cover
Contact Name
Muhammad Fahmi Hidayatullah
Contact Email
andragogi@unisma.ac.id
Phone
+628563449283
Journal Mail Official
indhra.musthofa@unisma.ac.id
Editorial Address
Universitas Islam Malang Jalan Mayjen Haryono 193 Malang 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Andragogi : Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam
ISSN : -     EISSN : 2655948X     DOI : 10.33474
Andragogi, published twice a year on May and November always places Islamic education field and intended to communicate original research and current issues on the subject. The editors welcome scholars, researchers and practitioners of Islamic education around the world to submit scholarly articles to be published in this journal. All articles will be reviewed by experts before accepted for publication.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2021): ANDRAGOGI" : 6 Documents clear
IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI KONTRUKTIVISTIK DALAM PEMBELAJARAN PAI UNTUK MENUMBUHKAN KARAKTER SISWA YANG BERTANGGUNG JAWAB DI SMAN 8 MALANG Anisa Tri Ahbatul; Farha Qonita; Siti Mukaromah; Nurul Ita Syamsiyah
ANDRAGOGI Vol 3, No 1 (2021): ANDRAGOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/ja.v3i1.12845

Abstract

The Covid 19 pandemic has forced all levels of education to switch from the conventional education system to online-based education. Unfortunately in the online learning process we found a lack of student responsibility towards attendance, learning attendance and learning activities during the online learning process. Therefore, learning strategies and methods need to be prepared to increase students' sense of responsibility. In this case we use a constructivist demonstrative method. The purpose of this research is to form the character of students who are independently responsible for their duties and roles as students. This research was conducted at SMAN 8 Malang. The results of this study indicate that the constructivist demonstrative method is suitable to be applied in increasing students' sense of responsibility independently.Keywords: education, demonstration method, constructivistAbstrakPandemi Covid 19 memaksa semua jenjang pendidikan beralih dari sistem pendidikan konvensional ke pendidikan berbasis online. Sayangnya dalam proses pembelajaran online kami menemukan kurangnya tanggung jawab siswa terhadap kehadiran, kehadiran belajar dan kegiatan belajar selama proses pembelajaran online. Oleh karena itu, strategi dan metode pembelajaran perlu disiapkan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa. Dalam hal ini kami menggunakan metode demonstratif konstruktivis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membentuk karakter siswa yang bertanggung jawab secara mandiri terhadap tugas dan perannya sebagai siswa. Penelitian ini dilakukan di SMAN 8 Malang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode demonstratif konstruktivis cocok diterapkan dalam meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri.Kata Kunci: pendidikan, metode demonstrasi, konstruktivistik
DIMENSI MANUSIA SEBAGAI OBJEK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Muhammad Nur Salim
ANDRAGOGI Vol 3, No 1 (2021): ANDRAGOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/ja.v3i1.11087

