cover
Contact Name
Bhayu Rhama
Contact Email
bhayurhama@fisip.upr.ac.id
Phone
+625363220445
Journal Mail Official
jisparupr@gmail.com
Editorial Address
Kampus FISIP Universitas Palangka Raya Jl. Yos Sudarso Komplek Tunjung Nyaho Palangka Raya
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Pemerintahan
ISSN : 20896123     EISSN : 26849119     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Pemerintahan (JISPAR) memiliki artikel dengan fokus terkait pengetahuan sosial, ilmu politik dan pemerintahan yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Palangka Raya sejak tahun 2012. Jurnal ini telah tercatat pada Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) sehingga telah memiliki kode ISSN 2089-6123 dan e-ISSN 2684-9119. Jurnal ini dijadwalkan terbit 2 kali setiap tahunnya pada bulan Januari dan Juli dengan karya ilmiah yang telah dipublikasikan baik dalam bentuk hardcopy dan jurnal elektronik.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 2 (2019): (7)" : 7 Documents clear
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERDA NO 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR (STUDI DI KANTOR DINAS PERHUBUNGAN KOTA PALANGKA RAYA) Susilo Mangun Budi Raharjo
Journal Ilmu Sosial, Politik, dan Ilmu Pemerintahan Vol. 8 No. 2 (2019): (7)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.308 KB)

Abstract

This study focused on the implementation of the Regional Regulation of PalangkRaya City Number 5 of 2011 concerning Motor Vehicle Testing Retribution. Thpurpose of this study was to find out how the implementation of the RegionalRegulation of Palangka Raya City Number 5 of 2011 concerning Motor VehicleTesting Retribution and supporting factors as well as the inhibiting factors ofPerda Policy Implementation Number 5 of 2011 concerning Study of VehicleMotor Tests at the Office of Transportation of Palangka Raya. In a study thatraised the title of implementation of the Regional Regulation of Palangka RayCity Number 5 of 2011 concerning Motor Vehicle Testing Retribution, thresearcher used the Merilee S. Grindle theory which had 9 variables viewed fromthe contents of the policy and policy environment. This research was conductedusing a qualitative-descriptive approach. The data obtained in this study werecollected through interviews, observation, library studies, and communication.Data that has been successfully collected in this study is processed and analyzedusing qualitative analysis procedures with interactive data analysis techniquesnamely data reduction, data presentation, and conclusion / verification. The resultof this study are the implementation of the Regional Regulation of Palangka RayCity Number 5 of 2011 concerning Motor Vehicle Testing Retribution has beengoing well, especially on the indicators of decision making and the power ofinterests and strategies of the actors involved. However, there are inhibitingfactors, namely there are still people, especially public transport drivers, who donot know about City Regulation No. 5 of 2015 concerning Vehicle TestingRetribution. And testing units and testing facilities that are not good yet includtesting unit standards and from the dissemination of the relevant RegionaRegulations have not touched all elements of society especially motorists, namelyPublic Transportation, this is related to the absence of budget and low awareness of vehicle owners, especially fleets public transportation on the importance oftesting motorized vehicles.
IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (STUDI DI KANTOR BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN KATINGAN BPM-PTSP) Muliyani
Journal Ilmu Sosial, Politik, dan Ilmu Pemerintahan Vol. 8 No. 2 (2019): (7)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.012 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana implementasi pelayananSurat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) pada Badan Pelayanan Perizinan TerpaduSatu Pintu (BPPTSP) Kabupaten Katingan? (2) Apa yang menjadi faktorpendukung dan faktor penghambat dalam mekanisme pelayanan Surat Izin UsahaPerdagangan (SIUP) pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu(BPPTSP) Kabupaten Katingan? Fokus penelitian ini adalah Kantor PelayananPerizinan Terpadu SIUP Di Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah.Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif untukmendeskripsikan aspek-aspek model pelayanan perizinan secara cermat. Penelitimengembangkan indikator inovasi pelayanan sebagai dasar untuk menghimpundata dan fakta berdasarkan fenomena yang terjadi pada Unit Pelayanan PerizinanTerpadu Satu Pintu Di Kabupaten Katingan. Lokasi atau tempat penelitian iniadalah di Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah. Subjek penelitianmeliputi Pegawai/staf Pemerintah Kabupaten Katingan Badan Pergerakan Modal.Pengumpulan data dilakukan dengan cara Observasi, Wawancara, danDokumentasi. Hasil penelitian (1) Proses implementasi kebijakan pelayanan SuratIzin Usaha Perdagangan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T)Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah dilihat dari aspek: komunikasi(antara penyelenggara kebijakan dengankelompok sasaran), sumberdaya(ketersediaan dan ketercukupan SDM dan sumber daya finansial), disposisi(kesediaan dan komitmen pelaksana kebijakan), struktur birokrasi (mekanismedan struktur organisasi pelaksana/pembagian tugas dan tanggung jawab). (2)Implementasi kebijakan pelayanan SuratIzin Usaha Perdagangan di BadanPelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengahyang dilihat dari tingkat efektivitas yang ditunjukkan oleh tingkat pencapaiantarget penerima Surat Izin Usaha Perdagangan sudah optimal. Sedangkan tingkatefisiensi ditunjukkan adanya kepastian atau jaminan biaya pelayanan, namun darisegi waktu penyelesaian pelayanan masih sering tidak sesuai yang disebabkanterutama oleh aspek teknis.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM GENERASI SEHAT DAN CERDAS (STUDI DI KELURAHAN MUARA LAUNG I, KECAMATAN LAUNG TUHUP, KABUPATEN MURUNG RAYA) Pahri Adi K
Journal Ilmu Sosial, Politik, dan Ilmu Pemerintahan Vol. 8 No. 2 (2019): (7)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.272 KB)

