cover
Contact Name
sajuri
Contact Email
sajuripetani@gmail.com
Phone
+6281371655508
Journal Mail Official
journal.biofarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sriwijaya No.03 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165430     EISSN : 23016442     DOI : 10.31941
Core Subject : Agriculture,
BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian dan kajian teoritis mengenai masalah-masalah pertanian secara luas (agrokompleks) di Indonesia diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 2 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN" : 6 Documents clear
Pengendalian Penyakit dan Pemacuan Pertumbuhan Tanaman Tomat dengan Perlakuan Plant Growth Promoting Rhizobacteria dan Trichoderma hamatum THSW13 Tamrin Khamidi; Suryo Wiyono; Burhanudin Burhanudin
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 2 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i2.1514

Abstract

Produksi tomat di Indonesia banyak menghadapi gangguan penyakit, baik biotik maupun abiotik, diantaranya penyakit bercak daun yang disebabkan Alternaria solani dan blossom end rot yang disebabkan defisiensi kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kombinasi teknik perlakuan konsorsium plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dengan Trichoderma hamatum THSW13 dalam mengendalikan penyakit bercak daun dan blossom end rot serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat di lapangan. PGPR yang diuji adalah Pseudomonas fluorescens PF1 dan Bacillus polymixa strain BG25.Percobaan telah dilakukan di pertanaman tomat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dengan perlakuan: (A) perlakuan benih dan di persemaian, (B) perlakuan benih, perlakuan di persemaian dan perlakuan pada tanaman di lapangan, (C) perlakuan fungisida kimia sintetik sebagai kontrol. Percobaan dilaksanakan dengan metode eksperimental dan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan pengamatan terhadap penyakit tanaman dan agronomis. Hasil uji menunjukkan bahwa perlakuan teknik aplikasi konsorsium PGPR dan T. hamatum THSW13 dengan perlakuan benih, di persemaian dan pada tanaman di lapangan menunjukkan kemampuan lebih baik dalam menekan tingkat keparahan penyakit bercak coklat dan persentase kejadian blossom end rot serta meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang dan produktivitas per satuan luas dibandingkan perlakuan hanya pada benih dan di persemaian.
Pengaruh Waktu Aplikasi dan Konsentrasi Stimulan Etepon terhadap Produksi Lateks pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg) Abdul Aziz
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 2 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i2.1614

Abstract

Karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang menempati posisi penting sebagai sumber devisa nonmigas di Indonesia. Sehingga upaya peningkatan produktivitas usahatani karet terus dilakukan khususnya di bidang teknologi budidayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu aplikasi dan konsentrasi stimulan etepon terhadap produksi lateks pada tanaman karet, telah dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara IX, Afdeling Kertosari, Kebun Siluwok, Desa Sawangan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Split Plot. Faktor pertama meliputi waktu aplikasi stimulan etepon yaitu pada pagi hari, siang hari,  dan malam hari, faktor kedua macam konsentrasi stimulan meliputi konsentrasi 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan waktu aplikasi stimulan etepon berbeda sangat nyata terhadap variabel kadar karet kering, kadar air dan elastisitas, hasil terbaik didapat pada waktu aplikasi pagi hari. Perlakuan macam konsentrasi stimulan etepon berbeda sangat nyata terhadap semua variabel kecuali kadar air, hasil maksimal diperoleh pada konsentrasi 7,5%. Interaksi waktu aplikasi dan konsentrasi stimulan etepon berbeda sangat nyata terhadap variabel kadar karet kering, kadar air, kadar sukrosa dan elastisitas, interaksi terbaik dicapai pada kombinasi waktu aplikasi stimulan saat siang hari dengan konsentrasi 0%. Kata kunci : Stimulan, Waktu aplikasi, Konsentrasi, Karet
Pengaruh Konsentrasi Dan Interval Pemberian Poc Urin Kelinci Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Angga Puji Leksono
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 2 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i2.1610

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi dan interval pemberian POC urin kelinci serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada. Penelitian dilaksanakan di Desa Karangsari, Karanganyar, Pekalongan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan acak kelompok secara factorial yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama konsentrasi POC urin kelinci yaitu 0 ml/l air, 20 ml/l air, 40 ml/l air, 60 ml/l air, faktor kedua interval pemberian POC urin kelinci yaitu 2 hari sekali, 4 hari sekali, 6 hari sekali. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun terluas, jumlah akar, panjang akar, bobot segar tanaman, bobot segar daun, bobot kering tanaman, bobot kering daun, dan intensitas serangan hama/penyakit. Data dianalisis dengan uji F dan apabila berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi POC urin kelinci berbeda sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan, kecuali jumlah akar, panjang akar dan intensitas serangan hama/penyakit berbeda tidak nyata. Perlakuan konsentrasi POC urin kelinci terbaik adalah 40 ml/l air. Interval pemberian POC urin kelinci berbeda sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan kecuali jumlah akar, panjang akar dan intensitas serangan hama/penyakit berbeda tidak nyata. Perlakuan interval pemberian POC terbaik adalah 2 hari sekali. Interaksi antara konsentrasi dan interval pemberian POC urin kelinci berbeda sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan kecuali jumlah akar, panjang akar, dan intensitas serangan hama/penyakit berbeda tidak nyata. Interaksi terbaik diperoleh pada konsentrasi 40 ml/l air dan interval pemberian 2 hari sekali. Kata kunci : POC, selada , urin kelinci
Pengaruh Pemberian Media Arang Sekam dan Sekam mentah serta Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brasicca rapa subs. chinensis) Affiatin Rahmah; Wahyu Febriyono
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 2 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i2.1611

