cover
Contact Name
Agus Mulia
Contact Email
agus.mulia@yahoo.com
Phone
+628126373423
Journal Mail Official
agus.mulia@yahoo.com
Editorial Address
Balai Bahasa Sumatera Utara Jalan Kolam (Ujung) Nomor 7 Medan Estate, Sumatera Utara 20225?
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan
ISSN : 18299237     EISSN : 27212955     DOI : 10.26499
Artikel dari hasil penelitian maupun kajian kebahasaan dan kesastraan, baik bahasa/sastra Indonesia, bahasa/sastra daerah, bahasa/sastra asing maupun pembelajaran bahasa/sastra Indonesia.
Articles 235 Documents
SEMIOTIKA DALAM KRITIK TEATER INDONESIA Suyadi San
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3, No 1 (2006): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v3i1.771

Abstract

Kritik teater yang ideal adalah kritik yang mempunyai sikap keterbukaan dari pihak kritikus sendiri. Bukan orang yang mewakili tren atau ‘ideologi’ tertentu, tetapi seorang yang selalu menguji seleranya sendiri, mempertahankan kepekaannya yang normal, dan selalu berusaha atau melatih diri untuk bisa berapresiasi dengan sebanyak mungkin bidang maupun jenis ilmu lainnya. Seorang kritikus tidak cukup hanya berbekal apresiasi dan keinginan baik saja, tetapi juga mengerti bahasa objeknya, bahasa teknik teater. Karena itu, kritikus harus tumbuh dengan karya teater itu sendiri, bukan berada di luar teater. Kritikus harus fungsional sebagai jembatan antara seniman dan masyarakat. Dalam melaksanakan kritiknya, kritikus harus berpedoman pada realita, kriteria, dan tanggung jawab. Seorang kritikus teater sudah barang tentu harus pernah atau bersedia meluangkan waktu untuk berkeringat dan berdebu dengan para seniman teater, hingga ia tidak hanya memahami tetapi juga menghayati realitas (kenyataan) teater seperti yang dialami para senimannya. Kritikus teater juga harus mengenal betul peta-teater dalam masyarakatnya, suatu perspektif yang akan dipergunakannya di dalam memahami dan menilai setiap gejala dan perubahan dalam dunia tetaer. Agar menjadi kritikan yang ideal di tengah masyarakat dan senimannya, maka penulis kritik teater perlu memahami sejumlah persyaratan. Syarat-syarat seorang kritikus setidaknya harus melibatkan tiga unsur penting sekaligus, yakni kognitif, emotif, dan evaluatif. Sebab, kritikus memang pekerja yang bertugas mendekatkan karya dengan penikmat. Dengan analisis yang masuk akal, berdasarkan pengetahun yang mendalam serta selera yang terpercaya, dan kedewasaan apalagi tanggung jawab, ia diharapkan dapat mengajak penikmat sastra mengapresiasi suatu karya secara lebih baik. Masalah yang timbul adalah kriteria penilaian terhadap penilaian yng diberikan kritikus itu, sangatlah relatif dan subjektif.
ANALISIS KONTRASTIF AFIKSASI VERBA BAHASA JAWA DENGAN BAHASA INDONESIA Agus Bambang Hermanto
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 13, No 1 (2015): Vol. 13, No. 1, Juni 2015
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v13i1.1220

Abstract

This study sought to describe the similarities and differences between Javanese and Indonesian so that the Indonesian learning, teachers can anticipate the inference to be performed by learners. Java language, a research study with a cognate language Malay so that this language has much in common with the elements contained in Indonesian. The problem addressed in this study, namely the form of the verb affixes system contrastive Javanese and Indonesian. The method used in this research is descriptive qualitative content analysis techniques. The theory used is the theory of contrastive analysis. The findings obtained from the results of this study, there are similarities and differences in the form of the verb affixes system contrastive Javanese and Indonesian.
Medan Makna Sampul Dalam
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 4, No 1 (2007): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v4i1.828

Abstract

Sampul Dalam
PERKEMBANGAN KRITIK SASTRA DI SUMATERA UTARA Lela Erwany
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 16, No 2 (2018): Medan Makna Desember
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v16i2.2282

