cover
Contact Name
Dewi Rulia Br Sitepu
Contact Email
serunaibudidaya@gmail.com
Phone
+6281370463131
Journal Mail Official
serunaibudidaya@gmail.com
Editorial Address
Jl. Gaharu No. 147 Kel. Jati Makmur, Kec. Binjai Utara
Location
Kota binjai,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
ISSN : 25416324     EISSN : 26209209     DOI : 10.37755
Core Subject : Education,
Jurnal serunai Administrasi Pendidikan merupakan media informasi yang diterbitkan secara berkala 6 Bulan sekali sebagai sarana publikasi bagi Dosen-dosen prodi Administrasi Pendidikan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 58 Documents
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS DAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN MELALUI SUPERVISI KLINIS DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF DI MAS NURUL HAKIM TEMBUNG DELI SERDANG Zulkifli - -
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.905 KB) | DOI: 10.37755/jsap.v7i1.132

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan Mengelola Kelas dan keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan melalui supervisi klinis dengan pendekatan kolaboratif. Penelitian ini dilaksanakan di MAS Nurul Hakim Tembung, Deli Serdang   3 bulan, mulai dari tanggal 1 Agustus s/d 24 Nopember 2018. Subjek penelitian ini adalah 3 (tiga) orang guru MAS Nurul Hakim Tembung, Deli Serdang. Objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan Mengelola Kelas dan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan dengan menggunakan supervisi klinis dengan pendekatan kolaboratif. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan sekolah, mengacu pada model penelitian tindakan kemmis dan Taggart yang dirancang dengan proses siklus yang terdiri dari 4 (empat) tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tahapan ini terus diulang per individu sampai permasalahan guru dalam keterampilan Mengelola Kelas dan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan teratasi. Hasil analisis data guru dalam menerapkan keterampilan Mengelola Kelas sebagai berikut : pada saat siklus I rata-rata sebesar 67,65% (kategori cukup) dan keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan sebesar 65,96% (kategori cukup). sehingga dilakukan bantuan berupa bimbingan kepada guru tentang bagaimana Mengelola Kelas dan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan yang baik. Setelah dilakukan Tindakan Supervisi klinis, maka keterampilan Mengelola Kelas pada siklus II naik menjadi 83,16% (kategori baik), begitu juga dengan keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan pada siklus II naik menjadi 82,45%. Dari paparan data tersebut dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan nilai keterampilan guru di MAS Nurul Hakim Tembung, Deli Serdang dalam Mengelola Kelas dan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan melalui kegiatan supervisi klinis dengan pendekatan kolaboratif, sehingga kepala Madrasah/Sekolah dan pengawas sekolah dapat menerapkan serta mengembangkan kegiatan supervisi klinis dengan lebih baik, dengan harapan kemampuan guru dalam mengajar menjadi lebih baik.
MANAJEMEN PESETA DIDIK Hamidah Darma M.Pd
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.165 KB) | DOI: 10.37755/jsap.v6i2.35

Abstract

Peserta didik dalam pemaknaan regulasi kependidikan adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Manajemen peserta didik merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah. Program-program kegiatan manajemen kepeserta didikan yang diselenggarakan harus didasarkan kepada kepentingan dan perkembangan dan peningkatan kemampuan peserta didik dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotor dan sesuai dengan keinginan, bakat dan minat peserta didik. Pengadaan program kegiatan manajemen kepeserta didikan diharapkan dapat menghasilkan keluaran yang bermutu.
PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI maulana akbar sanjani
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan Vol 8, No 2 (2019): JURNAL SERUNAI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (2019)
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.313 KB) | DOI: 10.37755/jsap.v8i2.199

Abstract

Tujuan penulisan ini yaitu membahsan mengenai strategi pelaksanaan pembelajaran inkuiri. Strategi pembelajaran inquiry menyatakan bahwa guru sebagai sumber belajar bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator, pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran. Siswa didesain sebagai penemu atau mencari pengetahuan itu, tugas seorang guru dalam mengelola siswa agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi bermakna. Karena dengan bermakna pengetahuan akan masuk kedalam pengetahuan mereka, sehingga akan selalu terkenang oleh siswa. Siswa yang melakukan semuanya guru hanya menyiapkan, karena murid yang melakukan maka pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna untuk  siswa.
EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODEL TEACHING FACTORY DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU LULUSAN Novrian Satria Perdana
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.737 KB) | DOI: 10.37755/jsap.v7i1.116

