cover
Contact Name
Nurul Auliasari
Contact Email
nurul@uniga.ac.id
Phone
+6281394557094
Journal Mail Official
nurul@uniga.ac.id
Editorial Address
Jl. Jati No.42B, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut 44151
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Published by Universitas Garut
ISSN : 20870337     EISSN : 27159949     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari fokus pada bidang Farmasi.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari" : 10 Documents clear
COMPUTATIONAL METHODS FOR SELECTION OF FUNCTIONAL MONOMERS IN THE SYNTHESIS OF MOLECULARLY IMPRINTED POLYMER OXYTETRACYCLINE Selvira Anandia Intan Maulidya; Meilia Suherman; Angelika Angelika
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v14i2.2586

Abstract

Oxytetracycline is used to treat various disorders in poultry, particularly hens. Their use, however, may be connected with unsatisfactory residual levels in food. Because the generally used method for analyzing oxytetracycline residues is expensive, unique preparation methods such as the Molecularly Imprinted Polymer (MIP) approach have been developed. MIP is one of the most successful pre-analysis preparation procedures for extracting the target analyte from the complicated matrix. The most significant aspect of creating a successful MIP is the selection of functional monomers compatible with the monomer's physicochemical properties and Oxytetracycline as a template. The PyRx and Autodock apps are used in this study to determine the value of the binding affinity and hydrogen bonding created between the functional monomer and the template. According to the study, the monomer 5-[1-(2,3-dimethylphenyl]-1H-imidazole has the lowest binding affinity value (-4.34 kcal/mol), indicating that the Oxytetracycline template will interact well with this monomer. 
HUBUNGAN HEALTH LOCUS OF CONTROL DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN LANSIA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KOTA BANDUNG ED. Yunisa Mega Pasha; Nita Selfiana; Mia Nisrina Anbar Fatin
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v14i2.2367

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang masuk ke dalam Penyakit Tidak Menular (PTM) dan termasuk ke dalam penyakit dengan kejadian terbanyak di Indonesia sampai saat ini. Angka kejadian DM pada lanjut usia cenderung mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan terdapat perubahan toleransi tubuh terhadap glukosa. Penyakit ini memerlukan terapi dalam jangka waktu panjang sehingga tingkat kepatuhan dalam minum obatnya harus tinggi guna mencapai keberhasilan terapi. Ada beberapa hal yang dapat berpengaruh pada kepatuhan pasien yakni keyakinan atas kendali perilaku kesehatan pasien (Health Locus of Control) dalam mempersepsikan penyakitnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara HLOC dengan kepatuhan pasien dalam minum obat pada pasien lanjut usia DM tipe 2 di Puskesmas kota Bandung. Metode observasional analitik digunakan pada penelitian ini melalui pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling melalui penetapan kriteria inklusi maupun eksklusi. Penelitian ini menggunakan data primer meliputi kuesioner Multidimensional Health Locus of Control (MHLC) untuk mengukur HLOC serta kuesioner Medication Adherence Report Scale (MARS) untuk mengukur kepatuhan pasien dalam minum obat. Sebanyak 82 pasien lansia DM tipe 2 di Puskesmas kota Bandung menjadi responden dalam penelitian ini. Data kemudian diolah dan dilakukan analisis menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Health Locus of Control terhadap kepatuhan pasien dalam minum obat (p = 0,044) dengan korelasi negatif (r = -0,223). Artinya, semakin tinggi keyakinan kendali perilaku kesehatan pasien (HLOC) dalam mempersepsikan penyakitnya maka semakin rendah kepatuhan minum obat pada pasien lansia DM tipe 2.
ANALYSIS OF FLAVONOID LEVELS AND TOTAL PHENOLICS FROM BUNGUR LEAF EXTRACT (Lagerstroemia speciosa) AGAINST ANTIOXIDANT ACTIVITY Ernie Halimatushadyah; Agnes Yuliana
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v14i2.2606

