cover
Contact Name
Dr. Otih Rostiana
Contact Email
otihrostiana@gmail.com
Phone
+62251-8321879
Journal Mail Official
buletintro@gmail.com
Editorial Address
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BUL LITTRO) Editorial Office : Indonesian Spices and Medicinal Crops Research Institute (ISMCRI) Jl. Tentara Pelajar No. 3 Bogor, Indonesia 16111 Telp. (0251) 8321879, Fax. (0251) 8327010 E mail : buletintro@gmail.com
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
ISSN : 02150824     EISSN : 25274414     DOI : http://dx.doi.org/10.21082/
Core Subject : Agriculture,
Focus and Scope Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BUL LITTRO) is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research finding on spice, medicinal, aromatic and industrial crops that have never been publish in any other scientific publications. Scopes of Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat are: Scope of science: Agricultural Microbiology, Agricultural Socio-Economics, Agronomy, Plant Biotechnology, Plant Breeding, Plant Protection, Plant Physiology, Soil Science, Seed Technology, Primary Post Harvest Scope of commodities : spice, medicinal, aromatic and industrial crops
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 26, No 1 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat" : 8 Documents clear
STRATEGY FOR DEVELOPING INDONESIAN PEPPER EXPORT BASED ON TRADE PERFORMANCE INDEX AND ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Bedy Sudjarmoko; Agus Wahyudi; Ermiati Ermiati; Abdul Muis Hasibuan
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 26, No 1 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v26n1.2015.63-76

Abstract

Production and export of Indonesian pepper in the world market has declined because of low in productivity, quality and product diversification, inefficient marketing chain and lack of technology transfer to farmers level. The study was conducted to identify and analyze export problems in pepper, and to formulate strategies and policies for pepper export development. This study used primary and secondary data. Data were analyzed with Trade Performance Index and Analytic Hierarchy Process. The results showed that the problems in Indonesian pepper export were low competitiveness and productivity, poor infrastructure, inappropriate institutional farmers and traders, high interest rates and improper policy implementation. The recommended grand strategies for pepper export development were resources optimization, infrastructure and institutional development, financing schemes, and strengthening policy implementation.
RESPON PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN MUTU HERBA MENIRAN (Phyllantus niruri) Setiawan Setiawan; Mono Rahardjo
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 26, No 1 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v26n1.2015.25-34

Abstract

Meniran (Phyllantus niruri L.) merupakan tanaman liar berkhasiat obat, bahan bakunya sebagian besar diperoleh secara menambang. Pemupukan pada tanaman meniran dalam rangka meningkatkan produktivitas dan mutu belum banyak dilakukan. Percobaan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan dan mutu herba meniran. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Cimanggu dari Januari sampai Juni 2013. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok empat ulangan dengan delapan perlakuan pemupukan. Perlakuan pemupukan terdiri dari (1) kontrol (tanpa pupuk), (2) 20 t ha-1 pupuk kandang, (3) 20 t ha-1 pupuk kandang+25 kg ha-1 Urea+25 kg ha-1 SP-36+25 kg ha-1 KCl, (4) 20 t ha-1 pupuk kandang+50 kg ha-1 Urea+50 kg ha-1 SP-36+50 kg ha-1 KCl, (5) 20 t ha-1 pupuk kandang+75 kg ha-1 +75 kg ha-1 SP-36+75 kg ha-1 KCl, (6) 20 t ha-1 pupuk kandang+100 kg ha-1 Urea+100 kg ha-1 SP-36+100 kg ha-1 KCl, (7) 20 t ha-1 pupuk kandang+125 kg ha-1 Urea+125 kg ha-1 SP-36+125 kg ha-1 KCl, dan (8) 125 kg ha-1 Urea+125 kg ha-1 SP-36+125 kg ha-1 KCl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi simplisia kering tertinggi (265 kg ha-1) diperoleh pada perlakuan pemupukan 20 t ha-1 pupuk kandang+100 kg ha-1 Urea+100 kg ha-1 SP-36+100 kg ha-1 KCl. Mutu simplisia yang dihasilkan telah memenuhi standar MMI, walaupun pemupukan tidak berpengaruh nyata terhadap mutu simplisia. Untuk menghasilkan simplisia kering 265 kg ha-1, diperlukan 5,697 kg ha-1 N, 0.477 kg ha-1 P, dan 11,368 kg ha-1 K. Secara kualitatif, kandungan metabolit sekunder alkaloid, tanin, saponin, flavonoid, fenolik, triterpenoid, dan glikosida simplisia meniran tidak berbeda nyata pada semua perlakuan pemupukan.
EFEKTIVITAS EKSTRAK TANAMAN OBAT TERHADAP CENDAWAN PENYEBAB MASTITIS DAN PENCEMAR PAKAN SAPI Riza Zainuddin Ahmad
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 26, No 1 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v26n1.2015.47-54