Abstract

ABSTRAKHingga agustus 2018 angka pengangguran SMK 24,74% dari total pengangguran terbuka sebesar 7,069 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa antara materi pembelajaran di SMK belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga diperlukan upaya peningkatan mutu, relevansi dan revitalisasi pendidikan SMK dalam membentuk SDM yang berkualitas, berdaya saing tinggi. Dengan demikian tercipta link and match antara pembelajaran di sekolah dengan kebutuhan dunia usaha/dunia industri (DU/DI). Dalam upaya menciptakan link and match antara SMK dengan dunia industri, maka Pemerintah menyusun model pembelajaran berbasis teaching factory. Model pembelajaran tersebut sudah berjalan sehingga perlu dilakukan evaluasi pelaksanaannya. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis evaluasi pelaksanaan pembelajaran model teaching factory di SMK dalam upaya peningkatan mutu lulusan.  Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis data sekunder dan survey. Fokus penelitian penelitian yaitu capaian pelaksanaan pembelajaran model teaching factory di SMK bidang Pariwisata Provinsi Sumatera Utara tahun 2018. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) model pembelajara teaching factory efektif meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan berdampak positif bagi peningkatan kualitas hasil evaluasi siswa, dan (2) model pembelajaran teaching factory dengan unit produksi yang ada dapat  menghasilkan produk/jasa yang layak jual sehingga dapat menambah penghasilan sekolah yang dapat digunakan untuk membantu biaya operasional sekolah serta dapat digunakan sebagai media promosi sekolah kepada masyarakat.Kata Kunci: Teaching Factory, SMK, Pembelajaran
HUBUNGAN KOMPETENSI GURU DENGAN KINERJA GURU Rabukit Damanik
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan Vol 8, No 2 (2019): JURNAL SERUNAI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (2019)
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.077 KB) | DOI: 10.37755/jsap.v8i2.170

Abstract

Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam keberhasilan suatu pendidikan. Hal ini memang wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum pendidikan, bagaimana lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan dan bagaimana kuatnya antusias peserta didik, tanpa diimbangi dengan kemampuan guru, maka semuanya akan kurang bermakna.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan korelasi kompetensi guru dengan kinerja guru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif jenis korelasi. Pupulasi penelitian ini adalah berjumlah 96 orang guru SMP Negeri di Kecamatan Percut Sie Tuan. Hasil Penelitian menunjukkan : terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi guru dengan kinerja guru. Koefisien Korelasi yang diperoleh adalah 0,603 dengan level signifikansi alpha sebesar 0,05.
PENINGKATAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TENAGA PENDIDIKAN Maulana Akbar Sanjani
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.697 KB) | DOI: 10.37755/jsap.v6i2.42

Abstract

Manajemen sumber daya tenaga pendidikan adalah proses pendayagunaan sumber daya manusia tenaga pendidikan dalam penyelenggaraan organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Fungsi manajemen dalam sekolah mencakup perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam bidang tugas sekolah, yaitu manajemen kurikulum atau pengajaran, personil, kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana, material, dan manajemen hubungan dengan masyarakat. Proses pembinaan sumber daya tenaga pendidikan termasuk guru dapat dilakukan melalui pelatihan guru. Karena pelatihan/penataran guru memberikan implikasi sebagai bentuk dukungan eksternal yang diberikan bagi pengembangan profesional hanya akan efektif bila dikaitkan dengan pengalaman tugas dilapangan dan pengetahuan dan  keperluan profesional guru. Setiap guru harus bekerja sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen pendidikan di sekolah, baik manajemen kurikulum/pengajaran, ketenagaan/personalia, keuangan, sarana dan prasarana, maupun kesiswaan yang dirancang kepala sekolah.  Demikian pula para manajer atau kepala sekolah harus berfungsi sebagai bagian dari kerja sama dalam lembaga untuk menjamin perubahan dalam lingkungan pendidikan era kekinian. Manajemen peningkatan kualitas guru haruslah memiliki pemimpin pendidikan yang profesional, sebab jika tidak, maka manajemen sekolah tidak akan berjalan dengan baik. Untuk menghasilkan kualitas yang baik maka perlu manajemen yang baik. Perencanaan dan pengembangan efektivitas staf dan sumber daya tenaga kependidikan merupakan syarat esensial bagi pencapaian dan maksimalisasi pencapaian tujuan pendidikan.
OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Angga Winata Harahap; Hamidah D
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan Vol 8, No 1 (2019): JURNAL SERUNAI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (Februari 2019)
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.658 KB) | DOI: 10.37755/jsap.v8i1.202

Abstract

Optimilisasi peran guru sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, guru profesional sangat dibutuhkan dalam mendorong kemajuan pendidikan di indonesia untukmenciptakan generasi-generasi penerus bangsa, melalui proses pembelajaran disekolah akan terciptamanusia-manusia dengan pola pikir yang baik.
HUBUNGAN LAYANAN ORIENTASI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 M. Dian Wahyudi
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.782 KB) | DOI: 10.37755/jsap.v7i1.106