Abstract

The levels of flavonoids and total phenolics contained in the methanol, 70% ethanol, and ethyl acetate extracts of Bungur leaves (Lagerstroemia speciosa) will be reported in this study. In addition, the antioxidant activity of each extract was also tested. The Bungur leaves (Lagerstroemia speciosa (L) pers) is a plant used empirically as medicine. The preparation and preparation of the extract was carried out by the maceration method, which used three different variations of solvents, including methanol, 70% ethanol, and ethyl acetate. The type of coating and the polarity of the coating significantly affect the antioxidant activity obtained. The phytochemical screening test was carried out to determine the content of chemical compounds in plant extracts. In contrast, the control of flavonoid levels and total phenolic content was carried out using the colorimetric method. Measurement of antioxidant activity levels was carried out using the DPPH test. The qualitative phytochemical screening test results of the methanol, 70% ethanol, and ethyl acetate extracts had the same secondary metabolite content. Still, the highest total flavonoid and phenolic content were found in the methanol extract of Bungur leaves, 9.06% and 16.42%. The antioxidant activity test of the methanol extract of Bungur leaves also showed the best inhibition results, as indicated by the IC50 value of 5.76 ppm. This can strengthen the total phenol and flavonoid levels correlated with antioxidant activity.
POTENSI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN TUA DAN MUDA EUPHORBIA HIRTA LINN Maryati Puspitasari; Abun Abun; Ana Rochana; Tuti Widjastuti
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v14i2.2430

Abstract

Euphorbia hirta adalah tanaman herba yang memiliki senyawa aktif berpotensi sebagai antioksidan. Informasi terkait aktivitas antioksidan Euphorbia Hirta dapat menjadi landasan melihat potensinya untuk mengatasi stress oksidatif pada ternak unggas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun tua dan muda Euphorbia hirta. Metode yang digunakan dalam menguji aktivitas antioksidan adalah dengan menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun tua memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daun muda. Nilai persen inhibisi daun tua adalah 68,17% pada konsentrasi 11 ppm dan daun muda adalah 66,92% pada konsentrasi 11 ppm. Nilai IC50 Euphorbia hirta dari daun tua adalah 7,713 ppm, daun muda 7,926 ppm dan vitamin C 2,095 ppm. Dilihat dari nilai IC50, daun tua dan muda patikan kebo tergolong antioksidan sangat kuat, berada dalam golongan yang sama dengan Vitamin C. Dilihat dari aktivitas antioksidannya, Euphorbia hirta sangat berpotensi digunakan untuk mengatasi stress oksidatif pada ternak unggas.
ANALISIS KADAR EUGENOL DAUN CENGKEH (Syzigium aromaticum) HASIL DESTILASI UAP AIR MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI GAS-SPEKTROMETRI MASSA Lilis Tuslinah; Ade Yeni Aprilia; Lusi Nurdianti; Indra Indra; Devita Septiani
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v14i2.2629

Abstract

Pemanfaatan daun cengkeh belum digunakan secara optimal karena pada  daun cengkeh mengandung Eugenol, senyawa ini yang memiliki efek farmakologis bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan eugenol dari daun muda dan daun tua cengkeh (Syzigium aromaticum) dengan menggunakan metode GC-MS. Pengambilan minyak atsiri daun muda dan daun tua cengkeh dilakukan dengan menggunakan destilasi uap air. Rendemen minyak atsiri pada daun muda menghasilkan 0,575% dan daun tua menghasilkan 0,625%. Kadar senyawa eugenol pada daun muda 79,98% sedangkan pada daun tua 84,86% dan kadar senyawa caryophyllene pada daun muda 14,18% dan pada daun tua 13,18% . Uji mutu minyak atsiri pada pemeriksaan organoleptik daun muda dan daun tua berwarna kuning dan bau khas cengkeh, kelarutan minyak atsiri dalam etanol 70% dengan perbandingan 1:2, nilai indeks bias daun muda dan daun tua memiliki nilai yang sama yaitu 1,534. Bobot jenisminyak pada daun muda 1,037 g/mL sedangkan daun tua 1,035 g/mL. Uji Kualitas mutu minyak atsiri pada daun muda dan daun tua cengkeh (Syzigium aromaticum) telah memenuhi syarat SNI 06-2387-2006.
PATOGENITAS BAKTERI HIDROLITIK YANG DI ISOLASI DARI LIMBAH CAIR BIOMEDIS DI RSUD DR. SLAMET Mamay Mamay; N. Ai Erlinawati; Zahara Farhan; Rina Herlina; Ranti Nurwantika; Elsa Zalfa Agustin
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v14i2.2433