Abstract

Tanaman obat berpotensi sebagai alternatif untuk menekan cemaran cendawan pada pakan sapi dan pengobatan mastitis. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan tanaman obat yang berkhasiat sebagai anti cendawan untuk mengendalikan penyakit mastitis dan pencemar pakan sapi. Penelitian dilakukan di Balai Besar Penelitian Veteriner, tahun 2013. Skrining dilakukan pada 10 jenis tanaman obat dengan membuat ekstrak etanol dari daun, umbi, rimpang dan buah.  Uji daya hambat pertumbuhan cendawan dilakukan secara in vitro dalam cawan petri yang diinkubasi untuk diamati diameter daya hambatnya. Pengujian dilanjutkan dengan pengukuran kadar hambat minimal ekstrak dengan pengenceran 50; 25; 12,5; 6,25; 5; dan 2,5%, lalu dicampurkan dengan media agar dan cendawan uji, diinkubasi pada suhu 25dan 37oC selama 3-5 hari untuk diamati pertumbuhannya. Hasil skrining menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih dan daun cengkeh mempunyai kemampuan daya hambat yang terbaik dibanding ekstrak tanaman lainnya. Daya hambat daun sirih terhadap pertumbuhan Aspergillus flavus, Fusarium solani dan Penicillium sp secara berurutan adalah 11,3; 11,3 dan 20,7 mm; sedangkan daun cengkeh adalah 29,3; 29,0 dan 37,3 mm. Daya hambat daun sirih terhadap pertumbuhan Candida albicans, C. krusei, C. parapsilosis, C. guilliermondii dan Trichosporon sp adalah 25,7; 17,0; 21,0; 26,3 dan 25,7 mm; sedangkan daun cengkeh adalah 19,3; 18,3; 27,5; 29,3 dan 26,3 mm. Daun sirih lebih mudah didapat dan diaplikasikan dibandingkan dengan daun cengkeh, sehingga dipilih untuk uji lanjut. Hasil uji kadar hambat minimum ekstrak daun sirih adalah 2,5%, sehingga dapat digunakan sebagai pengendali cemaran cendawan pada pakan sapi dan mastitis mikotik.
ANALISIS KELAYAKAN DAN FINANSIAL DALAM PENYEDIAAN BENIH BERMUTU JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) Sujianto Sujianto; Agus Wahyudi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 26, No 1 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v26n1.2015.77-86

