cover
Contact Name
Edison Rikardo A
Contact Email
jurnal@sttaa.ac.id
Phone
+62215-8357685
Journal Mail Official
jurnal@sttaa.ac.id
Editorial Address
Jl. kedoya Raya No.18 Jakarta Barat, DKI Jakarta 11520
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Amanat Agung
ISSN : 20867611     EISSN : 25798839     DOI : -
Core Subject : Religion,
Jurnal Amanat Agung diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dalam rangka turut mengembangkan dan memajukan penelitian di bidang ilmu teologi, yang mencakup sub-bidang 1. biblika; 2. teologi sistematika; 3. historika; dan 4. praktika, termasuk pendidikan Kristen, musik gerejawi dan ibadah, serta studi interkultural. Hasil penelitian yang dituangkan dalam artikel jurnal diharapkan dapat memberi sumbangsih bagi peningkatan kualitas pendidikan dan pemahaman teologi serta pelayanan Kristen, termasuk menawarkan solusi bagi permasalahan masyarakat baik di tingkat nasional maupun regional. Namun, penulis dan pembaca serta mitra bebestari yang terlibat tidak dibatasi hanya berasal dari Indonesia maupun regional, melainkan berasal dari manca negara (internasional).
Articles 282 Documents
Islam dan Teologi Kontekstual Alkitabiah Arthur Aritonang
Jurnal Amanat Agung Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 2 Desember 2021
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buku ini merupakan hasil dari studi doktoral Namsi dalam bidang teologi kontekstual yang disertai dengan pergumulan dan pengalaman hidup Namsi selama 7 tahun bersama saudara-saudaranya yang beragama Islam di Thailand Selatan. Tujuan dari buku ini yang pertama adalah mengenal Islam yang sejati dengan perspektif teologi kontekstual alkitabiah. Kedua, Islam merupakan agama terbesar yang dianut masyarakat Indonesia karena itu mepelajari Islam menjadi penting bagi semua rakyat Indonesia. Adapun pertanyaan yang melatarbelakangi buku ini yaitu apakah Islam dalam perspektif teologi kontekstual alkitabiah dapat memberikan dasar bagi agama Islam dan Kristen untuk saling merangkul dan bekerjasama? Untuk menjawabnya, pelapor akan menguraikan terlebih dahulu gambaran umum dari buku ini serta keistimewaan dari buku ini.
Menelusuri Karakter Historis-Teologis Aliran Pentakostal Mengenai Pneumatologi Dalam Kitab Kisah Para Rasul Kalis Stevanus
Jurnal Amanat Agung Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Amanat Agung Vol 18 no. 1 Juni 2022
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v18i1.518

Abstract

Abstract: The Pentecostal school has a distinctive and unique methodology or interpretation in understanding the Bible in a certain way, especially the teaching of the Holy Spirit in the book of Acts. This article is intended to describe the historical-theological character of the pneumatology of the Pentecostal school, especially in the book of Acts. Through literature review, the author describes three basic methodological problems, namely: first, the genre and theological unity of the Gospel of Luke-Acts; second, the theological character of Luke's historiography; and third, Luke's independence as a theologian. Based on this methodology, it can be concluded that Luke has a theology of the Holy Spirit which is more charismatic, not soteriological. Keywords: Acts of the Apostles, historical-theological character, Pentecostal, pneumatology. Abstrak: Aliran Pentakostal memiliki metodologi atau interpretasi yang khas dan unik dalam memahami Alkitab dengan cara tertentu, terkhusus pengajaran tentang Roh Kudus di kitab Kisah Para Rasul. Artikel ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan karakter historis-teologis aliran Pentakostal mengenai pneumatologi, khususnya pada kitab Kisah Para Rasul. Melalui kajian pustaka, penulis menguraikan tiga masalah metodologi yang mendasar, yaitu: pertama, kesatuan genre dan teologis Injil Lukas-Kisah Para Rasul; kedua, karakter teologis dari historiografi Lukas; dan ketiga, independensi Lukas sebagai seorang teolog. Berdasarkan metodologi tersebut, diperoleh simpulan bahwa Lukas memiliki sebuah teologi Roh Kudus yang lebih bersifat karismatik, bukan soteriologis. Kata-kata kunci: Kisah Para Rasul, karakter historis-teologis, Pentakostal, pneumatologi.
MOTIVASI DAN PRAKTIK MEMBERI Jefri Andri Saputra
Jurnal Amanat Agung Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 2 Desember 2021
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v17i2.520

