Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH KOMBINASI SUMBER NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN HASIL JAGUNG Endang Sri Dewi
Agropet Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.2 KB)

Abstract

Kebutuhan jagung terus meningkat seiring dengan pertambahan pendududuk. Meskipun demikian, produksi jagung sering mengalami kendala karena aplikasi pemupukan yang kurang tepat. Upaya untuk mengatasi hal tersebut dengan menggunakan pupuk secara tepat. Nitrogen merupakan hara esensial yang mempengaruhi pembentukan organ vegetatif tanaman jagung. Nitrogen dapat diperoleh melalui aplikasi pupuk, baik pupuk organik seperti pupuk kandang sapi maupun anorganik seperti urea. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dosis kombinasi nitrogen asal pupuk kandang sapi dan pupuk urea yang optimal bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari - Mei 2012, di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 5 taraf perlakuan yaitu N0: 100% N asal pupuk urea (5,25 g/pot); N1: 25% N asal pupuk kandang sapi (114 g/pot) + 75% N asal pupuk urea (3,93 g/pot); N2: 50% N asal pupuk kandang sapi (227 g/pot) + 50% N asal pupuk urea (2,62/pot); N3: 75% N asal pupuk kandang sapi (342 g/pot) + 25% N asal pupuk urea (1,31 g/pot) dan N4: 100% N asal pupuk kandang sapi (455 g/pot). Pengamatan dilakukan terhadap beberapa variabel aktivitas fisiologis, pertumbuha dan komponen hasil. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis varian (ANOVA) pada taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian memberikan informasi bahwa perlakuan dengan dosis kombinasi 50% N asal pupuk kandang sapi dan 50% N asal pupuk urea memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung
Efisiensi Penggunaan N Anorganik Dengan Pemanfaatan N Dari Pupuk Kandang Kambing Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis Endang Sri Dewi
Agropet Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.712 KB)