Abstract

The Healthy and Smart Generation Program is part of the National IndependentCommunity Empowerment Program which is rolled out by the goverment in orderto increase poverty and ignorance rates and encourage the creation of healthy andintelligent generations. Through this program, it is easier for the community togain access to primary and secondary education. The following discussion will bediscussed in this paper: How Community Empowerment through Healthy andSmart Generatoin programs in Muara Laung I. In order to measure the success ofthe program, the theory of empowering the Notoadmodjo Community inWaryana is used so that it can help. The research method used descriptive method.Collect and analyze information contained in verbally well written wordsembedded in it as well as community behavior. Data collection is dont throughthree steps, namely data reduction, data presentation and conclusion collection.The purpose of this study is to Analyze And Describe The Process of CommunityEmpowerment through healthy and smart generation programs is muara laung ivillage, and see what factors influence Community Empowerment Through TheHealthy And Smart Generation Program in Muara Laung I. The results of theresearch in the field of research results in the Community Empowerment programThrough the Healthy and Smart Generation Program in Muara Laung I subDistrict I have been able to finish it, but i still cannot be sure. Because it can beseen in the community, there are still people who do not know about the programand also do not know what the GSC is. Making this program still unable to servethe community the bottom.
PENGARUH TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KE -3 DALAM TEORI MODERNISASI TERHADAP ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI INDONESIA Ferry Setiawan
Journal Ilmu Sosial, Politik, dan Ilmu Pemerintahan Vol. 8 No. 2 (2019): (7)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.328 KB)

Abstract

Pembangunan nasional Indonesia bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakatadil dan makmur, material, dan spiritual berdasarkan Pancasila, di dalam wadahnegara kesatuan republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bersatu, dalamsuasana perikehidupan bangsa yang damai, tentram, tertib, dan dinamis, sertadalam lingkungan pergaulan hidup dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dandamai. Jika mengkaji tentang pembangunan, maka teori modernisasi merupakanteori yang paling dominan menentukan wajah pembanguan. Menurut Sondang P.Siagian (1983) Administrasi Pembangunan adalah seluruh usaha yang dilakukanoleh suatu masyarakat untuk memperbaiki tata kehidupannya sebagai suatubangsa dalam berbagai aspek kehidupan bangsa tersebut dalam rangka usahapencapaian tujuan yang telah ditentukan. Berdasarkan uraian diatas, Ada satu halyang perlu mendapat perhatian dalam tulisan ini, yaitu bagaimana Pengaruh TeoriPembangunan Dunia Ke -3 dalam Teori Modernisasi terhadap AdministrasiPembangunan di Indonesia.
IMPLEMENTASI PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI KOTA YOGYAKARTA
Journal Ilmu Sosial, Politik, dan Ilmu Pemerintahan Vol. 8 No. 2 (2019): (7)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.921 KB)

