cover
Contact Name
Pantjar Simatupang
Contact Email
jae.psekp@gmail.com
Phone
+62251-8333964
Journal Mail Official
jae.psekp@gmail.com
Editorial Address
Lt. III Gedung A. Kawasan Inovasi Pertanian Cimanggu Jl. Tentara Pelajar No. 3B, Kota Bogor 16111
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Agro Ekonomi
ISSN : 02169053     EISSN : 25411527     DOI : http://dx.doi.org/10.21082/
Core Subject : Agriculture,
Ruang lingkup dari Jurnal Agro Ekonomi adalah sosial ekonomi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Agro Ekonomi" : 5 Documents clear
Analisis Efisiensi Teknis Produksi Usahatani Cabai Merah Besar dan Perilaku Petani dalam Menghadapi Risiko Saptana, nFN; Daryanto, Arief; Daryanto, Heny K.; Kuntjoro, nFN
Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.27 KB) | DOI: 10.21082/jae.v28n2.2010.153-188

Abstract

EnglishThis study aims: (a) to analyze the factors that influence the production of great red chili farming, (b) to analyze major factors affecting the technical inefficiency of great red chili farming, and (c) to analyze the behavior of large red chili farmers in dealing with the risks of production and prices. Results showed that most variables, both technical and socio-economic variables in the model, had expected signs significantly. Some of the inputs reduced risk, such as use of seeds, fertilizer N, PPC and hired labor. Some other inputs generated. Average TE values either without or with entering element of risk were each of 0.83 and 0.82, but with different TE distribution. Total farmers achieving more than 0.80 of TE were (68.68%) without including the risks, and (71.71%) by incorporating risk. Great red chili farmers on prices were risk takers. It implies that the farmers with TE value less than 0.80 are the focused target of upgrading technical and managerial capabilities. Technology design and application in the future can be carried out by reducing excessive use of inputs and increasing limiting factors.IndonesianPenelitian ini bertujuan untuk (a) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani cabai merah besar; (b) menganalisis faktor-faktor utama yang mempengaruhi in-efisiensi teknis dalam usahatani cabai merah besar; serta (c) menganalisis perilaku petani cabai merah besar dalam menghadapi risiko usahatani dan harga.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peubah baik yang sifatnya teknis maupun sosial ekonomi yang dimasukkan dalam model adalah memiliki tanda sesuai harapan dan sebagian signifikan. Beberapa input bersifat sebagai pengurang risiko seperti penggunaan benih, pupuk N, PPC, dan tenaga kerja luar keluarga, sedangkan beberapa input-input lainnya bersifat sebagai pembangkit risiko.  Rata-rata nilai TE baik yang tanpa maupun dengan memasukkan unsur risiko masing-masing sebesar 0,83 dan 0,82, tetapi dengan sebaran TE yang berbeda. Proporsi petani yang mencapai TE lebih dari 0,80 masing-masing sebesar (68,68%) tanpa memasukkan risiko dan (71,71%) dengan memasukkan risiko. Perilaku petani cabai merah besar terhadap harga adalah berani mengambil risiko (risk taker). Implikasi kebijakan penting adalah menjadikan petani dengan nilai TE kurang dari 0,80 dapat dijadikan fokus sasaran peningkatan kemampuan teknis dan kapabilitas manajerialnya. Perakitan dan penerapan teknologi kedepan dapat dilakukan dengan mengurangi penggunakan masukan yang berlebih dan meningkatkan masukan yang menjadi faktor pembatas peningkatan produksi cabai merah besar.
Integrasi Pasar Kakao Biji Perdesaan Sulawesi Tengah dengan Pasar Dunia M. R. Yantu; Bambang Juanda; Hermanto Siregar; Isang Gonarsyah; Setia Hadi
Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.131 KB) | DOI: 10.21082/jae.v28n2.2010.201-225

