cover
Contact Name
Jurnal Teknik Lingkungan ITB
Contact Email
jurnaltlitb@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltlitb@gmail.com
Editorial Address
http://journals.itb.ac.id/index.php/jtl/about/editorialTeam
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Lingkungan
ISSN : 08549796     EISSN : 27146715     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Teknik Lingkungan ITB merupakan jurnal resmi yang dipublikasikan oleh Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Jurnal ini mencakup seluruh aspek ilmu Teknik Lingkungan sebagai berikut (namun tidak terbatas pada): pengelolaan dan pengolahan air bersih, pengelolaan dan pengolahan air limbah, pengelolaan dan pengolahan persampahan, teknologi pengelolaan lingkungan, pengelolaan dan pengolahan udara, kebijakan air, serta kesehatan dan keselamatan kerja.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 18 No. 2 (2012)" : 10 Documents clear
ANALISIS RISIKO PENCEMARAN MERKURI TERHADAP KESEHATAN MANUSIA YANG MENGONSUMSI BERAS DI SEKITAR KEGIATAN TAMBANG EMAS TRADISIONAL (STUDI KASUS: DESA LEBAKSITU, KECAMATAN LEBAKGEDONG, KABUPATEN LEBAK, BANTEN) Caecilia Ardianovita Pratiwi; Herto Dwi Ariesyady
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 18 No. 2 (2012)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtl.2012.18.2.1

Abstract

Abstrak: Kegiatan tambang emas tradisional berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan akibat penggunaan merkuri, seperti yang dilakukan di Desa Lebaksitu, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten. Merkuri digunakan sebagai pengikat unsur emas dalam proses amalgamasi. Pencemar merkuri yang masuk ke lingkungan dapat menyebar ke daerah sekitarnya melalui air, penyerapan oleh tumbuhan dan bioakumulasi pada rantai makanan. Dari hasil analisis Hg di dalam tanah diperoleh kisaran nilai 15.200 "“ 226.894 ppb untuk daerah Lebaksampai, 4.275 - 93.925 ppb untuk daerah Lebaktenjo, dan 15.881 "“ 102.888 ppb untuk daerah Lebakpari. Tanaman padi yang tumbuh pun memiliki kandungan Hg yang tinggi. Sebagian besar sampel beras yang diperiksa mengandung lebih dari 0,05 ppm merkuri sehingga berisiko terhadap kesehatan penduduk. Penyebaran kuesioner terhadap 30 rumah dengan 126 orang responden didapat data jumlah konsumsi, frekuensi paparan, dan berat badan untuk perhitungan ADD dan HI. Nilai ADD yang didapat berkisar antara 0,825 "“ 2,177 ppb/hari untuk anak perempuan berusia dibawah 13 tahun, sedangkan untuk anak laki-laki berkisar antara 0,840 "“ 2,177 ppb/hari. Untuk orang dewasa, nilai ADD wanita berkisar antara 0,356 "“ 0,800 ppb/hari dan nilai ADD pria berkisar antara 0,327 "“ 0,816 ppb/hari. Sedangkan untuk manula di atas 60 tahun, nilai ADD wanita sebesar 0,712 dan pria sebesar 0,506 "“ 0,632.  Dengan menggunakan nilai reference dose 0,3 ppb/hari, didapat nilai HI. Nilai HI yang didapat untuk seluruh responden lebih dari 1 atau konsumsi tersebut dapat berpotensi menimbulkan efek non-karsinogenik. 
EFISIENSI PENYISIHAN PARAMETER POLUTAN UTAMA PADA EFLUEN TANGKI SEPTIK MENGGUNAKAN BIOFILTER DENGAN MEDIA GAMBUT KELAPA Imania Eka Diyanti; Rofiq Iqbal
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 18 No. 2 (2012)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtl.2012.18.2.2

