cover
Contact Name
Irfan H. Djunaidi
Contact Email
jnt@ub.ac.id
Phone
0341553513
Journal Mail Official
jnt@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. Veteran Malang 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis (JNT)
Published by Universitas Brawijaya
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis (JNT) adalah jurnal bebas akses yang diterbitkan oleh Minat Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. JNT adalah jurnal peer-reviewed yang diterbitkan dua kali setahun pada bulan Maret dan September. JNT bertujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian dan ulasan tentang nutrisi ternak ruminansia, nutrisi ternak non-ruminansia dan ilmu makanan ternak.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019" : 8 Documents clear
Pengaruh Penambahan Tepung Bonggol Pisang pada Pakan Terhadap Berat Karkas, Persentase Karkas, dan Lemak Abdominal Ayam Pedaging Dwi Kiat Puspitasari; Osfar Sjofjan; Eko Widodo
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.4

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penambahan tepung bonggol pisang terhadap berat karkas, persentase karkas, dan lemak abdominal ayam pedaging. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi sebagai pakan alternatif untuk mengurangi biaya produksi pakan. Bahan yang digunakan adalah 100 DOC strain New Lohmann MB-202 yang diproduksi oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia dengan koefisien keragaman 8,41%. Metode yang digunakan adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Terdapat 20 kelompok di mana setiap kelompok terdiri dari 5 ayam. Perlakuan yang digunakan sebagai berikut, P0: pakan basal, P1: pakan basal + 2,5% tepung bonggol pisang, P2: pakan basal + 5% tepung bonggol pisang, P3: pakan basal + 7,5% tepung bonggol pisang, P4: pakan basal + 10% tepung bonggol pisang. Variabel yang diukur adalah berat karkas, persentase karkas, dan lemak abdominal ayam pedaging. Data dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA), apabila terdapat perbedaan pengaruh maka dilanjutkan dengan Uji jarak berganda Duncan’s (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh secara signifikan (P>0,05) terhadap berat karkas, tetapi berpengaruh nyata  (P<0,05) terhadap persentase karkas dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap lemak abdominal ayam pedaging. Kesimpulannya adalah penambahan tepung bonggol pisang di dalam pakan dapat diberikan maksimum sebanyak 10%.
Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Limbah Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr) Terhadap Kualitas Fisik dan Kandungan Nutrien Menggunakan Aspergillus niger Adi Prasetya Kusuma; Siti Chuzaemi; Mashudi Mashudi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.1

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi limbah buah nanas dengan menggunakan Aspergillus niger 2% terhadap kualitas fisik dan kandungan nutrien. Materi dalam penelitian ini adalah limbah buah nanas kering berupa bagian mahkota, kulit nanas, mata nanas, hati nanas, dan Aspergillus niger. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan penelitian ini yaitu, P0 = limbah buah nanas kering tanpa fermentasi, P1= limbah buah nanas kering + Aspergillus niger 2% difermentasi selama 4 hari, P2 = limbah buah nanas kering + Aspergillus niger 2% difermentasi selama 6 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik fisik campuran limbah buah nanas dengan Aspergillus niger menghasilkan warna hijau kecokelatan sampai hijau kekuningan, memiliki aroma segar dan asam, tekstur tidak terlalu keras, dan ada tidaknya keberadaan jamur. Hasil analisis proksimat kandungan nutrien fermentasi limbah buah nanas menggunakan Aspergillus niger dengan lama waktu yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap perubahan kandungan nutrien BK, BO, dan PK, tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap SK. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fermentasi limbah buah nanas dengan lama waktu fermentasi 4 hari dengan menggunakan Aspergillus niger 2% dapat mengubah kualitas fisik dan meningkatkan kandungan nutrien.
Pengaruh Perbedaan Molases Sebagai Penyusun Urea Molases Blok (UMB) Terhadap Kualitas Fisik Pakan Yuli Frita Nuningtyas; Poespitasari Hazanah Ndaru; Asri Nurul Huda
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik Urea Molases Blok (UMB) dengan perbedaan komposisi pemberian molases yang berbeda. Kualitas fisik yang diamati meliputi warna, tekstur, aroma, dan tumbuhnya miselia/jamur. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel yang dianalisis dibedakan menjadi 5 perlakuan dan setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 6 kali. Perlakuan terdiri dari P1 (molases 30%), P2 (molases 32,5%), P3 (molases 35%), P4 (molases 37,5%), dan P5 (molases 40%). Penambahan molases pada UMB sampai dengan 40% menunjukkan hasil yang baik ditinjau dari warna, aroma, miselia, dan tekstur. 
Pengaruh Penambahan Fermentasi Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) pada Pakan Lengkap Terhadap Kandungan Nutrisi dan Kecernaan Secara In Vitro Gassa Yanuar Putra; Herni Sudarwati; Mashudi Mashudi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.5

