK/X/2004. Dari hasil studi pendahuluan hampir sebagian besar (60%) penjamah makanan berperilaku tidak baik. Penelitian ini bertujuan  untuk mempelajari dan menjelaskan determinan yang berhubungan dengan perilaku  penjamah  makanan di tempat pengolahan makanan dan minuman Instalasi Gizi RSIA Budi Kemuliaan .Pendekatan  penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Pengambilan  sampel yang digunakan  adalah total sampling sejumlah 32 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square.Hasil penelitian univariat berperilaku baik 63.3%, berperilaku tidak baik 36.7%, berpengetahuan baik 83.3%, berpengetahuan tidak baik 16.7%, bersikap baik 86.7% , bersikap tidak  baik 13.3%, berfasilitas sanitasi baik 86.7%, berfasilitas sanitasi tidak baik 13.3%, berpengawasan baik 56.7% dan yang tidak berpengawasan baik 43.3%. Hasil analisis uji bivariat ada hubungan yang bermakna antara variabel – variabel penelitian yaitu ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku penjamah makanan (P = 0.037 dan OR = 11.429), ada hubungan antara sikap dengan perilaku penjamah makanan (P = 0.009 dan OR =  0.250), ada hubungan antara fasilitas sanitasi dengan perilaku penjamah makanan (P = 0.032 dan OR =  7.917)  dan ada hubungan antara pengawasan dengan perilaku penjamah makanan signifikan (P = 0.021 dan OR = 8.533).Kata Kunci : Penjamah Makanan, TPM, Perilaku
Determinan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Tunggakjati Kecamatan Karawang Barat Tahun 2019 Revi Juliana Sinaga; Neneng Hasanah
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.424 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v3i2.607

Abstract

Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan selama kehamilan. Peningkatan kebutuhan zat besi hampir tiga kali lipat untuk kebutuhan ibu dan janin selama kehamilan, anemia gizi besi pada ibu hamil berdampak pada kesakitan dan kematian maternal, berisiko terjadinya bblr,  prematur. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 48 (48%) ibu hamil mengalami anemia. Berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tunggakjati Kecamatan Karawang Barat menunjukkan berdasrkan faktor jarak kehamilan p value =0,001 berhubungan dengan kejadian anemia dari hasil OR =3,103 (95%CI berada antara 1,154-8,50). Hasil penelitian hubungan pendidikan p value = 0,001 berhubungan dengan kejadian anemia dilihat dari hasil OR= 3,686 (95%CI berada antara 1,703-7,978). Hasil penelitian hubungan LILA p value = 0,004 berhubungan dilihat dari nilai OR = 1,684 (95%CI berada antara 1,160-2,445). Daftar bacaan : 26 (2009-2016),Kata kunci : Anemia, Ibu hamil
Pengetahuan dan Sikap Ibu menjadi Penentu Perilaku Praktik Pencegahan Campak Dian Rohmayanti; Akhmad Muttaqin
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.6 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v1i1.554

