cover
Contact Name
I Made Sumarya
Contact Email
sumaryaimade@yahoo.com
Phone
+6281338717933
Journal Mail Official
sumaryaimade@yahoo.com
Editorial Address
Prodi Biologi Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Universitas Hindu Indonesia Jln. Sangalangit Tembau Penatih, Denpasar, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Widya Biologi
ISSN : 20865783     EISSN : 26556456     DOI : -
Jurnal Widya Bioloogi adalah jurnal open access dan ditelaah oleh mitra bestari bidang biologi, bertuuan untuk mempublikasikan artikel hasil penelitian atau pemikiran ilmiah dan kajian pustaka dalam bidang ilmu biologi dan ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan ilmu biologi. Fokus dan scope yang ditelaah adalah biologi sains dan biologi terapan.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 02 (2021): Widya Biologi" : 7 Documents clear
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METHANOL JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum Theilade), BAYAM HIAS MERAH (Iresine herbstii Hook.) DAN AZOLLA MERAH (Azolla pinnata R. Br.) I Putu Agus Hendra Wibawa; I Gede Tirta
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 12 No 02 (2021): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyabiologi.v12i02.2140

Abstract

Radikal bebas adalah senyawa atau molekul yang menjadi salah satu penyebab utama berbagai macam penyakit degeneratif seperti hipertensi, jantung, diabetes, dan lainnya. Beberapa tahun terakhir, aktivitas antioksidan dari senyawa fenolik tumbuhan menjadi perhatian khusus bagi industri obat dan pangan sebagai pengganti antioksidan sintetik. Senyawa antosianin adalah salah satu senyawa tumbuhan yang dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Antosianin adalah pigmen larut air yang secara alami terdapat pada berbagai jenis tumbuhan, pigmen ini memberikan warna pada bunga, buah, dan daun tumbuhan. Warna yang ditimbulkan oleh antosianin dapat bermacam-macam mulai dari merah, biru kemerahan, ungu, biru, hijau, hingga kuning tergantung dari tingkat keasaman (pH) lingkungan sekitar. Diduga tumbuhan yang memiliki warna merah memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari beberapa tanaman yang memiliki warna merah seperti jahe merah, bayam hias merah dan azolla merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga ekstrak tumbuhan, ekstrak azolla merah memiliki kemampuan sebagai antioksidan paling tinggi, diikuti oleh ekstrak bayam hias merah dan azolla merah. Ketiga ekstrak memiliki kemampuan sebagai antioksidan dengan kategori sangat lemah.
KONSUMSI TABLET FE MENURUNKAN PREVALENSI ANEMIA DAN MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS TAMPAKSIRING II Dewa Ayu Made Novia Dewi; I Nyoman Arsana; I Wayan Suarda
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 12 No 02 (2021): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyabiologi.v12i02.2141

Abstract

Anemia dapat diartikan sebagai kurangnya kadar haemoglobin (Hb) dalam darah terutama akibat kurangnya zat besi (Fe). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia serta pengaruh konsumsi tablet Fe terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Tampaksiring II. Penelitian menggunakan rancagan cross sectional. Sampel penelitian adalah semua ibu hamil yang mendapat asupan tablet Fe dan melakukan pemeriksaan hemoglobin di UPTD Puskesmas Tampaksiring II dalam periode Januari 2019 sampai dengan April 2021. Prevalensi anemia dihitung dengan menentukan prosentase anemia dari seluruh sampel. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis wilcoxon rank test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia sebelum konsumsi tablet Fe sebesar 18,8% atau 73 orang dari 389 ibu hamil, sedangkan prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia setelah konsumsi tablet Fe menurun menjadi sebesar 0,3% atau hanya terjadi pada 1 orang dari 389 ibu hamil. Konsumsi Table Fe mampu meningkatkan kadar haemoglobin secara signifikan (p<0,01; Wilcoxon Signed Rank Test), dimana rata-rata kadar Hb sebelum konsumsi tablet Fe sebesar 11,18 g/dl, sedangkan rata-rata kada Hb sesudah konsumsi tablet Fe meningkat menjadi 12,31 g/dl. Kesimpulan, Konsumsi tablet Fe menurunkan prevalensi anemia ibu hamil periode Januari 2019 sampai dengan April 2021 dan meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Tampaksiring II.
TOTAL COLIFORM DAN ESCHERIA COLI AIR SUMUR BOR DAN SUMUR GALI DI KABUPATEN GIANYAR Korniasih N.W; I M. Sumarya
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 12 No 02 (2021): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyabiologi.v12i02.2142