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrien dan daya cerna pakan lengkap dengan penambahan fermentasi kulit pisang kepok. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan lengkap dengan penambahan fermentasi kulit pisang kepok. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan terdiri dari P0: 0%, P1: 5%, P2: 10%, P3: 15%, dan P4: 20%. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dengan pola RAK, diikuti oleh Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan fermentasi kulit pisang kepok berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap serat kasar, protein kasar, dan lemak kasar. Sedangkan terhadap bahan organik dan abu berpengaruh nyata (P<0,05). Kecernaan bahan kering dan bahan organik menunjukkan hasil berpengaruh sangat nyata (P<0,01) dengan penambahan fermentasi kulit pisang kepok. Kesimpulan penelitian ini adalah pakan lengkap tanpa penambahan fermentasi kulit pisang kepok  memiliki kandungan nutrisi dan kecernaan terbaik secara in vitro.
Pengaruh Lama Fermentasi Ampas Putak (Corypha gebanga) Terhadap Kualitas Fisik dan Kualitas Kimia Menggunakan Aspergillus oryzae Asih Yuliana; Siti Chuzaemi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi yang berbeda pada ampas putak (Corypha gebanga) menggunakan Aspergillus oryzae terhadap nilai pH, warna, aroma, tekstur, bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK) dan serat kasar (SK). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (ampas putak tanpa fermentasi), P1 (ampas putak + Aspergillus oryzae 0,9% difermentasi 24 jam), P2 (ampas putak + Aspergillus oryzae 0,9% difermentasi 48 jam), P3 (ampas putak + Aspergillus oryzae 0,9% difermentasi 72 jam), P4 (ampas putak + Aspergillus oryzae 0,9% difermentasi 96 jam). Data dianalisis dengan menggunakan metode analysis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian terhadap nilai warna P0, P1, P2, P3, dan P4 berturut-turut yaitu (4,00; 2,68; 2,66; 1,74; dan 1,60). Hasil nilai aroma P0, P1, P2, P3, dan P4 berturut-turut yaitu (1,00; 2,98; 2,96; 2,54; dan 2,08). Hasil nilai tekstur P0, P1, P2, P3, dan P4 berturut-turut yaitu (1,00; 3,00; 3,38; 3,62; dan 3,64). Kandungan BK tertinggi pada P0 yaitu 87,29% disusul oleh P1 (46,18%), P2 (38,44%), P3 (33,06%) dan P4 (27,75%). Kandungan BO tertinggi pada perlakuan P0 yaitu 94,73% disusul oleh P1 (92,45%), P2 (89,91%), P3 (88,19%) dan P4 (86,72%). Kandungan PK tertinggi pada perlakuan P4 yaitu 27,04% disusul oleh P3 (24,08%), P2 (21,20%), P1 (16,05%) dan P0 (2,31%). Kandungan SK terendah pada P0 yaitu 7,38% disusul oleh P1 (8,59%), P2 (15,14%), P3 (19,22%) dan terjadi penurunan pada perlakuan P4 yaitu 17,28%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil yang terbaik ditinjau dari peningkatan kualitas fisik, PK, SK dan penurunan pH, BK, BO yaitu dengan fermentasi ampas putak selama 96 jam dengan menggunakan Aspergillus oryzae sebanyak 0,9%.
Pengaruh Silase Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) dengan Penambahan Bakteri Lactobacillus plantarum Terhadap Produksi Gas dan Kecernaan Secara In Vitro Alfian Sri Astutik; Artharini Irsyammawati; Poespitasari Hasanah Ndaru
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Lactobacillus plantarum dengan berbagai perlakuan pada silase rumput odot yang diinkubasi selama 21 hari terhadap produksi gas, nilai Metabolyzable Energy (ME) dan Net Energy (NE) serta nilai Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO). Bahan yang digunakan adalah rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott), molases dan Lactobacillus plantarum. Metode yang digunakan yaitu percobaan laboratorium dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan apabila hasil menunjukkan perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu P0: Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0%; P1: Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0,3%; P2: Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0,6%; P3: Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0,9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan Lactobacillus plantarum pada silase rumput odot  tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap produksi gas total, nilai potensi produksi gas (b), laju produksi gas (c), nilai Metabolizable Energy (ME), nilai Net Energy (NE), Kecernaan Bahan Kering (KcBK), dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO). Nilai produksi gas total 48 jam, nilai c dan nilai ME yang cenderung tinggi pada perlakuan P2 yaitu 94,66, 0,018 ml/jam dan 9,73 MJ/Kg BK. Sedangkan nilai b, Nilai NE dan KcBK serta KcBO yang cenderung tinggi pada perlakuan P3 yaitu 174,47 ml/500 mg BK, 3,89 MJ/Kg BK, 64,88% dan 64,96%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu nilai produksi gas total 48 jam, nilai c dan nilai ME yang cenderung tinggi pada perlakuan P2 yaitu penambahan Lactobacillus plantarum sebanyak 0,6% terhadap silase rumput odot. Sedangkan nilai b, Nilai NE dan Nilai KcBK serta KcBO yang cenderung tinggi pada perlakuan P3 yaitu silase dengan penambahan Lactobacillus plantarum sebanyak 0,9%.
Pengaruh Lama Fermentasi Ampas Putak (Corypha gebanga) Terhadap Produksi Gas dan Nilai Kecernaan Secara In Vitro Menggunakan Aspergillus oryzae Oktiya Hariyani; Siti Chuzaemi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.6

