cover
Contact Name
Eri Hendra Jubhari
Contact Email
webpdgi@gmail.com
Phone
+628124235346
Journal Mail Official
webpdgi@gmail.com
Editorial Address
Ruko Malino A4. Baruga, Antang, Makassar
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
MDJ (Makassar Dental Journal)
ISSN : 20898134     EISSN : 25485830     DOI : 10.35856/mdj
Core Subject : Health,
The journal receives a manuscript from the following area below Dentistry science and development with interdisciplinary and multidisciplinary approach: Dental Public Health and Epidemiology Oral and Maxillofacial Surgery Dental Conservation and Endodontics Preventive Dentistry Biomedical Dentistry Dental Radiology Pediatric Dentistry Oral Pathology Prosthodontics Traumatology Oral Biology Biomaterials Orthodontics Periodontics
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 6 (2014): Vol 3 No 6 Desember 2014" : 6 Documents clear
Ranula: sebuah laporan kasus Asmawati Amin; Andi Tajrin; Aswar Sandi
Makassar Dental Journal Vol. 3 No. 6 (2014): Vol 3 No 6 Desember 2014
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.373 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v3i6.198

Abstract

Ranula adalah bentuk kista akibat obstruksi glandula saliva mayor yang merupakan sebuah fenomena retensi duktus pada glandula sublingualis yang terdapat pada dasar mulut sehingga mengakibatkan terjadinya pembengkakan di bawah lidah yang berwarna kebiru-biruan. Ranula berasal dari kata Latin rana, yang berarti katak. Dinamakan ranula, karena ranula tersebut menonjol mirip perut katak, bila tonjolan tersebut menjadi sangat besar pada dasar mulut, suara penderita dapat menjadi “croacking” seperti suara katak. Prevalensi Ranula yaitu 0,2% setiap 1000 orang dan merupakan penyakit rongga mulut dengan ranking 41 yang paling sering diderita. Pada umumnya, ranula sering terjadi pada anak-anak dan remaja, namun penderita ranula juga dapat ditemukan pada orang dewasa. Seorang pasien perempuan berusia 13 tahun datang dengan keluhan lidah terdorong ke atas karena benjolan yang terdapat di bawah lidahnya dan didiagnosis sebagai ranula sublingualis. Makalah ini merupakan sebuah laporan kasus ranula dibawah lidah yang telah dilakukan prosedur pembedahan dengan eksisi dan marsupialisasi. Pasca operasi pasien diinstruksikan untuk melakukan kontrol sekali dalam 3 bulan.
Pengaruh korosi bahan restorasi porcelain fused to metal terhadap terjadinya gingivitis Brilyanti Horas; Edy Machmud
Makassar Dental Journal Vol. 3 No. 6 (2014): Vol 3 No 6 Desember 2014
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.074 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v3i6.199

Abstract

Banyak jenis aloi yang tersedia di pasaran, yang dapat dipergunakan untuk aplikasi prostetik. Faktor yang paling penting mempengaruhi pilihan aloi ini adalah sifat mekanik, biokompatibilitas dan resistensi terhadap korosi. Mahkota PFM memiliki kekuatan yang baik dari substruktur metal dan veneer porselen memberikan tampakan estetik yang baik. Sebagaimana sifat logam aloi pada umumnya, maka aloi dental akan mengalami korosi di dalam mulut akibat adanya reaksi oksidasi reduksi (redoks). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan restorasi logam akan berpengaruh secara lokal pada jaringan rongga mulut dan memberi reaksi seperti gingivitis atau periodontitis.
Kista radikuler dan kista dentigerous Surijana Mappangara; Andi Tajrin; Fatmawati .
Makassar Dental Journal Vol. 3 No. 6 (2014): Vol 3 No 6 Desember 2014
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.541 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v3i6.200

