cover
Contact Name
Firdawsyi Nuzula
Contact Email
nuzulafirdawsyi@gmail.com
Phone
+6282141839721
Journal Mail Official
p3m.rustida@gmail.com
Editorial Address
Jl. RSU. Bhakti Husada, Krikilan, Banyuwangi 68466
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida
ISSN : 23562528     EISSN : 26209640     DOI : -
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida is an open access journal with contents scope of nursing, education, humanities, medicine & pharmacology, public health
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2017): Januari" : 7 Documents clear
Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Peraturan Desa di Kabupaten Banyuwangi (Studi Kalibaru Wetan, Desa Tampo, dan Desa Kedungringin) Sri Aningsih; Vita Raraningrum; Rizky Dwiyanti Yunita; Asih Mas'ula Rofiqoh
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 3 No 2 (2017): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.721 KB)

Abstract

Pemberdayaan masyarakat di bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak merupakan upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemerliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta pra sekolah. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan dan melaksanakan peraturan desa dalam pemberdayaan masyarakat desa untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak di Desa Kalibaru wetan, Desa Kedungringin, Desa Tampo Kabupaten Banyuwangi tahun 2016.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FGD). Fokus penelitian adalah upaya Pemberdayaan masyarakat (metode diskusi bersama perangkat desa, kader, bidan, tokoh masyarakat dan remaja desa), sehingga tersusunnya peraturan desa.. Teknik sampling menggunakan Purposive Sampling. Lokasi penelitian berada di Desa Kalibaru Wetan, Desa Tampo dan Desa Kedungringin Kabupaten BanyuwangiHasil/output : tersusunnya peraturan desa tentang kesehatan ibu dan anak di 3 desa tersebut yaitu Desa Kalibaru Wetan, Kedungringin, Tampo Kabupaten Banyuwangi. Pada pelaksanaan PERDES KIA terbentuk TIM SIAGA SEHAT DESA (TIM SIGAS) yang terstruktur dan bekerja sesuai dengan tugas masing- masing sehingga pelaksanaan program ini bisa diatasi dengan cepat.Peraturan Desa dalam Kesehatan Ibu dan Anak harus didukung semua stakeholder sesuai dengan job desk terutama TIM SIAGA SEHAT DESA (TIM SIGAS) sehingga tidak ada faktor penghambatnya.
Analisis terhadap Faktor-Faktor Penyebab Gizi Kurang pada Balita di Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru Banyuwangi Firdawsyi Nuzula; Maulida Nurfazriah Oktaviana; Roshinta Sony Anggari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 3 No 2 (2017): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.609 KB)

Abstract

Gizi buruk masih menjadi perhatian badan kesehatan dunia WHO karena merupakan penyebab tertinggi kematian anak di negara berkembang terutama Indonesia. Faktor penting dalam pembentukan SDM yang berkualitas adalah unsur gizi, sehingga dapat mewujudkan manusia yang sehat, cerdas dan produktif. Gangguan pemenuhan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan berikutnya. Banyak faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita baik faktor langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian gizi kurang pada balita.Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif cross-sectional analitik. Dengan menggunakan Purposive Random Sampling didapatkan jumlah sampel penelitian 42 balita. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil pengumpulan data ditabulasi dan dianalisa bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat dengan regresi logistic.Hasil analisis regresi multivariat menunjukkan bahwa dengan CI 95% didapatkan faktor asupan makanan menunjukkan OR=4,813, sedangkan faktor penyakit infeksi menunjukkan OR=0.072, pengetahuan ibu menunjukkan OR=0,908, dan Pola asuh menunjukkan OR=2,626. Keempat faktor tersebut memberikan pengaruh terhadap status gizi balita.Perlu dilakukan studi kualitatif untuk mengidentifikasi sejauh mana faktor asupan makanan, penyakit infeksi, pengetahuan ibu, dan pola asuh dapat mempengaruhi status gizi pada balita.
Perbedaan Tingkat Kecemasan antara Tipe Kepribadian A dan B pada Pasien Pre Operasi di RSU. Bhakti Husada Krikilan Kabupaten Banyuwangi Eko Prabowo; Lina Agustiana Puspitasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 3 No 2 (2017): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.629 KB)

