cover
Contact Name
Elsi Dwi Hapsari
Contact Email
elsidhapsari2@gmail.com
Phone
+6287839259788
Journal Mail Official
elsidhapsari2@gmail.com
Editorial Address
Sekretariat DPP PPNI Graha PPNI Jl. Lenteng Agung Raya No 64, Kec. Jagakarsa, RT 006 RW O8, Jakarta Selatan
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)
ISSN : 25031376     EISSN : 25498576     DOI : http://dx.doi.org/10.32419/jppni.v4i3
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) merupakan jurnal resmi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia ini merupakan jurnal dengan peer-review yang diterbitkan secara berkala setiap 4 bulan sekali (April, Agustus, Desember), berfokus pada pengembangan keperawatan di Indonesia. Tujuan diterbitkan JPPNI adalah untuk mewujudkan keperawatan sebagai suatu profesi yang ditandai oleh kegiatan ilmiah yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh perawat di Indonesia, dikomunikasikan melalui media jurnal yang dikelola oleh organisasi profesi, dan didistribusikan ke kalangan perawat, pemangku kepentingan, dan masyarakat.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2023)" : 5 Documents clear
SIKAP DAN PENGETAHUAN MEMENGARUHI PERILAKU PENCEGAHAN PRESSURE ULCER Fani Hestiana Sari; Tuti Afriani; Dewi Gayatri; Kuntarti Kuntarti
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v8i1.445

Abstract

ABSTRAKPrevalensi pressure ulcer yang tinggi menimbulkan kerugian bagi banyak pihak dalam pelayanan perawatan akut dan jangka panjang. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan sikap dan pengetahuan dengan perilaku pencegahan pressure ulcer pada mahasiswa profesi keperawatan. Metode: Penelitian ini berdesain cross sectional, melibatkan 227 sampel dengan teknik consecutive sampling.  Penelitian menggunakan The Pressure Ulcer Knowledge Assessment Tool (PUKAT) 2.0, Attitude towards Pressure Ulcer Prevention (APuP), dan kuesioner perilaku yang valid dan reliabel. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi menggambarkan karakteristik responden, pengetahuan, sikap, dan perilaku. Analisis bivariat dengan uji Fisher exact dan chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa profesi memiliki pengetahuan masih kurang (53,7%), memiliki sikap yang baik (59%), dan sebagian besar memiliki perilaku melakukan tindakan pencegahan pressure ulcer (55,9%). Tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan perilaku (p value = 0,071; α = 0,05), tetapi ada hubungan signifikan antara sikap dengan perilaku (p value= 0,010; α = 0,05). Diskusi: Sikap yang baik dipandang dapat menghindari terjadinya pressure ulcer. Pengetahuan tidak berpengaruh terhadap perilaku yang menandakan pengetahuan masih bersifat recall memory tentang materi yang dipelajari ketika tahap akademik.  Kesimpulan: Penelitian ini merekomendasikan agar institusi pendidikan merekonstruksi kurikulum, ujian teori preklinik, dan evaluasi berkala yang dilakukan pada tahap profesi.Kata Kunci: pengetahuan, perilaku pencegahan, pressure ulcer, sikap  Effects of Attitude and Knowledge on Pressure Ulcer Prevention Behavior ABSTRACTThe significant prevalence of pressure ulcers imposes detrimental consequences on various stakeholders within acute and long-term care services. Objective: This study aims to identify the correlation between attitude and knowledge with regard to pressure ulcer prevention behavior among nursing profession students. Methods: The research design employed in this study was cross-sectional, involving a sample size of 227 participants selected through the consecutive sampling technique. The data collection instruments included The Pressure Ulcer Knowledge Assessment Tool (PUKAT) 2.0, Attitude towards Pressure Ulcer Prevention (APuP) questionnaire, and validated and reliable behavior questionnaires. The univariate analysis entailed the use of frequency distribution to delineate the respondents' characteristics, knowledge levels, attitudes, and behaviors. The bivariate analysis consisted of Fisher's Exact test and Chi-square test. Results: The findings indicated that a majority of nursing profession students possess inadequate knowledge (53.7%), demonstrate positive attitudes (59%), and engage in pressure ulcer prevention behaviors to a considerable extent (55.9%). Notably, no statistically significant correlation was observed between knowledge and behavior (p-value=0.071; α=0.05); however, a significant correlation was found between attitude and behavior (p-value=0.010; α=0.05).  Discussion: This study highlights the pivotal role of positive attitudes in preventing pressure ulcers. Moreover, it is suggested that knowledge has limited influence on behavior, as it primarily relies on the recollection of information acquired during the academic phase. Conclusion: This study recommends educational institutions to reconstruct their curriculum, refine pre-clinical theory examinations, and implement regular evaluations during the professional stage.Keywords: knowledge, prevention behavior, pressure ulcer, attitude
HUBUNGAN RESILIENSI AKADEMIK DENGAN STRES, KECEMASAN, DAN DEPRESI REMAJA SMA DI MASA PANDEMI COVID-19 Nabila Putri Afiffah; Ice Yulia Wardani
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v8i1.366