Abstract

Abstrak: Pencemaran air  kian menjadi masalah serius di  negara-negara berkembang, seiring dengan laju urbanisasi  dan  kurangnya  fasilitas  sanitasi.  Salah  satu  teknologi  sederhana  dan  ekonomis  yang  banyak diterapkan untuk mengolah air limbah domestik secara desentralisasi dalam skala komunitas adalah tangki septik, tetapi sistem ini cenderung membutuhkan pengolahan sekunder seperti biofiltrasi. Pada penelitian ini akan digunakan tangki septik gedung CC Barat ITB sebagai sumber influen biofilter, media utama gambut kelapa yang merupakan produk sampingan industri pengolahan kelapa, serta sistem intermittent dosingdengan waktu pengaliran 2 menit setiap 1 jam. Gambut kelapa dipilih karena keberadaannya melimpah di Indonesia dan harganya pun murah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja proses dan efisiensi penyisihan materi organik, amonia, serta kontaminan biologis (Escherichia coli) oleh biofilter fixed bed ukuran (1x1x1,2) m3 dalam mengolah efluen tangki septik selama periode uji 3 bulan. Akan dianalisis pula hasil olahannya untuk dijadikan bahan pertimbangan kelayakan biofilter tersebut sebagai pereklamasi air sederhana. Diperoleh hasil penyisihan parameter COD sebesar 75,81"“87,73%; BOD 81,14"“89,89%; TOC sebesar 66,04"“86,45%; TSS 73,33"“92,93%; NH3 sebesar 78,32"“80,77%; dan total coliform sebesar 95,77"“99,74%.
PENGARUH APLIKASI KOMPOS TERHADAP EMISI CO2 DAN KARBON ORGANIK TANAH Listra Endenta Sitorus; Emenda Sembiring
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 18 No. 2 (2012)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtl.2012.8.2.3

Abstract

Abstrak: Isu mengenai pemanasan global dan perubahan iklim telah memicu penelitian strategis untuk mengatasi emisi gas rumah kaca (GRK), salah satunya adalah CO2. Salah satu kegiatan yang juga mempengaruhi kenaikan CO2  di atmosfer adalah kegiatan pertanian. Penggunaan kompos pada tanah akan menambah aktivitas mikroba karena kompos menyediakan materi organik yang dapat didegradasi oleh mikroba. Salah satu hasil dari dekomposisi karbon organik adalah CO2. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur besarnya emisi CO2  dari aplikasi kompos pada tanah sebagai bidang tanam selada (Lactuca sativa) serta pengaruh aplikasi kompos terhadap perubahan karbon organik tanah. Pengukuran dilakukan pada area seluas 2,5 x 0,75 m dengan 2 variasi kompos yang berbeda, yaitu kompos cacing dan kompos daun dengan dosis yang diberikan adalah 5 kg/m2  dan 8,5 kg/m2. Untuk setiap area dilakukan pengukuran emisi CO2 di 4 titik dimana hasilnya kemudian dimodelkan dengan metode block kriging dan pengukuran karbon organik tanah. Untuk aplikasi kompos cacing dengan dosis 5 kg/m2, CO2  yang diemisikan adalah 0,53 mgCO2/m2/jam, kompos cacing 8,5 kg/m2  CO2  yang diemisikan adalah 0,59 mgCO2/m2/jam, kompos daun 5 kg/m2, CO2  yang diemisikan adalah 0,59 mgCO2/m2/jam, dan untuk kompos daun 8,5 kg/m2, CO2  yang diemisikan adalah 0,7 mgCO2/m2/jam. Semakin banyak dosis kompos yang digunakan semakin tinggi konsentrasi CO2   yang  diemisikan.  Setelah  aplikasi  kompos  pada  tanah,  karbon  organik  tanah  mengalami  peningkatan. Kandungan karbon organik tanah dengan aplikasi  kompos sebanyak 8,5 kg/m2  lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi kompos dengan dosis 5 kg/m2. Dapat disimpulkan bahwa penambahan kompos pada tanah mempengaruhi kandungan karbon organik tanah dan peningkatan karbon organik tanah tersebut juga dipengaruhi dengan dosis kompos yang digunakan.
PENGARUH VARIASI SUBSTRAT DAN ORGANIC LOADING RATE PADA PEMBENTUKAN BIOGRANULAR AEROB DALAM SEQUENCING BATCH REACTOR Melati Sekar Pertiwi; Marisa Handajani
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 18 No. 2 (2012)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtl.2012.8.2.4

