cover
Contact Name
Aan Hasanah
Contact Email
dna.mika@unsur.ac.id
Phone
+628999216842
Journal Mail Official
dna.mika@unsur.ac.id
Editorial Address
https://jurnal.unsur.ac.id/dinamika/about/editorialTeam
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
Dinamika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
ISSN : -     EISSN : 27158381     DOI : -
Dinamika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya is a scientific journal published by Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Magister, Universitas Suryakancana that covers various issues related to the learning of bahasa Indonesia. The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been studied in the area of Indonesian language-literature, art, and teaching.
Articles 63 Documents
Peningkatan Kemampuan Bercerita dengan Media Kartu Gambar Berseri Herawati Herawati
DINAMIKA Vol 1, No 2 (2018): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.894 KB) | DOI: 10.35194/jd.v1i2.596

Abstract

Permasalan yang dikaji dalam artikel ini adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran bercerita dengan menggunakan  media gambar berseri. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, untuk mendapatkan jawaban terhadap pembelajaran bercerita, dalam  penelitian digunakan metoda eksperimen semu sesuai dengan tujuan hanya untuk mengetahui keefektivitasan pembelajaran menggunakan media kartu Gambar Berseri dalam meningkatkan kemampuan bercerita. Penelitian dilakukan terhadap satu kelas saja dan melihat perbedaan hasil tes siswa sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media kartu gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan  media kartu gambar seri, serta cara yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran bercerita terbukti dapat meningkatkan keterampilan bercerita. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya perolehan nilai rata rata .Perolehan pretes nilai rata-rata anak pada dalam keterampilan bercerita adalah 61 (enam puluh satu). Posttest perolehan nilal rata-rata anak pada Pendidikan Anak dalam keterampilan bercerita adalah 75 (tujuh putuh lima). Berdasarkan hasil uji t dan pretest ke posttest diperolah nilal t = 16,40 artinya prestasi anak dalam pembelajaran bercerita dari  pretest sampai dengan posttest terbukti signifikan secara statistik.Kata kunci: kemampuan bercerita, media kartu gambar berseri.Problems that are examined in this article are the results of student learning in learning to tell stories using serial media. In accordance with the problem and the purpose of the study, to get answers to learning to tell stories, the research used quasi-experimental methods in accordance with the aim only to find out the effectiveness of learning using serial media in improving the ability to tell stories. The study was conducted on just one class and looked at differences in student test results before and after learning by using picture card media. The results showed that the use of serial image card media, as well as the right way of implementing storytelling learning was proven to improve storytelling skills. This is evidenced by the increase in the acquisition of the average value. The acquisition of the pretest value of the average child in storytelling skills is 61 (sixty one). The average posttest score for children in Child Education in storytelling skills is 75 (seven five fifths). Based on the results of the t test and pretest to posttest, the value of t = 16.40 means that children's achievement in learning to tell stories from pretest to posttest has been proven to be statistically significant.Keywords: storytelling ability, media of serial picture cards.
Peningkatan Prestasi Siswa dalam Mengidentifikasi Teks Deskripsi dengan Metode Discovery Suryati Suryati
DINAMIKA Vol 2, No 2 (2019): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.92 KB) | DOI: 10.35194/jd.v2i2.984