Abstract

Campak merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada balita. Kematian tersering campak terjadi akibat komplikasi campak seperti pneumonia, diare dan ensefalitis. Setiap 1 atau 2 dari 1000 anak yang sakit campak akan meninggal. Campak masih menjadi penyebab 4% kematian balita di Indonesia. Pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam prakltik pencegahan campak yang rendah menyebabkan masih tingginya angka kejadian dan kematian campak pada balita. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap perilaku praktik pencegahan campak pada balita, serta tujuan khusus penelitian ini adalah diketahui ada hubungan antara pengetahuan  dan sikap  ibu terhadap praktik dalam pencegahan penyakit campak.Pada studi pendahuluan yang dilaksanakan di puskesmas kecamatan makasar Jakarta timur pada bulan juli , diketahui bahwa perilaku praktik pencegahan campak didapati dari 20 responden bahwa ibu yang mempunyai perilaku baik 9 dan ibu yang perilaku tidak baik 11.  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian ini adalah deskriptif  kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik accidential sampling. Sampel penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak balita dan yang berkunjung ke puskesmas kecamatan makasar Jakarta timur dengan didapati sampel 100. Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan Uji statistik Chi square diperoleh bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku praktik pencegahan campak (p = 0.001) dan  ada hubungan sikap dengan perilaku praktik pencegahan campak (p=0.000). Kesimpulan pada penelitian ini bahwa pengetahuan dan sikap ibu terhadap praktik perilaku pencegahan campak di puskesmas kecamatan Jakarta timur terbukti adanya hubungan pada penelitian tersebut. Saran pada penelitian hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap perilaku praktik pencegahan campak pada balita yaitu diharapkan pada ibu yang memiliki balita agar mencari tahu tentang bahaya penyakit campak, serta memberi imunisasi pada balita serta memberikan balita makanan yang bergizi agar balita dapat terhindar dari penyakit campak.Kata kunci   : campak, perilaku pencegahan, ibu, balita, pengetahuan, sikap.
Peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Siswa Sekolah Dasar SDN Cipayung 05 Jakarta Timur Rani Dwi Safitri; Sri Widodo
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.209 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v2i2.587

Abstract

Kegiatan Trias UKS  menjadi alat ukur perilaku kesehatan untuk siswa dan siswi di sekolah iti sendiri salah satu nya adalah PHBS. Tujuan umum dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  gambaran  pelaksanaan  program  UKS denga Perilaku PHBS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa dan  siswi  kelas  VI  SDN  Cipayung  05  pagi  tahun  2018  sejumlah  96  orang.  Teknik sampling dengan menggunakan teknik Random sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 77 responden. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square.   Hasil   penelitian   menunjukan   tidak   ada   hubungan   antara   pendidikkan kesehatan  dengan PHBS siswa (p value = 0,331), tidak ada hubungan antara Pelayanan kesehatan dengan PHBS siswa (p value = 0,450) dan tidak ada hubungan antara Pembinaan Lingkungan Sekolah dengan PHBS siswa (p value = 1.000).  Kesimpulan nya adalah tidak ada hubungan nya pelaksanaann Trias UKS dengan PHBS. Sehingga disarankan kepada pihak sekolah SDN Cipayung 05 untuk memperhatikan factor – factor lain yang dapat memberikan pengaruh terhadap PHBS siswa.Kata Kunci : Sekolah dasar, Siswa,UKS, PHBS
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies pada Santri Putra di Pondok Pesantren Darurrahmah Gunung Putri Bogor Fika Rachma Nisa; Desi Rahmalia
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.233 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v3i1.591

Abstract

Penyakit berbasis lingkungan masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satunya adalah penyakit kulit. Penyakit skabies ditularkan melalui dua cara yaitu secara kontak langsung dan tidak langsung. Penyakit skabies banyak ditemukan pada tempat yang berpenghuni padat ditambah lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya salah satunya adalah pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Darurrahmah, Gunung Putri, Bogor tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian cross sectional. Jumlah populasi berjumlah 227 orang, sampel penelitian 66 responden yaitu santri putra dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi langsung di lingkungan pondok pesantren. Analisis data meliputi univariat dan bivariat (Chi Square α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian penyakit Skabies P value = 0,047 dengan OR = 3,9. Ada hubungan yang signifikan antara Personal Higiene dengan kejadian penyakit Skabies P value = 0,000 dengan OR = 13,71. ada hubungan yang signifikan antara ventilasi kamar dengan kejadian penyakit Skabies P value = 0,047 dengan OR = 3,78. Ada hubungan yang signifikan antara Kepadatan hunian dengan kejadian penyakit Skabies P value = 0,037 dengan OR = 4,2. Saran peneliti adalah santri untuk merapihkan, membersihkan dan membuka jendela kamar setiap harinya, meningkatkan kebersihan diri santri dengan tidak pinjam meminjam baju, mandi secara teratur, tidak menggunakan handuk yang masih lembab dan menjemur kasur.Kata kunci : skabies, pesantren, personal higiene, ventilasi kamar, kepadatan hunian
Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Di Instalasi Farmasi Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Dik Pusdikkes Kodiklat Tni Ad Kramat Jati Jakarta Timur Sahlawati Sahlawati; Tamri Tamri
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.071 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v2i1.611