Abstract

Air bersih yang digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari, kualitasnya harus memenuhi syarat Kesehatan. Salah satunya adalah Total Coliform dan Escherichia coli nya. Tujuan dari penelitian adalah untuk menentukan Total Coliform dan Escherichia coli air sumur bor dan sumur gali di Kabupaten Gianyar. Penelitian dilakukan dengan memeriksa Total Coliform dan Escherichia coli terhadap 15 sampel air yang terdiri dari lima sampel air PDAM sebagain kontrol, lima sampel air sumur bor dan lima sampel air sumur gali di Kabupaten Gianyar. Data hasil penelitian berupa Total Coliform dan Escherichia coli dianalisis secara komparasi dengan membandingkannya terhadap standar baku mutu air menurut Permenkes RI No. 32 tahun 2017. Setelah dilakukan pengukuran terhadap Total Coliform dan Escherichia coli dari air PDAM, air sumur bor dan sumur gali di Kabupaten Gianyar, diperoleh hasil bahwa air PDAM, air sumur bor dan air sumur gali mengandung Total Coliform rata-rata secara berturut-turut adalah 0, 15,6 dan 16 NPM/100 mL, Escherchia coli rata-rata 0, 9,8 dan 11,8 NPM/100 mL. Standar baku mutu air menurut Permenkes RI No. 32 tahun 2017 menetapkan bahwa Total Coliform air max 50 NPM/100 mL dan Escherichia coli 0 NPM/100 mL, maka air PDAM memenuhi syarat baku mutu, air sumur bor dan sumur gali Total Coliformnya memenuhi syarat tapi Escherchia colinya melampaui syarat baku mutu yang ditetapkan. Berdasarkan Hasil tersebut disimpulkan bahwa air sumur bor dan air sumur gali tidak memenuhi syarat baku mutu air menurut Permenkes RI No.32 tahun 2017.
TEKNIK DIAGNOSTIK KONVENSIAL DAN LANJUTAN UNTUK INFEKSI BAKTERI DAN RESISTENSI ANTIBAKTERI DI INDONESIA Maharani Pertiwi K; Khairunnisa Kusuma Wulandari; Habiba Anggraeny Rodja; Ucik Ghorizatul Urjiyah; Evi Fibriani; Feby Arlingga Putri
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 12 No 02 (2021): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyabiologi.v12i02.2143

Abstract

Infeksi bakteri patogen menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia. Kondisi ini diperparah dengan munculnya strain bakteri yang resistan terhadap antibiotik. Upaya penegakan diagnosa infeksi bakteri terutama yang resisten antibiotik menjadi salah satu strategi pengendaliannya. Teknik diagnostik mikrobiologi yang cepat, mudah dan harga terjangkau diperlukan untuk mendeteksi keberadaan bakteri patogen, membedakan antara infeksi virus atau bakteri, mengidentifikasi resistensi antibiotik pada bakteri, dan untuk mengetahui agen anti mikroba mana yang harus digunakan dalam terapi. Pada umumnya, pemeriksaan mikrobiologi pada laboratorium medis dilakukan melalui teknik konvensional, yaitu kultur bakteri dalam media buatan, isolasi dan purifikasi isolat, pengamatan makroskopis, uji biokimia dan uji kepekaan antibiotik. Teknik diagnostik lanjutan pemeriksaan infeksi bakteri, yaitu secara molekuler melalui metode amplifikasi gen (Polymerase Chain Reaction, PCR). Metode ini dapat memberikan identifikasi patogen dan dapat mendeteksi keberadaan gen resistensi atau protein resistensi. Kombinasi teknik konvensional dan molekuler adalah pilihan terbaik untuk penegakan diagnosa infeksi bakteri dan identifikasi strain resistan antibakteri, serta penentuan tindakan pengendalian dan pencegahan yang tepat terhadap infeksi. Kajian pustaka ini menyajikan teknik diagnostik yang dapat diaplikasikan di laboratorium medis untuk mengidentifikasi infeksi bakteri, sehingga memberikan wacana dan mendorong pengembangan teknik pemeriksaan mikrobiologi yang lebih efektif dan efisien.
Pemanfaatan Daun Sirih sebagai Loloh (Obat Tradisional Bali) untuk Mencegah Komorbid COVID-19 I Made Sumarya
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 12 No 02 (2021): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyabiologi.v12i02.2144