Abstract

Tujuan Penelitian Tindakan kelas ini untuk mendeskripsikan pembelajaran kontekstual fokus Discovery dalam meningkatkan kemampuan menelaah struktur dan unsur kebahasaan dari teksdeskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah).Pada siklus I ini rata-rata pencapaian siswa dalam belajar baru mencapai nilai 76.43dari 21 siswa. Tingkat ketuntasan pembelajaran di kelas hanya mencapai 66,67%, padahal standar yang dipersyaratkan adalah 85%. Hasil pengamatan yang dilakukan observer menunjukkan beberapa fakta pengelolaan pembelajaran yang belum maksimal, terutama dalam pelayanan kelompok siswa yang kurang merata. Hal ini disebabkan oleh jumlah kelompok belajar di kelas yang relatif banyak, yakni 5 kelompok.Dengan demikian, pembelajaran kompetensi dasarmenelaah struktur dan unsur kebahasaan dari teksdeskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca masih belum mencapai tingkat yang diharapkan sehingga diperlukan perlakuan tindakan pada siklus II.Kata kunci: prestasi siswa, teks deskripsi, DiscoveryResearch Objectives this class action is to describe the contextual learning of Discovery's focus in improving the ability to study the structure and linguistic elements of the description text about objects (schools, tourist attractions, historic sites, or the atmosphere of local performing arts). In this first cycle, the average student achievement in learning only reached a value of 76.43 out of 21 students. The level of mastery learning in class only reaches 66.67%, whereas the required standard is 85%. The observations made by the observer show some facts of learning management that have not been maximized, especially in the uneven service of student groups. This is caused by the relatively large number of study groups in the class, which is 5 groups. Thus, learning basic competence examines the structure and linguistic elements of the text description of objects (schools, tourist attractions, historical places or the atmosphere of local art performances) that are heard and read still not reaching the level expected so that action treatment is needed in cycle II.Keywords: student achievement, description text, Discovery
Penggunaan "Contexual Teaching and Learning" dalam Pembelajaran Menulis Teks Puisi Evi Susilowati
DINAMIKA Vol 2, No 1 (2019): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.223 KB) | DOI: 10.35194/jd.v2i1.676

Abstract

Artikel ini akan mendeskripsikan prroses pembelajaran menulis puisi dengan mengkaji perbedaan kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam pembelajaran menulis teks puisi  dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas X  SMAN 1 Cikembar. Penelitian menggunakan eksperimen quasi dengan desain kelompok kontrol yang non-ekuivalen (Nonequivalent Control Group Design) dengan membandingkan perbedaan antara dua model, yaitu dengan menggunakan uji beda. Yang dijadikan variabel adalah hasil belajar siswa. Adapun indikator dari kedua variabel tersebut adalah nilai tes pada materi menulis teks puisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran CTL efektif digunakan pada pembelajaran menulis teks puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Cikembar Sukabumi tahun pelajaran 2018/2019 didasarkan pada uji perbedaan rata-rata gain ternormalisasi yang lebih tinggi pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan menulis teks puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Cikembar merupakan pengaruh penerapan model CTL.Kata kunci: CTL, menulis puisi, dan karakter.This article will describe the process of learning to write poetry by examining the differences in the abilities of experimental and control class students in learning to write poetry texts by using the Contextual Teaching and Learning (CTL) learning model in class X students of SMAN 1 Cikembar. The study used a quasi experiment with a non-equivalent control group design by comparing the differences between the two models, namely by using a different test. The variables used are student learning outcomes. The indicators of the two variables are the test scores on the material writing poetry texts. The results showed that the CTL learning model was effectively used in learning to write poetry texts in class X students of SMA Negeri 1 Cikembar Sukabumi in the 2018/2019 academic year based on the difference test of the normalized gain that was higher in the experimental class showing that the improvement in writing poetry text skills in class X students of SMA Negeri 1 Cikembar is the effect of applying the CTL model.Keywords: CTL, writing poetry, and characters.
Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Metode Inkuiri Pemi Rusmiyanti
DINAMIKA Vol 1, No 2 (2018): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.476 KB) | DOI: 10.35194/jd.v1i2.595

