cover
Contact Name
Eri Hendra Jubhari
Contact Email
webpdgi@gmail.com
Phone
+628124235346
Journal Mail Official
webpdgi@gmail.com
Editorial Address
Ruko Malino A4. Baruga, Antang, Makassar
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
MDJ (Makassar Dental Journal)
ISSN : 20898134     EISSN : 25485830     DOI : 10.35856/mdj
Core Subject : Health,
The journal receives a manuscript from the following area below Dentistry science and development with interdisciplinary and multidisciplinary approach: Dental Public Health and Epidemiology Oral and Maxillofacial Surgery Dental Conservation and Endodontics Preventive Dentistry Biomedical Dentistry Dental Radiology Pediatric Dentistry Oral Pathology Prosthodontics Traumatology Oral Biology Biomaterials Orthodontics Periodontics
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019" : 12 Documents clear
Hubungan faktor lokal, faktor sistemik dan faktor perilaku terhadap kejadian penyakit periodontal di Indonesia (Analisis Riskesdas): Relation of local factors, systemic factors and behavioral factors to the incidence of periodontal disease in Indonesia (Riskesdas Analysis) Leny Sang Surya; Sutiawan .; Besral .
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.617 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i2.271

Abstract

Secara universal prevalensi penyakit periodontal di dunia pada tahun 2005 sebesar 5-20%. Prevalensi penyakit periodontal di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 42,8% (1995), 70% (2001), 96,58% (2004), hampir seluruh wilayah di Indonesia memiliki prevalensi penyakit periodontal lebih dari 15% (2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lokal, faktor sistemik dan faktor perilaku terhadap kejadian penyakit periodontal di Indonesia tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan data sekunder Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Uji statistik yang digunakan adalah regresi logistik berganda. Hasil penelitian menujukkan prevalensi penyakit periodontal di Indonesia sebesar 9,77%. Faktor lokal yang berhubungan dengan penyakit periodontal, yaitu calculus, missing dan crowded. Faktor sistemik yang berhubungan dengan penyakit periodontal yaitu diabetes melitus, stres dan IMT. Faktor perilaku yang berhubungan dengan penyakit periodontal yaitu perilaku menyikat gigi dan perilaku merokok. Disarankan untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan melakukan sikat gigi minimal dua kali sehari, segera mengganti gigi yang hilang dengan menggunakan gigi tiruan, memperbaiki susunan gigi yang berjejal di dalam lengkung rahang, menghindari rokok, menjaga pola makan dan aktivitas fisik untuk menghindari terjadinya obesitas dan penyakit diabetes melitus, serta periksa gigi minimal setiap enam bulan sekali.Kata Kunci: penyakit periodontal, faktor lokal, faktor sistemik, faktor perilaku
Dugaan HIV pada pasien postpartum dengan anomali HSV: laporan kasus: Suspected case of HIV in postpartum patients with HSV anomalies: a case report Rahmatia Djou; Tenny Setiani Dewi
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.06 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i2.272

Abstract

Masalah: Lesi oral virus herpes dan kondisi terkait HIV merupakan kelainan rongga mulut yang sering tampak mirip dan sulit dibedakan. Tujuan: Laporan kasus ini menggambarkan tantangan dalam memecahkan masalah untuk membedakan lesi oral disebabkan virus herpes atau suatu kondisi terkait HIV. Kasus: Pasien perempuan 21 tahun, mengeluhkan adanya sariawan sejak melahirkan bayi 3 bulan yang lalu dan menyebabkan kesulitan makan serta berbicara. Pasien telah berobat ke dokter gigi namun sariawan tidak hilang. Pemeriksaan intra oral terdapat ulser multipel pada daerah bukal, labial, palatal, lidah. Pada daerah genital ditemukan pustula. Hasil laboratorium, Anti-HSV 1 IgG reaktif, Anti-HSV 2 IgG non reaktif, Anti-HIV negatif. Penatalaksanaan farmakologi diberikan acyclovir, nystatin, vitamin B12, asam folat, obat kumur chlorhexidine dan suplemen susu. Pendekatan non-farmakologi dengan mengoptimalkan komunikasi. Kondisi pasien membaik dalam waktu satu bulan. Simpulan: Anamnesis yang mendalam, pemeriksaan yang lengkap dan penatalaksanaan yang tepat serta mengoptimalkan komunikasi sangat diperlukan untuk mencapai hasil maksimal.
Hubungan antara stres, depresi, kortisol dan periodontitis kronis: tinjauan sistematik: The relationship between stress, depression, cortisol and chronic periodontitis: systematic review Wa Ode Anastasia Muliani Izat; Mardiana Andi Adam; Hasanuddin Tahir
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.781 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i2.273