Abstract

Abstrak : Sistem lumpur aktif konvensional merupakan sebuah teknologi pengolahan air limbah secara biologi yang sudah sering dijumpai dalam instalasi pengolah air limbah. Terdapat dua tangki pengolahan dalam lumpur aktif konvensional, yaitu tangki aerasi dan tangki pengendapan. Pada tangki pengendapan, biomassa tersuspensi memiliki kecepatan pengendapan yang relatif rendah sehingga waktu retensi hidrolik menjadi lebih lama. Hal ini menyebabkan luas lahan yang dibutuhkan untuk tangki pengendapan menjadi lebih besar. Untuk mengoptimalkan penggunaan lahan, diperlukan unit pengolahan yang lebih kompak, yaitu dengan menggunakan Sequencing Batch Reactor. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membentuk granular aerob yang memiliki kecepatan pengendapan yang tinggi serta unit pengolahan yang lebih kompak.Penelitian dilakukan dengan menggunakan kolom reaktor setinggi 1,2 m dengan volume sebesar 2,4 liter. Penelitian dilakukan dengan dua jenis substrat, yaitu glukosa dan asetat. Variasi Organic Loading Rate (OLR) yang dilakukan yaitu 24 dan 5 kg COD/ m3.hari. Waktu pengendapan dijadikan variabel tetap dengan durasi 10 menit. Laju aliran udara yang digunakan yaitu 1 liter/menit. Hasil yang diperoleh dari penelitian dengan OLR 24 kg COD/m3.hari pada substrat glukosadapat membentuk granular dengan ukuran berkisar antara 1,6-13,77 mm, sedangkan pada substrat asetat dapat membentuk granular dengan ukuran berkisar antara 1,3-26,5 mm. Pada variasi OLR 5 kg COD/ m3.hari, kedua substrat menunjukkan hasil yang hampir serupa, yaitu dapat membentuk granular dengan ukuran sebesar 0,3-2 mm. 
KAJIAN LONG STORAGE AMBAWANG SEBAGAI SUMBER AIR BAKU PENGEMBANGAN SPAM REGIONAL PONTIANAK KAWASAN PESISIR KAPUAS Ratih Sarwendah K.D; Arwin Sabar
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 18 No. 2 (2012)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtl.2012.8.2.5

Abstract

Abstrak: Kota Pontianak memiliki tipe hujan equatorial dan berada pada zona pasang surut harian tunggal, dengan curah hujan yang tinggi menyebabkan kawasan pesisir berkontur landai, jenis tanah berupa gambut, dan air yang berwarna kecokelatan, serta terjadi intrusi air laut terutama pada musim kemarau. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Kota Pontianak membuat kebijakan strategis dengan pendekatan short-term dan long-term (jangka menengah dan jangka panjang) dalam rangka memenuhi kebutuhan air Regional Pontianak. Kebutuhan air bersih Regional Pontianak sampai dengan tahun 2020 sebesar 5,21 m3/det sedangkan sampai dengan tahun 2030 sebesar 8,48 m3/det. Sungai Ambawang terpilih untuk dijadikan sumber air baku yang baru. Alokasi untuk air minum menggunakan debit 10 tahun kering, R10 kering pada Sungai Ambawang sebesar 8,51 m3/det. Kebijakan strategis jangka menengah dengan memanfaatkan potensi sumber air sungai Ambawang dengan pengembangan infrastuktur sumber daya air yaitu perencanaan long storage Ambawang dan supplesi freshwater dari sungai Landak. Pra desain saluran supplesi (dari Sungai Landak ke Sungai Ambawang) berpenampang trapesium dengan dimensi b=5m h=3m Q5=24,8 m3/det dan saluran ini berfungsi untuk pembilasan, dimensi mercu bendung pada Sungai Ambawang h=4m b=180m Q5=47,32 m3/det, untuk intake digunakan dimensi h=3,5m b=3m Q=8,48 m3/det. Kebijakan strategis jangka panjang, pengelolaan deterministik dan pengelolaan optimal long storage Ambawang dengan ketidakpastian debit masa depan. Pengelolaan deterministik menggunakan lintasan debit rencana 10 tahun (kering, normal, basah) namun kurang efisien karena banyak limpasan, sedangkan pengelolaan storage secara optimal dengan model kontinu dapat meminimalkan limpasan. Dengan demikian, Sungai Ambawang sebagai sumber air baku dapat memenuhi kebutuhan air bersih secara kualitas dan kuantitas untuk Regional Pontianak sampai tahun 2030 (jangka panjang).
STUDI KARAKTERISTIK DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI BANTARAN SUNGAI CIKAPUNDUNG Rosi Nuraeni Yusfi; Tri Padmi Damanhuri
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 18 No. 2 (2012)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtl.2012.8.2.6