Abstract

Artikel ini mengungkap bagaimana cara meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan metode inkuiri. Apakah penggunaan metode inkuiri  dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelasVII MTs Al-Manshuriyah Pagelaran lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tanpa menggunakan metode inkuiri?  Penelitian  ini  merupakan  penelitian  eksperimen  dengan  desain  control group pretest-posttest. Variabel penelitian yaitu variabel bebas berupa metode inkuiri dan variabel terikat yaitu kemampuan menulis puisi. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Al-Manshuriyah Pagelaran yaitu kelas VII D sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII E sebagai kelompok control. Teknik pengumpulan data adalah tes esay. Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus koefisien alpha cronbach dengan alpha 0,732. Validitas isi dengan expert judgement. Hasil uji normalitas menunjukkan data penelitian berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa varian data penelitian ini homogen. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis puisi antara siswa yang mendapat pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metodei inkuiri dan siswa yang mendapatkan pembelajaran menulis puisi tanpa menggunaka metode inkuiri. Kata kunci: menulis, puisi, inkuiri, bahan ajar, bahasa Indonesia.This article reveals how to improve the ability to write poetry using the inquiry method. Is the use of inquiry methods in learning to write poetry in fifth grade students of MTs Al-Manshuriyah Pagelaran more effective than learning without using the inquiry method? This research is an experimental research design with a pretest-posttest control group. The research variable is the independent variable in the form of inquiry method and the dependent variable is the ability to write poetry. The population of this research is the VII grade students of MTs Al-Manshuriyah Pagelaran namely VII D class as the experimental group and VII E class as the control group. Data collection technique is an essay test. The reliability test was performed using the Cronbach alpha coefficient formula with alpha 0.732. Content validity with expert judgment. The results of the normality test show that the research data is normally distributed. Homogeneity test results showed that the data variants of this study were homogeneous. In addition, the results showed that there were significant differences in the ability to write poetry between students who learned poetry writing using inquiry methods and students who learned poetry writing without using inquiry methods.Keywords: writing, poetry, inquiry, teaching material, Indonesian. 
Pengaruh Membaca Cerita Rakyat terhadap Kepedulian Sosial Wulandari Munggaran
DINAMIKA Vol 3, No 1 (2020): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.507 KB) | DOI: 10.35194/jd.v3i1.986

Abstract

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah sikap kepedulian sosial siswa yang sudah mulai berkurang, salah satunya dipengaruhi oleh majunya ilmu pengetahuan dan teknologi serta tingginya rasa individualis. Cerita rakyat Asal Mula Kota Cianjur mengandung pesan moral mengenai sikap kepedulian sosial, sehingga diharapkan dengan membaca dan mempelajari cerita rakyat tersebut dapat berpengaruh pada perubahan sikap seseorang khususnya sikap kepedulian sosial pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh membaca cerita rakyat terhadap kepedulian sosial siswa. Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X AP 2 SMK Negeri 1 Cianjur yang berjumlah 41 siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik tes, angket penilaian sikap dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh membaca cerita rakyat Asal Mula Kota Cianjur terhadap kepedulian  sosial siswa.Kata kunci: Membaca, cerita rakyat, kepedulian sosial.The problem underlying this study is the attitude of social awareness of students who have started to decrease, one of which is influenced by the advance of science and technology and the high sense of individualism. Asal Mula Kota Cianjur contains a moral message about the attitude of social care, which is expected by reading and studying folklore can affect a person's attitude changes, especially the attitude of social awareness in students. This study aims to determine the effect of reading stories of people's social care students. This study uses a pre-experimental design with one group pretest-posttest. The subjects were students of class X AP 2 SMK Negeri 1 Cianjur totaling 41 students. Collecting data using testing techniques, attitude assessment questionnaire and interviews. The results showed that there are significant reading against social care students.Keywords: reading, folklore, social concern.
Stilistika Novel "Ayat-Ayat Cinta" dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia Ridwan Arzak Mubarok
DINAMIKA Vol 1, No 1 (2018): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.821 KB) | DOI: 10.35194/jd.v1i1.536