Abstract

Instalasi Farmasi adalah salah satu unit di rumah sakit yang memberikan layanan produk dan jasa dalam bentuk pelayanan resep sebagai garis depan pelayanan farmasi yang baik kepada pasien harus dikelola dengan baik, karena mutu pelayanan resep farmasi yang baik umumnya dikaitkan dengan kecepatan dalam memberikan pelayanan. Penelitian ini menganalisis waktu tunggu pelayanan resep obat di Instalasi Farmasi Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Dik Pusdikkes Kodiklat Tni Ad Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 2016. Pada tanggal 21 juli - 5 Agustus 2016 setiap hari senin sampai hari sabtu. Sampel penelitian sebanyak 337 lembar resep pasien rawat jalan baik racikan maupun non racikan dan merupakan penelitian kuantitatif desain penelitian dengan pendekatan cross sectional. Dilakukan untuk mendapat waktu tunggu pelayanan resep obat. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata waktu tunggu untuk jenis resep paten dengan oasien rawat jalan adalah 14 menit 34 detik dimana 60,2%. Sementara untuk resep racikan adalah 26 menit 14 detik 78,3%. Keseluruhsn resep baik obat paten  dan obat racik rata-ratanya iyala 17 menit 21 detik. Rata-rata waktu tunggu pelayanan jumlah item sedikit  15 menit  44 detik dan jumlah item yang banyak 18 menit 18 detik, sedangkan shift pagi waktu tunggu pelayanan 15 menit 59 detik dan sfiht sore 18 menit 15 detik. Adanya hubungan antara jenis resep, jumlah item, shift petugas, status pembayaran pasien, dengan waktu tunggu pelayanan resep obat.Kata Kunci  : Waktu tunggu pelayanan resep obat di Instalasi Farmasi. 
Pola Makan Dan Kebiasaan Berolahraga Penyebab Hipertensi Pada Peserta Prolanis Di Puskesmas Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur Dimas Cahyo Setyono; Sri Widodo
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.632 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v1i1.559

Abstract

Hipertensi (tekanan sistolik ≥ 90 mmHg) prevalensinya meningkat seiring pola makan dan gaya hidup seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pola makan dan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada peserta program pelayanan penyakit kronis di Puskesmas Kecamatan Pulogadung. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Jumlah populasi peserta prolanis sebanyak 300 orang, berdasarkan perhitungan besar sampel dengan menggunakan rumus lemeshow didapatkan jumlah sampel yang harus diteliti sebanyak 80 responden. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik accidental sampling. Berdasarkan penelitian 45% responden menderita hipertensi dan 55% responden tidak hipertensi. Sebanyak 70% responden sering mengkonsumsi lemak, 60% responden sering mengkonsumsi natrium, 47% responden banyak mengkonsumsi kopi, 62% responden tidak perokok, dan 40% responden mempunyai kebiasaan berolahraga yang jarang. Terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan konsumsi lemak, kebiasaan konsumsi natrium, dan kebiasaan berolahraga dengan hipertensi, sementara kebiasaan mengkonsumsi kopi dan merokok tidak memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi pada peserta prolanis di Puskesmas Kecamatan Pulogadung. Diperlukan upaya penyuluhan kepada peserta prolanis oleh kader dan tim khsus yang terdiri dari dokter dan perawat mengenai hipertensi dan makanan yang harus dibatasi dan penyebarluasan media mengenai pencegahan hipertensi oleh Puskesmas Kecamatan PulogadungKata kunci: Hipertensi, pola makan, gaya hidup, prolanis

Page 4 of 14 | Total Record : 131