cover
Contact Name
Gusstiawan Raimanu
Contact Email
g.raimanu@unsimar.ac.id
Phone
+6281354205726
Journal Mail Official
jurnalagropet@unsimar.ac.id
Editorial Address
Lt. Dasar Gedung Rektorat, Fak. Pertanian, Universitas Sintuwu Maroso Jl. P. Timor No. 1. Poso
Location
Kab. poso,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Agropet
ISSN : 46939158     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Agropet (Agropet) is a journal published by Faculty of Agriculture, Universitas Sintuwu Maroso, Indonesia. It is a scientific journal dedicated to publishing the manuscript of the research in the field of agricultural technology, such as agricultural product technology, agricultural engineering and agricultural industries technology. Agropet also publishing various disciplines of animal science, such as animal feed and nutrition; animal reproduction, genetics, and production; social and economic; and animal products science and technology. Agropet has p-ISSN 1963-9158. Jurnal Agropet publish two times per year on June and December.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2012)" : 7 Documents clear
PREVALENSI PENYAKIT CACING PADA AYAM BURAS DI DESA TAENDE DAN TOMATA KECAMATAN MORI ATAS KABUPATEN MOROWALI Yan Alpius Loliwu; Iriany Thalib
Agropet Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.326 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyakit cacing pada ayam buras di Desa Taende dan Tomata Kecamatan Mori Atas Kabupaten Morowali dan telah dilaksanakan di Desa Taende dan Tomata dari bulan April sampai dengan Mei 2013. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 sampel feses ayam buras yang terdiri atas 80 sampel dari Desa Taende dan 20 sampel dari Desa Tomata dengan jumlah betina 53 ekor dan jantan 47 ekor. Sampel diperiksa di Laboratorium Balai Besar Veteriner Maros Propinsi Sulawesi Selatan dengan metode Uji Apung dan di analisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa prevalensi infeksi kecacingan yang terjadi pada ayam buras di Desa Taende dari 80 sampel terdapat 55 sampel yang positif masing-masing sebagai berikut : Capillaria sp 22 sampel/ 27,5%, Syngamus trachea 25 sampel/ 31,25%, Ascaridia galli 4 sampel/ 5%, Heterakis 3 sampel/ 3,75%, Oxyspirura 1 sampel/ 1,25%, Railletina cesticellus 1 sampel/ 1,25%, Eimeria sp 25 sampel/ 31,25% dan di Desa Tomata dari 20 sampel terdapat 16 sampel yang positif masing-masing adalah : Capillaria sp 13 sampel/ 65%, Ascaridia galli 2 sampel/ 10%, Oxyspirura 1 sampel/ 5%, Eimeria sp 5 sampel/ 25%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jenis cacing yang menginfeksi saluran pencernaan ayam buras terdiri atas 5 jenis telur cacing Nematoda yaitu telur cacing Capillaria, Ascaridia galli, Heterakis, Syngamus trachea, dan Oxyspirura, dan 1 jenis cacing Cestoda yaitu Railettina cisticellus serta 1 jenis oosista Eimeria sp
PENGARUH EKSTRAK KASAR DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP KEMAMPUAN BERTAHAN HIDUP DAN MORTALITAS LARVA Spodoptera exigua Hubner (Lepidoptera : Noctuidae) PADA TANAMAN BAWANG MERAH Berthrin Stevaniwati Sumampouw
Agropet Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.981 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan dosis yang terbaik dari ekstrak daun sirsak terhadap kemampuan bertahan hidup dan mortalitas Larva Spodoptera exigua pada tanaman bawang merah. Lokasi penelitian berada pada Laboratorium Pusat Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Univesritas Tadulako Palu. Rancangan penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap yang terdiri dari 6 perlakuan termasuk kontrol yang diulang sebanyak 3 kali sehingga keseluruhan terdapat 18 unit percobaan. Adapun susunan kombinasi perlakuan; Po: tanpa pemberian ekstrak, P1: konsentrasi 2,5%, P2: konsentrasi 3,0%, P3: konsentrai 3,5%, dan P4: konsentrasi 4,0%, dan P5: konsentrasi 4,5%. Setiap perlakuan menggunakan 10 ekor larya uji. Variabel yang di amati pengamatan mortalitas larva S. exigua menggunakan pengamatan mutlak yakni mengitung jumlah larva uji yang mati pada setiap perlakuan, perilaku larva (aktifitas makan), kemampuan bertahan hidup, warna larva yang terinfeksi. Periode pengamatan dilakukan pada 24 jam; 48 jam; 72 jam; 96 jam; dan 120 jam setelah perlakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun sirsak dengan konsentrasi yang berbeda pada periode pengamatan 24 JSA, 48 JSA, 72 JSA, 96 JSA, dan 120 JSA memberikan pengaruh yang nyata terhadap mortalitas larva S. exigua. Konsentrasi ekstrak daun sirsak pada 24 JSA dan 120 JSA memperlihatkan pengaruh nyata terhadap kemampuan bertahan hidup pada konsentarasi 4.5%
PENGARUH KOMBINASI SUMBER NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN HASIL JAGUNG Endang Sri Dewi
Agropet Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.2 KB)