Abstract

Jagung manis merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat digemari oleh masyarakat dan berpeluang memberikan untung relatif tinggi bila diusahakan secara efektif dan efisien. Pupuk nitrogen merupakan kunci utama dalam usaha meningkatkan produksi jagung. Nitrogen dapat diperoleh melalui aplikasi pupuk, baik pupuk organik seperti pupuk kandang kambing maupun anorganik seperti urea. Efisiensi penggunaan N anorganik dengan pemanfaatan N dari pupuk kandang kambing Pada pertumbuhan dan hasil Tanaman Jagung Manis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Februari 2013 bertempat di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso,  Sulawesi Tengah. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial dengan perlakuan kebutuhan pupuk kandang kambing dan pupuk nitrogen urea dengan 5 taraf yaitu K0: 100% anorganik N; K1: 75% N anorganik + 25% pupuk kandang kambing,  K2: 50% anorganik N+ 50% pupuk kandang kambing; K3: 25% N anorganik + 75% pupuk kandang kambing dan K4: 100%  pupuk kandang kambing. Pengamatan dilakukan pada beberapa variabel aktivitas pertumbuhan, komponen hasil jagung manis yang dihasilkan. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis varian (ANOVA) pada taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji  jarak berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian memberikan informasi bahwa perlakuan dengan dosis kombinasi 55 % anorganik + 75% kandang kambing memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik pada tanaman jagung manis dibandingkan perlakuan lainnya
Rekayasa Lingkungan Perakaran Melalui Sistem Rorak untuk Meningkatkan Serapan Hara pada Tanaman Kakao Ita Mowidu; Endang Sri Dewi HS
Agropet Vol 19, No 1 (2022): Volume 19 No 1 Tahun 2022 (On Progress)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia menjadi negara penghasil biji kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Meskipun demikian, produksi kakao masih rendah jika dibandingkan dengan kedua negara tersebut. Rendahnya produksi kakao antara lain disebabkan oleh produktivitas tanah yang rendah yang tidak mampu menyediakan unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kakao. Oleh sebab itu perlu dilakukan rekayasa lingkungan perakaran untuk meningkatkan ketersediaan dan serapan hara oleh tanaman kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun petani di Desa Lape Kecamatan Poso Pesisir pada bulan September sampai Desember 2021. Unit percobaan diatur menurut rancangan bujur sangkar latin (RBSL). Perlakuan yang diterapkan adalah pembuatan rorak pada pertanaman kakao tua klon Sulawesi yang terdiri dari kontrol (tanpa rorak), rorak 1, 2 dan 4. Tiap perlakuan diulang 4 kali dan setiap unit percobaan terdiri dari 1 tanaman sehingga seluruhnya terdapat 16 tanaman percobaan.  Kontribusi penelitian terhadap ilmu pengetahuan adalah (1) memberikan gambaran hubungan rekayasa lingkungan perakaran dengan ketersedian dan serapan hara tanaman kakao; (2) menciptakan teknologi tepat guna dalam meningkatkan produksi kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi rorak pada pertanaman kakao tua meningkatkan kadar N total dan P tersedia dalam tanah. Pada kondisi tanah dengan kandungan bahan kasar tinggi, aplikasi rorak menurunkan kadar C organik dan KTK tanah pada 2 bulan setelah aplikasi. Serapan N tanaman lebih tinggi pada aplikasi rorak, tetapi serapan P lebih rendah pada 2 bulan setelah aplikasi rorak
Mortalitas Walang Sangit Akibat Aplikasi Ekstrak Daun Paitan Arlini Kawura; Ita Mowidu; Endang Sri Dewi Hs
Agropet Vol 19, No 2 (2022): Volume 19 No 2 Tahun 2022 (On Progress)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi merupakan penghasil beras yang menyuplai pangan utama di Indonesia. Salah satu faktor pembatas produksi padi adalah adanya serangan hama walang sangit yang menyerang pada fase masak susu. Daun paitan merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai pestisida nabati. Maka dari itu telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun paitan terhadap mortalitas walang sangit. Penelitian berbagai konsentrasi ekstrak daun paitan (0, 10, 20, 30, 40 dan 50 %) yang diulang 4 kali disusun menurut rancangan acak lengkap (RAL). Setiap unit terdiri dari 1 pot padi fase masak susu yang diinvestasikan 5 ekor nimfa walang sangit instar 5 dan diberi sungkup. Ekstrak daun paitan diaplikasikan sesuai dengan perlakuan pada walang sangit sebelum dimasukkan ke dalam pot padi bersungkup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak daun paitan berpengaruh sangat nyata terhadap mortalitas hama walang sangit. Konsentrasi ekstrak daun paitan 30% menyebabkan mortalitas walang sangit 85% dan berbeda tidak nyata dengan konsentrasi 40 dan 50%. LT-50 pada konsentrasi 30, 40, dan 50% adalah 5 hari. Hasil analisis probit menunjukkan bahwa LD-50 selama 5 hari diperoleh pada konsentrasi ekstrak daun paitan 14%.
Pelatihan PELATIHAN PEMBUATAN BUBUK JAHE PREMIUM DAN PESTISIDA NABATI DI KELURAHAN MOENGKO LAMA KABUPATEN POSO ENDANG SRI DEWI HS
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.478 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4612

Abstract

Wanita tani pada umumnya merupakan masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan yang relatif rendah. tingkat pendapatan yang relatif rendah tersebut disebabkan karena minimnya pengetahuan dan juga rendahnya kompetensi petani dalam mengembangkan berbagai produk pertanian yang mereka geluti. Berdasarkan siklus tersebut maka perlu adanya suatu upaya untuk memberikan solusi alternatif yang mampu meningkatkan kompetensi wanita tani dalam menciptakan dan mengembangkan peluang usaha taninya.  Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas petani dalam mengolah jahe merah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Kegiatan ini Akan dilaksanakan Pada Bulan Juni tahun 2021 sampai bulan Desember tahun 2021, Kegiatan dilaksanakan di Kelompok wanita tani Citra Bersatu yang berdomisili di Kelurahan Moengko Lama. Kecamatan poso Kota. Kabupaten Poso. Propinsi Sulawesi Tengah. Tahapan kegiatan meliputi tahapan tahapan penyuluhan dan tahapan Pelatihan, Setiap tahan memiliki target masing masing. Tahapan penyuluhan dilakukan untuk menyampaian materi dasar terkait manfaat dan peranan jahe serta potensi ekonomi yang dimiliki tanaman tersebut. Tahapan Pelatihan ditujukan untuk melatih skill/keterampilan wanita tani dalam mengolah tanaman jahe menjadi bubuk jahe premium dan pestisida nabati. Hasil menunjukkan bahwa pelatihan pembuatanbubuk jahe premium dan pestisida nabati memberikan nilai tambah keterampilan bagi kelompok wanita tani citra bersatu.
KAJIAN PENINGKATAN SERAPAN NPK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ANORGANIK MAJEMUK DAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK Endang Sri Dewi HS; Endang Sri Dewi Hs; Meitry Tambingsila
Agropet Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.147 KB)

