cover
Contact Name
Muhammad Nuh Rasyid
Contact Email
muhammadnurasyid@iainlangsa.ac.id
Phone
+6285372689775
Journal Mail Official
al_ikhtibar@iainlangsa.ac.id
Editorial Address
https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/ikhtibar/about/editorialTeam
Location
Kota langsa,
Aceh
INDONESIA
Al-Ikhtibar : Jurnal Ilmu Pendidikan
ISSN : 2406808X     EISSN : 25500686     DOI : https://doi.org/10.32505/ikhtibar
Jurnal ini adalah jurnal Jurusan Pendidikan Agama Islam yang merupakan ekspektasi dari artikel yang konsen pada problematika dan fenomena dunia pendidikan islam, keagamaan dan kebudayan. Artikel ilmiah yang diterbitkan merupakan hasil penelitian, studi kasus, atau kajian teoritis yang berkaitan dengan isu-isu pendidikan islam yang berkembang saat ini.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 190 Documents
MADRASAH DALAM PUSARAN OTONOMI DAERAH M.Pd.I, Muhammad Affan
Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 3 No 1 (2016): Januari-Juni 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara dejure, persoalan madrasah sebagai sekolah umum yang berciri khas Islam sudah terselesaikan sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional yang diakui sama dengan sekolah. Namun secata defacto madrasah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama masih termarginalkan. Momentum reposisi madrasah adalah saat berlakunya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelimpahan sejumlah kewenangan pemerintah pusat kepada Pemerintah Daerah sehingga merubah sistem sentralisasi menjadi desentralisasi. Melalui manajemen desentralisasi memberi keuntungan pada madrasah melaksanakan Proses Belajar Mengajar sesuai dengan kebutuhan yang dikondisikan untuk kebutuhan lokal. Otonomi daerah memungkinkan setiap daerah untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam mengembangkan madrasah. Karena madrasah secara historil-kultural baik dulu dan  memiliki tugas dan peran yang besar dalam memajukan pendidikan danp peningkatan mutu masyarakat Indonesia.
METODE BUILDING KARAKTER EDUCATION DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ., MAHYIDDIN MA
Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, oleh banyak kalangan dianggap sebagai titik awal kebangkitan pendidikan nasional, termasuk pendidikan Islam di dalamnya, karena dapat memberi pencerahan bagi bangsa Indonesia sehingga dapat membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat. Maksudnya, pendidikan tersebut mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki peserta didik dan menjadikan bangsa Indonesia menjadi manusia yang terdidik. Sementara tujuan pendidikan nasional tersebut seharusnya mengarah pada perkembangan karakter bangsa Indonesia dan bukan hanya pendidikan akademik semata. Oleh karena itu pendidikan sangat urgen untuk mewujudkan bangsa yang cerdas dan berkarakter.
‘IRFAN SEBAGAI ALTERNATIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ., MISWARI M.Ud
Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan menawarkan system alternative pebelajaran ilmu akidah dalam ruang lingkup pembelajaran Pendidikan agama Islam di Lembaga Pendidikan Islam modern mulai dari madrasah ibtidaiyah hinggi perguruan tinggi keagamaan Islam. Sistem pembelajaran ilmu akidah yang berlaku dewasa ini terindikasi mengandung unsur radikalisasi. Untuk itu dibutuhkan system pendidikan alternative agar terwujudnya Pendidikan agama yang liberatif dan pluralis. ?Irfan adalah tawaran yang layak karena system ini tidak melihat masing-masing agama secara parsial. Sistem ini mengajarkan bahwa setiap agaga berhubungan secara integral. Tulisan ini menunjukkan hirarki system akidah irfani yang diajarkan oleh Ibn ?Arabi dapat disederhanakan dan diajarkan sebagai alternative pembelajaran ilmu akidah
BUILDING STUDENTS MOTIVATION IN WRITING SKILL FOR ISLAMIC EDUCATION M.Pd, Tb. Endayani
Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper is written to examine how to build learners motivation in writing for Islamic education students. everybody knows how to write is the most draining and thinking but that is for the unmotivated person to be with the motivated. motivation is itself a person's impulse to do something that arises because of his/her own desires and the encouragement of others. a teacher plays a major role in motivating learners to continue writing by giving them writing assignments, in addition to giving rewards also included. for learners to defeat the opponent is the greatest motivation to show its advantages. As for the writing phase starts from copying to developing the natural idea of a paragraph. if the learners are not motivated or less motivated in writing, it will be very difficult in developing the idea.