Abstract

Objektif: Untuk menilai hubungan antara stres, depresi, kortisol dan periodontitis kronis. Metode: Pencarian online PubMed dan Wiley Online Library dilakukan untuk mengidentifikasi artikel yang diterbitkan jurnal kedokteran gigi yang dipublikasikan dari Januari 2015 hingga November 2018 berfokus pada stres, depresi, kortisol, dan periodontitis kronis. Pencarian manual dilakukan untuk mendapatkan teks artikel lengkap. Ditemukan 632 artikel, dan hasil publikasi penyaringan, bukan duplikat 23 artikel tetapi tetapi hanya 4 penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Semua artikel dipilih untuk tinjauan teks lengkap. Sebanyak 4 penelitian dipilih untuk diinklusikan, dengan 174 pasien sebagai subyek. Semua penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan probing depth (PD), clinical attactment level (CAL) dan jumlah kortisol dalam darah pada penderita periodontitis kronis yang disertai stress dan depresi. Simpulan: Stres dan depresi dapat meningkatkan hormon kortisol yang dapat mempengaruhi kesehatan periodontal pada individu.
Torektomi palatinus: Palatine torectomy Hasmawati Hasan; Surijana Mappangara; Netty Kawulusan; Muhammad Ruslin
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.147 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i2.274

Abstract

Kesulitan selalu ditemui oleh para dokter gigi terhadap kondisi adanya penonjolan tulang di area palatum saat merencanakan pembuatan gigi tiruan baik itu gigi tiruan lengkap maupun sebagian. Penonjolan tulang ini dikenal sebagai torus palatinus. Torus palatinus telah lama menjadi perdebatan. Argumen yang ada masih berfokus mengenai etiologinya, yaitu akibat faktor genetik atau lingkungan seperti tekanan mastikasi. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menginformasikan mengenai torus palatinus dan tindakan perawatan torektomi palatinus sebagai tindakan bedah preprostetik.
Penatalaksanaan frenektomi dan depigmentasi gingiva pada pasien preprostetik: laporan kasus: Management of frenectomy and gingival depigmentation in preprosthetic patients: case report Rahma Medikawaty; Mardiana Andi Adam
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.476 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i2.275

Abstract

Pendahuluan: Penempatan prostetik pada daerah yang tidak bergigi sering membutuhkan persiapan bedah pada jaringan mukosa untuk memberikan dukungan prostetik yang terbaik. Beberapa struktur dalam mulut seperti perlekatan frenulum maupun eksostosis tidak memiliki pengaruh pada saat masih terdapat gigi, namun akan menjadi masalah dalam konstruksi prostetik setelah kehilangan gigi. Laporan kasus ini bertujuan membahas prosedur bedah yang dilakukan untuk mempersiapkan jaringan sebelum pembuatan gigi tiruan sehingga fungsi estetik dan pengunyahan dapat dikembalikan. Kasus: Pasien wanita usia 37 tahun datang ke Bagian Periodonsia RSGM Unhas dengan keluhan gigi tiruannya terasa longgar. Pada pemeriksaan intraoral nampak kehilangan gigi 11, dan 21 disertai frenulum labialis rahang atas yang tinggi dan hiperpigmentasi gingiva pada gigi anterior maksila dan mandibula. Prosedur depigmentasi gingiva dengan teknik scraping menggunakan skalpel dan abrasi bur dilanjutkan frenektomi dengan teknik skalpel dalam sekali kunjungan. Kontrol 2 minggu menunjukkan perbaikan perlekatan frenulum dan gingiva berwarna coral pink. Simpulan: frenektomi dan depigmentasi gingiva merupakan perawatan yang efektif untuk meningkatkan estetik serta retensi dan stabilitas gigi tiruan.
Perawatan bedah pada kasus infeksi odontogenik spasium submandibula: laporan kasus: Surgical treatment for odontogenic submandibular space infection: case report Fadel Reza Rafsan Hasmi; Andi Tajrin; Nurul Ramadhanty
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.117 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i2.276

Abstract

Latar Belakang: Abses submandibula merupakan salah satu infeksi odontogenik pada bagian leher dalam yang banyak disebabkan oleh infeksi gigi. Infeksi odontogenik sangat sering ditemukan di bidang bedah mulut dan maksilofasial dan dapat diderita baik oleh laki-laki dan wanita serta tidak mengenal usia. Pada beberapa kasus, infeksi dapat berkembang menyebar ke spasium-spasium yang berada di sekitarnya, sehingga menyebabkan kondisi yang lebih parah. Tujuan: Mendeskripsikan sebuah laporan kasus mengenai cara mendiagnosis dan penatalaksanaan abses submandibula secara pembedahan. Laporan Kasus: Seorang pasien perempuan berusia 16 tahun datang ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Gigi dan Mulut Hasanuddin dengan keluhan utama tidak bisa membuka mulut, nyeri, dan bengkak pada daerah rahang bawah dan pipi selama 7 hari. Simpulan: Kondisi gawat darurat seperti ini memerlukan tindakan pemberian obat-obatan dan tindakan pembedahan untuk menghilangkan keluhan dari pasien dan mencegah terjadinya penyebaran infeksi di jaringan sekitar yang dapat menyebabkan terjadinya osteomielitis dan keadaan berbahaya lainnya.
Mempertahankan soket setelah pencabutan gigi: tinjauan sistematik: Socket preservation after tooth extraction : a systematic review Sri Pamungkas Sigit Nardiatmo; Surijana Mappangara; Arni Irawati Jais
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.83 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i2.277