Abstract

Kebutuhan jagung terus meningkat seiring dengan pertambahan pendududuk. Meskipun demikian, produksi jagung sering mengalami kendala karena aplikasi pemupukan yang kurang tepat. Upaya untuk mengatasi hal tersebut dengan menggunakan pupuk secara tepat. Nitrogen merupakan hara esensial yang mempengaruhi pembentukan organ vegetatif tanaman jagung. Nitrogen dapat diperoleh melalui aplikasi pupuk, baik pupuk organik seperti pupuk kandang sapi maupun anorganik seperti urea. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dosis kombinasi nitrogen asal pupuk kandang sapi dan pupuk urea yang optimal bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari - Mei 2012, di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 5 taraf perlakuan yaitu N0: 100% N asal pupuk urea (5,25 g/pot); N1: 25% N asal pupuk kandang sapi (114 g/pot) + 75% N asal pupuk urea (3,93 g/pot); N2: 50% N asal pupuk kandang sapi (227 g/pot) + 50% N asal pupuk urea (2,62/pot); N3: 75% N asal pupuk kandang sapi (342 g/pot) + 25% N asal pupuk urea (1,31 g/pot) dan N4: 100% N asal pupuk kandang sapi (455 g/pot). Pengamatan dilakukan terhadap beberapa variabel aktivitas fisiologis, pertumbuha dan komponen hasil. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis varian (ANOVA) pada taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian memberikan informasi bahwa perlakuan dengan dosis kombinasi 50% N asal pupuk kandang sapi dan 50% N asal pupuk urea memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung
PENGARUH PEMUPUKAN FOSFOR DAN KALSIUM TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKTIVITAS DUA GENOTIPE KEDELAI PADA BUDIDAYA KERING Toyip H
Agropet Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.925 KB)