Abstract

EnglishThis study aims (i) to estimate transmission elasticity of cocoa bean prices at the world market to the rural markets in Central Sulawesi Province; (ii) to analyze the integration of cocoa beans markets; and (iii) to analyze the degree integration. Data used were time-series data from 1985 to 2008, and primary data from the farmers and the traders. The results showed that the transmission of cocoa beans prices was unstable.  Integration of cocoa bean price at rural markets to those in regency level was very weak and segmented.  Conversely, integration degree of the market at regency level with that of export was highly significant, especially in the long run.IndonesianPenelitian ini ditujukan untuk (i) mengestimasi elastisitas transmisi harga kakao biji dari pasar internasional sampai ke tingkat petani di perdesaan Sulawesi Tengah, (ii) menganalisis integrasi pasar kakao biji, dan (iii) menganalisis derajat integrasi tersebut.  Estimasi parameter ditempuh dengan pendekatan ekonometrik. Data yang digunakan berupa data panel dengan deret waktu 1985 – 2008 dan data primer dari hasil survei sampel rumah tangga petani dan pedagang kakao. Hasil analisis menunjukkan bahwa  transmisi harga kakao biji berlangsung secara fluktuatif. Diperoleh pula temuan bahwa pasar kakao biji tingkat petani hingga ke kabupaten ternyata memiliki integrasi sangat lemah dan cenderung tersegmentasi. Di sisi lain, derajat integrasi pasar kakao biji tingkat kabupaten ke eksportir ternyata  cukup tinggi, terutama untuk integrasi pasar jangka panjang.
Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja dan Kekakuan Upah Riil Sektoral di Sulawesi Selatan nFN Mahyuddin; Majdah M. Zain
Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.173 KB) | DOI: 10.21082/jae.v28n2.2010.113-132

Abstract

EnglishThis study aimed to measure the elasticity of labor demand and the level of real wage rigidity as well as studying the dynamic behavior of real wages in South Sulawesi. The elasticity of labor demand were analyzed using an OLS method, the level of wage rigidity was analyzed using an error correction model (ECM), and dynamic behavior of real wages was analyzed using an impulse response function (IRF). The results showed that the elasticity of labor demand was inelastic to the real wages in all sectors. The elasticity of labor demand of the changes in a variety of sources of economic growth was also inelastic in all sectors. The employment opportunities in agricultural and industrial sectors were more responding to the increasing exports and investment, while other sectors more responding to the increased private consumption. Labor productivity and imports significantly reduced employment opportunities in all sectors. The industrial sector had a more real wages rigidity compared to the real wages in agricultural sector and other. Real wages rigidity of industrial sector took about 4.6 years to reach equilibrium conditions, while the agricultural sector only took about 1.5 years and other sectors needed about 2.2 years. The increased competitiveness of various exported commodities and the creation of a conducive-investment climate were a strategic step to expand employment opportunities. In addition, the policy such as setting the regional minimum wage (UMR) more suitable to market wages was also considered as a strategy to reduce wage rigidity in South Sulawesi.IndonesianStudi ini bertujuan untuk mengukur elastisitas permintaan tenaga kerja dan tingkat kekakuan upah riil serta mempelajari perilaku dinamis upah riil sektoral di Sulawesi Selatan. Elastisitas permintaan tenaga kerja dianalisis dengan metode OLS, tingkat kekakuan upah menggunakan Error Correction Model (ECM) dan perilaku dinamis upah riil menggunakan metode Impuls Respon Function (IRF). Hasil menunjukkan bahwa elastisitas permintaan tenaga kerja terhadap upah riil adalah inelastis di semua sektor. Elastisitas permintaan tenaga kerja atas perubahan berbagai sumber-sumber pertumbuhan ekonomi juga inelastis di semua sektor. Kesempatan kerja sektor pertanian dan industri lebih merespon peningkatan ekspor dan investasi sedangkan sektor lainnya lebih merespon peningkatan konsumsi masyarakat. Produktivitas tenaga kerja dan impor signifikan mereduksi kesempatan kerja di semua sektor. Lebih lanjut, sektor industri memiliki upah riil yang lebih kaku di bandingkan upah riil sektor pertanian dan sektor lainnya. Upah riil sektor industri membutuhkan waktu sekitar 4,6 tahun untuk mencapai kondisi keseimbangannya sedangkan sektor pertanian hanya memerlukan waktu sekitar 1,5 tahun dan sektor lainnya sekitar 2.2 tahun. Peningkatan daya saing komoditi ekspor dan penciptaan iklim investasi yang kondusif merupakan langkah strategis untuk perluasan kesempatan kerja. Selain itu, kebijakan seperti penetapan UMR yang lebih sesuai dengan upah pasar juga dipandang strategis untuk mengurangi kekakuan upah di Sulawesi Selatan.
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI SISTEM USAHATANI KEDELAI DI SULAWESI SELATAN Tahir, Abdul Gaffar; Darwanto, Dwidjono Hadi; Mulyo, Jangkung Handoyo; Jamhari, nFN
Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.423 KB) | DOI: 10.21082/jae.v28n2.2010.133-151