Abstract

Abstract: The Church is part of the participants, together with humanitarian agencies to deal with poverty and natural disasters. The problem is that the church has not yet established a long-term deaconal service, in response to the increasing intensity of poverty and natural disasters. This condition makes the church need to have a biblical concept of giving. The text the author is referring to is 2 Corinthians 8-9. This text is a discussion of the gifts collected for the Jerusalem church. This topic is studied with hermeneutical approach through the steps of analyzing the story behind the text, the flow of the text's delivery, and the theological significance. At the end of this paper, the author finds that the role of God in the act of giving becomes the basis for building a critique of the church's social service orientation. Then the combination of koinonia-diakonia which is manifested in the formation of a diakonia institution, becomes a practical solution for effective service. Keywords: give, God's gift, 2 Corinthians, church, social service. Abstrak: Gereja adalah bagian dari partisipan, bersama dengan lembaga-lembaga kemanusiaan untuk menangani kemiskinan dan bencana alam. Masalahnya adalah gereja belum memiiki pelayanan diakonia jangka panjang, dalam merespons peningkatan intensitas kemiskinan dan bencana alam. Kondisi ini membuat gereja perlu memiliki konsep memberi yang alkitabiah. Teks yang menjadi acuan penulis adalah 2 Korintus 8-9. Teks ini adalah pembahasan mengenai pemberian yang dikumpulkan untuk jemaat Yerusalem. Topik ini dikaji dengan pendekatan hermeneutika melalui langkah-langkah analisis cerita di balik teks, alur penyampaian teks, dan makna teologis. Di akhir tulisan ini, penulis menemukan bahwa peran Allah dalam tindakan memberi, menjadi landasan untuk membangun kritik terhadap orientasi pelayanan sosial gereja. Kemudian perpaduan koinonia-diakonia yang terwujud dalam pembentukan lembaga diakonia, menjadi solusi praktis untuk pelayanan yang efektif. Kata-kata kunci: memberi, pemberian Allah, 2 Korintus, gereja, pelayanan sosial.
Wajah Baru Zionisme VS Yahudi Ortodoks: Titik Temu Perkelahian Agama dan Negara Arthur Aritonang
Jurnal Amanat Agung Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 2 Desember 2021
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v17i2.522

Abstract

Buku ini ditulis oleh Ibnu Burdah yang merupakan dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Tujuan buku ini ditulis ada beberapa. Yang pertama, penulis hendak menyajikan potret bagaimana kisah perjalanan bangsa Yahudi mendirikan negara Israel di Palestina. Kedua, melihat pertentangan atau konflik internal bangsa Yahudi, yakni kelompok Zionisme Sekuler-Barat dan kelompok Yahudi Ortodoks. Ketiga, untuk melihat bagaimana proses kedua kelompok yang mulanya saling beroposisi namun di kemudian hari dapat berdamai dan bekerja sama untuk mendirikan negara Israel. Tesis dari penelitian ini ialah pertama, gerakan zionisme yang semula mengabaikan identitas agama Yahudi kini dapat mendirikan negara Israel hal ini dikarenakan agama Yahudi memberikan landasan teologis untuk yang mendukung cita-cita berdirinya negara Israel sebab daya emosional agama dapat dijadikan alat untuk menggerakan masyarakat Yahudi untuk merealisasikan tujuan politik zionisme. Kedua, kelompok agama Yahudi Ortodoks harus mengalami pergeseran dari pasif menuju aktif sebab tindakan pasif dengan mengandalkan doa dan ritual agama demi terwujudnya kejayaan dan kedamaian bagi bangsa Yahudi hanya akan terus menambah perasaan kecewa dari penganut agama Yahudi yang mengalami penderitaan di negeri asing oleh karena itu kelompok agama Yahudi Ortodoks harus ikut bekerjsama dengan kelompok Zionisme untuk mengakhiri penderitaan yang dialami oleh masyarakat Yahudi di pengasingan.
TEOLOGI PRIBUMI DI INDONESIA Yonky Karman
Jurnal Amanat Agung Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Amanat Agung Vol 18 no. 1 Juni 2022
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v18i1.523

