cover
Contact Name
Muhammad Alif
Contact Email
muhammad.alif@uinbanten.ac.id
Phone
+6281381871727
Journal Mail Official
holistic.alhadis@uinbanten.ac.id
Editorial Address
Gedung Fuda Lt. Dasar UIN SMH Banten Jl. Jenderal Sudirman No. 30 Kota Serang Banten 42118
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
Holistic Al-Hadis : Jurnal Studi Hadis, Keindonesiaan, dan Integrasi Keilmuan
ISSN : 24608939     EISSN : 26227630     DOI : https://doi.org/10.32678/holistic
The Journal seeks to place Hadith as its central focus of academic inquiry and to encourage comprehensive consideration of its many facets; to provide a forum for the study of Hadith in its global context; to encourage interdisciplinary studies of the Hadith that are crossnational and comparative; to promote the diffusion, exchange and discussion of research findings; and to encourage interaction among academics from various traditions of learning.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 2 (2021): July -December (2021)" : 6 Documents clear
SUMBER DAYA MANUSIA PRESFEKTIF HADIS Khaira Nazla Naquib; Irhamsyah Putra; Sholahuddin Al Ayubi
Holistic al-Hadis Vol 7 No 2 (2021): July -December (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v7i2.5417

Abstract

Tujuan dalan artikel ini adalah bahwa manusia adalah makhluk dengan keterampilan unik dan memegang peringkat terbesar di antara semua makhluk. Islam menegaskan bahwa manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan. Adapun masalah yang melatarbelakangi artikel ini adalah kemiskinan di negeri ini tidak kunjung berhenti, dan akankah berdampak pada sumber daya masnusia. Kebaruan artikel ini bahwa sumber daya manusia mulai dari pengembanagan, penerapan, dan pemeliharaan dalam persfektif hadis. Metode dalam artikel ini adalah deskriptif kualitatif analitik. Hasil dari artikel ini ditemukan bahwa di beberapa hadis sumber daya manusia sebagai penerima dan pelaksana agar dia diangkat ke posisi yang ditinggikan, dan pengelolaan, penerapan, dan pemeeliharaan sumber daya manusia, berdasarkan pemahaman Islam tentang manusia itu sendiri, dan selanjutnya SDM tetap harus menyembah Sang Pencipta.
KONSEP TASAWUF DALAM PERSPEKTIF HADIS NABAWI Badrudin .
Holistic al-Hadis Vol 7 No 2 (2021): July -December (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v7i2.5448

Abstract

Tasawuf menjadi konsep yang secara amaliah sudah tumbuh sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi utusan Allah, baik dalam segi tradisi, perbuatan, maupun amaliah keseharian. Nilai-nilai tasawuf sudah terjadi pada umat sebelumnya baik dalam agama-agama samawi (Yahudi dan Nasrani); maupun dalam agama-agama ardhi (Budha dan Hindi). Lalu pemikiran tradisi itu menyentuh dalam dunia pemikiran Islam. Setelah itu terjadi pro kontra tentang tasawuf dalam dunia Islam, apakah itu bukti pengaruh dari agama lain atau memang murni dari prinsip-prinsip Islam sendiri yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam pemahaman tasawuf Islami murni ternyata dalam Hadis-hadis Nabawi banyak diungkapkan tentang pentingnya mengutamakan kehidupan akhirat, dan prinsip-prinsip hidup sufistik yang mengedepankan pendekatan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meninggalkan gemerlap duniawi yang melalaikan hati manusia. Kemudian menemukan jalannya dalam realitas umat Islam dan berkembang hingga mencapai tujuan puncaknya dalam riyadhah-riyadhah Islamiyah yang diajarkan dalam Sunnah Nabawiyah. Demikian itu berlanjut dalam kajian kitab-kitab sufistik dan tafsir-tafsir isyari yang menjelaskannya dan telah diletakkan dasar-dasar dan kaidah-kaidahnya pada abad ke-empat dan ke-lima hijriyah. Jadi dapat ditemukan hadis-hadis Nabawi yang menginformasikan arti penting dzikrullah, muqarabah, muraqabah, mengutamakan kepentingan akhirat dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang mmenyebabkan hati lupa kepada Sang Maha Kuasa.
MENGUJI AUTENTISITAS DAN KLAIM KESEJARAHAN HADIS BERDASARKAN TEORI COMMON LINK G.H.A JUYNBOLL Thoriq Aziz Jayana; Nor Hasan
Holistic al-Hadis Vol 7 No 2 (2021): July -December (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v7i2.5205

Abstract

artikel ini memaparkan pemikiran Juynboll dalam menguji autentisitas dan klaim kesejarahan hadis dengan teori common link. Sebagai teori perpanjangan tangan dari teori Schacht, Juynboll berhasil mengembangkan teori tersebut sehingga lahirlah berbagai model periwayatan dan istilah-istilah baru dalam teori common link. Hasil dari tulisan ini menunjukkan bahwa teori common link Juynboll memberikan kontribusi besar dan brilian untuk menguji periwayatan hadis, hanya saja perlu dilakukan kajian lebih dalam tentang matan hadis, yang kurang dielaborasi dengan baik oleh Juynboll.
HUKUM MAHAR MURAH: Ahmad Fadhil
Holistic al-Hadis Vol 7 No 2 (2021): July -December (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v7i2.5311