Abstract

Artikel  ini membahas gaya bahasa yang terdapat dalam novel “Ayat-Ayat Cinta” karya Habiburraman El Shirazy dan implementasinya dalam pengajaran sastra di MTs. Penelitian dilakukan menggunakan metode studi kasus dan kajian pustaka . Metode ini untuk menganalisis penggunaan sistem tanda yang mengandung ide, gagasan dan nilai estetis tertentu, sekaligus untuk memahami makna yang dikandungnya. Data penelitian ini berupa penggalan gaya bahasa dalam novel “Ayat-Ayat Cinta” yang diduga berisi kalimat-kalimat bergaya bahasa tertentu. Dari hasil penelitian ini ditemukan jenis-jenis gaya bahasa dalam novel “Ayat-Ayat Cinta” meliputi gaya bahasa klimaks, antiklimaks, paralelisme, antitesis, repetisi, hiperbola, silepsis, aliterasi, litotes, asonansi, eufemisme, pleonasme, paradoks, retoris, personifikasi, ironi, sarkasme, metafora, perumpamaan/ simile, dan metonimia. Gaya bahasa yang dominan dalam novel “Ayat-Ayat Cinta”, yaitu gaya bahasa hiperbola. Implikasi gaya bahasa dalam novel “Ayat-Ayat Cinta” terhadap pengajaran sastra di MTs menitikberatkan pada sumber bahan ajar. Kata kunci: stilistika, novel, gaya bahasa, bahan ajarThis article discusses the style of language contained in the novel "Ayat-Ayat Cinta" by Habiburraman El Shirazy and its implementation in the teaching of literature at MTs. The study was conducted using the case study method and literature review. This method is to analyze the use of sign systems that contain ideas, ideas and certain aesthetic values, as well as to understand the meaning they contain. The research data is in the form of fragments of language style in the novel "Ayat Ayat Ayat Cinta" which allegedly contains sentences in a specific language style. From the results of this study found the types of language styles in the novel "Ayat Ayat Ayat Cinta" include climax, anticlimax, parallelism, antithesis, repetition, hyperbole, silepsis, alliteration, litotes, asonance, euphemism, pleonasm, paradox, rhetoric, rhetoric, personification, repetition, hyperbole, silepsis, alliteration, litotes, asonance, euphemism, pleonasm, paradox, rhetoric, rhetoric, personification, repetition, hyperbole, silepsis, alliteration, litotes, asonance, euphemism, pleonasm, paradox, rhetoric, rhetoric, personification. , irony, sarcasm, metaphor, simile, and metonymy. The dominant language style in the novel "Ayat-Ayat Cinta", namely the hyperbole language style. The implication of language style in the “-Ayat Cinta” novel towards the teaching of literature in MTs emphasizes the source of teaching material.Keywords: stylistics, novels, language style, teaching materials
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Ai Siti Hodijah
DINAMIKA Vol 2, No 2 (2019): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.195 KB) | DOI: 10.35194/jd.v2i2.985

Abstract

Permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian ini yaitu pengalaman empiris menunjukkan bahwakemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 4 Karangtengah Kabupaten Cianjur pada tahun pelajaran 2016/2017 dalam menulis karangan deskripsi, masih rendah yakni mencapai nilai rata-rata 65, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Artikel ini akan mendeskripsikan proses dan peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan memanfaatkan media lingkungan sekolah. Siswa yang dijadikan populasi penelitian yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 4 Karangtengah Cianjur berjumlah tiga kelas yakni 100 orang, sedangkan sampelnya kelas VII-A dan VII-B berjumlah 50 orang. Metode penelitian yaitu eksperimen semu, sedangkan teknik pengumpulan data yaitu tes, observasi, dan angket. Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif skala seratus dengan prangkat lunak Minitab 14 statistik uji-t. Hasil pengolahan data diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan memanfaatkan lingkungan sekolah diketahui nilai rata-rata 70,31 dan setelah pembelajaran yaitu 86,40. Pembelajaran menulis karangan desripsi tanpa memanfaatkan lingkungan sekolah, sebelum pembelajaran diperoleh rata-rata 69,56 dan setelah pembelajaran diketahui nilai rata-rata 76,44. Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi antara pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekolah dengan tanpa lingkungan sekolah. Hasil pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah jauh lebih tinggi daripada tanpa memanfaatkan lingkungan sekolah.Kata kunci : kemampuan,  menulis, karangan deskripsi, lingkungan sekolah.The problem that becomes the background of this research is the empirical experience showing that the ability of Grade VII students of SMP Negeri 4 Karangtengah, Cianjur Regency in the 2016/2017 academic year in writing description essays, is still low, reaching an average value of 65, while the Minimum Mastery Criteria (KKM), namely 70. This article will describe the process and improvement of students' ability to write descriptive essays by utilizing the school environment media. Students who were used as the population of the study were eighth grade students of SMP Negeri 4 Karangtengah Cianjur, with three classes consisting of 100 people, while the sample consisted of class VII-A and VII-B totaling 50 people. The research method is quasi-experimental, while data collection techniques are tests, observations, and questionnaires. Data processing is done in a hundred scale quantitative manner with the software Minitab 14 t-test statistics. The results of data processing concluded that learning to write descriptive essays by utilizing the school environment is known to be an average value of 70.31 and after learning is 86.40. Learning to write descriptive essays without utilizing the school environment, before learning is obtained an average of 69.56 and after learning the average value of 76.44 is known. In this regard, there are significant differences in the ability of students to write descriptive essays between learning that utilizes the school environment and without the school environment. Learning outcomes by utilizing the school environment are much higher than without utilizing the school environment.Keywords: ability, writing, description essay, school environment.
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Pmbelajaran Menulis Teks Eksposisi Tedi Kustendi
DINAMIKA Vol 2, No 1 (2019): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.448 KB) | DOI: 10.35194/jd.v2i1.677

