cover
Contact Name
Artono Raharjo
Contact Email
artonor@unisma.ac.id
Phone
+6281333205616
Journal Mail Official
jtm@unisma.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Malang Jl. MT. Haryono 193 Malang 65144 Jawa Timur
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
JTM
ISSN : -     EISSN : 23376546     DOI : -
Jurnal ini untuk mewadahi dan menjembatani civitas akademi, profesional dan pemerhati dalam bidang mechanical engineering, khususnya bidang tekhnologi manufaktur dan konversi energi dalam menuangkan hasil penelitian yang belum pernah dipublikasikan.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 01 (2015): Jurnal Teknik Mesin" : 15 Documents clear
PENGARUH SIFAT MEKANIS BAHAN AISI 1045 YANG MENGALAMI PROSES DOUBLE HARDENING DAN CARBURIZING Suhatta, Jefri; Priyagung, Priyagung; Marlina, Ena
Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 01 (2015): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.24 KB)

Abstract

The role of steel in the world of today's automotive industry is very important, especially in the manufacture of automotive components such as gears. Surely it is necessary to materials engineering to improve the mechanical properties of the steel in order to obtain good quality. In engineering steel material commonly used is the heat treatment process, one of them with a carburizing process where in this process aims to add carbon to the outer skin steel.in research aimed at finding a material that resists wear and has the tenacity and hardness levels are good, then from that in this study in addition to carburizing process is also followed by a double hardening process. In this study carburizing process was conducted using the pack carburizing with charcoal were added barium carbonate as a catalyst, the temperature used is 9500 C and a holding time of 60 minutes, and followed with a double hardening process with temperature 9000 C and 7500 C with a holding time 20 minutes. After that, in the test with Vickers hardness test and impackcharpy test. The results of this study showed more upgrade hardness after carburizing process but toughness decreased. And after the double hardening hardness decreases but i toughness ncreased. Before treatment the average hardness value of steel and toughness 209.03 HVN and 0.8425 joules / mm2. The results of carburizing process average hardness value and toughness 417.13 HVN and 0.3975 joules / mm2. Results of a double process of hardening value the average hardness and toughness 308.5 HVN and 1.0974 joules / mm2. The results of the process of hardening II double the average value of hardness and toughness 243.63 HVN and 0.5728 joules / mm2.
ANALISIS PENYIMPANGAN BATAS TOLERANSI ALIGNMENT POROS MOTOR LISTRIK DAN POSITIVE PUMP DI PT. INDOLAKTO PURWOSARI Lesmanah, Unung; Syukri, Shofan; Margianto, Margianto
Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 01 (2015): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.776 KB)

Abstract

Motor adalah salah satu komponen yang banyak digunakan dalam berbagai industri dan biasanya akan dihubungkan dengan peralatan lain seperti blower, pompa atau peralatan lainnya. Pemasangan pompa dengan peralatan lain memerlukan ketelitian sehingga poros diantara keduanya betul-betul satu sumbu atau concentric. Hal ini dilakukan untuk mengurangi getaran yang akan ditimbulkan sehingga mengurangi kemampuan kerja motor dan juga akan berkibat tinginya biaya perawatan. Tugas akhir ini adalah bertujuan untuk merancang sebuah alat bantu yang bisa digunakan untuk menyumbukan dua poros atau mengatur dua poros satu sumbu dengan sistem dial indikator. Metode ini dilakukan dengan pengumpulan data pada motor dan pompa yang digunakan sebagai media serta data misalignment yang terjadi pada poros motor dengan pompa, kemudian dilakukan perhitungan untuk menentukan dalam batas toleransi misalignment. Grafik yang muncul menunjukkan pompa 1 sebesar 0,63 1,12 mils, kemudian pada pompa 2 sebesar 0,7 1,22 mils dan 0,52 0,95 mils pada pompa 3. Sebagai acuan pompa yang statis maka motor penggerak dijadikan sebagai adjustment yaitu koreksi kaki depan motor penggerak 1 perlu digeser 230 mils, Kaki belakang sebesar1510 mils. Kaki depan motor penggerak 2 perlu digeser 582 mils, kaki belakang sebesar 2168 mils. Kaki motor penggerak 3 degeser 355 mils, kaki belakang sebesar 1590 mils. Setelah dilakukan adjustment penyimpangan poros mendekati angka nol, yaitu pompa 1 sebesar 0.08 mils, pompa 2 sebesar 0,09 mils dan pompa 3 sebesar 0,05 mils. Maka semakin cepat putaran dari motor semakin cepat waktu untuk melakukan perawatan.
PENGARUH JENIS KULIT TERHADAP PARAMETER JARAK KEDUA UJUNG BAWAH UPPER BELAKANG SEPATU DARI HASIL PENGEPRESSAN UPPER BELAKANG SEPATU PADA PABRIK SEPATU PT. KARYAMITRA BUDI SENTOSA Lilik Retnowati; Abdul Wahab; Sujatmiko Sujatmiko
Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 01 (2015): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.702 KB)