Abstract

The objectives of this research were to study the effect rates of P and Ca fertilizers on productivity and nutrient uptake of two soybean genotypes in dry culture. The experimental design was split split plot with three factors i.e. phosphorus, calcium and genotype planted in dry culture. Dry culture with phosphorus fertilizer application (72 kg P¬2O5/ha) increases the number of filled pods and grain weight per plot. Number of pods of Tanggamus variety was greater than Anjasmoro variety. Liming had no effect on productivity. Path analysis showed that largest direct effect to grain weight were plant height and leaf weight. Increased rate of P and Ca fertilizer increased the uptake of P and Ca, but variety Tanggamus is more responsive than variety Anjasmoro. Interaction of phosphorus fertilizer 72 kg P¬2O5/ha with lime 1 ton/ha increased grain weight per plot. Largest direct effect on increasing grain weight is plant height and the number of branches. Phosphorus application (72 kg P¬2O5/ha) and liming (1 ton/ha) also give highest uptake of P and Ca
Keragaman Genetik Dan Fenotipik Beberapa Karakter Buah Tanaman Pala (Myristica fragrans, Houtt) Unisexual Andri A. Managanta
Agropet Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.789 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di perkebunan pala rakyat Desa Sepe, Kecamatan Lage milik Frans Labina sebagai tempat pengambilan sampel dan penelitian dilakukan selama bulan Desember 2012 - Maret 2013. Sebanyak 205 sampel diambil dari satu pohon induk berjenis kelamin betina unisexual. Koefisien Keragaman Genetik (KKG) digunakan untuk menduga potensi kemajuan genetik dalam seleksi beberapa karakter buah tanaman pala, yaitu: Berat segar daging buah, Berat segar fuli buah, Berat segar biji buah, Diameter buah, Panjang biji buah dan Lebar biji buah. Keseluruhan karakter yang diamati memiliki frekwensi heterozygote yang tinggi, yakni 42.4%-59.0% dan nilai KKG yang berkisar antara 6.08%-22.56% dengan kriteria keragaman dari sedang hingga cukup. Karakter berat segar fuli buah memiliki nilai KKG yang paling tinggi (22.02%) dengan criteria keragaman cukup adalah karakter yang paling berpotensi untuk memperoleh kemajuan genetik melalui seleksi karena memiliki keragaman genetik yang luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari keragaman genetik dan fenotipik beberapa karakter buah tanaman pala (Myristica fragrans, Houtt) Unisexual yang berasal dari satu pohon induk. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi kepada pemulia dan petani dalam usaha menseleksi buah tanaman pala.
PERAN SERTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM USAHA PENGEMBANGAN TERNAK DI KECAMATAN POSO KOTA UTARA KABUPATEN POSO Helmi Mongi
Agropet Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.925 KB)

Abstract

Kaum wanita memiliki potensi untuk melakukan berbagai kegiatan produktif yang dapat menghasilkan dan dapat membantu ekonomi keluarga, dan lebih luas lagi ekonomi nasional. Di wilayah pedesaan, kaum wanita ini lebih berpotensi dalam kegiatan sektor pertanian namun potensi yang dimiliki oleh kaum wanita masih dihadapkan oleh berbagai keterbatasan permasalahan. Peran wanita tani dipedesaan perlu mendapatkan perhatian dan apresiasi dari semua pihak untuk lebih dioptimalkan teristimewa dalam penggunaan waktu dan jenis kegiatan yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sampai sejauh mana peranan wanita tani memanfaatkan waktu dan tenaga dalam usaha pemeliharaan dan pengembangan peternakan di pedesaan. Penelitian ini telah dilaksanakan di 7 (tujuh) Desa yang tersebar di wilayah Kecamatan Poso Kota Utara Kabupaten Poso selama 6 (enam) bulan mulai Juni 2012 sampai Desember 2012. Metode yang digunakan adalah metode survei, observasi dan wawancara dengan pendekatan analisis deskriptif terhadap data hasil yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok wanita tani di Kecamatan Poso Kota Utara merupakan potensi sumberdaya yang belum termanfaatkan secara optimal dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Hai ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pengetahuan dan modal, sehingga Strategi pemberdayaan Kelompok Wanita Tani di Kecamatan Poso Kota Utara perlu dilakukan dengan perbaikan dan perubahan pemahaman terhadap pola pemeliharaan ternak dari yang sifatnya tradisi kearah semi intensif atau intensif
PREDIKSI POLA CURAH HUJAN BULANAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL THOMAS – FIERING Kameli Dwi Jayanti
Agropet Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.093 KB)

Abstract

Perubahan pola curah hujan di Indonesia telah terjadi sejak beberapa dekade terakhir. Perubahan ini memungkinkan terjadinya perubahan musim di beberapa daerah. Pembangkitan data curah hujan bulanan dengan memanfaatkan data curah hujan bulanan tahun – tahun sebelumnya dapat memperlihatkan pola curah hujan yang mungkin terjadi pada waktu yang akan datang. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kalasan, Sleman. Data yang digunakan adalah data curah hujan bulanan tahun 2002 – 2011 yang dinyatakan homogen. Data ini kemudian dioleh dengan menggunakan model Thomas – Fiering. Data curah hujan bulanan hasil bangkitan menunjukkan bahwa pada tahun 2012 – 2022 pola hujan yang terjadi masih sama seperti 10 tahun sebelumnya, yaitu pola curah hujan yang dipengaruhi tipe Monsun.

Page 1 of 1 | Total Record : 7