Abstract

Artikel ini akan mendeskripsikan proses pembelajaran menulis teks eksposisi dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif pada siswa kelas X TKJ SMK Progresia Cianjur tahun 2018/2019. Penelitian dilakukan dalam bentuk eksperimen, dengan pendekatan kuasi eksperimen. Perencanaan pembelajaran antara kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan rencana pembelajaran yang berbeda. Untuk kelas kontrol RPP menggunakan model pembelajaran konvensional, sedangkan kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperaif. Berdasarkan hasil penelitian di kelas kontrol dan eksperimen dalam hal proses pembelajaran menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keefektifan yang signifikan antara kelas yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan kelas yang diberi pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif. Berdasarkan hasil uji-t sampel berhubungan menunjukkan bahwa pembelajaran menulis teks eksposisi kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran kelas kontrol tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif. Hasil perhitungan menunjukkan analisis uji-t data pretes dan postes keterampilan menulis teks eksposisi kelompok eksperimen diperoleh t-hitung sebesar -12,088 dengan db = 31 dan diperoleh nilai p sebesar 0,000 pada taraf signifikansi 0,05 (5%). Nilai p lebih kecil dari taraf signifikansi (p = 0,000 < 0,05). Dengan demikian, hasil tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menulis teks eksposisi kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran kelas kontrol tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif.Kata kunci: efektivitas, kooperatif, menulis, teks eksposisi.This article will describe the process of learning to write exposition text by using a cooperative learning model in class X TKJ SMK Progrecia Cianjur in 2018/2019. The study was conducted in the form of an experiment, with a quasi-experimental approach. Learning planning between the control class and the experimental class uses a different learning plan. The RPP control class uses the conventional learning model, while the experimental class uses the cooperative learning model. Based on the results of research in the control class and experiment in terms of the learning process shows that there are significant differences in effectiveness between the classes given learning by using cooperative learning models with classes that are taught without using cooperative learning models. Based on the results of the t-test related samples showed that learning to write text exposition experimental class taught using cooperative learning models is more effective than control class learning without using cooperative learning models. The calculation results show the t-test analysis of the pretest and posttest data writing skills of the experimental group exposition obtained a t-test of -12.088 with db = 31 and a p value of 0.000 at a significance level of 0.05 (5%). The p value is smaller than the significance level (p = 0,000 <0.05). Thus, these results indicate that learning to write exposition text in experimental classes taught using cooperative learning models is more effective than control class learning without using cooperative learning models.Keywords: effectiveness, cooperative, writing, exposition text
Tuturan Pedagang-Pembeli dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Eka Amalia
DINAMIKA Vol 1, No 2 (2018): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.718 KB) | DOI: 10.35194/jd.v1i2.581