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian: Mengidentifikasi hubungan resiliensi akademik dengan stres, kecemasan, dan depresi remaja SMA di masa pandemi coronavirus disease (COVID-19). Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Responden sebanyak 412 remaja dengan kriteria inklusi yaitu remaja SMA yang melakukan belajar dari rumah selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan purposive samplingdan periode pengambilan data pada bulan November 2021. Instrumen yang digunakan yaitu Academic Resilience Scale (ARS-30) dan Depression Anxiety Stress Scale-21 (DASS-21). Analisis data yang digunakan ialah analisis bivariat dengan uji Sommers’d,  Hasil: Responden paling banyak berada pada kategori resiliensi akademik sedang, yaitu 286 orang (69,4%), tingkat stres dan depresi lebih banyak pada kategori normal, sedangkan tingkat kecemasan lebih banyak pada kategori sangat berat. Ada hubungan yang signifikan antara resiliensi akademik dengan stres, kecemasan, dan depresi pada remaja (p value < 0,05). Semakin rendah resiliensi akademik remaja, semakin tinggi tingkat gangguan mental seperti stres, kecemasan,dan depresi. Diskusi: Di masa pandemi ini, resiliensi akademik sangat berguna dalam menghadapi berbagai tantangan.  Remaja yang mempunyai resiliensi akademik rendah ialah mereka yang mempunyai tingkat kecemasan sangat berat. Ketahanan remaja di masa pandemi ini harus diupayakan agar dapat beradaptasi dan meningkatkan kesehatan psikologis remaja.  Kesimpulan: Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada institusi pendidikan supaya memiliki program yang terstruktur untuk meningkatkan masalah kesehatan mental pada remaja seperti melakukan bimbingan konseling pada remaja, proses pembelajaran yang lebih efektif dan kondusif, serta model pembelajaran dan mengajar di sekolah yang dilakukan lebih bervariasi. Kata Kunci: depresi, kecemasan, remaja, resiliensi akademik, stres Correlation of Academic Resilience with Stress, Anxiety, and Depression among High School Adolescents During the Covid-19 Pandemic ABSTRACTObjective: to identify the correlation between academic resilience with stress, anxiety, and depression among high school adolescents during the COVID-19 pandemic. Methods: A quantitative descriptive method was employed in this study. The respondents included 412 adolescents who met the inclusion criteria of being high school students engaged in remote learning during the COVID-19 pandemic. Purposive sampling was used, and data collection was conducted in November 2021. The instruments utilized were the Academic Resilience Scale (ARS-30) and the Depression Anxiety Stress Scale-21 (DASS-21). Bivariate analysis employing the Somers'd test was performed to analyze the data. Results: the most respondents were in the category of moderate academic resilience, namely 286 people (69.4%), the levels of stress and depression were more in the normal category, while the anxiety level was more in the very severe category.  There was a significant correlation between academic resilience with stress, anxiety, and depression among adolescents (p-value < 0.05). The lower the academic resilience of adolescents, the higher the level of mental disorders such as stress, anxiety and depression. Discussion: During this pandemic, academic resilience is very useful in facing various challenges. Adolescents who have low academic resilience are those who have very high levels of anxiety. Adolescent resilience during this pandemic must be sought so that they can adapt and improve the psychological health of adolescents. Conclusion: The results of this study provide valuable insights for educational institutions to have a structured programs to address the mental health concerns of adolescents, including counseling guidance, more effective and conducive learning processes, and diverse teaching and learning models in schools.Keywords: depression, anxiety, adolescents, academic resilience, stress
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI SKRINING KANKER SERVIKS DI INDONESIA: SCOPING REVIEW Ida Maryati; Sri Hartati Pratiwi; Yuli Estiqomah
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v8i1.404