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan layanan orientasi dengan penyesuaian diri siswa di SMA Swasta Taman Siswa Binjai. Populasi penelitian seluruh siswa kelas X di SMA Swasta Taman Siswa Binjai sebanyak 120 siswa orang. Dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara pelaksanaan layanan orientasi dengan penyesuaian diri siswa sebesar rxy = 0,605, tingkat hubungan ini termasuk pada interval tingkat hubungansedang. Hasil pengujian ini membuktikan bahwa pelaksanaan layanan orientasi dengan penyesuaian diri siswa di SMA Swasta Taman Siswa Kota Binjai memiliki kaitan yang signifikan yang berarti bahwa baiknya penyesuaian diri siswa di dukung oleh pelaksanaan layanan orientasi yang dilakukan guru pembimbing di sekolah.
PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BINJAI TAHUN PELAJARAN 2017-2018 M Dian Wahyudi
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan Vol 8, No 2 (2019): JURNAL SERUNAI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (2019)
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.159 KB) | DOI: 10.37755/jsap.v8i2.180

Abstract

Keterampilan komunikasi interpersonal pada siswa ini menjadi sangat penting karena dalam bergaul dengan teman sebayanya, siswa seringkali dihadapkan dengan hal-hal yang membuatnya harus mampu menyatakan pendapat pribadinya tanpa disertai emosi, marah atau sikap kasar, bahkan siswa harus bisa mencoba menetralisasi keadaan apabila terjadi suatu konflik. Layanan bimbingan kelompok diperkirakan sangat tepat digunakan sebagai salah satu bentuk layanan bimbingan dan konseling untuk diberikan kepada siswa yang memiliki prilaku komunikasi interpersonal yang masih rendah, baik di rumah, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Selain itu kelima aspek efektifitas prilaku komunikasi interpersonal yang meliputi keterbukaan, rasa positif, empati, dukungan, dan kesetaraan. Terdapat dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok, bukan pada layanan bimbingan konseling lainnya. Sehingga diharapkan secara optimal siswa dapat mengalami perubahan dan mencapai peningkatan yang positif setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tes komunikasi interpersonal diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 61,8 dan untuk tes bimbingan kelompok diperoleh nilai rata-rata sebesar 78,18.untuk standar  deviasi variabel x diperoleh nilai 8,5 dan untuk standar deviasi variabel y diperoleh nilai 7,5 menyatakan bahwa data yang diteliti bersifat normal dan perolehan data untuk homogenitas data menunjukkan bahwa data yang diteliti bersifat homogen. Untuk hasil rhitung = 0,35 dengan menggunakan taraf 5% maka diperoleh nilai rtabel = 0,30 dengan sampel 40 orang siswa. Kriteria pengujian adalah jika rhitung > rtabel maka hipotesis diterima, berdasarkan kriteria tersebut, 0,35 > 0,30 sehingga ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap komunikasi interpersonal siswa kelas IX SMP Negeri 3 Binjai tahun pelajaran 2017/2018.
PENTINGNYA IKLIM ORGANISASI YANG EFEKTIF DI SEKOLAH Rabukit Damanik M.Pd
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.949 KB) | DOI: 10.37755/jsap.v6i2.43

Abstract

Iklim organisasi atau suasana kerja organisasi yang dilihat, dipikir, dan dirasakan oleh para pekerja diharapkan dapat menimbulkan suasana kerja yang kondusif, persuasif dan edukatif. Dalam menciptakan iklim organisasi diperlukan hubungan sosial yang harmonis antara sesama pekerja. Hubungan sosial mencakup komunikasi baik vertikal maupun horizontal, kerjasama antara para pekerja, supervisi, dukungan dari bawahan, dan kejelasan tugas yang diemban oleh masing-masing pekerja. Iklim organisasi merupakan gambaran kolektif yang bersifat umum terhadap suasana kerja organisasi yang membentuk harapan dan perasaan seluruh pegawai sehingga kinerja organisasi meningkat. Iklim sekolah yang positif merupakan suatu kondisi dimana keadaan sekolah dan lingkungannya dalam keadaan yang sangat aman, damai, menyenangkan untuk kegiatan belajar mengajar/proses pembelajaran. Iklim yang positif  ini merupakan iklim sekolah yang terbebas dari kemungkinan kebisingan, keramaian mapun kejahatan. Semuanya senantiasa dalam keadaan yang tenteram, hubungan yang sangat bersahabat tampak menonjol diantara penghuninya, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa maupun pegawai administrasi. Keadaan semacam ini menyebabkan siswa merasa aman, tenteram, bebas dari segala tekanan, ancaman yang bisa merugikan kegiatan belajarnya. Iklim sekolah yang kondusif baik fisik maupun non fisik merupakan landasan bagi penyelenggaraan pembelajaran yang efektif dan produktif. Oleh karena itu, sekolah perlu menciptakan iklim yang kondusif untuk menumbuhkembangkan semangat dan merangsang nafsu belajar peserta didik. Dengan iklim yang kondusif diharapkan tercipta suasana yang aman, nyaman, dan tertib, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan tenang dan menyenangkan. Seperti halnya iklim fisik, suasana kerja yang tenang dan menyenangkan juga akan membangkitkan kinerja para tenaga kependidikan. Untuk itu, semua pihak sekolah harus mampu menciptakan hubungan kerja yang harmonis, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan menyenangkan.