Abstract

Kecemasan dapat terjadi pada hampir setiap pasien yang akan menjalani prosedur operasi. Berbagai alasan yang dapat menyebabkan ketakutan atau kecemasan pasien dalam menghadapi pembedahan antara lain adalah takut nyeri setelah pembedahan, takut terjadi perubahan fisik, dan takut operasi akan gagal. Tujun penelitian ini adalah menganalisis Perbedaan Tingkat Kecemasan antara Tipe Kepribadian A dan B pada Pasien Pre Operasi Di RSU. Bhakti Husada Krikilan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016.Penelitian ini menggunakan rancangan komparasi. Pada penelitian ini populasinya adalah keseluruhan pasien yang menjalani operasi. Dengan estimasi rata-rata pasien dalam 1 bulan, maka populasi dalam penelitian ini sebanyak 75 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 63 orang. Peneliti menggunakan consecutive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup. Teknik analisa data menggunakan Wilcoxon dengan α < 0.05.Dari penelitian diperoleh hasil bahwa dari 51 responden dengan tipe kepribadian A, hampir setengah responden memiliki tingkat kecemasan ringan sebanyak 27 orang (43%). Hasil uji Wilcoxon dengan nilai ρ value = 0.011 lebih kecil dari α = 0.05, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Yang artinya ada perbedaan tingkat kecemasan antara tipe kepribadian A dan B pada Pasien Pre Operasi Di RSU. Bhakti Husada Krikilan Kabupaten BanyuwangiOrang yang berkepribadian A lebih mudah mengalami gangguan kecemasan daripada orang dengan kepribadian B. Adapun ciri-ciri orang dengan kepribadian A adalah tidak sabar, kompetitif, ambisius, ingin serba sempurna, merasa diburu- buru waktu, mudah gelisah, tidak dapat tenang, mudah tersinggung, otot-otot mudah tegang. Dan disarankan sebelum melakukan operasi type A mendapatkan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan sehingga dapat menggurangi kecemasannya.
Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi dan Sikap dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Siswa di SMK XX Banyuwangi Haswita Haswita; Vita Raraningrum
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 3 No 2 (2017): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.91 KB)

Abstract

Remaja adalah masa pertumbuhan yang cepat pada jasmani ditandai dengan matangnya organ seks, diikuti oleh perkembangan psikis yang meliputi perubahan emosi. Usia remaja cenderung labil mudah sekali terpengaruh informasi maka informasi kesehatan reproduksi yang benar yang dapat mempengaruhi sikap serta perilaku seksual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap kepada perilaku seksual pranikah.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi adalah seluruh siswa SMK XX berjumlah 1000 orang. Jumlah sampel sebanyak 278 siswa dengan menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Instrumen disusun berdasarkan skala likert. Data dianalisis dengan uji chi-square dan koefisien phi dengan α 0.05 dan analisa multivariate dengan regresi logistik.Hasil penelitian ini menunjukkkan bahwa (1) ada hubungan pengetahuan dengan perilaku yaitu 0.000 < 0.05 dan X2 hitung 73.517 > X2 tabel 3.84, (2) ada hubungan sikap dengan perilaku yaitu 0.000 < 0.05 dan X2 hitung 67.715 > X2 tabel 3.84, (3) ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku nilai X2 hitung 141.514 > X2 tabel 5.991 atau dengan signifikan sebesar 0.000 < 0.05. Variabel pengetahuan OR 3.171 maksudnya lebih resiko orang yang pengetahuan kurang melakukan perilaku seksual pranikah sebanyak 3.171 dibandingan memiliki pengetahuan. Dan variabel sikap OR 4.362 lebih resiko orang yang memiliki sikap positif terhadap perilaku seksual dibandingkan orang yang memiliki sikap negatif.Berdasarkan hasil penelitian ini perlu adanya kurikulum yang membahas kesehatan reproduksi remaja dan dampak perilaku seksual pranikah agar informasi yang diperoleh remaja benar dan selalu mengingatkan siswa. Serta melaksanakan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) kerjasama instansi pemerintah (Puskesmas) dengan tujuan meningkatkan pelayanan kesehatan remaja.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja di SMA Negeri 1 Glenmore Banyuwangi Tahun 2016; Implikasi Kebijakan Sekolah tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Septi Kurniawati; Reni Sulistyowati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 3 No 2 (2017): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.052 KB)