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi ampas putak (Corypha gebanga) menggunakan Aspergillus oryzae terhadap produksi gas dan kecernaan secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan laboratorium menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah P0 (ampas putak tanpa perlakuan), P1 (ampas putak + 0,9% Aspergillus oryzae difermentasi 24 jam), P2 (ampas putak + 0,9% Aspergillus oryzae difermentasi 48 jam), P3 (ampas putak + 0,9% Aspergillus oryzae difermentasi 72 jam), P4 ampas putak + 0,9% Aspergillus oryzae difermentasi 96 jam). Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode analisis ragam kemudian dianalisis duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil menunjukkan waktu fermentasi ampas putak berpengaruh sangat nyata (P≤0,01) terhadap produksi gas dengan nilai tertinggi 134,54 ml/500 mg BK pada P0 dan nilai terendah 66,37 ml/500 mg BK pada P4. Waktu fermentasi ampas putak menunjukkan hasil perbedaan sangat nyata (P≤0,01) terhadap kecernaan bahan kering dengan nilai tertinggi yaitu 79,66% pada P0 dan nilai terendah yaitu 49,20% pada P4 kemudian kecernaan bahan organik dengan nilai tertinggi yaitu 79,24% pada P0 dan nilai terendah 60,73% pada P4. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan fermentasi ampas putak selama 48 jam (P2) memberikan hasil terbaik dengan nilai total produksi gas sebanyak 86,92 ml/500 mg BK, nilai KcBK 64,13% dan nilai KcBO 69,51%. Sehingga waktu fermentasi ampas putak dapat menurunkan produksi gas, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik.
Pemberian Vitamin Sebagai Penanganan Gangguan Reproduksi Sapi Kelompok Ternak Desa Babakan, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Viski Fitri Hendrawan; Aulia Firmawati; Desi Wulansari; Yudit Oktanela; Galuh Chandra Agustina
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.7

Abstract

-Sapi merupakan ternak ruminansia yang sangat potensial di Indonesia. Setiap induk ternak mempunyai tiga kemungkinan status reproduksi yaitu: berada pada kondisi kesuburan yang normal, kondisi kemajiran yang ringan atau infertil, kondisi kemajiran yang tetap atau steril. Infertilitas adalah keadaan dimana derajat kesuburan ternak menurun yang disebabkan oleh adanya gangguan organ reproduksi. Infertil sifatnya sementara dan masih dapat diobati dan bila pengobatan berhasil maka masih dapat bereproduksi kembali. Kemajiran dengan derajat yang berat sifatnya permanen atau steril yaitu berhentinya proses reproduksi secara penuh dan tidak dapat diobati. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kemajiran pada ternak khususnya sapi, yang mayoritas merupakan gangguan hormonal terutama hormon reproduksi yang menimbulkan gejala seperti silent heat (birahi tenang) dan subestrus (birahi pendek) disebabkan oleh rendahnya kadar hormon estrogen. Sedangkan untuk kasus delayed ovulasi (ovulasi tertunda), anovulasi (kegagalan ovulasi) dan kista folikuler disebabkan oleh rendahnya kadar hormon gonadotropin (FSH dan LH). Gangguan hormonal tersebut dapat terjadi pada indukan sapi perah berproduksi susu tinggi serta akibat adanya endometritis yang berasal dari kelahiran yang tidak normal, seperti: abortus, retensi sekundinarum, kelahiran premature, kelahiran kembar, distokia, ataupun perlukaan saat melakukan pertolongan kelahiran. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menanggulangi gangguan reproduksi sapi serta dapat memperbaiki performa reproduksi sapi dengan melihat peningkatan angka kejadian birahi pada kelompok ternak di Desa Babakan Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.

Page 1 of 1 | Total Record : 8