Abstract

Kista didefinisikan sebagai rongga patologis yang berbatas/dilapisi sel epitel dan mengandung fluid atau semifluid. kista odontogenik adalah rongga yang berisi cairan patologis yang dilapisi oleh epitel odontogenik. Kista odontogenik yang paling sering terjadi adalah kista radikuler dan kista dentigerous. Kista radikuler adalah suatu jenis kista odontogenik dimana inflamasinya berasal atau didahului dengan adanya granuloma periapikal kronis dan ditemukan sel malassez di membran periodontal. Kista dentigerous adalah kista yang membungkus mahkota gigi yang tidak erupsi dan melekat ke servikal gigi. seorang pasien datang dengan diagnosis kista dentigerous berdasarkan hasil pemeriksaan radiografi. Dilakukan perawatan enukleasi pada kista tersebut. Prognosis perawatan adalah baik. Keberhasilan perawatan bergantung pada tingkat ketelitian operator dalam mendeteksi dan menangani kista radikuler dan kista dentigerous.
Restorasi veneer labial komposit direk pada gigi anterior rahang atas yang mengalami white spot dan malformasi Nur Asmah
Makassar Dental Journal Vol. 3 No. 6 (2014): Vol 3 No 6 Desember 2014
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.455 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v3i6.201

Abstract

Perubahan warna gigi dan posisi gigi yang tidak baik dapat mempengaruhi penampilan dan psikologis seseorang, baik itu terjadi pada usia muda atau dewasa. Terdapat enam jenis pewarnaan spesifik yang sering ditemukan, antara lain pewarnaan tetrasiklin hipoplastik, akibat fluorosis, white spot, gigi non vital, fraktur dan karena penyebab usia. White spot adalah kerusakan dalam pembentukan gigi yang terjadi pada email gigi, yang tampak daerah putih berbatas jelas pada bagian depan mahkota gigi. Veneer adalah sebuah lapisan tipis bahan sewarna gigi yang diaplikasikan pada permukaan gigi yang mengalami perubahan warna. Pada kasus ini dilaporkan seorang pasien laki laki berusia 17 tahun, gigi 12,11 vital, gigi 21 non vital sudah dirawat endodontik, ingin ditambal sesuai warna gigi alami, dengan bentuk gigi yang ideal. Restorasi yang dipertimbangkan pada kasus ini adalah veneer labial komposit direk, karena memiliki kekuatan, ekonomis dan estetik yang baik.
Penatalaksanaan Ameloblastoma dengan Menggunakan Metode Dredging Netty Kawulusan; Andi Tajrin; Nur Rachmi Maudy Chasanah
Makassar Dental Journal Vol. 3 No. 6 (2014): Vol 3 No 6 Desember 2014
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.977 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v3i6.202

Abstract

Ameloblastoma adalah tumor jinak yang berasal dari gigi, Tumor ini dapat tumbuh dari berbagai macam epitel odontogenik yang tersisa di antara jaringan lunak alveolar dan tulang. Seorang Perempuan berumur 47 tahun datang dengan keluhan ada pembengkakan pada pipi bagian kiri bawah sekitar 2 tahun yang lalu. Massa semakin lama semakin membesar, disertai gigi goyang dan tidak sakit. Pemeriksaan fisik pada wajah pasien terlihat pembengkakan pada daerah submandibula. Pemeriksaan foto ronsen tampak gambaran radiolusen pada daerah mandibula sinistra dengan disertai resorbsi pada akar gigi, tidak ada riwayat penyakit diabetes melitus, asma dan hipertensi.
Forsus: Sebuah alternatif peranti fungsional cekat untuk menangani maloklusi kelas II Siti Sarah Aulia Amrullah; Fika Anggreaningsi; Ashrifa Ismawahdani; Rika Damayanti Syarif
Makassar Dental Journal Vol. 3 No. 6 (2014): Vol 3 No 6 Desember 2014
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35856/mdj.v3i6.203