Abstract

Tanaman jagung adalah tanaman pangan kedua setela padi. Tanaman jagung dapat dikembangkan dengan pengelolaan hara karena dalam pertumbuhannya tanaman jagung sangat banyak menyerap unsur nitrogen, pospor dan  kalium.    Tujuan  dari  penelitian  ini adalah  untuk  mengkaji  peningkatan serapan NPK pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dengan pemberian kombinasi pupuk anorganik majemuk dan berbagai pupuk organik. Penelitian direncanakan dilaksanakan pada bulan Februari 2014 samapi Juli 2014. dilaksanakan di Kebun Percontohan Balai Benih Hortikultura Desa Maliwuko Kecamatan Lage  Kab. Poso , Propinsi Sulawesi Tengah. Bahan yang dipergunakan adalah benih jagung pulut lokal  serta pupuk majemuk NPK, pupuk organik daun gamal, pupuk organik kulit kakao, pupuk organik kandang sapi, pupuk  organik  kandang  kambing  dan  pestisida.  Peralatan  yang  dipergunakan untuk penelitian ini adalah timbangan analitik, mistar ukur, oven, pengukur kadar air biji, dan alat pertanian lainnya.  Penelitian di lakukan di  di rumah kaca dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan    kombinasi pupuk anorganik majemuk dan pupuk organik terdiri dari 5 taraf  di ulang sebanyak 3 kali sehingga 5  x  4 =  20  Petak Percobaan.  Kombinasi pemupukan dapat digambarkan sebagai berikut :Pupuk Anorganik majemuk 100 %  (N0), Pupuk Anorganik majemuk  50 %  +  Kompos daun gamal 50 % , Pupuk Anorganik Majemuk 50 % +   Kompos Kakao 50 %, Pupuk Anorganik Majemuk 50 %+ pupuk kandang Sapi   50 %, Pupuk Anorganik Majemuk 50 % + Pupuk kandang kambing   50 %. Pengamatan meliputi pengamatan pertumbuhan, pengamatan fisiologi dan parameter hasil. Hasil Penelitian Menujukkan bahwa perlakuan dengan kombinasi pupuk anorganik majemuk 50% dan pupuk organik kandang kambing 50 % dan Perlakuan dengan kombinasi pupuk anorganik majemuk 50% dan pupuk organik daun gamal 50 % memberikan hasil terbaik pada semua parameter pertumbuhan, Serapan N dan hasil Tanaman.Kata Kunci:  Serapan, Jagung Pulut, Anorganik, Organik, Nitrogen, Posfor dan Kalium
PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT Endang Sri Dewi HS; Endang Sri Dewi Hs
Agropet Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.489 KB)