Abstract

Tingginya minat petani menanam jahe merah meningkatkan permintaan benih bermutu. Benih yang sehat dan berviabilitas tinggi merupakan faktor input yang paling menentukan produktivitas tanaman disamping faktor lainnya seperti pupuk dan pestisida. Ketersediaan benih merupakan pasokan input yang secara berkelanjutan harus terjamin mutunya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa potensi dan kendala penyediaan benih jahe melalui budidaya dalam polibag, sertifikasi dan sistem mutu benih. Analisis kelayakan finansial dilakukan pada usaha agribisnis perbenihan jahe merah. Penelitian di lakukan di Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor, Jawa Barat. Analisis kualitatif menggunakan software SWOTchart.xls berbasis Microsoft Excel. Pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk melihat tingkat kelayakan usaha meliputi perhitungan struktur biaya, analisis R/C rasio, B/C rasio, dan Net Present Value (NPV). Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor dalam sistem budidaya perbenihan jahe merah dalam polibag secara bersama dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) serta dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Berdasarkan analisis finansial, kegiatan usaha perbenihan jahe dalam polibag menguntungkan (profitable) dengan R/C rasio dan B/C rasio berturut-turut sebesar 2,13 dan 1,13 serta NPV (13%) bernilai positif. Komposisi dan jumlah total biaya perbenihan jahe dalam polibag memerlukan modal lebih tinggi dibandingkan dengan sistem budidaya konvensional.
MUTU FISIOLOGIS RIMPANG BENIH JAHE PUTIH BESAR SELAMA PENYIMPANAN DENGAN PELAPISAN LILIN DAN APLIKASI PACLOBUTRAZOL Devi Rusmin; MR Suhartanto; Satriyas Ilyas; Dyah Manohara; E Widajati
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 26, No 1 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v26n1.2015.35-46

Abstract

Rimpang benih jahe putih besar tidak dapat disimpan lama karena mudah berkerut dan bertunas. Untuk meningkatkan daya simpan benih jahe telah dilaksanakan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelapisan lilin dengan aplikasi Paclobutrazol (PBZ) terhadap perubahan mutu fisiologis rimpang benih JPB selama penyimpanan. Percobaan dilaksanakan di kamar kaca dan Laboratorium Teknologi Benih, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat sejak Januari sampai September 2014. Percobaan disusun dalam rancangan petak terbagi dengan tiga ulangan. Sebagai petak utama adalah dua suhu ruang simpan (1) (26-280C) (RH 70-80%) dan (2) (20-220C) (RH 65-75%), sebagai anak petak adalah perlakuan benih (1) kontrol (tanpa bahan pelapis lilin); (2) pelapisan lilin + PBZ 0 ppm, (3) pelapisan lilin + PBZ 500 ppm; (4) pelapisan lilin + PBZ 1.000 ppm; dan (5) pelapisan lilin + PBZ 1.500 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pelapisan lilin dengan aplikasi PBZ sampai 1.500 ppm belum mampu menekan penyusutan bobot rimpang benih JPB sampai empat bulan setelah simpan, baik pada pada suhu penyimpanan 26-280C maupun pada suhu 20-220C. Kombinasi pelapisan lilin dengan aplikasi PBZ 1.500 ppm pada suhu 20-220C mampu menekan persentase rimpang bertunas sampai tiga bulan simpan dan menekan laju respirasi sampai empat bulan.
PERLAKUAN BENIH AIR PANAS, EKSTRAK MIMBA DAN JARAK KEPYAR UNTUK MENGENDALIKAN NEMATODA (Meloidogyne spp.) TERBAWA RIMPANG JAHE Djiwanti, Setyowati Retno
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 26, No 1 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v26n1.2015.55-62