Abstract

Penelitian ini memaparkan sumbangsih  para sastrawan dan kritikus Sumatera Utara dalam perkembangan sastra Indonesia. Para sastrawan yang lahir di Sumatera Utara telah memberi bukti keandalannya dalam menemukan estetika baru dalam karya sastra Indonesia. Para sastrawan dengan latar belakangnya dapat mengangkat budaya daerah masing-masing dalam karyanya. Tujuan  penelitian ini adalah mendeskripsikan  perkembangan sastra dan kritik sastra di Sumatera Utara, serta mendeskripsikan  model kritik  sastra di  Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kritik sastra di Sumatera Utara dimulai pada tahun 1980-an oleh para sastrawan yang menulis artikel berisi ulasan, resensi, timbangan, dan esai pada surat kabar Sinar Indonesia Baru dalam rubrik Abrakadabra yang telah banyak membuka ruang kreatif bagi para sastrawan, wartawan, kolumnis dan sarjana sastra. Model kritik sastra yang ada di Sumatera Utara adalah kritik akademis yang ditulis di perguruan tinggi, kritik sastra akademis yang ditulis untuk proyek penelitian, kritik sastra akademis yang ditulis untuk seminar atau simposium sastra, dan kritik sastra popular yang ditulis untuk surat kabar dan majalah. Kritik sastra feminis  sudah berkembang di Sumatera Utara yang mulai oleh kalangan akademisi di USU dan UNIMED.
EFFORTS TO IMPROVE THE ABILITY TO WRITE POETRY BY INDEPENDENT inquiry method SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 MEDAN Asnidar Asnidar
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 12, No 1 (2014): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v12i1.1027

Abstract

Not everyone can write and create poetry. It requires a set of knowledge and abilities segmental and suprasegmental, so that people can string words. As a work of literature, poetry is a form of word play beautiful and orderly, so it is true what Robert Scholes said that literature is a show of words. Excellence is what makes the word knitting popular and favored literary readers. The words that emerge from these letters are the words chosen and represent feelings and thoughts. What about the students? Are they able to write or create poetry as poets? Writing poetry is a way for students to enable them to use the language contained sensitivity in him. In learning Indonesian language and literature, the ability to write poems very encouraging students to love their culture. Therefore, it is necessary concrete measures to assist and guide the students to be able to write and create good poetry. Among the available measures, the possibility inquiry method can help teachers to stimulate students were able to write poetry. Based on that, a class action research was conducted. This classroom action research helps teachers provide an answer that is appropriate inquiry method used in the teaching of writing poetry freely in the classroom.
Konvensi dan Inovasi Sastra Melayu Hang Tuah (Studi Perbandingan dalam Prosa dan Puisi) Ummu Fstimah Ria Lestari
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 15, No 2 (2017): Vol. 15, No. 2, Desember 2017
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v15i2.1175

Abstract

One of Malay's most famous works of literature today is Hikayat Hang Tuah. Based on the researcher's search, until 2013 this literary work has been transformed in folklore, pictorial stories, and poetry. This research is a qualitative research. This study is a comparative analysis of the structure 1) folklore entitled Hang Tuah by Mosthamir Thalib (2003) and 2) Poet Poet Hang Jebat and Love Hang Tuah-Tuh Teja by Taufik Ikram Jamil (2013). Based on comparative analysis that has been done, it can be concluded that in the Hang Tuah prose written Mosthamir Thalib in the form of folklore, there are some parts that only follow the convention HTT Valentijn, but in other parts there are also innovations made by the author. It can be argued that convention and innovation are in Hang Tuah by Mosthamir Thalib as one of the works of modern Malay literature. Furthermore, for two titles of poetry Taufik Ikram Jamil published in Kompas, September 1, 2013, there is no innovation in the creation of this poem. All the narratives featured in these two titles of poetry refer to Hikayat Hang Tuah.
PEMANFAATAN KAJIAN PEMETAAN BAHASA DALAM RANGKA PENYUSUNAN MATERI MUATAN LOKAL: STUDI KASUS BAHASA JAWA Widada Hadisaputra
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 13, No 2 (2015): Vol. 13, No. 2, Desember 2015
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v13i2.1209

Abstract

Language teaching in schools, both the Indonesian and regional languages, will always rests on the issue of the selection of materials as a matter of teaching languages, the languages that are considered standard. Standardization of language teaching materials would not only involve the standardization of the language itself, but also concerning standardization linguistic aspects of the language. For the determination of the standard language of the language, must be examined scientifically and to deliberate determination standard language that involves various stakeholders. In addition, certain variants determination as a representation that material must be preceded by a comprehensive study on the number of variants, the number of speakers, as well as the geographical distribution area (mapping language) from the use of these variants. Starting from the above reasoning, the study of the Java language mapping is helpful in determining the Java language teaching materials as local content material. It aims to solve the problem of language diversity, linguistic aspects, and other aspects that are given to students as teaching materials. The benefits derived from the study of the Java language is at least contained practical benefits for teaching the Java language, which reduce the gap in the Java language teaching in the province of Central Java. All regions have similar views, policies, and implementation of the Java language teaching, which in turn will achieve the level of success of language teaching balance among regions exist.
Teenagers Genre Schematics Structures???? Wartono Wartono
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 1 (2008): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v5i1.808