Abstract

Peningkatan kebutuhan tomat menyebabkan perlu dilakukan teknik produksi yang dapat memnuhi kebutuhan tomat tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan mulsa organik. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemerian mulsa organik terhadap pertumbuhan dan dan hasil tanaman Tomat. Penelitian ini dilaksnankan Desa Pinedapa Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso. Pada bulan Februari 2013  sampai Mei 2013. Alat yang  digunakan dalam penelitian ini adalah traktor, aret, bajak, cangkul, gembor, meteran, kamera, handsprayer, ember timbangan analitik dan alat tulis.  Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat, mulsa  Jerami, mulsa daun Gamal dan mulsa Alang - alang, air, polybag, pupuk kandang, pupuk SP-36, KCl dan UREA. Penelitian ini disusun menurut pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yaitu : Tanpa Mulsa (M0),  Mulsa  Jerami (M1), Mulsa daun Gamal (M2), Mulsa Alang – alang (M3). Setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 12 petak percobaan. Petak percobaan yang dipakai berukuran 3 m x 4 m, dengan jarak tanam 60 cm x 50 cm, sehingga dalam satu petak percobaan terdapat 40 titik tanam/petak. Pemberian mulsa organik jerami, daun gamal,dan alang – alang pada takaran yang sama yaitu 36 kg/petak  pada tanaman tomat memberikan pengaruh, baik pada komponen tumbuh maupun pada komponen hasil.Kata kunci : Mulsa, Organik, Gamal, Tomat
Tingkat Layu Pentil (Cherelle Wilt) Pada Berbagai Klon kakao (Theobroma cacao L) Endang Sri Dewi HS; Endang Sri Dewi HS
Agropet Vol 18, No 2 (2021): Volume 18 No 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Layu buah muda (cherelle wilt) merupakan salah satu penyakit fisiologis yang terjadi pada tanaman kakao. Cherelle wilt terjadi pada kakao yang masih berusia muda yang menyebabkan potensi keberhasilan perkembangan buah rendah yaitu hanya sekitar 5% dari total buah yang terbentuk. Rendahnya buah yang berkembang menyebabkan produksi kakao rendah. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan produksi kakao Nasional dan akan berdampak terhadap perekonomian Nasional karena kakao merupakan sumber devisa Negara dimana Indonesia merupakan penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Penyebab dari layu buah muda adalah adanya gangguan fisiologis yang terjadi dalam proses metabolisme buah. Gangguan metabolisme buah menyebabkan terhambatnya pembentukan asimilat serta translokasi asimilat dari source (sumber) ke sink (lubuk). Berdasarkan hal tersebut maka dianggap perlu untuk melakukan penelitian terhadap sifat fisiologis yang menentukan ketahan klon kakao terhadap layu buah muda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiTingkat layu buah muda pada berbagai klon kakao . Diharapkan dari hasil penelitian ini diperoleh klon yang tahan terhadap cherelle wilt. Penelitian ini dilaksanakan pada Kebun Kakao Unit Segayung milik PT Pagilaran Universitas Gadjah Mada, yang berlokasi di Desa Simbang Jati, Kecamatan Tulis Kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah. Waktu pelaksanaan pada bulan Januari Juli tahun 2018. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakuan klon yaitu klon RCC 70, RCC71 dan KKM 22. Parameter yang diamati meliputi kesuburan tanah (sifat fisik dan kimia tanah), Kondisi Iklim Mikro, aktifitas fisiologis meliputi fotosintesis, kandungan klorofil daun, presentase buah sehat dan buah layu. Berdasarkan hasil yang diperoleh klon RCC70 memberikan sifat ketahan terbaik pada semua parameter pengamatan sedangkan klon RCC 71 memperlihatkan tingkat layu buah muda tertinggi dibandingkan klon RCC 70 dan KKM 22.
Pengaruh Dosis dan Jenis Aplikasi Boron terhadap Tingkat Layu Pentil (Cherelle wilt) Tanaman Kakao Endang Sri Dewi HS; Prapto Yudono; Eka Tarwaca Susila Putra; Benito Heru Purwanto; Toyip Toyip
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i1.1219