Abstract

Pakcoy merupakan sayuran hijau yang memiliki kandungan gizi yang baiik dan mudah dibudidayakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuijenis media yang baik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy, mengetahuipengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasiltanaman pakcoy. Peenelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2020. Parameter yang diamati berupa tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), bobot tajuk basah (gr), bobot akar basah (gr), dan bobot tanaman basah (gr). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelomok Lengkap (RAKL) dengan 4x2 faktorial. Faktor pertama adalah jenis media tanam (M) yang terdiri dari 4 taraf yaitu M0 (tanah), M1 (tanah + sekam mentah) perbandingan 1:1, M2 (tanah+ Arang sekam) perbandingan 1:1, dan M3 (tanah + sekam mentah + arang sekam) perbandingan 1:1:1, Faktor kedua adalah tingkat taaran pupuk kandang kambing (P) yangterdiri dari 2 taraf yaitu P0 (0 ton/ha) dan P1 (15 ton/ha). Media tanam yang baik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy adalah tanah tanpa campuran sekam maupun arang sekam. Penggunaan pupuk kandang kambing meningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Kata Kunci : hasil, pakcoy, pertumbuhan,  pupuk kandang, sekam
Pengaruh Pemberian Macam Moluskisida terhadap Tingkat Serangan Hama Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck) pada Pertumbuhan beberapa Varietas Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Fitriyani Fitriyani; Ubad Badrudin
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 2 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i2.1612

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa L) merupakan jenis tanaman pangan yang banyak dibudidayakan di Indonesia, namun dalam budidaya tanaman padi sering ditemui dengan beberapa kendala salah satunya yaitu hama keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam moluskisida dan macam varietas padi terhadap tingkat serangan hama keong mas dan interaksinya. Penelitian ini telah di laksanakan di Kebun Percobaan Slamaran, Pekalongan Utara. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Split plot terdiri dengan 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama yang dicobakan adalah macam varietas padi (V) sebagai main plot (V1 = Ciherang, V2 = IR64, V3 Inpari 42) dan faktor kedua adalah macam moluskisida (M) sebagai sub plot (M0  = Kontrol, M1 = Kimia, M2 = Ekstrak batang serai, M3 = Ekstrak ketepeng cina). Data dianalisis menggunakan uji F dan jika terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan macam moluskisida (M) berbeda sangat nyata pada variabel mortalitas keong mas fase persemaian, berbeda nyata pada variabel tingkat kerusakan tanaman padi persemaian, tingkat kerusakan tanaman padi pertanaman, waktu kematian hama fase persemaian, dan tinggi tanaman, dan berbeda tidak nyata pada variabel waktu kematian hama pertanaman, mortalitas keong mas pertanaman, jumlah anakan per rumpun, panjang akar, dan bobot basah tanaman per rumpun. Moluskisida terbaik untuk menekan serangan hama keong mas adalah moluskisida kimia (M1). Perlakuan macam varietas (V) beberda sangat nyata pada variabel tingkat kerusakan tanaman padi pertanaman dan berbeda tida nyata pada variabel lainnya. Varietas paling tahan pada tingkat serangan hama keong mas per tanaman adalah Varietas IR64 (V2). Kata kunci : padi, keong mas, serangan hama keong mas, moluskisida.
Pengaruh Konsentrasi Pupuk Cair Limbah Tahu dan Pemotongan Bibit Anakan yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Feri Sustiwi; Ari Handriatni
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 2 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i2.1613

Abstract

Bawang daun merupakan salah satu tanaman holtikultura. Bawang daun dimanfaatkan sebagai bahan penyedap rasa pada beberapa jenis makanan seperti soto, sup, dan campuran bumbu mi instan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk cair limbah tahu dan pemotongan bibit anakan yang berbeda serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi bawang daun. Telah dilaksanakan di Dukuh Sukoyoso, Desa Keputon, Kecamatan Blado. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK. Faktor pertama konsentrasi pupuk cair limbah tahu (0 ml/l, 150 ml/l, 300 ml/l, 450 ml/l), faktor kedua pemotongan bibit anakan ( tanpa pemotongan, 1/2 pemotongan, 2/3 pemotongan). Data dianalisis dengan uji F, apabila terdapat beda nyata antar perlakuan, maka diuji lanjut dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi pupuk cair limbah tahu berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati perlakuan konsentrasi pupuk cair limbah tahu optimum adalah konsentrasi 300 ml/l. Pemotongan bibit anakan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, jumlah anakan per rumpun, berat segar brangkasan, berat segar tanaman, panjang akar terpanjang, berat segar akar, volume akar dan berat kering akar serta berbeda nyata terhadap diameter batang semu. Pemotongan bibit anakan terbaik adalah 1/2 pemotongan. Terdapat interaksi yang berpengaruh sangat nyata antara konsentrasi dan pemotongan bibit anakan terhadap variabel berat segar brangkasan, berat segar tanaman dan panjang akar terpanjang, berbeda nyata terhadap jumlah daun per rumpun, jumlah anakan per rumpun dan berat kering akar. Kombinasi terbaik diperoleh pada konsentrasi pupuk cair limbah tahu 300 ml/l dengan 1/2 pemotongan bibit anakan..Kata kunci: Bawang daun (Allium fistulosum L.), konsentrasi pupuk cair limbah tahu, pemotongan bibit anakan

Page 1 of 1 | Total Record : 6