Abstract

Abstract: One of the problems with the indigenization of Christian theology in Indonesia is how to respond positively to the Indonesian context. This problem is inseparable from Indonesian theologies which in many respects depend on the final product of Western theologies, a dependence on doing theology without independence and creativity. To overcome this dependence and at the same time foster theological independence, it is first important to reposition the passive subject of doing theology into an active subject by adopting a cultural approach (constructive orientalism). Second, getting rid of the tendency to disbelieve in local elements by reviewing the "kafir" vocabulary of Indonesian Bible texts because these inaccurate translations indirectly reinforce this tendency. Within the context of the church and society, the path of indigenous theology branches off, either through biblical studies or directly through existing church theology. Keywords: indigenization, kafir, independence, Bible, theology. Abstrak: Salah satu problem pribumisasi teologi Kristen di Indonesia adalah bagaimana merespons positif konteks keindonesiaan. Problem ini tak terlepas dari teologi-teologi Indonesia yang dalam banyak hal bergantung pada produk akhir teologi-teologi Barat, suatu ketergantungan berteologi tanpa kemandirian dan kreativitas. Untuk mengatasi ketergantungan ini sekaligus menumbuhkan kemandirian berteologi, pertama-tama pentinglah reposisi subjek pasif berteologi menjadi subjek aktif dengan mengadopsi suatu pendekatan budaya (orientalisme konstruktif). Kedua, menyingkirkan kecenderungan mengafirkan unsur-unsur lokal dengan mengkaji kosakata “kafir” teks-teks Alkitab bahasa Indonesia karena terjemahan yang tak tepat ini secara tidak langsung memperkuat kecenderungan tersebut. Dalam bingkai konteks gereja dan masyarakat, jalan berteologi pribumi bercabang, bisa lewat studi biblika atau langsung lewat teologi gereja yang ada. Kata-kata Kunci: pribumisasi, kafir, kemandirian, Alkitab, teologi.
EKOLOGI KONSERVASIF Jefri Andri Saputra
Jurnal Amanat Agung Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Amanat Agung Vol 18 no. 1 Juni 2022
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v18i1.528

Abstract

Abstract: The environmental pollution rate in Indonesia is still high in 2021. Some cases of pollution and forest fires in the mass media further confirm that the environmental crisis is still a struggle for the Indonesian people. The church as part of society must participate in solving this problem. To participate in efforts to build the church's ecological awareness, the author interprets the text of Colossians 1:19-20 through an ecological hermeneutic approach. Specifically, this text contains reconciliation from God to all things. The results of the author's interpretation indicate that reconciliation from God implies the restoration of creation towards its creation purpose. At the end of this paper, the author seeks for the church to make conservation ministry a part of ecclesiastical ministry to bridge the gap between the implications of God's reconciliation and and the current ecological facts. Keywords: Colossians 3, conservation, ecology, environmental crisis, reconciliation. Abstrak: Angka pencemaran lingkungan di Indonesia masih tergolong tinggi di tahun 2021. Beberapa kasus pencemaran dan kebakaran hutan di media massa mengindikasikan bahwa krisis lingkungan masih menjadi pergumulan masyarakat Indonesia. Gereja sebagai bagian dari masyarakat wajib berpartisipasi menyelesaikan masalah ini. Untuk berpartisipasi dalam usaha membangun kesadaran ekologis gereja, penulis menginterpretasi teks Kolose 1:19-20 melalui pendekatan hermeneutik ekologi. Secara spesifik teks ini memuat rekonsiliasi dari Allah kepada segala sesuatu. Hasil interpretasi penulis mengindikasikan bahwa rekonsiliasi dari Allah mengimplikasikan pemulihan ciptaan menuju tujuan penciptaannya. Di akhir tulisan ini, penulis mengupayakan agar gereja menjadikan pelayanan konservasif sebagai bagian dari pelayanan gerejawi untuk menjembatani kesenjangan antara implikasi rekonsilisasi Allah dengan fakta ekologis masa kini. Kata-kata Kunci: ekologi, Kolose 3, konservasi, krisis lingkungan, rekonsiliasi.
RELASI DENGAN TUHAN DAN ORANG LAIN Andre Karwayu
Jurnal Amanat Agung Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Amanat Agung Vol 18 no. 1 Juni 2022
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v18i1.536