Abstract

Cherelle wilt merupakan penyakit fisiologis pada tahap awal perkembangan buah kakao karena kegagalan perkembangan buah. Salah satu unsur yang diduga kuat menjadi penyebab adalah unsur boron yang ketersediannya sangat penting bagi tanaman karena berperan dalam perkembangan sel, metabolisme protein, asam amino, nitrat, lemak, karbohidrat, auksin dan fenol, fungsi membran, berperan dalam keberhasilan pembentukan bunga, pembuahan dan perkembangan buah. Tujuan penelitian untuk mengkaji dan meneliti tentang pengaruh boron terhadap layu pentil kakao. Penelitian dirancang menggunakan rancangan Randomized Complete Block Design (RCBD) dimana faktor A terdiri dari metode aplikasi pupuk yaitu lewat daun dan lewat tanah sedangkan faktor B adalah takaran pemberian boron yang terdiri dari tanpa pemberian pupuk , pemberian boron 1,5 g.pohon-1, 3 g. Pohon-1, 4,5 g.pohon-1 dan 6 g.pohon-1 setiap perlakuan diulang tiga kali, setiap ulangan terdiri dari 5 tanaman sehingga kombinasi perlakuan menjadi 2 x 5 x 3 x 5 = 150 tanaman. Parameter yang diamati adalah Boron total daun, viabilitas pollen, total pentil yang terbentuk, persentase pentil sehat, dan pentil layu. Hasil menunjukkan bahwa metode aplikasi pupuk boron berpengaruh terhadap layu pentil kakao. Metode aplikasi boron lewat daun dengan dosis 0, 4,5 dan 6 g.tanaman-1 memberikan nilai pentil layu yang lebih tinggi. Sedangkan metode aplikasi boron lewat daun dosis 1,5, dan 3 g.tanaman-1 serta metode aplikasi lewat tanah dosis 6 g.tanaman-1 memberikan persentase pentil sehat yang lebih tinggi. Metode aplikasi lewat daun dengan dosis 3 g.tanaman-1 adalah dosis maksimal yang mampu memberikan hasil tertinggi terhadap viabilitas pollen, jumlah buah, dan persentase pentil sehat.
PENGARUH STATUS KESUBURAN TANAH TERHADAP HASIL DAN KUALITAS BIJI TIGA KLON KAKAO (Theobroma cacao L.) Endang Sri Dewi HS; Prapto Yudono; Eka Tarwaca Susila Putra; Benito Heru Purwanto; Toyip Toyip
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i3.6865

Abstract

Biji kakao merupakan bahan utama pembuatan berbagai produk makanan, minuman dan obat obatan, hal tersebut menyebabkan permintaan kakao terus meningkat. Namun demikian  peningkatan kebutuhan tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan produksi di tingkat produsen. Indonesia sebagai salah satu produsen  terbesar kakao dunia  justru mengalami penurunan produksi dan kualitas akibatnya volume eksport terus mengalami penyusutan. Salah satu penyebab rendahnya produksi dan kualitas biji adalah kesuburan tanah. tanaman kakao merupakan tanaman yang sangat peka  terhadap ketersediaan unsur hara. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh status kesuburan tanah terhadap produksi dan kualitas biji beberapa klon kakao.  Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan June 2017 sampai bulan Oktober 2018 bertempat Di kebun kakao milik PT Pagilaran Unit Segayung Utara yang berlokasi di Desa Simbangjati, Tulis Kabupaten Batang  Jawa Tengah. Penelitian dirancang menggunakan rancangan tersarang (Nested Design) dengan tiga klon (RCC 70, RCC 71 dan KKM 22) bersarang pada dua Status kesuburan tanah. Status kesuburan tanah didasarkan pada level ketersediaan unsur hara N,P,K dan B. Paramemeter yang diamati adalah karakteristik tanah, karakter fisiologis yang meliputi kadar klorofil daun, Laju fotosintesis, kandungan CO2 daun, kandungan H2O daun, Laju transpirasi dan Lebar bukaan Stomata,  Komponen hasil meliputi berat biji perbuah,  jumlah biji perbuah, berat biji perpohon, jumlah buah perpohon dan produksi per hektar. Serta komponen kualitas yang meliputi kadar lemak, kadar protein dan bean count. Hasil menunjukkan bahwa  status kesuburan tanah tinggi memperlihatkan kadar klorofil, laju fosintesis , kadar CO2 dan H2O daun lebih tinggi yang menyebabkan produksi dan mutu biji (bean count dan kadar lemak) lebih tinggi.