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud kode bahasa yang digunakan dalam tuturan pedagang dan pembeli di pasar tradisional Pasar Induk Cianjur dilihat dari jenis kelamin pengguna, dampak penggunaan kode bahasa terhadap terjadinya transaki jual beli yang dilakukan, serta pemanfaatan kode bahasa untuk peningkatan keterampilan berbahasa para pemuda dalam berwirausaha. Data berupa percakapan yang diambil dari pedagang dan pembeli berdasarkan jenis kelamin, data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan bahasa Sunda dengan dialek Cianjur digunakan pada setiap tuturan dengan diksi prefix sa-  seperti dalam kata sabaraha dan sakitu. Diksi lain yaitu dengan akhiran –na dalam kata “wayahna”, akhiran –eun seperti dalam kata “sarebuen”dan lain-lain. Terdapat dua pilihan tingkat tutur yaitu tingkat tutur halus (lemes) dan loma (akrab) yang dipergunakan baik dalam tuturan pedagang ataupun pembeli. Pedagang perempuan paling banyak menggunakan tingkat tutur lemes dengan hampir 27,72 % dari seluruh tuturan yang ada dalam percakapan. pedagang laki-laki berada di urutan selanjutnya yaitu dengan menggunakan sekitar 10,44 % tuturannya menggunakan bahasa lemes. Lalu pembeli laki-laki dengan 24,36 % dan paling jarang adalah pembeli perempuan yang hanya menggunakan14,63 % ujarannya untuk berkata halus. Kata kunci: kode bahasa, tingkat tutur, jenis kelamin, pedagang, pembeli.This article aims to describe the form of language codes used in the speech of traders and buyers in the traditional markets of Pasar Induk Cianjur viewed from the user's gender, the impact of the use of language codes on the occurrence of buying and selling transactions carried out, as well as the use of language codes to improve the language skills of young people in entrepreneurship. Data in the form of conversations taken from traders and buyers by sex, data were analyzed descriptively qualitatively. Based on the results of research on the use of Sundanese with the Cianjur dialect used in each speech with the prefix diction as in the words sabaraha and sakitu. Another translation is the suffix -na in the word "wayahna", the suffix -un as in the word "sarebuen" and others. There are two choices of speech level, they are the level of soft speech (lemes) and loma (familiar) which are used both in the speech of traders and buyers. Female traders use the most speech level lemes with almost 27.72% of all speech in the conversation. Male traders are in the next sequence, namely by using about 10.44% of the speech using lemes language. Then male buyers with 24.36% and most rarely are female buyers who only use 14.63% of their utterances to say fine.Keywords: language code, speech level, gender, trader, buyer.
Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Dengan Model "Picture and Picture" Siti Aminah
DINAMIKA Vol 3, No 1 (2020): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1.723 KB) | DOI: 10.35194/jd.v3i1.999

Abstract

Artikel ini akan membahas tentang pembelajaran menulis teks prosedur dengan model pembelajaran picture and picture. Materi teks prosedur yang digunakan adalah tentang pencak silat Cimande. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menulis teks prosedur, materi pencak silat Cimande, dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dikategorikan dengan baik. Terbukti pada kemampuan siswa atau nilai rata-rata siswa dalam proses pembelajaran tersbut sudah mencapai KKM 75,00%. Nilai yang diperoleh siswa mulai dari yang terendah 20 sampai nilai tertinggi yaitu 90.  Hasil angket menunjukkan bahwa pada umumnya respon siswa positif terhadap penggunaan model pembelajaran picture and picture tersebut dan sementara pada materi pencak silat Cimande pada umumnya respon siswa kurang baik.Kata kunci: teks prosedur, silat Cimande, model picture and pictureThis article will discuss about learning to write procedure texts with a picture and picture learning model. The procedure text material used was about pencak silat Cimande. The research method used is descriptive qualitative. The results of this study indicate that learning to write procedure text, Cimande pencak silat material, using the picture and picture learning model is well categorized. Evidenced by the ability of students or the average value of students in the learning process has reached 75.00% KKM. The scores obtained by students ranging from the lowest 20 to the highest value is 90. The results of the questionnaire showed that in general the students' responses were positive towards the use of the picture and picture learning model and while in Cimande pencak silat material students generally responded poorly.Keywords: procedure text, Cimande silat, model picture and picture