Abstract

Pada kondisi klinis, para ahli ortodontik sering mengalami dilema tentang cara terbaik dalam menangani kasus maloklusi kelas II yang ringan sampai sedang. Maloklusi kelas II merupakan tantangan utama dan paling umum yang dihadapi oleh para ahli ortodontik. Peranti fungsional sering digunakan untuk merangsang pertumbuhan rahang bawah (RB) pada kondisi retrusi RB yang merupakan salah satu faktor penyebab kasus maloklusi kelas II. Peranti fungsional cekat merupakan pilihan terbaik jika pasien mulai dirawat setelah melewati masa pubertas atau selama akhir pubertas, dan hal ini juga meminimalisir tingkat kooperatif pasien. Pada sebagian besar kasus kelas II, retrusi fungsional RB perlu dipertimbangkan. Pencabutan merupakan tindakan yang kurang bijaksana dalam situasi tersebut. Forsus merupakan salah satu pilihan terbaik untuk koreksi maloklusi kelas II, terutama untuk pasien yang kurang kooperatif, dengan tingkat keberhasilan dalam jangka panjang yang stabil. Tujuan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan manfaat Forsus dalam menangani kasus maloklusi kelas II.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 12 No. 2 (2023): Volume 12 Issue 2 Agustus 2023 Vol. 11 No. 1 (2022): Volume 11 Issue 1 April 2022 Vol. 10 No. 3 (2021): Volume 10 Issue 3 Desember 2021 Vol. 10 No. 2 (2021): Volume 10 Issue 2 Agustus 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): Volume 10 Issue 1 April 2021 Vol. 9 No. 3 (2020): Volume 9 Issue 3 December 2020 Vol. 9 No. 2 (2020): Volume 9 No 2 Agustus 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): Volume 9 No 1 April 2020 Vol. 8 No. 3 (2019): Vol 8 No 3 Desember 2019 Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019 Vol. 8 No. S - 2 (2019): Volume 8 Suplemen 2 2019 Vol. 8 No. S - 1 (2019): Volume 8 Suplemen 1 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): Volume 8 No 1 April 2019 Vol. 7 No. 3 (2018): Volume 7 No 3 Desember 2018 Vol. 7 No. 2 (2018): Vol 7 No 2 Agustus 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): Vol 7 No 1 April 2018 Vol. 6 No. 3 (2017): Vol 6 No 3 Desember 2017 Vol. 6 No. 2 (2017): Vol 6 No 2 Agustus 2017 Vol. 6 No. 1 (2017): Vol 6 No 1 April 2017 Vol. 6 No. S-1 (2017): Vol 6 Suplemen 1 2017 Vol. 5 No. 3 (2016): Vol 5 No 3 Desember 2016 Vol. 5 No. 2 (2016): Vol 5 No 2 Agustus 2016 Vol. 5 No. S - 1 (2016): Vol 5 Suplemen 1 2016 Vol. 5 No. 1 (2016): Vol 5 No 1 April 2016 Vol. 4 No. 6 (2015): Vol 4 No 6 Desember 2015 Vol. 4 No. 5 (2015): Vol 4 No 5 Oktober 2015 Vol. 4 No. 4 (2015): Vol 4 No 4 Agustus 2015 Vol. 4 No. 3 (2015): Vol 4 No 3 Juni 2015 Vol. 4 No. 2 (2015): Vol 4 No 2 April 2015 Vol. 4 No. 1 (2015): Vol 4 No 1 Februari 2015 Vol. 3 No. 6 (2014): Vol 3 No 6 Desember 2014 Vol. 3 No. 5 (2014): Vol 3 No 5 Oktober 2014 Vol. 3 No. 4 (2014): Vol 3 No 4 Agustus 2014 Vol. 3 No. 3 (2014): Vol 3 No 3 Juni 2014 Vol. 3 No. 2 (2014): Vol 3 No 2 April 2014 Vol. 3 No. 1 (2014): Vol 3 No 1 Februari 2014 Vol. 2 No. 6 (2013): Vol 2 No 6 Desember 2013 Vol. 2 No. 5 (2013): Vol 2 No 5 Oktober 2013 Vol. 2 No. 4 (2013): Vol 2 No 4 Agustus 2013 Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013 Vol. 2 No. 2 (2013): Vol 2 No 2 April 2013 Vol. 2 No. 1 (2013): Vol 2 No 1 Februari 2013 Vol. 1 No. 6 (2012): Vol 1 No 6, Desember 2012 Vol. 1 No. 5 (2012): Vol 1 No 5, Oktober 2012 Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012 Vol. 1 No. 3 (2012): Vol 1 No 3, Juni 2012 Vol. 1 No. 2 (2012): Vol 1 No 2, April 2012 Vol. 1 No. 1 (2012): Vol 1 No 1, Februari 2012 More Issue