Abstract

Abstrak: Sungai Cikapundung menerima sampah setiap hari dari berbagai aktivitas di sepanjang bantarannya sehingga  merugikan  masyarakat.  Bahkan  Sungai  Citarum  sebagai  muaranya  dinyatakan  sebagai  sungai terkotor di dunia. Maka sampah yang masuk ke Sungai Cikapundung harus dikelola dengan tepat. Mempertimbangkan kurang efektifnya penanganan sampah dengan kerja bakti dan amanat UU No.18/2008 akan minimasi dan pemanfaatan sampah yang masih bernilai guna, pengelolaan sampah di bantaran Sungai Cikapundung sebaiknya  difokuskan pada prinsip minimasi  terutama program daur ulang yang melibatkan masyarakat dan sektor informal. Maka diperlukan studi untuk mengetahui potensi daur ulang serta karakteristik kualitatif dan kuantitatif sampah yang akan dikelola. Densitas dan komposisi sampah diukur sesuai metode SNI19-3964-1995. Kadar air diuji dengan metode ASTM D2216-98. Uji statistik dilakukan untuk menguji korelasi data dan uji homogenitas menggunakan ANOVA satu arah.  Hasil pengolahan data menunjukkan  estimasi timbulan sampah yang masuk sungai yaitu 21,95 m3  per hari. Dengan komposisi sampah didominasi oleh sampah anorganik yang berpotensi untuk didaur ulang sebesar 44-73%. 13-21% berupa sampah anorganik yang biasa didaur ulang, 2-10% sampah anorganik yang tidak dapat didaur ulang, 7-23%  sampah organik yang sulit dikompos, dan 5-18% yang mudah dikompos. Kadar air material organik pada sampah sungai adalah 86,98% sedangkan material anorganik 62,92% dan densitas sampah sebesar 87,44 kg/m3. Uji homogenitas menunjukkan bahwa seluruh data heterogen. Uji korelasi membuktikan bahwa komposisi sampah di sungai dipengaruhi oleh sampah permukiman di bantarannya. Potensi daur ulang sampah adalah 250-403 kg untuk sampah anorganik dan 96-345 kg untuk sampah organik setiap harinya. Dengan potensi ekonomi daur ulang adalah Rp 375.000 -Rp 1.612.000 per hari untuk sampah anorganik dan Rp 960.000 - Rp 3.450.000 per hari untuk sampah organik. Hal ini menunjukkan bahwa program daur ulang sampah di bantaran Sungai Cikapundung akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat di sekitarnya.
PENYISIHAN BESI DAN ZAT ORGANIK MENGGUNAKAN KARBON AKTIF DARI KULIT DURIAN SEBAGAI MEDIA FILTRASI REMOVAL OF IRON AND ORGANIC MATTER BY ACTIVATED CARBON FROM DURIAN PEELS AS FILTRATION MEDIA Sausan Atika Maesara; Tresna Dermawan Kunaefi
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 18 No. 2 (2012)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtl.2012.8.2.7