Abstract

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dimensi tulang dan pembentukan tulang baru setelah mempertahankan soket dengan menggunakan bahan substitusi tulang yang berbeda. Metode: Penelitian sistematis ini dilakukan dengan meninjau lima tahun terakhir artikel gigi yang diterbitkan dari Pubmed dan Wiley Online yang fokus dalam upaya mempertahankan soket setelah pencabutan gigi. Artikel-artikel dicari secara manual. Ada 49 studi yang ditemukan, tetapi hanya 4 studi yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Dari 172 pasien sebagai subjek di antara studi yang dipilih menunjukkan beberapa perubahan dalam dimensi lingir tidak signifikan setelah penggunaan bahan substitusi tulang. Sementara itu, pembentukan tulang vital baru yang sangat berbeda menunjukkan di antara studi. Simpulan: tidak ada perbedaan perubahan dimensi lingir antara bahan substitusi tulang dalam studi, tetapi ada perbedaan yang signifikan antara pembentukan tulang vital baru.
Efek radiasi sinar-x pada anak-anak: The effect of x-ray radiation on children Barunawaty Yunus; Karmila Bandu
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.391 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i2.278

Abstract

Radiasi sinar-x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet, tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Radiografi adalah produksi gambaran dari suatu objek dengan memanfaatkan sinar-x. Foto ronsen merupakan salah satu penunjang di antara sekian banyak pemeriksaan yang dipakai untuk menegakkan diagnosis dan rencana perawatan gigi yang lebih akurat. Di samping radiasi sinar-x memberikan manfaat radiasi sinar-x juga mengandung efek yang berbahaya bagi manusia, khususnya pada anak. Beberapa efek merugikan pada tubuh anak karena terpapar sinar-x, umumnya terjadi bintik kemerahan pada kulit, serostomia, dan gangguan perkembangan pada benih gigi. Makalah ini membahas tentang efek radiasi sinar-x pada anak serta melakukan prosedur perlindungan penyinaran radiasi terhadap pasien anak.
Perawatan pembesaran gingiva pada pasien dengan calsium chanel blockers: laporan kasus: Management of gingival enlargement in patient with calcium chanel blockers: case report Sari Utami; Hasanuddin Thahir
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.651 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i2.279

Abstract

Tujuan: Laporan kasus ini menggambarkan perawatan kasus pembesaran gingiva pada pasien wanita. Adanya pembengkakan pada papila interdental, kontur gingiva yang terlihat membulat dan menebal menjadi pertimbangan untuk dilakukan gingivektomi mengingat pembesaran gingiva tidak dapat dihilangkan hanya dengan kontrol plak.Laporan Kasus: seorang wanita umur 46 tahun datang ke klinik periodontologi dengan keluhan utama pembesaran gingiva pada gigi anterior mandibula 11, 12, 13, 21, 22, 23. Tidak banyak deposit kalkulus pada gigi tersebut. Terdapat riwayat penyakit hipertensi dan sedang mengkonsumsi calcium chanel blockers (CCBs) jenis amlodipin selama kurang lebih 3 tahun. Gingivektomi dilakukan untuk mengeliminasi poket agar penyakit periodontal tidak rekuren. Proses penyembuhan sangat bagus dan tidak terdapat tanda-tanda inflamasi. Simpulan: Prosedur gingivektomi pada pasien hipertensi yang mengkonsumsi CCBs, memerlukan pemeliharaan kebersihan mulut yang baik tetapi penggantian obat hipertensi juga bisa menjadi pertimbangan. Selain itu, sebagai pertimbangan estetik, diperlukan pembuangan jaringan seminimal mungkin.
Penanganan kasus excessive gingival dysplasia dengan teknik lip repositioning: tinjauan sistematik: Treatment of excessive gingival dysplasia with lip repositioning technique: systematic review Andriani Rukmana; Surijana Mappangara; Sri Oktawati
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.943 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i2.280