Abstract

Pelayanan publik dilaksanakan, untuk menjawab kebutuhan masayarakat dibidangadministrasi pemerintahan. Pelayanan yang diberikan oleh negara kepadamasyarakat berdasar pada prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Halini guna masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang baik dari pemerintah. Akan tetapi ini di berbagai tempat masih terdapat berbagai kendala dalampelayanan publik khususnya dari segi efektifitas dan efisiensi. Sehingga perlu adainovasi dalam pelayanan administrasi seperti Kebijakan Pelayanan AdministrasiTerpadu Kecamatan (PATEN) yang di lakukan di Kota Yogyakarta. Inovasikebijakan ini, unik untuk diteliti dengan menggunakan konsep implementasikebijakan untuk melihat sejauhmana kebijakan ini boleh di implementasi di KotaYogyakarta serta perspektif good governance untuk melihat kebijakan inimenjawab kebutuhan masyrakat. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatifyang bersifat deskriptif. Tulisan ini memberi argument kebijakan PATEN sebagaiinovasi pelayanan publik untuk mewujudkan prinsip good governance dalampelayanan publik.
PELUANG EKOWISATA DALAM INDUSTRI 4.0 DI INDONESIA Bhayu Rhama
Journal Ilmu Sosial, Politik, dan Ilmu Pemerintahan Vol. 8 No. 2 (2019): (7)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.245 KB)

Abstract

Ekowisata telah menjadi salah satu alternatif pariwisata yang memperhatikanlingkungan di destinasi namun pengelolaannya tetap memerlukan kehati-hatianuntuk menjaga karakter keberlanjutannya. Oleh karena itu, penelitian ini memilikitujuan untuk mendeskripsikan ekowisata sekaligus dapat menggambarkan peluang industrinya, menganalisa strategi pasar ekowisata dalam industri 4.0 dan mengevaluasi dampak ekowisata terhadap ekologi. Metodologi yang digunakandalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan datasekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ekowisata umumnyadilakukan di alam dengan kegiatan yang bertanggungjawab antara lainmemperhatikan unsur pendidikan, pemahaman, dan memberikan dukunganterhadap usaha-usaha konservasi sumberdaya alam, serta peningkatan pendapatanmasyarakat lokal. Selain itu, konsep ekowisata yang diadopsi dari barat perludisesuaikan dengan prinsip dan kriteria pengelolaan ekowisata sesuai StandarNasional Indonesia (SNI-8013:2014) yaitu (i) kelestarian fungsi ekosistem; (ii)kelestarian obyek daya tarik wisata alam; (iii) kelestarian sosial budaya; (iv)kepuasan, keselamatan dan kenyamanan pengunjung; (v) prinsip manfaatekonomi. Hadirnya revolusi industri 4.0 dapat mendorong pemahaman pentingnyalingkungan sebelum melakukan kegiatan ekowisata, namun potensi ekowisatamenjadi sebuah pariwisata masal tidak dapat dihindari ketika pembangunan danpengembangan ekowisata tidak taat pada aturan yang ada sehingga memberikandampak negatif terhadap ekologi.
PENYELESAIAN TATA BATAS DAERAH OTONOM BARU (DOB) DI KALIMANTAN TENGAH Slamet Winaryo
Journal Ilmu Sosial, Politik, dan Ilmu Pemerintahan Vol. 8 No. 2 (2019): (7)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.11 KB)

Abstract

Completion of boundaries in the New Autonomous Region in Central Kalimantan is aconceptual study of article to find out the extent of the implementation of the administrativeboundary delimitation in the New Autonomous Region in Central Kalimantan stipulated byLaw Number 5 of 2002 concerning the Establishment of 8 New Autonomous Regions inCentral Kalimantan. In this Law it is emphasized that the settlement of regional boundariesby no later than 2 years in New Autonomous Region 8 districts must be completed, asstipulated in the Decree of the Minister of Home Affairs No. 76 of 2012 concerningGuidelines for Confirmation of Regional Boundaries in an effort to create orderly government administration, provide clarity and legal certainty towards the boundaries of an area that meets technical and juridical aspects. The conceptual method of the article usingliterature study and or documentation studies relating to the implementation of regionalboundary. The results of a conceptual study of the implementation of regional boundarydelineation in the New Autonomous Region in Central Kalimantan, there are 23 boundarysegments, during the 17 years of implementation, which has been completed until 2019, asmany as 16 boundary segments (69.56%) while for 7 segments (30.44%) are not finished.The conclusion is the completion of regional boundaries cannot be completed in a short timeneeds. In order to complete 5 segments, it takes 13 years, while in 2017 the were 6 segmentscompleted, in 2018 there were 1 complete segment, and in 2019 there were only 4 segments.It takes a very long time of arguing and take a lot of time. Conclusion completion of theboundary requires a long time stages of preparation of documents, tracking, determiningcoordinates, making maps is not easy. The government does not have administrativeboundaries, but it must provide services to the community so that social problems arise.

Page 1 of 1 | Total Record : 7