Articles
8 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012"
:
8 Documents
clear
Deteksi bakteri Actinobacillus actinomycetemcomitans pada pasien periodontitis kronis
Asmawati .;
Asmadayanty .
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (134.895 KB)
|
DOI: 10.35856/mdj.v1i4.60
Insiden terjadinya penyakit periodontitis kronis dilaporkan cukup tinggi di Indonesia. Hasil survei di Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi, pada usia 35-44 tahun sebesar 88,67%. Penyakit ini merupakan penyebab kehilangan gigi pada kelompok usia 35 tahun ke atas. Periodontitis kronis adalah penyakit inflamasi yang menyebabkan kerusakan jaringan penyangga gigi. Patogenesis terjadinya merupakan penyakit multifaktorial, salah satu penyebabnya adalah bakteri periodontopatogen. Akumulasi metabolisme bakteri pada permukaan jaringan keras mulut dianggap sebagai penyebab utama periodontitis kronis. Lebih 400 spesies telah diisolasi dan ditandai dalam plak gigi. Akumulasi bakteri pada gigi yang merangsang respon inflamasi secara reversibel. Tujuan penelitian ini adalah yaitu untuk mendeteksi apakah terdapat bakteri Actinobacillus actinomycetemcomitans sebagai salah satu bakteri patogen utama pada pasien periodontitis kronis yang datang berobat di RSGM Halimah Daeng Sikati, Universitas Hasanuddin. Hasil dari penelitian yang menggunakan metode eksperimental laboratories ini, pada 25 sampel ditemukan prevalensi bakteri Actinobacillus actinomycetemcomitans sebanyak 32,0%.
Peran bahan restorasi kedokteran gigi dalam keberhasilan pembuatan restorasi
Bambang Irawan
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (188.764 KB)
|
DOI: 10.35856/mdj.v1i4.61
Dokter gigi dalam menjalankan profesinya untuk memberikan perawatan kesehatan gigi kepada pasien memerlukan bahan dalam perawatannya. Masalah terbesar dari kesehatan gigi adalah keadaan gigi berlubang akibat karies. Karies menyebabkan hilangnya sebagian jaringan gigi mulai dari kerusakan awal dengan area yang kecil sampai lanjut pada areal yang besar. Kehilangan jaringan gigi menyebabkan fungsi gigi baik dalam proses pengunyahan makanan, estetika dan membantu dalam proses bicara menjadi terganggu. Untuk mengembalikan fungsinya, gigi perlu dilakukan suatu restorasi. Restorasi gigi memerlukan bahan kedokteran gigi dalam membangun kembali struktur gigi. Dalam aplikasi klinik, keberhasilan suatu restorasi dapat dilihat ada tiga faktor yang berperan yaitu keahlian dokter gigi, karakteristik pasien dan keberadaan bahan yang digunakan. Pemahaman oleh dokter gigi akan bahan restorasi kedokteran gigi memberikan hasil perawatan dapat berhasil baik terutama restorasi yang dibuat dapat bertahan lama.
Perawatan maloklusi klas I Angle dengan gigitan silang depan (laporan kasus)
Eddy Heriyanto Habar
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (108.078 KB)
|
DOI: 10.35856/mdj.v1i4.62
Perawatan ortodonsi dilakukan untuk mendapatkan oklusi yang tepat dan fungsional serta penampilan wajah yang seimbang dan menyenangkan secara estetik. Seorang penderita perempuanberusia 43 tahun datang dengan keluhan gigitansilang depan. Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan bahwa gigi geligi rahang bawah depan mengalami diastema, goyang, ekstrusi serta labioversi dan gigi geligi rahang atas depan mengalami retrusi. Pada pemeriksaan relasi molar ditemukan kondisi neutroklusi.
Bedah endodontik suatu pendekatan konservatif dalam penanggulangan kista yang lebih dari 2/3 panjang saluran akar gigi anterior
Laili Aznur
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (501.115 KB)
|
DOI: 10.35856/mdj.v1i4.63
Bedah endodontik salah satu upaya pendekatan konservatif dalam mempertahankan kehilangan gigi anterior akibat kerusakan pada jaringan pulpa dan periapikal. Bedah endodontik adalah suatu prosedur pengambilan bagian apikal akar gigi yang terinfeksi, penguretan jaringan nekrosis serta jaringan yang meradang pada daerah periapikal gigi. Tujuan bedah endodontik pada kasus ini adalah menghilangkan semua jaringan apikal yang nekrotik dan terinflamasi, yang tidak mengalami penyembuhan dengan endodontik konvensional. Keberhasilan bedah endodontik tergantung pada perawatan yang adekuat dalam perawatan pengisian saluran akar. Gabungan antara perawatan endodontik dan prosedur bedah dapat mengatasi masalah estetika dalam kedokteran gigi.