Abstract

Benih rimpang jahe dapat membawa organisme pengganggu tanaman berbahaya seperti nematoda buncak akar, Meloidogyne spp. Tujuan penelitian adalah menguji pengaruh metode perlakuan benih dalam menekan serangan nematoda terbawa rimpang jahe Meloidogyne spp. Penelitian dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor sejak 2005 sampai 2006. Rimpang jahe terinfeksi Meloidogyne spp. dicuci bersih, dipotong seberat 30-40 g, kemudian diberi perlakuan (1) perendaman dalam air panas (40°C selama 20 menit dan 50°C selama 10 menit), (2) perendaman dalam larutan ekstrak nabati mimba (2,5 dan 7,5%) dan jarak (2,5 dan 7,5%), (3) perendaman dalam larutan kimia karbosulfan EC (2 ml l-1 air), (4) pelapisan dengan tepung kimia karbosulfan ST (20 g kg-1 rimpang) dan (5) direndam air selama dua  jam (kontrol). Rimpang setelah diperlakukan, ditanam dalam polibag berisi media tanah steril di rumah kaca. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 10 ulangan. Pertumbuhan tanaman dan populasi nematoda diamati setelah jahe berumur empat bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan air panas 50°C selama 10 menit paling baik dalam menekan populasi nematoda sebesar 80,86%, diikuti perlakuan perendaman dalam larutan 2,5% ekstrak mimba (25,24%) dan pelapisan dengan tepung karbosulfan ST (23,66%). Perlakuan benih yang diuji umumnya tidak menekan pertumbuhan tanaman. Parameter tingkat populasi nematoda (dalam akar, rimpang dan tanah) lebih sensitif untuk merefleksikan keefektifan suatu perlakuan benih rimpang jahe dibandingkan parameter indeks buncak. Pada perlakuan benih terbaik yaitu air panas 500C selama 10 menit, penekanan populasi nematoda menghasilkan nilai yang signifikan dibandingkan penekanan indeks buncak pada akar dan rimpang.
STABILITAS HASIL DAN MUTU SOMAKLON HARAPAN NILAM (Pogostemon cablin Benth) PADA TIGA AGROEKOLOGI NFN Amalia; Nursalam Sirait; Endang Hadipoentyanti
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 26, No 1 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v26n1.2015.11-24

Abstract

Nilam merupakan tanaman penghasil minyak atsiri, oleh sebab itu produksi, kadar dan mutu minyak merupakan faktor penting yang menetukan keunggulan suatu varietas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui stabilitas hasil dan mutu lima somaklon harapan nilam di tiga agroekologi. Penelitian dilaksanakan di Banten (100 m dpl), Kuningan (400 m dpl) dan Purwokerto (600 m dpl) selama dua tahun (2011 sampai 2012). Somaklon harapan A, B, C, D, E dan varietas Sidikalang sebagai pembanding ditanam dengan rancangan acak kelompok (RAK) empat ulangan. Data perbedaan lima somaklon dianalisa menggunakan uji Duncan pada taraf lima persen. Stabilitas hasil dianalisa berdasarkan metode Eberhart dan Russell. Parameter yang diamati adalah produksi terna (basah dan kering angin), produksi minyak, kadar minyak dan mutu minyak (kadar patchouli alkohol). Hasil penelitian diperoleh somaklon harapan nilam A dan E yang stabil pada hasil terna, kadar minyak dan mutu minyak serta mampu beradaptasi pada semua tempat pengujian. Somaklon harapan nilam A unggul pada  produksi terna basah per tahun 36,62 t ha-1, produksi terna kering angin per tahun 12,67 t ha-1, produksi minyak per tahun 356,37 kg ha-1, kadar minyak 2,85%, serta kadar patchouli alkohol 32,53%. Somaklon harapan nilam E unggul pada produksi terna basah per tahun 37,73 t ha-1, produksi terna kering angin per tahun 12,56 t ha-1, produksi minyak per tahun 343,22 kg ha-1, kadar minyak 2,78%, kadar patchouli alkohol 32,31%. Perbedaan somaklon harapan A dan E terletak pada bentuk daunnya. Somaklon harapan A mempunyai bentuk pangkal daun tumpul (obtusus), ujung daun runcing-tumpul (acutus-obtusus) serta tepi daun bergerigi tumpul (crenatus). Somaklon harapan E mempunyai bentuk pangkal daun runcing (acutus), ujung daun runcing (acutus) serta tepi daun bergerigi tajam ganda (biserratus).
KERAGAAN KARAKTER MORFOLOGI, HASIL DAN MUTU ENAM AKSESI JAHE PUTIH KECIL DI TIGA AGROEKOLOGI BERBEDA Syukur, Cheppy; Yusron, Muhammad; Trisilawati, Octivia
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 26, No 1 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v26n1.2015.1-10