Abstract

:Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui besar pengaruh jenis kulit terhadap parameter jarak kedua ujung bawah upper belakang sepatu dari hasil pengepresan upper belakang sepatu pada pabrik sepatu PT.Karyamitra Budisentosa. Analisis data dilakukuan dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas dengan metode Bartlett. Dari hasil uji asumsi klasik dengan menggunakan uji normalitas di peroleh hasil Fhitung< Ftabel (Lhitung = 1,85321, Ltabel = 3,35) dan uji homogenitas di peroleh hasil Lhitung< Ltabel (Lhitung = 0,1289, Ltabel = 0,1610). Hasil ini menunjukkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogeny sehingga dapat dilakukan uji avana satu arah. Hasil analisis uji anava satu arah menunjukkan tidak ada pengaruh jenis kulit upper belakang sepatu terhadap parameter jarak kedua ujung bawah upper belakang sepatu dari hasil pengepressan upper belakang sepatu yang ditandai dengan nilai Fhitung< Ftabel (Lhitung = 1,85321, Ltabel = 3,35). Jadi hipotesis yang ditolak adalah tidak ada pengaruh jenis kulit upper belakang sepatu terhadap parameter jarak kedua ujung bawah upper belakang sepatu dari hasil pengepressan upper belakang sepatu. Kata
PENGARUH VARIASI WAKTU TAHAN CARBURIZING TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA AISI 1045 DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR TDS NOL Prasetyono, Bayu; Hartono, Priyagung; Marlina, Ena
Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 01 (2015): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.86 KB)

Abstract

Steel in the two-wheeled world automotive industry as the main raw material for the manufacture of gears. Hence the need for engineering mechanical properties of the steel to improve its quality. Steps in the mechanical properties of the steel engineering is the process of heat treatment, one of the heat treatment process to harden the steel surface is carburizing. The purpose of this study was to determine the effect of time variation carburizing resistant to mechanical properties of AISI 1045 steel with zero TDS water. Temperature carburizing wear 950 ? C. Carburizing process variations holding time is 1; 3; and 5 hours. Material hardness and toughness testing using vickers and charpy test. The results showed that the increasing violence after the carburizing process toughness tends to decrease. Before the process of carburizing average value 209.166 HVN hardness and toughness 0.8425 Joules / mm2. Holding time 1 hour carburizing process average value 417.13 HVN hardness and toughness 0.3975 Joules / mm2. Holding time 3 hours carburizing process average value 347.866 HVN and toughness 0.3333 Joules / mm2. Holding time 5 hours carburizing process average value 430.4 HVN hardness and toughness 0.3698 Joules / mm2
ANALISA PENINGKATAN KAPASITAS BUCKET ELEVATOR DARI 500 TON PER JAM MENJADI 800 TON PER JAM DI PELABUHAN KHUSUS PT SEMEN GRESIK - TUBAN Sutikno, Hadi; Margianto, Margianto; Lesmanah, Unung
Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 01 (2015): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.099 KB)