Abstract

Sebagian orang menganggap pernikahan dengan mahar sandal yang pernah viral sebagai pelecehan terhadap kaum perempuan. Sebagian lagi berpendapat bahwa hal itu wajar karena Nabi Muhammad Saw memperbolehkannya. Dengan menggunakan metode takhrij dan fiqh hadits, penelitian ini menguji pendapat terakhir dengan mencari kitab hadis apa yang menjadi sumber hadis mahar sandal, bagaimana kekuatan sanadnya, dan bagaimana pemahaman atau penarikan hukum dari hadis tersebut, dengan menggunakan metode penelitian takhrij dan fiqh hadis. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa hadis mahar sandal terdapat di dalam kitab hadis Subul al-Salam Syarh Bulugh al-Maram. Hadis ini dikutip dari Sunan al-Tirmidzi dan dikuatkan oleh satu hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan tiga hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad. Semua hadis itu berkualitas dha'if atau lemah sehingga tidak dapat secara mandiri sebagai sumber hukum. Hadis itu justru menekankan bukan besar/kecilnya nilai mahar, tapi pentingnya keridaan perempuan akan mahar yang dia terima. Hadis-hadis yang lain menunjukkan bahwa mahar yang diberikan Nabi Muhammad Saw kepada istri-istrinya bernilai besar dalam standar zaman sekarang. Some people consider that weddings with sandals as the dowry that have gone viral on social media as an harassment against women. Some believe it reasonable because Prophet Muhammad allowed it. Using takhrij and fiqh hadith as a method, this study will re-examine the last opinion by looking for what hadith books are the sources of the sandal as the dowry, how the strength of the sanad is, and how to understand the hadith. The finding of this study is that the hadith of the dowry of sandals is contained in the Hadith book of Subul al-Salam Syarh Bulugh al-Maram. This hadith is quoted from Sunan al-Tirmidhi and is corroborated by one hadith narrated by Ibn Majah and three traditions narrated by Ahmad. All hadiths are of weak so that they cannot be independently used as sources of law. The hadith is not concerning about the size of the dowry, but the importance of a woman's pleasure in the dowry she receives. Other hadiths show that the dowry that the Prophet Muhammad gave to his wives was decent by today's standards.
KRITIK ATAS LITERATUR MASA AWAL PEMBUKUAN (Metodologi Sejarah Kodifikasi Hadis Ulama Klasik) Siddik Firmansyah
Holistic al-Hadis Vol 7 No 2 (2021): July -December (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v7i2.5320

Abstract

Abstrak: Hadis menjadi hal yang sangat penting di kalangan para umat islam, dan hadis juga menjadi rujukan di masa nabi oleh sahabat untuk penjelasan tentang Al-Qur’an yang begitu tingginya sastra arabnya dan menjadi pedoman agar tidak tersesat ke dalam kebatilan. Tujuan dalam penelitian ini melihat bagaimana dimasa awal kodifikasi hadis dilakukan oleh para ulama klasik dan bentuk otentisitasnya disaat sekarang. Metodologi yang di gunakan library research dengan analisis deskriptif yang menjadi tiga pembahasan di dalamnya, yang pertama menjaga kelestarian hadis nabi oleh sahabat dengan menghafal, mengulang-ulang, dan menyampaikan hadis nabi. Kemudian kedua larangan penulisan selain Al-Qur’an awal mula islam berkembang agar sahabat memberikan perhatian penuh kepada Al-Qur'an. Kemudian ketiga penulisan hadis (At-tadwin) setelah wafatnya nabi dan habisnya kepemimpinan khalifah Ar-Rhasidin. Kodifikasi hadis pertama terjadi atas perintah Umar bin Abdul Aziz (khalifah ke-8 dari Bani Umayyah) pada abad ke-2 H, di sebabkan banyaknya hadis palsu dan banyak ulama hadis wafat dan meluasnya kekuasaan islam, dengan menambahkan pengkritikan para ahli hadis awal mula hadis di tulis oleh ulama klasik.
TRADISI PEMBACAAN SURAH AL-MULK DI MAJELIS TA’LIM RAUDHOTUL ILMI PALEMBANG: Muhammad Ali .; Uswatun Hasanah; Beko Hendro
Holistic al-Hadis Vol 7 No 2 (2021): July -December (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v7i2.5449

Abstract

This article discusses the implementation of the reading of Surah al-Mulk at the Raudhotul Ilmi Palembang Ta'lim Assembly and the views of the Raudhotul Ilmi Palembang Ta'lim congregation on the reading of Surah al-Mulk as well as an analysis of Max Weber on the recitation of surah al-Mulk at the Raudhotul Ilmi Palembang Ta'lim Assembly. This type of research is a field research (Field Research), the type of data used is qualitative with the study of living hadith. This study uses Max Weber's theory of social action related to four actions, namely, traditional action, affective action, value rationality action and instrumental rationality action. The subjects of this research are caregivers, administrators, ustaz and Jama'ah Majelis Ta'lim Raudhotul Ilmi Palembang. The data collection technique used observation by observing and paying attention to the implementation of the tradition of reading surah al-Mulk at the Raudhotul Ilmi Palembang Ta'lim Assembly. While the interview data, the researchers interviewed twelve Jama'ah as respondents, while the documentation was equipped with books, photos and books related to the research. Meanwhile, data analysis uses descriptions and explanations. This study found that the Jama'ah of the Raudhotul Ilmi Palembang Ta'lim Assembly was enthusiastic about the tradition of reciting surah al-Mulk in the Assembly. The congregation of the assembly is of the view that having the reading of Surah al-Mulk before starting the assembly is a good and good thing as a form of imitating the Prophet Muhammad. The congregation of the assembly supported this activity because of the benefits of reading it as a barrier from the torment of the grave and there were some congregations who routinely read Surah al-Mulk. It can be said that the response of the congregation of the assembly tends to know the values ​​contained in the hadith of reading surah al-Mulk. This shows that the living hadith in the congregation of the assembly was carried out and the Raudhotul Ilmi Palembang Ta'lim Assembly fulfilled Max Weber's theory of social action.

Page 1 of 1 | Total Record : 6