Abstract

Bakteri patogen rendah sampai non patogen merupakan kriteria bakteri sebagai agen bioremediasi limbah cair biomedis. Bakteri indigen menghasilkan enzim pendegradasi komponen yang terkandung limbah biomedis cair seperti karbohidrat, protein dan lemak. Bakteri yang memetabolisme zat-zat organik dapat mengurangi berkembang biaknya mikroorganisme patogen. Selain itu, bioremediasi dengan bakteri indigen dengan bakteri patogenitas rendah dapat mengurangi bahaya kontaminasi dan infeksi dari mikroorganisme patogen. Tujuan penelitian ini mengetahui patogenitas bakteri hidrolitik yang diisolasi dari limbah cair biomedis di RSUD dr. Slamet Garut. Penelitian bersifat deskriptif menggunakan sampel limbah cair biomedis dari RSUD dr. Slamet Garut. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling pada penampungan, inlet dan outlet.  Isolasi bakteri protease dan lipase dengan media skrining susu skim agar dan rhodamin agar. Pengujian  patogenitas bakteri dengan menumbuhkan bakteri pada agar mac conkey, agar darah dan agar coklat. Pada media skrining  terisolasi bakteri penghasil protease sebanyak 89 koloni dan lipase sebanyak 76 koloni. Uji patogenitas menunjukan bakteri penghasil protease dengan patogenitas rendah 21,3%, sedang 27%, tinggi 36%, sangat tinggi 4,5%, ekstra tinggi 11,2%  dan bakteri penghasil lipase dengan patogenitas rendah 20%, sedang 45%, tinggi 30%, sangat tinggi 4% dan ekstra tinggi 1%. Dari penelitian diperoleh bakteri penghasil protease dan lipase dengan sebagian kecil memiliki patogenitas rendah sebagai kandidat agen bioremediasi.
POTENSI TABIR SURYA FORMULA SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L) Chikita Inaku; Ahmad Irsyad Aliah; Marlina Marlina
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v14i2.2643

Abstract

Sinar ultraviolet (UV) dihasilkan dari pancaran cahaya matahari dan memiliki dampak negatif terhadap kulit bila terpapar berlebihan. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan tabir surya. Buah pare (Momordica charantia L.) memiliki kandungan metabolit sekunder diantaranya flavonoid yang bermanfaat sebagai tabir surya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) dapat diformulasikan sebagai sediaan krim yang stabil baik secara fisika dan kimia serta untuk mengetahui apakah formulasi sediaan krim ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) memiliki potensi sebagai tabir surya. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium yakni, ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) dibuat dalam bentuk sediaan krim dengan konsentrasi yaitu kontrol negatif, F1 (3%), F2 (5%) dan F3 (7%). Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji sentrifugasi, uji SPF dan uji cycling test. Dari hasil penelitian menunjukkan ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) baik formula I, II dan III memiliki potensi sebagai sediaan tabir surya dimana nilai tabir surya yang paling tinggi terdapat pada Formula III dengan nilai SPF sebesar (52,6) dan termasuk dalam kategori proteksi tabir surya ultra.
ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF JAVA PREANGER GEL FROM CHERY COFFEE EXTRACT AND GREEN BEAN COFFEE (Coffea arabica L.) AS ANTI-ACNE Retty Handayani; Hanina Liddini Hanifa; Ariani Nurcahyani
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v14i2.2551

Abstract

Acne is a skin condition marked by nodules, papules, and pustules. Antibiotic treatment for acne frequently results in resistance. Meanwhile, the usage of various anti-acne medications produces skin irritation. Coffee arabica (Coffea arabica L.) Java preanger has a chlorogenic acid molecule with antibacterial properties against Propionibacterium acnes. This study aimed to examine the antibacterial activity of coffee cherry seed extract and green bean arabica coffee (Coffea arabica L.) Java preanger to determine which had the superior anti-acne action. The gel composition had 2% carbopol and 3%, 6%, and 9% coffee cherry extract concentrations, as well as 5%, 10%, and 15% coffee green bean extract concentrations. The obtained formulations were tested for physical and antibacterial efficacy against Propionibacterium acne. The physical evaluation of the formulations included organoleptic testing, homogeneity, pH, viscosity, spreadability, and antibacterial activity tests. The formulations that met the quality requirements for cherry coffee and coffee green bean gel were selected based on the findings of the physical evaluation. While formula 3 at a concentration of 9% coffee cherry seed extract has the best antibacterial activity with an inhibition of 15.27 mm, green bean coffee at 15% has an inhibition of 17.30 mm.
STUDI KOMPARATIF KOMPOSISI KIMIA DAN KHASIAT KULIT BATANG DAN DAUN FAMILI STERCULIACEAE Samuel David Makoil; Yoppi Iskandar; Aliya Nur Hasanah
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v14i2.2575

