cover
Contact Name
Hadi Yasin
Contact Email
jurnaltahdzib@uia.ac.id
Phone
+628179473557
Journal Mail Official
jurnaltahdzib@uia.ac.id
Editorial Address
Gedung Alawiyah Lt. 6, Jalan Raya Jatiwaringin No. 12 Pondok Gede, Jakarta, Indonesia, 17411
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : -     EISSN : 27212521     DOI : https://doi.org/10.34005/tahdzib.v3i1
Core Subject : Education, Social,
FOCUS. Jurnal Tahdzib Al-Akhalq is focused on publishing the original research articles, review articles from contributors, and the current issues related to Education, Ethic (akhlaq), and communication. The main objective of Jurnal Tahdzib Al-Akhalq is to provide a platform for the international scholars, academicians, and researchers to share the contemporary thoughts in the fields of Jurnal Tahdzib Al-Akhalq, communication, broadcasting, and journalism. SCOPE. Jurnal Tahdzib Al-Akhalq publishes research papers in the all the fields of Education, Ethic (akhlaq, communication, broadcasting, and journalism such as, Histroy of Education, Education in middle ages, Tafsir and hadits Education, Media Digital of Education, Online Canal Of Education, and other related studies of Islamic Study.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2020): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam" : 7 Documents clear
KONSEP PENGHARGAAN DAN SANKSI DALAM PENDIDIKAN ISLAM Lukman Ma'sa
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2020): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v3i1.663

Abstract

Penghargaan dan sanksi dalam mendidik merupakan reaksi atas sikap dan perbuatan yang telah dilakukan oleh anak didik, penghargaan diberikan untuk perbuatan yang baik dan sanksi untuk perbuatan yang salah. Keduanya merupakan metode pendidikan dan dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki karakter anak didik. Dalam tulisan ini, penulis berusaha mengungkapkan bagaimana konsep dan aplikasi metode penghargaan dan sanksi dalam pendidikan Islam. Dalam pendidikan Islam Targhib (penghargaan) diberikan sebagai ungkapan rasa senang atas prestasi atau perbuatan baik anak didik yang akan memberikan motivasi untuk terus meningkatkan prestasi yang telah didapatnya. Sedangkan tarhib (sanksi) sangat berperan penting dalam pendidikan anak untuk menjauhi dan meninggalkan perbuatan buruk. Prinsip-prinsip teknik atau metode ini banyak disebutkan dalam ayat-ayat al-Qur’an dan juga telah dipraktekkan oleh Rasulullah SAW dalam mendidik anak-anak.
MENGENAL METODE PENAFSIRAN AL QURAN Hadi Yasin
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2020): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v3i1.826

Abstract

Tulisan sederhana ini bertujuan untuk mengungkap metodologi penafsitan ayat-ayat al-Quran, sekaligus untuk menolak metode-metode lain yang hendak digunakan untuk menfasirkan ayat-ayat al-Quran seperti hermenetika, suatu metode penafsiran untuk al-kitab : kitab suci agama kristen, yang oleh sebagian orang dicoba untuk digunakan menafsirkan Al-Quran. Analogi sederhananya adalah, ketika kita punya kendaraan, katakanlah mobil sedan Mercedes Benz C 300, lalu mau dikemudikan dengan menggunakan cara-cara mengemudikan sebuah bajaj (misalnya), tentu sangat tidak pas, akan jauh panggang dari api. Oleh karena itu, tulisan ini mencoba mengenalkan metode-metode tersebut pembaca.
HAKIKAT KARAKTER DAN URGENSINYA DALAM PERSPEKTIF ISLAM Khairan M Arif
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2020): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v3i1.828

Abstract

Karakter adalah salah satu objek dan tujuan utama dalam pendidikan Islam. Pendidikan karakter menjadi penting karena pengaruh karakter yang sangat besar pada kesuksesan setiap invidu, sehingga salah satu tujuan Islam adalah untuk memperbaiki karakter manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan memperkenalkan hakikat karakter dalam Islam serta bagaimana pengaruhnya dalam kehidupan social budaya dalam masyarakat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kepustkaan dengan memfokuskan telaah pada ayat-ayat Al-Qur’an, Al-Hadits dan literature lainnya terkait karakter, kemudian memberikan analisa social terhadap setiap referensi terkait karakter Islam tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah; diketahuinya hakikat karakter dalam Islam, khususnya dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta dipahaminya urgensi setiap karakter dalam kehidupan
MENAKAR HERMENEUTIKA AL-QUR’AN muhibuddin ok
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2020): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v3i1.830