Abstract

ABSTRAKIndonesia sudah menetapkan program skrining kanker serviks. Namun, program skrining kanker serviks di Indonesia belum mencapai target. Banyak faktor yang dapat memengaruhi sehingga perlu adanya identifikasi lebih lanjut untuk mengetahui hal tersebut. Tujuan penelitian: untuk memetakan faktor-faktor yang memengaruhi penerapan skrining kanker serviks pada wanita. Metode: scoping review dengan mencari melalui Google Scholar, EBSCO, PubMed, dan ProQuest. Kata kunci yang digunakan antara lain “woman” OR “women” OR “female” OR “females” AND “cervical cancer screening”,“motivation” OR “participation”,“barrier” OR “challenges”,“influence factors”, terbit tahun 2017 hingga 2020, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, teks lengkap, penelitian kuantitatif, kualitatif, dan tinjauan sistematis. Critical appraisal yang digunakan dalam penelitian ini ialah JBI Form Checklist untuk penelitian cross sectional, kualitatif, dan systematic review.  Hasil: delapan belas artikel ditemukan dan digunakan dalam studi literatur, dengan mayoritas berasal dari Asia (77,7%).  Terdapat 23 faktor, kemudian dikelompokkan ke dalam 4 kelompok faktor antara lain faktor demografi dan biologi yang meliputi tempat tinggal, usia, pekerjaan, pendapatan, usia menikah, tingkat pendidikan, asuransi kesehatan, dan riwayat kesehatan; faktor kognitif antara lain rendahnya pengetahuan tentang kanker serviks, skrining, dan faktor risikonya; faktor emosional termasuk rasa malu; faktor sosial budaya yang meliputi dukungan dari pemberi pelayanan kesehatan, keluarga, relawan kesehatan masyarakat, otoritas dalam keluarga; dan faktor infrastruktur seperti akses informasi. Diskusi: skrining kanker serviks pada wanita dibangun oleh berbagai faktor.  Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan primer diharapkan mampu mengoptimalkan pelayanan dan penyebarluasan informasi deteksi dini kanker serviks.  Kesimpulan: penelitian selanjutnya agar lebih fokus mengidentifikasi salah satu faktor pengaruh serta penanggulangan faktor tersebut. Kata Kunci: kanker serviks, scoping review, skrining Factors Influencing Cervical Cancer Screening in Indonesia: A Scoping Review ABSTRACTCervical cancer screening programs have been established in Indonesia; however, these programs have not yet reached their intended targets. Multiple factors can impact the successful implementation of cervical cancer screening, highlighting the need for further identification and understanding of these factors. Objective: to map the factors that influence the implementation of cervical cancer screening among women. Methods: A scoping review was conducted using the databases Google Scholar, EBSCO, PubMed, and ProQuest. The search employed keywords such as "woman" OR "women" OR "female" OR "females" AND "cervical cancer screening", "motivation" OR "participation", "barrier" OR "challenges", "influence factors", with the inclusion criteria of studies published between 2017 and 2020, in either Indonesian or English languages, with full-text availability. The review encompassed quantitative, qualitative, and systematic review studies. The critical appraisal used in this study is the JBI form checklist for cross-sectional, qualitative, and systematic studies.  Results: Eighteen articles were included in the literature analysis, with the majority originating from Asia (77.7%).  Through thematic analysis, twenty-three factors were identified and categorized into four groups: demographic and biological factors (e.g., place of residence, age, occupation, income, age at marriage, education level, health insurance, and health history); cognitive factors (e.g., insufficient knowledge about cervical cancer, screening, and risk factors); emotional factors (e.g., feelings of shame); sociocultural factors (e.g., support from healthcare providers, family, community health volunteers, and authority within the family); and infrastructure factors (e.g., access to information). Discussion: Cervical cancer screening among women is influenced by various factors. Primary healthcare facilities, such as community health centers (puskesmas), are expected to optimize services and disseminate information on early detection of cervical cancer. Conclusion: further research to focus more on identifying one of the influencing factors and overcoming these factors.Keywords: Cervical cancer, scoping review, screening
PENGARUH HIPNOSIS LIMA JARI TERHADAP TINGKAT NYERI DAN KECEMASAN PADA PASIEN KANKER KOLOREKTAL: STUDI KASUS Alvian Harisandy; Nurlelasari Harahap; Nurmalasari Nurmalasari; Dewi Gayatri
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v8i1.374