Abstract

.Nilai rata-rata pertumbuhan konsumsi semen di Indonesia sebesar 6 % per tahun. Dengan adanya pertumbuhan yang cukup besar, PT Semen Gresik pada tahun 2012 telah mengoperasikan penambahan unit pabrik ke-4 di lokasi pabrik Tuban, sehingga terjadi peningkatan volume distribusi semen dari pabrik Tuban hingga sebesar 30 %. Salah satu peralatan penunjang distribusi semen yaitu bucket elevatordi Pelabuhan Khusus di Tuban memiliki kapasitas pengangkutan semen curah sebesar 500 ton per jam. Dengan adanya peningkatan kapasitas produksi, maka pengangkutan di Pelabuhan Khusus pada penggunaan peralatan bucket elevator ditetapkan perlu ditingkatkan sebesar 60%.Rumusan masalah yang diambil adalah apakah kapasitas pengangkutan material semen curah pada bucket elevator terpasang dapat ditingkatkan dari 500 ton per jam menjadi 800 ton per jam dengan merubah desainbucket, kecepatan belt dan besar daya penggerak yang dibutuhkan.Peningkatan kapasitas terutama dilakukan dengan mendesain ulang bucket pada elevator baru, Jarak antar bucket (t) yang awalnya 0,58 meter diubah menjadi 0,44 meter yang akan menambah kapasitas pemindahan material, sehingga mampu membawa lebih banyak material bila dibandingkan dengan desain lama. Perubahan desain lainnya adalah pada peningkatan kecepatan pemindahan material.Dengan kapasitas (Q) 800 ton per jam, jarak bucket (t) 0,404 meter dan berat material per bucket (Pc) 48,74 kg/ bucket,diperoleh kecepatan pemindahan material (?)2,01 meter/detik, dengan tetap menjaga karakteristik pengeluaran material serupa dengan desain elevator terpasang. Penyesuaian desain yang terakhir adalah dengan mengganti motor listrik penggerak menggunakan daya yang lebih besar. Dengan gaya pemindahan (Fa) 3987,76 kg-f dan kecepatan pemindahan material (?) 2,01 meter/detik, diperoleh kebutuhan daya penggerak (Na) dari bucketelevtator baru sebesar 108,8 Kw .
ANALISA PENGARUH PANJANG BELT CONVEYOR TERHADAP FREKUENSI REPAIR SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN LOCKING BOLT PADA SAMBUNGAN COLD SPLICING Widodo, Ach. Hadi; Hartono, Priyagung; Sujatmiko, Sujatmiko
Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 01 (2015): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.31 KB)