Abstract

EnglishSoybean is the third important food commodity, after rice and corn, with the increasing trend of demand (8.74%/year). Therefore, the imported soybean is maintained at a high level (1.2 million ton in 2008). The research on efficiency of soybean farm production system was conducted in three districts in South Sulawesi Province, namely Bone, Soppeng and Wajo. The locations were selected using a purposive sampling technique considering that those three areas are the soybean producing centers. This research uses a Cobb-Douglas Production Function applying an Ordinary Least Square (OLS) method and Profit derived from Cobb-Douglas Production Function with a Unit Output Price Cobb-Douglas Profit Function (UOP-CDFF) technique. The result shows that the technical factors influencing the increase soybean production are the farmers? experience, family labor, urea, KCl, organic fertilizer, ownership dummy (profit sharing), the dummy of soybeans variety (high variety), dummy of planting distance (40 x 15 cm and 40 x 10 cm), and also the land type of dummy. Aamount of the three production input types (fertilizers) could be increased to improve the production. Moreover, positive factors influencing the TER (Technical Efficiency Rating) in soybean farming are land size, farmers? age, educational background, and farmers? experience. Efficiency could still be achieved by decreasing the use of part time labor (non family member) to maximize the income, and by reducing the use of soybean seeds, part time labor and land size to increase the profit.IndonesianKedelai merupakan komoditas pangan utama setelah padi dan jagung, dengan permintaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun (8,74%/tahun). Akibatnya, impor kedelai tetap berlangsung dalam jumlah yang besar (1,2 juta ton pada tahun 2008).  Penelitian efisiensi produksi sistem usahatani kedelai dilakukan di Sulawesi Selatan pada tiga kabupaten, yaitu: Kabupaten Bone, Soppeng, dan Wajo. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut sebagai daerah sentra produksi kedelai. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani kedelai, serta untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis dan keuntungan usahatani kedelai. Menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas yang diestimasi dengan metode Ordinary Least Square (OLS) dan fungsi keuntungan yang diturunkan dari fungsi produksi Cobb-Douglas dengan menggunakan teknik Unit Output Price Cobb-Douglas Profit Function  (UOP-CDPF). Hasil analisis fungsi produksi menunjukkan bahwa secara teknis faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produksi kedelai adalah tingkat pengalaman petani, jumlah angkatan kerja dalam keluarga, jumlah pupuk urea, jumlah pupuk KCl, jumlah pupuk organik, dummy status kepemilikan lahan sistem bagi hasil, dummy varietas kedelai (varietas unggul), dummy jarak tanam (40 x 15 cm dan 40 x 10 cm), dan dummy tipe lahan.  Ketiga input produksi (pupuk) tersebut masih bisa dinaikkan jumlahnya untuk meningkatkan produksi.  Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap peningkatan TER (Technical Efficiency Rating) pada usahatani kedelai adalah luas lahan garapan petani, umur petani, tingkat pendidikan petani, dan tingkat pengalaman petani.  Oleh karena itu, pencapaian efisiensi masih dimungkinkan dengan mengurangi penggunaan tenaga kerja upahan (luar keluarga) untuk menambah pendapatan, serta mengurangi penggunaan benih kedelai, tenaga kerja upahan, dan luas lahan garapan untuk meningkatkan keuntungan usahatani kedelai.
Determinants of Bangladesh’s Export Flows to The USA, 2003 – 2010: An Empirical Review Mohammad A. Ashraf; Abu Zakir Chowdhury
Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v28n2.2010.189-199