POLA PEMBINAAN AKHLAK SISWA MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH TINGKAT SMA/SMK SE KOTA LHOKSEUMAWE S.Pd.I, MA, Saiful Bahri
Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the student moral through religious extracurricular activities. Religious extracurricular activities have a positive value on the academic development to the students as well as in still Islamic values ??in the daily interaction. Therefor, the existence of religious extracurricular is needed to be considered in order to achieve the goal of islamic knowledge  in the school of Islamic Religious Education. The general objective of this study is to describe any religious extracurricular activities carried out in the school that fostering the students' morals in the city of Lhokseumawe. Moreover, the specific purpose of this study is to know: 1) What kind of Islamic religious extracurricular activities are carried out by the high school level in Lhokseumawe, 2). How is the moral of students through religious extracurricular activities in SMA Se Kota Lhokseumawe, 3). What are the factors that support and inhibit the moral development of students through religious extracurricular activities in high schools throughout the city of Lhokseumawe. This study used descriptive method with qualitative approach and technique of data collecting through observation, documentation and interview. This research data is sourced from a spiritual trainer or Islamic Religious Education Teacher as responsible for religious extracurricular program in the school. From this research found that 1) the implementation of religious extracurricular activities conducted in general schools have been implemented such as tahfiz, tahsin, seminar, prayer and qurban but still not optimaliyet. the unsatisvaying this activity bicause not on student include the programe. 2) The pattern of guidance Morals through these activities also have not run yet and even there is no school untouched in the way how to foster morality, this is evidenced by the results of researcher spaciousness. There is no any significant effort in fostering  the morality of students through the religious extracurricular activities. 3) As for the supporting and inhibiting factors in the implementation of religious extracurricular activities in this case the school has been able to optimize the supporting factors that is with the teacher mutual help and also student of the spirit that still exist so that the activities run as expected. While the inhibiting factors that occur and in general SMA / SMK many students are not motivated to follow religious extracurricular activities, especially outside school hours. on the other hand also the time given for this activity over 14.00 WIB, it mean that after school, this is very difficult to make the program execpt have to prepare the right time for that extracurricular.
KINERJA GURU TAHFIDZ DALAM PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN ., Fitriani MPd dan Aulia Nisa, S,Pd
Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja guru tahfidz dan pelaksanaan program tahfidz Qur?an di SMP Muhammadiah Langsa Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: kinerja guru tahfidz dalam program tahfidz Quran sudah dalam kategori baik, ini dilihat dari pembinaan guru tahfidz dalam membina siswa menghafal al-quran dengan menggunakan media rekaman imam-imam terkenal dan variasi metode pengajaran/pembinaan yang digunakan serta didukung dengan motivasi-motivasi yang diberikan kepada siswa agar terus meningkatkan hafalannya dengan sebaik mungkin.Pelaksanaan program tahfidz Quran yang telah dijalankan selama kurang lebih 1 tahun belakangan ini juga dalam kategori berjalan efektif, walaupun disamping itu terdapat berbagai macam kendala yang dihadapi, namun program tahfidz quran yang berlangsung sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan perincian yang peneliti temukan di lapangan bahwa Dari 18 siswa, 6 orang sudah menghafal 3 juz, 2 orang masih menghafal 1 juz dan 10 orang sudah menghafal 2 juz yang telah dicapai dalam 1 tahun belakangan ini. Bahkan dalam bulan Ramadhan yang lalu mereka dibimbing untuk menambah hafalannya 1 juz. Guru tahfidz telah melaksanakan upaya-upaya yang sangat baik bagi kemajuan siswa dalam menghafal Al-Quran dan hal ini sangat sesuai dengan tujuan program tahfidz quran yaitu mencetak hafidz/hafidzah yang berkualitas.
HUBUNGAN KEPRIBADIAN REMAJA DAN PERBEDAAN LINGKUNGAN SOSIALNYA DENGAN PENGETAHUAN KONSEP MORAL DI MADRASAH TSANAWIYAH KOTA LANGSA M.Pd.I, Muhammad Iqbal
Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan yang terjadi secara psikologis pada remaja sering kali menjadi pusat perhatian dimana saja, secara bentuk perilaku yang ditampilkan telah membuat diri pada remaja mengalami dilema mental serta emosional yang berubah-ubah. Seiring dengan perkembangan sampai pada batas tertentu yang dapat diprediksi. Perubahan dalam status sosial dari anak menjadi remaja membuatnya mendapatkan peran-peran baru dan terikat pada kegiatan-kegiatan baru. konsep moral remaja akan berkembang dengan baik apabila dalam hidupnya mau memahami ataupun mengenal perilaku baik dan buruk, bersikap demokratis, sadar akan kepedulian bersama, dan bertanggung jawab. Disamping ada usaha untuk melatih diri remaja secara terus menerus dan juga dengan tidak mengesampingkan pola asuh maupun pembinaan dari orang tua remaja, guru, dan orang dewasa lainnya. Hal ini penting, mengingat apa yang telah diberikan oleh mereka akan sangat menentukan arah pembentukan pribadi remaja seperti apa nanti cara bersosialnya
KEPUASAN DAN KENERJA GURU DI MADRASAH ., Asrul M.Pd
Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan kerja merupakan perasaan yang berupa rasa senang maupun tidak senang berdasarkan imbalan yang diterima, kondisi kerja memperoleh penghargaan, mendapat dukungan dari rekan sekerja, dan keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan, sedangkan kinerja guru merupakan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar yang memiliki keahlian mendidik anak. Didik dalam rangka pembinaan peserta didik untuk mengarah tercapainya tujuan intitusi pendidikan.Dalam bekerja sebagai guru, factor kepuasan kerja memberikan guru untuk bekerja dengan baik. Kepuasan kerja yang dirasakan guru memberikan keinginannya untuk dapat terus bekerja sesuai dengan tugasnya sebagai seorang pendidik, bila guru merasa puas dengan kedudukannya di madrasah, maka ia akan terus menunjukkan kinerja mengajar yang lebih baik pula. Dengan demikian dapat diduga terdapat Persepsi langsung kepuasan kerja terhadap kinerja guru.Untuk mencapai produktivitas dan tujuan organisasi madrasah diperlukan diperlukan hubungan karakteristik individu yaitu jenis kebutuhan, sikap dan minat yang mengarah pencapaian prestasi kerja, karakteristik pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pekerjaan individu serta karakteristik organisasi madrasah yang berpihak pada keberhasilan pekerjaan. Disamping itu masing-masing individu (guru) harus mempunyai kesanggupan dan berusaha untuk mendorong dirinya sendiri menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin. Tanpa adanya dorongan yang berasal dari dalam dirinya sendiri mustahil pekerjaan dapat terselesaikan. Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan yang sangat bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi masa depan siswa, sehingga dengan adanya manfaat dari tugas menjadi kepuasan pada diri seorang guru untuk menunjukkan hasil pekerjaannya yang menunjukkan hasil pekerjaan yang berasal dari kreasi dan inovasi yang ada pada dirinya.
PENDEKATAN INTEGRATIF DALAM STUDI ISLAM ., fuadi arief noor
Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Integrative approaches are studies which employ a method or means of view and analysis of fused and integrated, integrative analysis can be grouped into two. First, integrative between all texts related to the issue that is being shelled or discussed. Second, integrative between nash with other sciences related to the issue being discussed. Sciences to Islamization is the product of ijtihad scientists (scholars / mujtahid). With the placement of such a level, then the sciences to Islamization is know today is not identical to the revelation. And it's no secret that the practice of education and instruction in Islam has been too much emphasis on textual sources and truth. so forget about the fact that when the idea of ??thoughts, ideas and beliefs are transformed into text-based faith that is practiced and operationalized in the field, it will automatically appear different understanding and interpretation. Integration between public science and the science of religion is essentially founded on tauhidiq system, which puts God as the beginning and end of everything. Due to the belief of monotheism and belief in the values ??of religion can be born from any science, including the science that had been classified in the general sciences. As an academic community would be a challenge to realize that Islam is a mercy all nature, which still thinking about the direction of the benefit of the world and the hereafter. Then it is not something impossible if PTAI someday become a center of knowledge on the condition that there is the commitment to hold a substantial change, including a reinterpretation of Islam, reforming the position of some of the terms of his teaching, through development, reconstructed starting with the deconstruction of Islamic studies, and develop science -ilmu Islam.  
TRANSFORMASI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TRADISIONAL MASYARAKAT MADURA M.Pd.I, ZAITUR RAHEM,
Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan tumpuan terakhir masyarakat. Termasuk, dalam hal penanaman karakter kebersamaaan dalam kehidupan. Tidak semua orang dengan cepat bisa memiliki etos dan semangat membangun kebersamaan dengan orang di luar kelompoknya. Terutama, ketika di luar wilayahnya memiliki pandangan dan keyakinan yang berbeda. Realitas yang sering kita jumpai, pertentangan sering terjadi karena perbedaan pandangan dan keyakinan. Perbedaan meruncing menjadi kecemburuan sosial, dan berujung kepada petaka perpecahan. Realitas ini harus dibaca sebagai ancaman yang bisa mengubur kehidupan damai di tengah masyarakat bumi. Pendidikan kebersamaan menuntut untuk menjadi bahan pertimbangan agar bisa diajarkan dalam semua ruang dan waktu. Termasuk membiasakan masa anak-anak sudah mengenyam arti kebersamaan dalam perbedaan (multikultural). Keberadaan kobhung/langgher, masjid, dan madrasah di tengah-tengah masyarakat Madura sudah menjadi warna bagi detak peradaban yang mendidik. Meski lembaga pendidikan Islam tradisional masyarakat pulau Madura ini sudah terus mengalami peralihan. Namun, jejak-jejak kedahsyatannya dalam mengajarkan ilmu kehidupan kepada anak-anaknya tak pernah lenyap. Ajaran-ajaran kemanusia dan kehidupan yang berdentang pada masa awal setidaknya bisa diruwat seiring tantangan zaman yang kian ganas. Kehidupan masyarakat pedalaman sebenarnya menjadi salah satu pertimbangan bagi bangsa Indonesia untuk melihat realitas yang sedang terjadi di sekelilingnya. Keunikan masyarakat pedalaman dalam menjadi peradabannya sampai hari ini tidak pernah luntur. Termasuk semangat anak-anak yang terus menempa diri memeroleh pengetahuan

Page 3 of 19 | Total Record : 190