Abstract

Belt conveyor merupakan salah satu tipe dari beragam unit tansport handling. Fungsi peralatan ini adalah untuk mentransport baik untuk material proses maupun hasil produksi clinker maupun semen. Belt conveyor tersebut tersebar di berbagai area proses produksi PT. Semen Indonesia (Persero)Tbk Pabrik Semen Gresik Tuban mulai Crusher hingga Packer dan pelabuhan. Berdasarkan track record mengoperasikan peralatan tersebut, intensitas kerusakan masih sangat tinggi, karena pada sambungan cold splicing belt conveyor biasa perlahan mengelupas dan apabila tidak segera dilakukan repair akan mengakibatkan kerusakan yang lebih besar atau bahkan putus. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan locking bolt (fastener yang sudah di modifikasi). Setelah dibuat locking bolt dipasang pada sambungan belt conveyor, sebagai tempat penelitian dalam penyambungan tersebut adalah pada packer Tuban 1. Sehingga diteliti frekuensi repair terhadap variasi panjang belt conveyor dengan metode statistik. Dari berbagai pengamatan didapatkan hasil bahwa Ada pengaruh variasi panjang Belt Conveyor sebelum menggunakan Locking Bolt terhadap frekuensi repair untuk uji F (Fhitung=11,15>Ftabel=3,49), dan ada pengaruh antara hasil penyambungan Belt Conveyor Cold Splicing sebelum dan sesudah menggunakan Lockig Bolt terhadap frekuensi repair untuk uji T. Pada Lbelt=9,10 M didapat Thitung=5,17>Ttabel=3,18, Pada Lbelt=12,95 M didapat Thitung=5,14>Ttabel=3,18, Pada Lbelt=17,85 M didapat Thitung=3,83>Ttabel=3,18, Pada Lbelt=24,84 M didapat Thitung=27,78>Ttabel=3,18. .
PENGARUH DEBIT MEDIA PENDINGIN TERHADAP NILAI KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES PEMBUBUTAN BAJA ST 60 Ilham Zainul Arifin
Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 01 (2015): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.871 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh debit media pendingin terhadap kekasaran pada proses pembubutan baja ST 60 dan untuk mengetahui debit media pendingin yang dapat menghasilkan tingkat kekasaran terendah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan anava satu arah dengan uji asumsi klasik yang dilakukan yaitu uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas dengan metode Bartlett. Dari hasil uji asumsi klasik denggan menggunakan uji normalitas diperoleh hasil Lhitung < Ltabel (Lhitung = 0,103, Ltabel = 0,2) dan uji homogenitas diperoleh hasil X2hitung < X2tabel (X2hitung = 2,43331242, X2tabel = 11,1 ). Hasil ini menunjukkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen sehingga dapat dilakukan uji anava satu arah. Hasil analisis uji anava satu arah menunjukkan adanya pengaruh debit media pendingin terhadap kekasaran baja ST 60 hasil pembubutan yang ditandai dengan nilai Fhitung >Ftabel (Fhitung = 48.24059 sedangkan Ftabel = 3,68). Jadi hipotesis yang diterima adalah adanya pengaruh debit media pendingin terhadap kekasaran permukaan. Nilai kekasaran terendah adalah 4,6233333 ?m yaitu pada pembubutan dengan debit media pendingin 60 mL/detik.
MODIFIKASI BAHAN PENGGANTI KARET ROLLER TRACK PADA TANK AMX-13 Supriyono Supriyono; Margianto Margianto; Unung Lesmanah
Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 01 (2015): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.564 KB)

Abstract

Tank AMX-13 adalah salah satu jenis kendaraan tempur berlapis baja dan beroda rantai yang memiliki daya gerak, daya kejut dan daya tembak yang handal, yang saat ini masih digunakan oleh TNI AD khususnya satuan Kavaleri. Saat ini Tank AMX-13 mengalami kendala terutama pada sistem penerus tenaga dan penggerak, diantaranya adalah roller track yang berfungsi untuk menahan beban rantai bagian atas dan sekaligus untuk meneruskan putaran rantai. Roller track (roda luncur) adalah roda kecil yang terbuat dari karet terletak disamping kiri dan kanan bodi tank yang berfungsi menyangga dan meneruskan putaran rantai, setiap roller track (roda luncur) terdiri dari satu roda dengan karet yang terpasang pada sumbu baja yang dibaut ke badan tank. Dari seluruh Tank AMX-13 yang ada roller track yang digunakan sebagian besar dalam kondisi rusak, bahkan hingga hancur akibat kurangnya suku cadang, karena komponen roller track tersebut sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrik pembuatnya.Dalam penelitian ini bahan dan pengujian yang digunakan antara lain NR, karbon black (N330), 6PPD, Mineral B, STA, CBS, ZnO, TMTD, Sulfur, TMQ dan Chamlook. Pengujian antara lain Kekerasan, kuat tarik, ketahanan kikis dan kekuatan rekat. Hasil pengujian fisika karet roller track adalah nilai kekerasan 81,33, nilai Kuat tarik 229,49 Kg/cm2, nilai ketahanan kikis 126,32 mm3 dan nilai kuat rekat adalah 5,35 Kg/cm2. Dari semua pengujian yang dilakukan, bahan yang baik untuk mengganti roller track yang asli adalah bahan modifikasi C
PENGARUH PUTARAN RUNNER TERHADAP DAYA LISTRIK YANG DIHASILKAN DENGAN MEMVARIASI UKURAN NOZZLE PADA PROTOTYPE TURBIN PELTON M. Syamsul Arif; Margianto Margianto; Ena Marlina
Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 01 (2015): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.016 KB)