Abstract

IndonesianPenelitian ini menganalisis dampak determinan fungsi ekspor Banglades ke Amerika Serikat selama periode nilai tukar mata uang mengambang bebas, khususnya menguji Hipotesis Linder dalam teori perdagangan internasional tahun 1961. Model tipe gravitasi diestimasi menggunakan data bulanan dari Mei 2003 hingga Mei 2010. Temuan studi ini mendukung Hipotesis Linder. Dari empat variabel, hanya satu variabel yang memiliki koefisien yang sangat nyata. Semua variabel memiliki tanda koefisien yang sama dengan yang dipostulasikan oleh Linder. Temuan studi ini sangat mendukung keabsahan Hipotesis Linder dalam teori perdagangan internasional. EnglishThis study investigates the impacts of the determinants of Bangladesh export functions on the export flows to the USA during the period of free and floating exchange rate regime in Bangladesh in order to review the Linder hypotheses postulated in the international trade theory in 1961. The gravity-type model was estimated using monthly data for the sample period May 2003 – May 2010. The findings of the study support Linder Hypotheses exactly. Among the coefficient estimates of four variables only one variable is found to be statistically highly significant. And the signs of all variable coefficients are exactly the same as postulated by Linder. Thus, the findings of this study are fully in support of the validation of the Linder’s Hypotheses in international trade theory.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Vol 39, No 2 (2021): Jurnal Agro Ekonomi: IN PRESS Vol 39, No 1 (2021): Jurnal Agro Ekonomi Vol 38, No 2 (2020): Jurnal Agro Ekonomi Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Agro Ekonomi Vol 37, No 2 (2019): Jurnal Agro Ekonomi Vol 37, No 1 (2019): Jurnal Agro Ekonomi Vol 36, No 2 (2018): Jurnal Agro Ekonomi Vol 36, No 1 (2018): Jurnal Agro Ekonomi Vol 35, No 2 (2017): Jurnal Agro Ekonomi Vol 35, No 1 (2017): Jurnal Agro Ekonomi Vol 34, No 2 (2016): Jurnal Agro Ekonomi Vol 34, No 1 (2016): Jurnal Agro Ekonomi Vol 33, No 2 (2015): Jurnal Agro Ekonomi Vol 33, No 1 (2015): Jurnal Agro Ekonomi Vol 32, No 2 (2014): Jurnal Agro Ekonomi Vol 32, No 1 (2014): Jurnal Agro Ekonomi Vol 31, No 2 (2013): Jurnal Agro Ekonomi Vol 31, No 1 (2013): Jurnal Agro Ekonomi Vol 30, No 2 (2012): Jurnal Agro Ekonomi Vol 30, No 1 (2012): Jurnal Agro Ekonomi Vol 29, No 2 (2011): Jurnal Agro Ekonomi Vol 29, No 1 (2011): Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 1 (2010): Jurnal Agro Ekonomi Vol 27, No 2 (2009): Jurnal Agro Ekonomi Vol 27, No 1 (2009): Jurnal Agro Ekonomi Vol 26, No 2 (2008): Jurnal Agro Ekonomi Vol 26, No 1 (2008): Jurnal Agro Ekonomi Vol 25, No 2 (2007): Jurnal Agro Ekonomi Vol 25, No 1 (2007): Jurnal Agro Ekonomi Vol 24, No 2 (2006): Jurnal Agro Ekonomi Vol 24, No 1 (2006): Jurnal Agro Ekonomi Vol 23, No 2 (2005): Jurnal Agro Ekonomi Vol 23, No 1 (2005): Jurnal Agro Ekonomi Vol 22, No 2 (2004): Jurnal Agro Ekonomi Vol 22, No 1 (2004): Jurnal Agro Ekonomi Vol 21, No 2 (2003): Jurnal Agro Ekonomi Vol 21, No 1 (2003): Jurnal Agro Ekonomi Vol 20, No 2 (2002): Jurnal Agro Ekonomi Vol 20, No 1 (2002): Jurnal Agro Ekonomi Vol 19, No 2 (2001): Jurnal Agro Ekonomi Vol 19, No 1 (2001): Jurnal Agro Ekonomi Vol 18, No 2 (1999): Jurnal Agro Ekonomi Vol 18, No 1 (1999): Jurnal Agro Ekonomi Vol 17, No 2 (1998): Jurnal Agro Ekonomi Vol 17, No 1 (1998): Jurnal Agro Ekonomi Vol 16, No 1-2 (1997): Jurnal Agro Ekonomi Vol 15, No 2 (1996): Jurnal Agro Ekonomi Vol 15, No 1 (1996): Jurnal Agro Ekonomi Vol 14, No 2 (1995): Jurnal Agro Ekonomi Vol 14, No 1 (1995): Jurnal Agro Ekonomi Vol 13, No 2 (1994): Jurnal Agro Ekonomi Vol 13, No 1 (1994): Jurnal Agro Ekonomi Vol 12, No 2 (1993): Jurnal Agro Ekonomi Vol 12, No 1 (1993): Jurnal Agro Ekonomi Vol 11, No 2 (1992): Jurnal Agro Ekonomi Vol 11, No 1 (1992): Jurnal Agro Ekonomi Vol 10, No 1-2 (1991): Jurnal Agro Ekonomi Vol 9, No 2 (1990): Jurnal Agro Ekonomi Vol 9, No 1 (1990): Jurnal Agro Ekonomi Vol 8, No 2 (1989): Jurnal Agro Ekonomi Vol 8, No 1 (1989): Jurnal Agro Ekonomi Vol 7, No 2 (1988): Jurnal Agro Ekonomi Vol 7, No 1 (1988): Jurnal Agro Ekonomi Vol 6, No 1-2 (1987): Jurnal Agro Ekonomi Vol 5, No 2 (1986): Jurnal Agro Ekonomi Vol 5, No 1 (1986): Jurnal Agro Ekonomi Vol 4, No 2 (1985): Jurnal Agro Ekonomi Vol 4, No 1 (1985): Jurnal Agro Ekonomi Vol 3, No 2 (1984): Jurnal Agro Ekonomi Vol 3, No 1 (1983): Jurnal Agro Ekonomi Vol 2, No 1 (1982): Jurnal Agro Ekonomi Vol 1, No 2 (1982): Jurnal Agro Ekonomi Vol 1, No 1 (1981): Jurnal Agro Ekonomi More Issue