Abstract

ABSTRAKLiteratur perawatan paliatif menunjukkan peningkatan besar dalam munculnya intervensi nonfarmakologis untuk menangani masalah fisik,psikologis, psikososial, dan spiritual pasien yang mengalami penyakit terminal. Salah satu intervensi non-farmakologis untuk mengontrol tingkat nyeri dan kecemasan pada pasien dengan penyakit terminal yaitu hipnosis lima jari. Tujuan penelitian: Mengevaluasi penurunan skala nyeri dan kecemasan setelah dilakukan intervensi hipnosis lima jari. Metode: Studi kasus ini menggunakan demonstrasi secara langsung dan teknik purposive sampling bertujuan untuk mengambil sampel berdasarkan seleksi khusus dengan kriteria inklusi pasien lansia yang mengalami kanker. Intervensi ini diberikan kepada Tn. A (63 tahun) dengan diagnosis medis kanker kolorektal.  Instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Visual Analogue Scale (VAS) digunakan sebagai pre-test dan post-test setelah dilakukan hipnosis lima jari selama 10 - 15 menit setiap kali pertemuan selama 1 minggu. Hasil: Studi kasus ini menunjukkan bahwa pasien mengalami penurunan skala nyeri rata-rata 1 poin setelah dilakukan intervensi danpenurunan tingkat kecemasan sebanyak 6 poin setelah dilakukan intervensi selama 1 minggu. Diskusi: Hipnosis lima jari dapat memengaruhi sistem limbik dan saraf otonom, menciptakan suasana rileks, aman, dan menyenangkan sehingga merangsang pusat rasa ganjaran dan pelepasan substrat kimia Gamma Amino Butyric Acid (GABA), enkephalin, dan β endorphin yang mengeliminasi neurotransmiter rasa nyeri. Kesimpulan: Perawat diharapkan dapat memberikan intervensi hipnosis lima jari kepada pasien kanker kolorektal untuk membantu mengurangi tingkat nyeri dan kecemasanKata Kunci: hipnosis lima jari, intervensi nonfarmakologis, kanker kolorektal, perawatan paliatif Effect of Five-Finger Hypnosis on Pain and Anxiety Levels in Colorectal Cancer Patients: A Case Study ABSTRACTThe literature on palliative care has exhibited a significant rise in the utilization of non-pharmacological interventions to address the physical, psychological, psychosocial, and spiritual challenges encountered by patients with terminal illnesses. Among these interventions, five-finger hypnosis has been employed as a non-pharmacological approach to manage pain and anxiety levels in patients with terminal diseases. Objective:  to assess the extent to which pain and anxiety scales were reduced after implementing the five-finger hypnosis intervention. Methods: This case study utilized direct demonstration and purposive sampling techniques to select suitable participants meeting the inclusion criteria, namely elderly patients with cancer. The intervention was administered to Mr. A, a 63-year-old individual diagnosed with colorectal cancer. The Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) and Visual Analogue Scale (VAS) were utilized as pre-test and post-test instruments, administered after each session of five-finger hypnosis lasting approximately 10-15 minutes, and implemented over a one-week period. Results: This case study indicated that the patient experienced an average reduction of 1 point on the pain scale and a decrease of 6 points in anxiety levels following the one-week intervention. Discussion:  The five-finger hypnosis can influence the limbic system and autonomic nerves, thereby fostering a state of relaxation, safety, and contentment. This, in turn, stimulates the reward center and triggers the release of various chemical substances, including Gamma Amino Butyric Acid (GABA), enkephalin, and β-endorphin, which act to alleviate pain neurotransmitters. Conclusion: It is recommended that nurses consider incorporating five-finger hypnosis interventions as part of their care provision for patients with colorectal cancer, as it can contribute to reducing pain and anxiety levels experienced by these individuals.Keywords: five-finger hypnosis, non-pharmacological interventions, colorectal cancer, palliative care
PREDIKSI KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH DI UPT PUSKESMAS RAWAT INAP ALABIO Bagus Rahmat Santoso; Eirene Eunike Meidiana Gaghauna; Ilham Akbar
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v8i1.360