Abstract

Tujuan: Untuk mengetahui penanganan kasus excessive gingival dysplasia disertai hiperfungsi otot bibir pada pasien dengan teknik lip repositioning. Metode: Pencarian sistematis di Pubmed dan Wiley online library dilakukan untuk mengidentifikasi semua artikel dalam jurnal berbahasa Inggris dengan tahun terbit hingga 2018. Literatur yang dipilih membahas tentang kasus excessive gingival dysplasia pada pasien dengan teknilk lip repositioning. Pencarian artikel dengan teks lengkap dilakukan secara manual, dari 29 artikel yang ditemukan, hanya 4 artikel yang dimasukkan dalam penelitian ini. Artikel terpilih di-review sesuai dengan pertanyaan PICO.Hasil: Dari 4 laporan kasus yang memenuhi kriteria inklusi, menjelaskan bahwa pasien dengan kasus excessive gingival dysplasia disertai hiperfungsi otot bibir dapat dilakukan penanganan bedah teknik lip repositioning.Simpulan: Pengurangan excessive gingival dysplasia pada pasien setelah operasi lip repositioning memberikan kepuasan tersendiri pada pasien. Teknik dianggap sangat sederhana dan mudah dilakukan dengan kestabilan hasil yang terlihat setelah kontrol 6-12 bulan 1 tahun pascaoperasi.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol. 12 No. 2 (2023): Volume 12 Issue 2 Agustus 2023 Vol. 11 No. 1 (2022): Volume 11 Issue 1 April 2022 Vol. 10 No. 3 (2021): Volume 10 Issue 3 Desember 2021 Vol. 10 No. 2 (2021): Volume 10 Issue 2 Agustus 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): Volume 10 Issue 1 April 2021 Vol. 9 No. 3 (2020): Volume 9 Issue 3 December 2020 Vol. 9 No. 2 (2020): Volume 9 No 2 Agustus 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): Volume 9 No 1 April 2020 Vol. 8 No. 3 (2019): Vol 8 No 3 Desember 2019 Vol. 8 No. S - 2 (2019): Volume 8 Suplemen 2 2019 Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): Volume 8 No 1 April 2019 Vol. 8 No. S - 1 (2019): Volume 8 Suplemen 1 2019 Vol. 7 No. 3 (2018): Volume 7 No 3 Desember 2018 Vol. 7 No. 2 (2018): Vol 7 No 2 Agustus 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): Vol 7 No 1 April 2018 Vol. 6 No. 3 (2017): Vol 6 No 3 Desember 2017 Vol. 6 No. 2 (2017): Vol 6 No 2 Agustus 2017 Vol. 6 No. 1 (2017): Vol 6 No 1 April 2017 Vol. 6 No. S-1 (2017): Vol 6 Suplemen 1 2017 Vol. 5 No. 3 (2016): Vol 5 No 3 Desember 2016 Vol. 5 No. 2 (2016): Vol 5 No 2 Agustus 2016 Vol. 5 No. 1 (2016): Vol 5 No 1 April 2016 Vol. 5 No. S - 1 (2016): Vol 5 Suplemen 1 2016 Vol. 4 No. 6 (2015): Vol 4 No 6 Desember 2015 Vol. 4 No. 5 (2015): Vol 4 No 5 Oktober 2015 Vol. 4 No. 4 (2015): Vol 4 No 4 Agustus 2015 Vol. 4 No. 3 (2015): Vol 4 No 3 Juni 2015 Vol. 4 No. 2 (2015): Vol 4 No 2 April 2015 Vol. 4 No. 1 (2015): Vol 4 No 1 Februari 2015 Vol. 3 No. 6 (2014): Vol 3 No 6 Desember 2014 Vol. 3 No. 5 (2014): Vol 3 No 5 Oktober 2014 Vol. 3 No. 4 (2014): Vol 3 No 4 Agustus 2014 Vol. 3 No. 3 (2014): Vol 3 No 3 Juni 2014 Vol. 3 No. 2 (2014): Vol 3 No 2 April 2014 Vol. 3 No. 1 (2014): Vol 3 No 1 Februari 2014 Vol. 2 No. 6 (2013): Vol 2 No 6 Desember 2013 Vol. 2 No. 5 (2013): Vol 2 No 5 Oktober 2013 Vol. 2 No. 4 (2013): Vol 2 No 4 Agustus 2013 Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013 Vol. 2 No. 2 (2013): Vol 2 No 2 April 2013 Vol. 2 No. 1 (2013): Vol 2 No 1 Februari 2013 Vol. 1 No. 6 (2012): Vol 1 No 6, Desember 2012 Vol. 1 No. 5 (2012): Vol 1 No 5, Oktober 2012 Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012 Vol. 1 No. 3 (2012): Vol 1 No 3, Juni 2012 Vol. 1 No. 2 (2012): Vol 1 No 2, April 2012 Vol. 1 No. 1 (2012): Vol 1 No 1, Februari 2012 More Issue