Abstract

Hakikat manusia adalah mahkluk relasional. Hal ini mewujud dalam relasinya dengan Tuhan dan sesama. Namun pada sisi lain, hakikat relasional ini ternyata memiliki suatu persoalan serius terutama terkait dengan munculnya fenomena kejahatan terorisme agama di ruang publik. Melalui artikel ini, penulis mencoba menunjukkan masalah tersebut. Menggunakan kajian literatur, artikel ini menemukan bahwa terdapat pemahaman yang keliru mengenai relasi tersebut. Kekeliruan ini kemudian turut menjadi akar munculnya terorisme. Kekeliruan yang dimaksud adalah relasi dengan Tuhan diyakini sebagai jalan tunggal pembenaran dan pembuktian iman sekaligus jaminan masuk surga. Iman personal dianggap sebagai jalan satu-satunya memperoleh kebahagiaan akhirat sehingga perwujudannya ke dalam iman sosial diabaikan. Maka untuk mencegah pemahaman yang keliru sekaligus mencegah masifnya terorisme di masa depan, penting untuk mengaplikasikan suatu pendidikan agama terpadu baik secara informal dan secara formal.
Spiritual Theology Angga Sunjaya
Jurnal Amanat Agung Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Amanat Agung Vol 18 no. 1 Juni 2022
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v18i1.545

Abstract

Artikel ini membahas pengujian atas pengalaman mistik dalam pentakostalisme. Tesis artikel ini adalah bahwa teologi spiritual merupakan aparatus teologis yang mampu menguji sekaligus menjaga pengalaman mistik pentakostal secara ketat. Dalam artikel ini, penulis menggunakan sudut bidik teologi spiritual yang dikemukakan oleh Steven J. Land dan Simon K. H. Chan sebagai aparatus teologis untuk meneropong pengalaman mistik dalam pentakostalisme. Hasil mendialogkan kedua tokoh pentakostal itu memperlihatkan bahwa pengalaman mistik pentakostal yang teruji memiliki tujuan yang spiritualistik dan humanistik. Hal ini merupakan sumbangsih teologis guna melahirkan teologi pentakostal yang lebih mapan dan mencegah praktik-praktik klaim otoritatif atas pengalaman mistik individual yang dapat disalahgunakan.
KONSEP WARISAN DI DALAM PENTATEUKH Militia Cristie Najoan
Jurnal Amanat Agung Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Amanat Agung Vol 18 no. 2 Desember 2022
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v18i2.552

Abstract

Artikel ini mengkaji konsep warisan di dalam kitab-kitab Pentateukh dengan menjabarkan elemen-elemen dasar penyusun konsep warisan yang mencakup, pemberi dan penerima warisan, konten warisan, serta realisasi warisan. Kajian terhadap konsep warisan dalam artikel ini diawali dengan studi leksikal dari kata-kata dasar yang digunakan dalam konsep warisan, yang kemudian diikuti dengan observasi teks-teks di dalam kitab Kejadian hingga Ulangan yang membahas tentang warisan. Dari observasi tersebut dilakukan analisis elemen-elemen penyusun konsep warisan di dalam Pentateukh yang diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Artikel ini akan membuktikan bahwa konsep warisan dalam Pentateukh tidak terbatas pada ide tentang tanah perjanjian secara fisik, melainkan pada aspek spiritual yang didasarkan pada relasi antara Allah dan umat-Nya, serta bersifat eskatologis di dalam realisasi pemerintahan Allah bersama dengan umat-Nya di dalam kekekalan.
KONSEP TEOLOGIS TOLONG MENOLONG MENURUT GALATIA 6:2 DITINJAU DARI MAKNA KATA ΒΆΡΟΣ DAN ETOS TIMBAL BALIK PADA BUDAYA YAHUDI DAN YUNANI-ROMAWI DI JEMAAT GALATIA Grace Putri Djatmiko; Andreas Hauw
Jurnal Amanat Agung Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Amanat Agung Vol 18 no. 2 Desember 2022
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v18i2.553