Abstract

Abstrak: Permasalahan yang sering muncul pada air tanah adalah tingginya kandungan besi dan zat organik sebagai akibat dari topografi suatu daerah. Diperlukan teknologi yang dapat menyisihkan kandungan besi dan zat organik seperti filtrasi menggunakan media karbon aktif. Berdasarkan penelitian Ismadji et al. (2009), kulit durian dapat dijadikan sebagai karbon aktif. Produksi sampah durian sendiri terus meningkat sehingga berpotensi menimbulkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah durian menjadi karbon aktif sebagai alternatif media filtrasi. Reaktor dioperasikan secara kontinyu dengan arah aliran upflow. Waktu sampling dilakukan setiap lima jam. Sumber air berasal dari Kecamatan Babakan Ciparay yang mengandung besi sebesar 4,693 mg/l, mangan sebesar0,6906 mg/l, dan zat organik 19,354 mg/l KMnO4. Reaktor filtrasi diisi dengan empat jenis media yaitu karbon kulit durian, karbon aktif kulit durian, karbon tempurung kelapa, dan karbon aktif tempurung kelapa.  Media yang memberikan nilai rata-rata efisiensi penyisihan besi terbesar hingga terkecil adalah karbon aktif tempurung kelapa, karbon aktif kulit durian, karbon tempurung kelapa, dan terakhir karbon kulit durian. Media yang memberikan nilai rata-rata efisiensi penyisihan zat organik terbesar hingga terkecil adalah karbon aktif kulit durian, karbon aktif tempurung kelapa, karbon tempurung kelapa, dan terakhir karbon kulit durian. Kulit durian dapat menjadi alternatif media filtrasi dalam bentuk karbon aktif.
PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DAERAH PADAT LALU LINTAS DAN KOMERSIAL DKI JAKARTA: ANALISIS KONSENTRASI PM2,5 DAN BLACK CARBON Ulfi Muliane; Puji Lestari
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 18 No. 2 (2012)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtl.2012.8.2.8

Abstract

Abstrak: Pemantauan kualitas udara ambien merupakan bagian penting dalam pengelolaan kualitas udara. Pemantauan kualitas udara dilakukan di Bundaran HI sebagai representasi daerah padat lalu lintas dan Kelapa Gading sebagai representasi daerah komersial di DKI Jakarta. Kualitas udara ambien dalam penelitian ini ditinjau dari konsentrasi PM2,5 dan black carbon (BC). Pengambilan sampel kualitas udara menggunakan alat Mini Volume Sampler secara kontinu (24 jam) selama 7 hari berturut-turut untuk mengetahui fluktuasi konsentrasi harian selama satu minggu. Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi PM2,5 untuk pengukuran selama 24 jam di Bundaran HI berada pada rentang 46,67 - 77,12 µg/m3 dan untuk Kelapa Gading berada pada rentang 63,45 - 72,57 µg/m3. Dari keseluruhan hasil pengukuran, sebagian besar konsentrasi harian PM2,5 melebihi baku mutu yang diperbolehkan oleh pemerintah, yaitu di atas 65 µg/m3 untuk pengukuran selama 24 jam. Hasil analisis konsentrasi rata-rata harian black carbon dalam PM2,5 untuk Bundaran HI adalah 7,76 µg/m3 atau sebesar 12,27% BC dalam PM2,5 dan untuk Kelapa Gading 7,27 µg/m3 atau sebesar 10,60% BC dalam PM2,5. Angka ini tergolong relatif tinggi menurut WHO, yaitu melebihi 7,5% BC dalam PM2,5. Baik konsentrasi massa maupun black carbon, hasil pengukurannya memiliki korelasi positif dengan volume kendaran yang melintas di lokasi pemantauan. Selain volume kendaraan sebagai sumber emisi, hasil pengukuran juga dipengaruhi faktor meteorologi yang berperan dalam dispersi polutan. 
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARKAT TERHADAP PEMILAHAN SAMPAH Prima Puspita Sari; Benno Rahardyan
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 18 No. 2 (2012)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtl.2012.18.2.9