Abstract

The development model of the turbine at this time began to do, especially in hydropower(Hydroelectric), along with the times and is also influenced by the needs of the energy needed byhumans, it is impossible to rely on energy will be exhausted and difficult updated later that we usetoday, for example, such as: coal, fossil, gas, and petroleum. At this time, a lot of literature that saysresearchers began to look at the energy of water back to its usefulness in use now and in the future.Utilization of water energy that was developed at the moment is the use of water-based micro-hydroenergy ranging from small to large sizes, depending on how high fall of water needed and alsodepends on how much the speed of the water flow in order to gain significant power. In this case, theanalysis uses centrifugal pump types as the engineering of H falling water to help produce water inorder to speed the pace of play Pelton turbine runner of the prototype. From the analysis of dataretrieval from Pelton turbine prototype obtain the following results rate of rotation runner Peltonturbine prototype more domonan on the size of the nozzle diameter of 4 mm 90 when the valveopening of the nozzle of 3 mm, and 5 mm, which resulted in the rate of rotation of 258 runners Rpmand also generate electric power of 0.835 Watt, while the value of the fluid flow rate (Q) generated asmuch as 3.92 x 10-4
ANALISA SISTEM KERJA EMS (ENGINE MANAGEMENT SYSTEM) DENGAN VARIASI TEMPERATUR AIR PENDINGIN DAN BEBAN KERJA PADA KONDISI STASIONER (ISC) KENDARAAN DAIHATSU XENIA Waluyo Waluyo
Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 01 (2015): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.846 KB)

Abstract

EMS adalah sistem pengaturan pada engine untuk mengatur pencampuran udara dan BBM yang tepat, waktu pengapian yang akurat, serta pengontrolan sistem-sistem lain pada engine, sesuai dengan kondisi dan beban kerja pada kendaraan. Komponen EMS terdiri dari sensor-sensor, ECU dan actuator. Pengontrolan engine sepenuhnya diatur oleh ECU. Setelah mendapatkan data dari sensor sensor ECU akan memberikan signal ke actuator untuk mengontrol engine, sehingga kerja dari pada engine dapat terkontrol sesuai dengan kondisi dan keadaan engine. Pengaruh sensor temperatur air pendingin sangat besar pada saat stasioner (ISC). Metode penelitian ini dilaksanakan dengan cara memvariasikan temperatur air pendingin (ECT) untuk mendapatkan massa bensin, massa udara, air fuel ratio, putaran mesin, sudut pengapian, dan konsumsi bensin pada masing masing beban ISC. Hasil dari penelitian dan pengolahan data, diperoleh konsumsi bensin akan mengalami penurunan setiap terjadi kenaikan temperatur air pendingin . Pada beban AC berkisar antara 1,123 x 10-2 s.d 2,164 x 10-2 kg/jam, pada beban power steering berkisar antara 6,311 x 10-3 s.d 9,482 x 10-3 kg/jam, pada beban electrical load berkisara antara 6,608 x 10-3 s.d 7,876 x 10-3 kg/jam dan tanpa beban berkisar antara 6,024 x 10-3 s.d 7,920 x 10-3kg/jam. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh sensor ECT sangat besar terhadap kinerja engine pada putaran stasioner (ISC).

Page 1 of 2 | Total Record : 15