Abstract

In the view of islamic religion, human focus is only assessed from the intention (motiv), speech, and attitude or actions. Al Quran always mentions and discusses humans from the three factors that will always exist in humans. Even Allah SWT made a noble or despicable standard for humans only in terms of piety. Meanwhile, piety is defined as obedience to carry out religious orders and obedience to stay away from everything that is prohibited by religion. This paper intends to describe the dimensions of a human being when faced with religious law. With this paper, it is hoped that an educator can assess and observe his students and even himself; whether his intentions, words, attitudes or actions are synchronized and correct. As we know that a human being is required to be able to synchronize his heart, mouth, and mind / brain as well as his attitudes and actions. If these three things are not balanced (balance), then it can be ascertained that the person has problems in his life. And as a follower of religion, someone must have faith in the existence of God who is believed to be the All-Seer and All-Knower about all things including thoughts and heart whispers. With this paper, it is hoped that a person can describe his own dimension, both from the outer dimension and from his own inner side. Likewise, educators can assess their students from a physical and mental perspective so that students can be educated by educators who are competent in seeing all aspects of the dimensions of their students, even students can educate themselves and build awareness and protect them until the end of their lives.Keyword: human dimension, object, Islamic education AbstrakDalam pandangan agama Islam, manusia hanya fokus dinilai dari niat (motiv), ucapan, dan sikap atau perbuatannya. Al Quran selalu menyebut dan membahas manusia dari tiga faktor tersebut yang akan selalu ada dalam diri manusia. Bahkan Allah SWT membuat standar mulia atau hinanya manusia cuma dari segi ketakwaanya saja. Sedangkan takwa diartikan sebagai ketaatan untuk melaksanakan perintah agama dan ketaatan untuk menjauhi segala hal yang dilarang oleh agama. Tulisan ini bermaksud untuk menguraikan seperti apa dimensi seorang manusia apabila dihadapkan pada hukum agama. Dengan tulisan ini diharapkan seorang pendidik bisa menilai dan mengobservasi muridnya bahkan dirinya sendiri; apakah niat, ucapan, sikap atau perbuatannya sudah singkron dan benar. Sebagaimana kita ketahui bahwa seorang manusia dituntut untuk bisa mensingkronkan antara hati, mulut, dan akal/otak serta sikap dan perbuatannya. Jika sampai tiga hal tersebut tidak seimbang (balance) maka bisa dipastikan bahwa orang tersebut bermasalah dalam hidupnya. Dan sebagai penganut agama, seseorang pasti memiliki keyakinan akan eksistensi Tuhan yang diyakini sebagai Yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui tentang segala hal termasuk pikiran dan bisikan hati. Dengan tulisan ini diharapkan seseorang bisa menguraikan akan dimensi dirinya sendiri baik dari dimensi lahir maupun dari sisi batinnya sendiri. Begitu juga para pendidik bisa menilai muridnya dari segi lahir maupun batin sehingga murid bisa dididik oleh pendidik yang berkompeten dalam melihat semua aspek dimensi muridnya bahkan murid bisa mendidik dirinya sendiri dan membangun kesadaran serta menjaganya sampai akhir hayat.Kata Kunci: dimensi manusia, objek, pendidikan agama Islam 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: KAJIAN PERSPEKTIF ONTOLOGI & AKSIOLOGI Rosichin Mansur
ANDRAGOGI Vol 3, No 1 (2021): ANDRAGOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/ja.v3i1.11118

Abstract

Islamic education is something that exists, a true reality, not a string of words or images that will be lost in the dark. Islamic education as an activity that can be known to humans through its effects in life. Likewise, Islamic education is a means that has a good relationship with humans, nature and God. Islamic education is an education that carries a myriad of values given to humans. The values carried by Islamic education such as divine values, human values, absolute values, relative values, objective values and subjective values as well as usefulness values in life.Keywords: Islamic education, ontology, axiologyAbstrakPendidikan Islam merupakan sesuatu ‘yang ada’, sebuah realitas yang benar adanya, bukan suatu deretan kata atau bayangan yang akan hilang dalam kegelapan. Pendidikan Islam sebagai suatu aktifitas yang dapat diketahui manusia melalui pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan. Demikian pula pendidikan Islam sebuah sarana yang memiliki hubungan baik dengan manusia, alam dan Tuhan. Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang mengusung segudang nilai yang diberikan pada manusia. Nilai-nilai yang diusung pendidikan Islam seperti nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai absolut, nilai relatif, nilai obyektif dan nilai subyektif serta nilai kegunaan dalam kehidupan.Kata Kunci: pendidikan Islam, ontologi, aksiologi
Penggunaan Metode Dirosa Dalam Pembelajaran Al-Qur’an di Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas Umi Nasikhah
ANDRAGOGI Vol 3, No 1 (2021): ANDRAGOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/ja.v3i1.10067

Abstract

Setiap umat Islam mempunyai kewajiban untuk belajar membaca al-Qur’an dan mengajarkannya. Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas terus berupaya meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membaca al-Qur’an dengan metode pembelajaran al-Qur’an yang tepat. Fokus Penelitian ini adalah apasaja metode yang digunakan dalam pembelajaran al-Qur’an di Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan metode pembelajaran al-Qur’an yang digunakan di Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas adalah metode Dirosa (dirasah orang dewasa). Metode Dirosa adalah pola pembinaan al-Qur’an dan dasar-dasar keislaman yang dikelola secara sistematis, berjenjang dan berlangsung terus-menerus yang dirancang khusus bagi orang dewasa. 
GURU PROFESSIONAL DALAM PERSPEKTIF HADITS TARBAWI (TELAAH DALAM KITAB SUNAN AT-TURMUDZI KARYA SYEKH ABU ISA MUHAMMAD IBNU ISA IBNU SAURAH) Nasution Nasution
ANDRAGOGI Vol 3, No 1 (2021): ANDRAGOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/ja.v3i1.11088