Abstract

ABSTRAKPenyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab nomor satu kematian secara global. Tindakan pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah dapat dilakukan dengan pengendalian faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah yang dapat diubah. Salah satu upaya pencegahan, pengendalian, dan tata laksana dapat menggunakan Carta Prediksi Faktor Risiko WHO (SEAR B). Tujuan: Mengetahui prediksi kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah dengan menggunakan Carta Prediksi Faktor Risiko WHO (SEAR B) di UPT Puskesmas Rawat Inap Alabio. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel adalah pasien hipertensi di UPT Puskesmas Rawat Inap Alabio pada bulan November–Desember 2021 yang berjumlah 78 orang, sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan lembar observasi Carta Prediksi Faktor Risiko (SEAR B) dan analisis data secara univariat. Hasil: Analisis menggunakan analisis Carta Prediksi Faktor Risiko WHO (SEAR B), sebagian besar responden memiliki risiko rendah atau berwarna hijau = < 10% sebanyak 57 orang (73,1%). Sangat sedikit responden berada pada risiko tinggi atau oranye = 20%–< 30% dan sangat tinggi atau merah = 30–< 40%, yaitu sama-sama sebanyak 2 orang (2,6%). Diskusi: Pengobatan secara rutin dapat dilakukan karena merupakan salah satu pilar utama untuk mengontrol kadar gula darah, tekanan darah, lipid, dan berat badan sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi dan menurunkan risiko kejadian penyakit kardiovaskular. Kesimpulan: Pasien dapat melakukan upaya preventif dan pengobatan secara rutin untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.Kata Kunci: Carta, hipertensi, penyakit jantung dan pembuluh darah Prediction of Incidence of Heart and Vascular Diseases in Technical Implementation Unit of Alabio Inpatient Public Health Center ABSTRACTHeart and vascular diseases are the number one cause of death globally. Heart and vascular diseases can be prevented by controlling modifiable risk factors for heart and vascular diseases. One of the prevention, control, and management efforts is the WHO Risk Factor Prediction Chart (SEAR B). Objective: To identify the prediction of the incidence of heart and vascular diseases by using the WHO Risk Factor Prediction Chart (SEAR B) at the Technical Implementation Unit of Alabio Inpatient Public Health Center. Methods: This research employed a descriptive-analytic method with a cross-sectional design. Samples were hypertension patients at the Technical Implementation Unit of Alabio Inpatient Public Health Center in November-December 2021, numbering 78 people. The samples were taken using a purposive sampling technique. Data were collected using the Risk Factor Prediction Chart observation sheet (SEAR B) and analyzed univariately. Results: The results of analysis using the WHO Risk Factor Prediction Chart analysis (SEAR B) indicated that most respondents had low risk or green = <10%, 57 people (73.1%). Very few respondents were at high risk or orange = 20% – < 30% and very high risk or red = 30–< 40%, both of which occurred in 2 samples (2.6%). Discussion: Routine treatment can be given because it is one of the main pillars for controlling blood sugar levels, blood pressure, lipids, and body weight to prevent complications and reduce the risk of cardiovascular disease incidence. Conclusion: Patients can take preventive measures and routine treatment to reduce the risk of cardiovascular diseases.Keywords: Chart, hypertension, heart and vascular diseases

Page 1 of 1 | Total Record : 5