Abstract

Penyakit virus corona (COVID-19) yang disebabkan oleh virus corona 2 sindrum pernapasan akut berat (SARS-CoV-2) awalnya di mulai di Wuhan Cina pada Desember 2019, menyebar keseluruh dunia dan mempengaruhi lebih dari 180 negara. Sebagai kasus yang menyebar secara global telah dicatat bahwa orang-orang dengan penyakit kronis yang mendasar yang sudah ada sebelumnya lebih memungkinkan untuk terserang virus dan menjadi lebih parah. Pasien COVID-19 dengan riwayat penyakit penyerta memiliki prognosis penyakit yang parah dengan peningkatan risiko kematian yang semakin tinggi. Komorbiditas (penyakit penyerta) COVID-19 yang sudah ada sebelumnya dan paling umum adalah hipertensi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Sirih merupakan tanamam obat yang sudah dikenal selama berabad-abad, daunnya banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit mengndung senyawa bioaktif seperti polifenol, alkaloid, steroid, saponin, dan tannin, memiliki aktivitas farmakologi sebagai antikanker, antidiabetes dan cardiovascular effect. Di Bali daun sirih banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional yang dikenal dengan loloh, dibuat dengan cara direbus untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Karena daun sirih mengandung senyawa aktif dan memiliki aktivitas sebagai anti kanker, antidiabetes dan cardiovascular effect dapat disimpul kan bahwa daun sirih dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional (loloh) yang murah dan praktis untuk mencegah penyakit komorbid COVID-19.
KUALITAS AIR SUMUR GALI DI SEKITAR PASAR DESA YEHEMBANG KECAMATAN MENDOYO KABUPATEN JEMBRANA I Putu Sudiartawan
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 12 No 02 (2021): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyabiologi.v12i02.2145

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air sumur gali di sekitar Pasar Desa Yehembang berdasarkan parameter fisika, kimia dan mikrobiologi. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Pengambilan sampel air sumur gali menggunakan metode stratified systematic unaligned sampling. Pengambilan sampel pada lokasi penelitian dengan jarak masing-masing titik sampel 20 meter (S1), 40 meter (S2) dan 80 meter (S3) dengan total jumlah sampel sebanyak 6 sampel air sumur gali. Analisis sampel dilakukan secara in situ dan uji laboratorium yang bertempat di Laboratorium Klinik dan Kesehatan Masyarakat Bina Medika Denpasar. Kemudian digunakan metode deskriptif komparatif untuk membandingkan hasil analisis laboratorium dengan baku mutu berdasarkan Peraturan Gubernur Bali No.16 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 15 parameter kualitas air sumur gali yang diteliti ternyata ada 2 parameter yang telah melampaui ambang batas baku mutu yaitu parameter nitrit (NO2) dan biological oxygen demand (BOD5). Selanjutnya hasil perhitungan dengan metode Storet menunjukan skor pada masing-masing stasiun yaitu stasiun 1 (-20), stasiun 2 (-20) dan stasiun 3 (-12), yang menunjukan kualitas air sumur gali di sekitar Pasar Desa Yehembang termasuk dalam kelas C (cemar sedang).
KUALITAS AIR PAMSIMAS DESA SABA KABUPATEN GIANYAR DITINJAU DARI SIFAT FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI Ni Wayan Korniasih; I Putu Sudiartawan; Ni Luh Gede Sudaryati
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 12 No 02 (2021): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyabiologi.v12i02.2146

Abstract

Pemeriksaan terhadap PAMSIMAS Desa Saba di beberapa titik sambungan oleh UPTD Laboratorium Kesehatan Kabupaten Gianyar tahun 2019 melaporkan bahwa bak penampungan air PAMSIMAS di Banjar Sema, Desa Saba telah mengalami pencemaran. Maka peneliti melakukan penelitian kualitas air PAMSIMAS di Desa Saba Kabupaten Gianyar ditinjau dari sifat fisik, kimia dan mikrobiologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air PAMSIMAS di Desa Saba, Kabupaten Gianyar. Data penelitian dianalisis secara deskriptif komparatif mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 dan Peraturan Gubernur Bali No.16 tahun 2016. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 (dua) kali di PAMSIMAS Desa Saba, Kabupaten Gianyar dengan jumlah sampel masing-masing pada setiap pengambilan sebanyak 7 (tujuh) sampel (7 stasiun Penelitian), sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 14 (empat belas) sampel. Sedangkan parameter kualitas air yang diteliti sebanyak 15 (lima belas) parameter yang meliputi parameter fisik, kimia dan mikrobiologi. Dari 15 (lima belas) parameter yang diteliti, menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) parameter kualitas air yang melampaui standar baku mutu lingkungan yaitu parameter BOD, COD dan Escherichia coli dengan nilai rata-rata BOD, COD dan Escherichia coli berturut-turut 9,48 mg/L; 17,41 mg/L dan 3,64 MPN/100 mL. Kualitas air PAMSIMAS Desa Saba, Kabupaten Gianyar memenuhi syarat jika ditinjau dari sifat fisik tetapi dari sifat kimia dan mikrobiologi kualitas air PAMSIMAS Desa Saba tidak memenuhi syarat sebagai bahan baku air minum.

Page 1 of 1 | Total Record : 7