Abstract

Kemampuan menulis seseorang dapat dilihat dari analisis struktur atau bagian tulisannya. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui jenis karangan yang dominan ditulis oleh 200 siswa lanjutan pertama di kecamatan Air Batu. Dan juga untuk mengetahui kemampuan siswa lanjutan pertama di Air Batu dalam menulis karangan yang diketahui dengan menganalisis struktur skematik dari setiap karangan mereka. Analisis ini menggunakan teori Sistemik Fungsional Linguistik yang diperkenalkan oleh Halliday dan menggunakan metode analisis yang digunakan J.R. Martin dan Silvana Sinar. Dari hasil analisis ditemukan bahwa jenis genre yang paling dominan dalam 200 karangan siswa lanjutan pertama di Air Batu adalah genre kisah yaitu 84 teks (42%), diikuti genre narasi 52 teks (26%), genre deskripsi 26 teks (13%), genre prosedur 16 teks (8%), genre eksposisi 15 teks (7.5%), genre penjelasan 4 teks (2%), dan terakhir genre laporan 3 teks (1.5%).Kata Kunci : struktur skematik, sistem fungsional linguistik
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TOKOH BONAR SI PENJAGA SUNGAI KARYA YULHASNI Eva Mizkat
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 16, No 1 (2018): Medan Makna Juni
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v16i1.2274

Abstract

Karya sastra yang baik hendaknya dapat memberikan nilai-nilai pendidikan kepada pembacanya selain sifatnya yang menghibur. Untuk menemukan nilai-nilai pendidikan di dalam karya sastra, diperlukan pula keterampilan membaca, terutama karya sastra yang diperuntukkan untuk usia anak-anak. Hendaknya pengarang juga memerhatikan kosakata dan unsur pembentuk karya sastra (unsur intrinsik dan ekstrinsik) yang akan disuguhkan kepada anak-anak dengan konflik cerita yang disesuaikan dengan tingkatan pekembangan dan daya nalarnya juga. Oleh karena itu, dalam usaha mengadakan buku sastra untuk anak, Balai Bahasa Sumatera Utara telah mengadakan sayembara menulis cerita anak dan pada tahun 2017 lalu diperoleh 5 pemenang. Dari kelima karya itu, penulis menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada cerita anak yang berjudul Bonar Si Penjaga Sungai karya Yulhasni. Hal ini dilakukan sebagai usaha mengapresiasi hasil karya sastra yang dihasilkan oleh pengarang lokal, khususnya yang berasal dari Sumatera Utara. Analisis ini menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu menelaah nilai-nilai pendidikan karakter dari karakterstik tokoh utamanya melalui pembacaan heuristik dan hermeneutik. Dari kedelapan belas nilai-nilai pendidikan karakter yang diacu berdasarkan Kemdiknas tahun 2010, penulis menemukan sembilan nilai-nilai pendidikan karakter dari karakteristik tokoh utama cerita tersebut. Hasil yang diperoleh yaitu nilai-nilai pendidikan karakter: religius, toleransi, disiplin, mandiri, rasa ingin tahu, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
ORIENTASI KRITIK SASTRA “PUISI” DALAM RUBRIK BUDAYA SURABAYA POST Ni Nyoman Tanjung Turaeni
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 14, No 2 (2016): Vol. 14, No. 2, Desember 2016
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v14i2.1200

Abstract

This study aims to reveal the types of literary criticism "poetry" which was published in Surabaya Post. The data source of this research is an article or writing about literature, especially poetry criticism contained in Surabaya Post in 1991-2000. The method used is analytical description. The data collection was done by using record (copy) assisted with the approach reception. The results showed that the conception of the relationship of literature, literary criticism published in Surabaya Post formulated four approaches namely, objective approach is an approach that focuses only on the literary work itself; expressive approach that approach gives more attention to the author's literary work (author); mimetic approach is more focused approach to the universe or society, and a pragmatic approach is the approach that pays more attention to readers of literary works displayed in literary criticism in Surabaya Post in 1991-2000, especially poetry.

Page 5 of 24 | Total Record : 235