Abstract

 Abstrak: Pemilahan sampah memegang peranan penting dalam pengelolaan persampahan. Partisipasi masyarakat sebagai penghasil sampah sangat diperlukan agar program pengelolaan sampah dapat berjalan efektif. Memahami apa yang memotivasi orang untuk memilah sampah dan apa yang menghambat mereka dari melakukannya adalah langkah pertama menuju peningkatan partisipasi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemilahan sampah dan dampaknya terhadap kesediaan masyarakat pada kegiatan pemilahan sampah. Penelitian dilakukan pada masyarakat di lima wilayah di Kota Bandung. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner dibagikan ke 217 responden di wilayah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat untuk memilah sampah sangat kurang. Perilaku memilah sampah mempengaruhi persepsi responden terhadap tingkat kesulitan memilah sampah. Bagi responden yang tidak memilah, kesulitan memilah sampah adalah suatu persepsi negatif. Tingkat kepercayaan responden terhadap terlaksananya pemilahan sampah di lingkungan tempat tinggal mereka cenderung positif. Namun, terdapat persepsi negatif mengenai tingkat kepercayaan pada responden yang sampahnya tidak diangkut oleh petugas. Sarana dan prasarana yang tidak memadai mempengaruhi turunnya kepercayaan responden terhadap terlaksananya kegiatan pemilahan sampah. Kesediaan responden terhadap kegiatan pemilahan sampah dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan. Namun, sarana dan prasarana yang tidak memadai   mempengaruhi   kesediaan   responden   untuk   menyediakan   wadah   terpisah.   Responden   yang menganggap sarana dan  prasarana sebagai  kendala lebih tidak bersedia menyediakan wadah terpisah dan cenderung tidak percaya terhadap terlaksananya kegiatan pemilahan sampah.
PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP DIFUSIVITAS SAMPLER PASIF TIPE TUBE UNTUK PENGUKURAN NO2 EFFECT OF TEMPERATURE ON THE DIFFUSIVITY OF PASSIVE SAMPLER TUBE TYPE FOR NO2 MEASUREMENT Yulinda Hastuti; moh Irsyad; Driejana Driejana
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 18 No. 2 (2012)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtl.2012.8.2.10

Abstract

Abstrak: Nitrogen dioksida merupakan gas polutan yang cukup penting. Sumber utama nitrogen dioksida adalah emisi kendaraan bermotor dan proses pembakaran di industri. NO2 merupakan polutan penyebab hujan asam dan dapat menyebabkan kerusakan paru-paru kronis pada konsentrasi yang tinggi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, diperlukan adanya  pemantauan kualitas  udara  terhadap konsentrasi NO2 di  udara  ambien. Salah satu  metode pemantauan yang dapat dilakukan adalah metode pasif menggunakan sampler pasif. Sampler pasif yang digunakan pada penelitian ini diproduksi oleh Gradko Company, Inggris. Untuk pengukuran di dalam negeri, koefisien difusi yang digunakan perlu dihitung ulang, dikoreksi dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan di Indonesia terutama dari segi temperatur dan kelembaban yang cukup berbeda dengan luar negeri. Penelitian dilakukan dalam sebuah lingkungan terkontrol berbentuk reaktor tertutup, yang dilengkapi dengan pengatur temperatur, kelembaban, kecepatan angin, dan konsentrasi gas polutan. Sebelum digunakan, sampler perlu dibersihkan terlebih dahulu dari senyawa-senyawa  pengganggu  seperti  SO2,  Nitrit,  dan  PAN  (Peroxyacetil  Nitrate).  Hasil  dari  penelitian menunjukkan bahwa rerata temperatur sebesar 26,140C menghasilkan perubahan pada laju pengambilan tube sampler sebesar 3,167% dan konsentrasi NO2 sebesar 131,2 µg/m³. Hasil konsentrasi ini memiliki akurasi sebesar 14,62 % jika dibandingkan dengan metode aktif manual. Data dengan akurasi kurang dari 25% terhadap metode acuan dapat dikatakan akurat, sehingga koefisien difusi yang digunakan dalam perhitungan tidak perlu dikoreksi. Secara keseluruhan, pengaruh temperatur terhadap performansi tube sampler di Indonesia tidak begitu signifikan karena Indonesia berada di zona tropis dan tidak mengalami temperatur ekstrim tinggi dan ekstrim rendah

Page 1 of 1 | Total Record : 10