Abstract

Jahe merupakan tanaman yang memerlukan lahan subur dan pupuk dosis tinggi untuk menghasilkan rimpang yang optimal. Ketersediaan lahan subur semakin terbatas, sedangkan harga pupuk semakin tinggi, sehingga diperlukan varietas jahe yang toleran ditanam di lahan marginal dengan input pupuk rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan keragaan karakter morfologi, hasil dan mutu aksesi jahe putih kecil pada budidaya dengan input pupuk rendah, atau tumbuh baik pada kondisi lahan marginal. Evaluasi plasma nutfah jahe toleran lahan marginal di lakukan di Kabupaten Lebak (Banten), Kulonprogo (Yogyakarta) dan Bantul (Yogyakarta). Bahan tanaman yang digunakan enam aksesi jahe putih kecil (JPK), menggunakan rancangan acak kelompok diulang empat kali. Pengamatan dilakukan terhadap karakter pertumbuhan tanaman (populasi tanaman, tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, diameter batang) dan produksi rimpang segar serta kadar gingerol. Data dianalisis menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan DMRT 0,5% apabila berbeda nyata. Hasil evaluasi keenam aksesi yang ditanam di lahan marginal dengan pemupukan dosis rendah, menunjukkan respon yang berbeda pada fase pertumbuhan maupun produksi. Aksesi 02 menunjukkan karakter diameter batang yang stabil di tiga lokasi, sedangkan aksesi lainnya tidak stabil. Aksesi 04 menunjukkan stabilitas pada karakter produksi rimpang segar dan kadar gingerol di tiga lokasi. Aksesi 04 menghasilkan bobot rimpang segar tertinggi (546,92 g rumpun-1) dan kadar gingerol lebih dari 1%, sehingga aksesi 04 berpotensi untuk dikembangkan di lahan marginal dengan input pupuk rendah.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 32, No 2 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 31, No 2 (2020): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 31, No 1 (2020): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 30, No 2 (2019): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 30, No 1 (2019): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 29, No 2 (2018): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 29, No 1 (2018): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 2 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 27, No 2 (2016): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 27, No 1 (2016): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 26, No 2 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 26, No 1 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 25, No 2 (2014): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 25, No 1 (2014): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 24, No 2 (2013): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 24, No 1 (2013): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 23, No 2 (2012): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 23, No 1 (2012): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 22, No 2 (2011): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 22, No 1 (2011): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 21, No 2 (2010): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 21, No 1 (2010): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 20, No 2 (2009): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 20, No 1 (2009): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 19, No 2 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 19, No 1 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 18, No 2 (2007): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 18, No 1 (2007): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 17, No 2 (2006): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 17, No 1 (2006): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 16, No 2 (2005): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 16, No 1 (2005): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 15, No 2 (2004): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 15, No 1 (2004): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 14, No 2 (2003): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 14, No 1 (2003): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 13, No 2 (2002): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 13, No 1 (2002): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 12, No 1 (2001): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 11, No 2 (2000): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 10, No 1 (1999): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 9, No 2 (1994): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 9, No 1 (1994): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 8, No 2 (1993): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 8, No 1 (1993): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 7, No 2 (1992): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 7, No 1 (1992): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 6, No 2 (1991): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 6, No 1 (1991): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 5, No 2 (1990): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 5, No 1 (1990): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 4, No 2 (1989): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 4, No 1 (1989): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 3, No 2 (1988): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 3, No 1 (1988): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 2, No 2 (1987): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 2, No 1 (1987): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 1, No 2 (1986): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 1, No 1 (1986): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat More Issue