Abstract

Sterculiaceae, merupakan famili terbesar dalam ordo malvales yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis dengan 68 genus dan lebih dari 1100 spesies. Di berbagai Negara daun spesies sterculia dilaporkan memberikan manfaat yang lebih luas dan memiliki nilai ekonomis dibandingkan dengan kulit batang, namun di Indonesia pemanfaatan sebagai obat tradisional dan eksplorasi penelitian umumnya dilakukan terhadap kulit batang spesies sterculia dengan referensi yang masih terbatas. Hal ini berdampak pada pengembangan potensi tanaman berkhasiat obat, ketersediaan dan budidaya tanaman jangka panjang. Atas dasar pemikiran tersebut, kajian pustaka terkait komposisi kimia, potensi dan manfaat dari kulit batang dan daun tanaman Famili Sterculiaceae dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi komparatif dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber pustaka yang sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, data yang dikumpulkan kemudian dikaji. Hasil dari kajian pustaka menunjukkan bahwa bagian daun dari tanaman Famili Sterculiaceae mengandung senyawa golongan alkaloid, fenil propanoiddan flavonoid dengan aktivitas farmakologi digunakan untuk mengobati sakit mata, difteri, sakit keputihan, anti inflamasi, antidepresan, antibakteri, anti TBC, antimikroba, diabetes, antioksidan, antifungi, antiulcer, dan digunakan untuk anestesi, sedangkan pada kulit batang mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, dan terpenoid dengan aktivitas untuk mengobati sembelit, disentri, sudorofik, antimalaria, antibisa ular, batuk kering, diabetes, sakit ginjal, sakit perut, obat lambung, antioksidan, anti inflamasi, antiproliferatif, analgesik, antimikroba, antibakteri, antivirus, antileishmanial, diuretik, dan antihelmentik. Baik di dalam daun maupun di kulit batang terdapat senyawa yang belum diketahui termasuk kedalam golongan metabolit sekunder, sehingga eksplorasi terkait tanaman ini masih terbuka.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK BUAH LIMPASU (Baccaurea lanceolate) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS Noor Mahfuzah Febriana; Hayatus Sa'adah; Aris Purwanto
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v14i2.2282

Abstract

Ekstrak buah limpasu (Baccaurea lanceolate) memiliki kandungan senyawa aktif yang diketahui memiliki khasiat sebagai antibakteri penyebab jerawat (Staphylococcus epidermidis). Ekstrak buah limpasu dapat dibuat dalam bentuk sediaan masker gel peel-off untuk memudahkan aplikasinya dalam perawatan kulit berjerawat. Tujuan dari penelitian ini untuk memformulasikan masker gel peel-off ekstrak buah limpasu dan melakukan uji antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Dilakukan pengujian terhadap sifat fisikokimia dan pengaruh dari berbagai variasi konsentrasi ekstrak buah limpasu 10% (FI), 20% (FII), dan 30% (FIII) pada sediaan masker gel peel-off terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental, hasil uji yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dengan One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil data yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa evaluasi sifat fisik masker gel peel-off ekstrak buah limpasu yaitu uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji viskositas memenuhi persyaratan. Hasil daya hambat bakteri masker gel peel-off ekstrak buah limpasu pada FI, FII dan FII masing-masing sebesar 34,89 mm, 36,77 mm, dan 39,60 mm dengan kategori daya hambat sangat kuat. Hasil tersebut dibuktikan dengan analisis statistik uji beda Kruskal-Wallis yang menunjukan nilai sig. 0,000 (<0,05) artinya terdapat perbedaan bermakna pada variasi konsentrasi 10%, 20% dan 30%.

Page 1 of 1 | Total Record : 10