Abstract

Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang cepat dari masyarakat modern, yang mengubah norma-norma, nilai dan gaya hidup mereka. Perubahan gaya hidup yang diantaranya korupsi waktu, melakukan hubungan seks, serta kasus narkoba. Kelompok remaja yang melakukan hubungan seksual remaja umumnya masih bersekolah di tingkat menengah atas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap perilaku seksual remaja di kabupaten Banyuwangi; Implikasi kebijakan sekolah tentang kesehatan reproduksi remaja.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif penjelasan (Explanatory Research) dengan menggunakan metode belah lintang (cross secsional). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Glenmore Banyuwangi yang berjumlah 319 orang. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 175. Metode pengambilan sampel mengunakan teknik acak sederhana (simple random sampling). Metode pengumpulan data mengunakan kuesioner. Teknik analisis data bivariat mengunakan uji pearson product moment. Dan analisis data multivariat menggunakan uji regresi linear berganda dan metode yang dipakai enter.Hasil analisis bivariat menunjukan ada beberapa faktor yang mempengaruhi aktivitas seksual remaja diantaranya 1) pengendalian diri dengan p=0,002, 2) Akses Informasi dengan p=0,020, 3) sikap teman sebaya p= 0,16, 4) peraturan sekolah p= 0,000, 5) monitoring guru p= 0,028, sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh religiulitas, pengetahuan tentang HIV, IMS, dan Kespro, dan sikap terhadap kespro. Sedangkan hasil analisis multivariat menunjukan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap aktivitas seksual remaja adalah peraturan sekolah dengan Exp (B) = 8,429.Ada tidaknya peraturan sekolah sangat berpengaruh terhadap aktivitas seksual remaja, hendaknya peraturan yang ada di sekolah diperketat dan disosialisasikan kepada siswa sehingga mengurangi angka kejadian seksual remaja di SMA.
Penyelesaian Masalah Etik dan Legal dalam Penelitian Keperawatan Dicky Endrian Kurniawan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 3 No 2 (2017): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.691 KB)

Abstract

Penulisan penelitian dalam keperawatan digunakan untuk mengembangkan atau membentuk ilmu dalam keperawatan. Manusia sebagai subjek utama dalam penelitian rentan mengalami masalah etik akibat prosedur atau proses penelitian. Tujuan penulisan untuk membahas penyelesaian masalah etik dan legal dalam penelitian keperawatan.Artikel disusun menggunakan metode literature review dengan mengumpulkan bahan berupa buku dan artikel jurnal yang diperoleh dari search engineer seperti Google.com dan ScienceDirect.com.Kunci penting dalam penelitian keperawatan dengan subjek manusia adalah menghargai hak-hak partisipan yang tertuang dalam informed consent. Penelitian keperawatan sebaiknya dilakukan bila telah mendapatkan pernyataan legal etik dari komite etik yang berkompeten.
Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Lansia di Desa Sumbergondo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi Rizky Yulia Purwitaningtyas; Siswoto Hadi Prayitno
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 3 No 2 (2017): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut usia (lansia) mengalami beberapa perubahan-perubahan yang terjadi seperti short term memory, takut menghadapi kematian, depresi, kecemasan dan kesepian akibat dari kehilangan orang-orang terdekat serta kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga. Dukungan keluarga akan menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi untuk menghadapi masalah. Meningkatnya jumlah lansia dapat menimbulkan masalah tersendiri terutama kesehatan dan kesejahteraan lansia. Hingga saat ini keluarga merupakan tempat berlindung yang paling disukai oleh lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap peningkatan kualitas hidup lansia.Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif non-eksperimental dengan deskriptif asosiatif. Sampel penelitian dengan metode Purposive Random Sampling didapatkan jumlah sampel penelitian 45 lansia. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasilnya ditabulasi dan dianalisia menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan peningkatan kualitas hidup pada lansia Desa Sumbergondo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi yaitu (χ2 value= 0,621) sedangkan p tabel 3,841 dan menunjukkan bahwa χ2 hitung < χ2 tabel.Lansia tipe mandiri memiliki kualitas hidup yang baik walau tanpa dukungan keluarga. Akan tetapi dukungan keluarga sangat dibutuhkan bila lansia tersebut sudah tidak dapat melakukan sesuatu dengan sendirinya salah satunya tipe tidak puas, pasrah dan binggung.

Page 1 of 1 | Total Record : 7