Abstract

This paper examines the teacher figure and the concept of teachers according to Sunan At Tarmidzi in relation to the professionalism of Islamic Religious Education teachers in formal schools. This study aims to get an overview of the teacher's figure through the study of the hadith tarbawi as well as to get an explanation of the concept of the teacher and to prove the strengths and weaknesses of the tarbawi hadith in relation to the professionalism of the Islamic Religious Education teachers. The method used in this study is to use the library research model (literature study), content review and data analysis with the object of study which contains tarbawi hadiths about the figure of a teacher and its role. The results of this study explain that At-Tirmidzi calls teachers waratsatu al-anbiya (heirs of the prophets). it is natural that the teacher gets an appropriate reward and reply. In addition, professional teachers must have intellectual abilities, lifting moral values that are absolutely must be owned by professional teachers, namely sincerity and humility. While the weaknesses of the tarbawi hadiths about teachers in the above history are related to the professionalism of Islamic Religious Education teachers, it appears in the details on the characteristics of a teacher.Keywords: professional teacher, Hadits Tarbawi AbstrakTulisan ini mengkaji sosok guru dan konsep guru menurut Sunan At Tarmidzi dalam kaitannya dengan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di sekolah formal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang sosok guru melalui kajian tarbawi hadits serta untuk mendapatkan penjelasan tentang konsep guru dan untuk membuktikan kelebihan dan kekurangan hadits tarbawi dalam kaitannya dengan profesionalisme umat Islam. guru Pendidikan Agama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model penelitian kepustakaan (literature study), telaah isi dan analisis data dengan objek kajian yang memuat hadits-hadits tarbawi tentang sosok guru dan perannya. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa At-Tirmidzi menyebut guru waratsatu al-anbiya (pewaris para nabi). wajar jika guru mendapat reward dan reply yang sesuai. Selain itu, guru profesional harus memiliki kemampuan intelektual, mengangkat nilai-nilai moral yang mutlak harus dimiliki oleh guru profesional, yaitu keikhlasan dan kerendahan hati. Sedangkan kelemahan hadits-hadits tarbawi tentang guru dalam riwayat di atas berkaitan dengan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam, tampak pada rincian karakteristik seorang guru.Kata Kunci: guru professional, hadits tarbawi
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM TOLERANSI DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY hakiman hakiman
ANDRAGOGI Vol 3, No 1 (2021): ANDRAGOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/ja.v3i1.10664

Abstract

This study aims to find and describe the values of tolerance education in a novel entitled Bumi Cinta by Habiburrahman el Shirazy. This research is a library research with the primary data from the novel which is supported by secondary data to enhance the depth of this research. Data collection technique used documentation, while data analysis technique used content analysis. The results of the study show that the values of tolerance education in the novel Bumi Cinta by Haburrahman el Shirazy encourage the readers to: a) live in harmony between religious communities, b) do not impose one’s will, do not impose religion, c) respect differences of opinion, d) do good to others, e) respect different ways of worshiping, f) respect differences in places of worship, g) and respect the rights of others. The values of tolerance education are the values of Islamic education that needed to be presented in social life.Keywords: values, islamic education, tolerance, novel bumi cintaAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan toleransi dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman el Shirazy. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan data primer dari novel yang didukung dengan data sekunder untuk menambah kedalaman penelitian ini. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan toleransi dalam novel Bumi Cinta karya Haburrahman el Shirazy mendorong pembaca untuk: a) hidup rukun antar umat beragama, b) tidak memaksakan kehendak, tidak memaksakan agama, c) menghormati perbedaan pendapat, d) berbuat baik kepada orang lain, e) menghormati perbedaan cara beribadah, f) menghormati perbedaan tempat ibadah, g) dan menghormati hak orang lain. Nilai-nilai pendidikan toleransi merupakan nilai-nilai pendidikan Islam yang perlu dihadirkan dalam kehidupan bermasyarakat.Kata Kunci: nilai, pendidikan Islam, toleransi, novel bumi cinta

Page 1 of 1 | Total Record : 6