Abstract

Implikasi dari pendekatan hermeneutika ke atas sistem epistemologi Islam termasuk segi perundangannya sangatlah besar dan saya fikir agak berbahaya. Perkara yang paling utama saya kira ialah penolakannya terhadap penafsiran yang final dalam sesuatu masalah, bukan hanya masalah agama dan akhlak, malah juga masalah-masalah keilmuan lainnya. Keadaan ini dapat menimbulkan kekacauan nilai, akhlak dan ilmu pengetahuan dapat memisahkan hubungan aksiologi antara generasi, antara agama dan kelompok manusia. Jika kita mengambil satu kaedah ilmiyah tanpa mempertimbangkan latar belakang sejarahnya, maka kita akan mengalami kerugian besar. Sebab kita akan meninggalkan metode kita sendiri yang telah begitu sukses membantu kita memahami sumber-sumber agama kita dan juga telah membantu kita menciptakan peradaban yang unggul dan lama. Kelemahan umat Islam dalam bidang peradaban selama beberapa kurun ini bukan karena kelemahan sistem epistemologi dan metode penafsiran sumber-sumber agama; Demikian pula metode penafsiran sumber-sumber agama Kristian dan Yahudi atau Jepun bukan penyebab mereka itu berkuasa dewasa ini. Namun saya setuju dengan tokoh-tokoh yang pernah menyatakan bahwa umat Islam mundur jika menyimpang dari memahami Islam yang benar (seperti yang telah dipahami oleh generasi yang menguasai dunia dahulu secara umumnya
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN KARAKTER PENDIDIKAN TINGGI Ifham Choli
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2020): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v3i1.831

Abstract

Character education in higher education aims to improve the quality of implementation and educational outcomes that lead to the achievement of the formation of the character and noble character of students as a whole, integrated and balanced according to graduate competency standards. Through character education, students are expected to be able to independently improve and use their knowledge, study and internalize character values ​​so that they are manifested in daily behavior. The implementation of character education has its own problems, namely the existence of unsynchronization between the concepts of character education, which aims to restore the culture and character of the nation which is increasingly deteriorating with the reality faced. Character education in higher education is everything done by a lecturer, able to influence the character of students. This includes many things about the exemplary of a lecturer be it behavior, speech, tolerance, integrity and others related to character. The campus environment as an escort institution for character building for students, has potentials that will contribute to the processes, so synergy is needed together in coaching from all campus residents. In teaching character building, lecturers can integrate it naturally with the standard curriculum or teach it in tandem with the standard curriculum. All lecturers in all subjects should be figures who practice the formation of this character in all activities in the classroom and outside the classroom.
FORMS OF HUMAN RIGHTS VIOLATIONS FACED BY PEOPLE WITH SCHIZOPHRENIA Rohimah Na
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2020): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v3i1.832

Abstract

On this occasion, we will present brief information about Schizophrenia as a form of mental disorder that lasts for the long term. Pe ople with mental disorders are people who experience disturbances in thoughts, behaviors, and feelings manifested in the form of a set of symptoms and / or changes in meaningful behavior, and can cause suffering and obstacles in carrying out people's functions as humans. This is to differentiate from people with psychiatric problems are people who have physical, mental, social, growth and development problems, and / or quality of life so that they have the risk of experiencing mental disorders. This explanation was taken from Law No. 18 of 2014 concerning Mental Health. Schizophrenia comes from Greek, schizein which means separate or broken and phren which means soul. Breaking out or mismatch between cognitive and behavioral effects. Schizophrenia is a functional psychosis with major disturbances in the thinking process and disharmony between thought processes, affect or emotion, will and psychomotor accompanied by distortion of reality, mainly due to delusions and hallucinations, divided associations so that appear incoherence, affect and emotional inadekuat, and psychomotor shows withdrawal, ambivalence and bizar behavior.
TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN Marliza Oktapiani
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2020): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v3i1.861

Abstract

Menghafal al-Qur’an merupakan perbuatan yang mulia, menghafal al-Qur’an sangat mudah jika para calon penghafal mempersiapkan diri sebelum memulai menghafal al-Qur’an. Menghafal al-Qur’an juga akan menjadi lebih mudah jika penghafal memiliki hubungan yang baik kepada Allah Swt, dan menjaga hubungan kepada Allah Swt itu dengan meningkatkan ibadah, berakhlak yang baik, suka tolong menolong antar sesama, hal ini juga bisa disebut dengan meningkatkan kecerdasan spiritual. Menghafal Al-Qur’an pun perlu memperhatikan faktor-faktor pendukungnya, dengan cara menjaga kesehatan yang merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi orang yang akan menghafal al-Qur’an. Jika tubuh sehat maka proses menghafal akan menjadi lebih cepat tanpa adanya penghambat, dan batas waktu menghafalpun menjadi relatif cepat. Orang yang menghafal al-Qur’an sangat membutuhkan ketenangan jiwa, baik dari segi pikiran maupun hati. Untuk itu selain kesehatan lahiriah penghafal al-Qur’an juga memerlukan kesehatan dari segi psikologis. Karena, bila banyak yang dipikirkan atau dirisaukan oleh penghafal al-Qur’an maka proses menghafal akan terganggu, akibatnya akan banyak ayat yang sulit untuk dihafal. Ketika hal itu terjadi maka disarankan bagi penghafal al-Qur’an untuk memperbanyak berdzikir dan beristighfar kepada Allah Swt. Orang yang menghafal al-Qur’an pasti sangat membutuhkan motivasi dari orang-orang terdekat, kedua orang tua, keluarga, dan sanak kerabat. Dengan adanya motivasi ia akan lebih bersemangat dalam menghafal al-Qur’an. Kurangnya motivasi dari orang-orang terdekat atau dari keluarga akan menjadi salah satu faktor penghambat bagi penghafal itu sendiri.

Page 1 of 1 | Total Record : 7