Abstract

Makna kata beban pada Galatia 6:2 belum spesifik sehingga muncullah pertanyaan, “Apa makna teologis dari kata βάρος pada Galatia 6:2 dalam konteks jemaat di Galatia?” Oleh karena itu, penulis menganalisis makna dari kata βάρος di Galatia 6:2 dari konteks jemaat di Galatia yang bertujuan agar pembaca dapat menerapkan nasihat untuk saling menolong dengan tepat sesuai dengan kehendak Tuhan yang disampaikan melalui Paulus. Penulis menggunakan metode eksegesis dari Galatia 6:2, analisis teks dari Surat kepada Jemaat di Galatia, dan analisis historis dari konteks jemaat Galatia khususnya budaya Yahudi dan Yunani-Romawi dengan studi literatur. Penelitian melingkupi variabel konteks jemaat di Galatia dan makna kata βάρος. Penulis menganalisis dengan menyintesiskan makna-makna kata beban dari beberapa penafsir dengan konteks jemaat di Galatia. Hasil dari analisis, kata βάρος pada Galatia 6:2 dapat diartikan secara spiritual dan material. Nasihat Paulus kepada jemaat di Galatia adalah saling menolong untuk hidup sesuai ajaran Kristen, menjauhi dosa, dan membantu dalam hal keuangan. Dengan saling menolong menanggung beban telah memenuhi hukum Kristus.

Filter by Year

2005 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Amanat Agung Vol 18 no. 2 Desember 2022 Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Amanat Agung Vol 18 no. 1 Juni 2022 Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 2 Desember 2021 Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 1 Juni 2021 Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Amanat Agung Vol 16 no. 2 Desember 2020 Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Amanat Agung Vol 16 no. 1 Juni 2020 Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Amanat Agung Vol 15 no. 2 Desember 2019 Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Amanat Agung Vol 15 no. 1 Juni 2019 Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 2 Tahun 2018 Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 1 Tahun 2018 Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Amanat Agung Vol. 12 No. 2 Tahun 2016 Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Amanat Agung Vol. 12 No. 1 Tahun 2016 Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Amanat Agung Vol. 11 No. 2 Tahun 2015 Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Amanat Agung Vol. 11 No. 1 Tahun 2015 Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Amanat Agung Vol. 10 No. 2 Tahun 2014 Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Amanat Agung Vol. 10 No. 1 Tahun 2014 Vol 9 No 2 (2013): Jurnal Amanat Agung Vol. 9 No. 2 Tahun 2013 Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Amanat Agung Vol. 9 No. 1 Tahun 2013 Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Amanat Agung Vol. 8 No. 2 Tahun 2012 Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Amanat Agung Vol. 8 No. 1 Tahun 2012 Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Amanat Agung Vol. 7 No. 2 Tahun 2011 Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Amanat Agung Vol. 7 No. 1 Tahun 2011 Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Amanat Agung Vol. 6 No. 2 Tahun 2010 Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Amanat Agung Vol. 6 No. 1 Tahun 2010 Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Amanat Agung Vol. 5 No. 2 Tahun 2009 Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Amanat Agung Vol. 5 No. 1 Tahun 2009 Vol 4 No 2 (2008): Jurnal Amanat Agung Vol. 4 No. 2 Tahun 2008 Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Amanat Agung Vol. 4 No. 1 Tahun 2008 Vol 3 No 2 (2007): Jurnal Amanat Agung Vol. 3 No. 2 Tahun 2007 Vol 3 No 1 (2007): Jurnal Amanat Agung Vol. 3 No. 1 Tahun 2007 Vol 2 No 2 (2006): Jurnal Amanat Agung Vol. 2 No. 2 Tahun 2006 Vol 2 No 1 (2006): Jurnal Amanat Agung Vol. 2 No. 1 Tahun 2006 Vol 1 No 1 (2005): Jurnal Amanat Agung Vol. 1 No. 1 Tahun 2005 More Issue