Penanganan trauma psikologis pasca ekstraksi gigi dengan teknik hipnosis
Ridwan Auwen
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (77.253 KB)
|
DOI: 10.35856/mdj.v1i4.64
Pencabutan gigi adalah hal paling sering dilakukan oleh para dokter gigi. Setiap dokter gigi memiliki kemampuan dan keterampilan yang sama atau berbeda dalam melakukan pencabutan gigi dan hal ini juga berlaku bagi seorang spesialis bedah mulut. Pencabutan gigi yang mudah mungkin tidak terlalu memberikan pengaruh trauma baik secara fisik maupun psikologis. Namun pada kasus yang sulit, semisal komplikasi atau odontektomi dapat mempengaruhi secara psikologis pada pasien. Trauma psikologis yang timbul dapat ber upa munculnya perasaan nyeri yang berlebihan walaupun sudah diberikan obat yang sesuai. Dampak psikologis yang paling buruk akibat trauma tersebut adalah timbulnya perasaan takut untuk berkunjung lagi ke dokter gigi. Berbagai teknik hipnosis misalnya hipnoterapi, hypnosis-emotional freedom technique (EFT) dan hypnosis-tapas acupressure technique (TAT) sangat efektif untuk menghilangkan trauma psikologis setelah pencabutan gigi dan dapat berlaku bagi dewasa maupun pada anak-anak. Kata kunci: hipnosis, hipnoterapi, hypnosis-EFT, hypnosis-TAT
Penatalaksanaan gigi anterior yang mengalami perubahan warna dan kelainan posisi
Syamsiah Syam;
Aries Chandra Trilaksana
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (331.815 KB)
|
DOI: 10.35856/mdj.v1i4.67
Estetik memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial seseorang, terutama estetik pada gigi anterior. Kelainan estetik pada gigi anterior seperti perubahan warna, kelainan posisi, kerusakan mahkota akibat karies atau fraktur mahkota, akan mempengaruhi penampilan terutama saat tersenyum. Etiologi perubahan warna pada gigi meliputi perubahan warna alami dan perubahan warna iatrogenik yang timbul akibat prosedur perawatan gigi. Kelainan posisi pada gigi dapat terjadi oleh berbagai faktor dan dapat menimbulkan berbagai dampak yang buruk termasuk masalah estetik. Saat ini, berbagai jenis perawatan telah tersedia untuk tujuan estetik seperti bleaching, veneer, mahkota, serta perawatan orthodontik. Namun untuk merawat gigi anterior yang mengalami perub ahan warna dan kelainan posisi, cukup dilakukan perawatan berupa bleaching dan pembuatan direct veneer composite yang diaplikasikan secara langsung ke permukaan gigi. Kedua perawatan tersebut dapat menghasilkan estetik yang memuaskan, waktu kunjungan lebih singkat dan tidak membutuhkan biaya yang besar.
Keakuratan pencitraan radiograf CT-Scan sebagai pengukur ketebalan tulang pada pemasangan implan gigi
Barunawaty Yunus;
Syamsiar Toppo;
Muliaty Yunus
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (51.612 KB)
|
DOI: 10.35856/mdj.v1i4.68
Salah satu faktor penting yang berperan dalam keberhasilan perawatan implan gigi adalah keakura tan evaluasi kualitas dan kuantitas tulang rahang. Parameter kualitas dan kuantitas tulang rahang yang akan menerima implan tersebut berupa informasi diagnostik gambaran tulang da lam tiga dimensi objek yaitu lebar, tinggi dan tebal tulang rahang. Untuk memperoleh informasi tersebut diperlukan teknologi digital seperti CT-Scan untuk mendapatkan parameter tulang rahang yang relatif lebih akurat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengukuran CT-Scan pada tulang rahang sebagai faktor koreksi terhadap radiografi gigi konvensional untuk pemasangan implan gigi. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik. Bahan yang digunakan adalah tulang rahang pada pasien yang memiliki kehilangan satu gigi bagian posterior rahang atas atau rahang bawah sebanyak 60 sampel, setiap sampel mendapatkan pemeriksaan CT-Scan dan radiografi gigi konvensional untuk mendapatkan ukuran tebal, lebar dan panjang tulang rahang untuk pemasangan implan gigi. Hasil penelitian dengan uji-t didapatkan tidak adanya perbedaan pengukuran yang bermakna (p>0 ,05), ukuran tebal tulang rahang pada CT-Scan dibandingkan dengan oklusal adalah 0,175 mm, lebar 0,717 mm dan panjang 0,697 mm. CT-Scan merupakan alat yang dapat menilai pengukuran tulang rahang yang lebih akurat dibandingkan dengan radiografi gigi konvensional untuk pemasangan implan gigi. Nilai yang akurat yang didapatkan dari pengukuran CT-Scan dapat dipakai sebagai nilai koreksi untuk radiografi gigi konvensional untuk pemasangan implan gigi.
Penutupan diastema untuk kepentingan estetik dengan veneer porselen
Wahdaniah Masdy;
Juni Jekti Nugroho
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (162.012 KB)
|
DOI: 10.35856/mdj.v1i4.69
Dari sudut pandang kosmetik, penampilan gigi seseorang memiliki nilai yang sangat penting pada masyarakat saat ini. Beberapa pilihan tersedia untuk perawatan gigi yang bermasalah pada daerah yang memiliki kepekaan estetika tinggi. Praktisi sering menggunakan restorasi komposit pada gigi distema dan mampu bertahan selama beberapa tahun. Namun, restorasi komposit mempunyai keterbatasan (seperti terjadi perubahan warna dan chipping). Saat ini popularitas veneer porselen terus meningkat di kalangan praktisi gigi untuk restorasi konservatif estetik gigi anterior. Penggunaan veneer porselen untuk memecahkan masalah estetika dan atau fungsional telah terbukti menjadi pilihan yang tepat terutama diastema pada daerah anterior dengan diskolorisasi dan chipping. Perawatan gigi diastema dengan menggunakan veneer porselen pada anterior rahang atas untuk penutupan diastema memberikan hasil restorasi estetik yang memuaskan. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan alternatif perawatan untuk kasus gigi diastema dengan kualitas estetik yang baik dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.