cover
Contact Name
Rr. Vita Nur Latif, SKM, M.Kes
Contact Email
kesmas.fik.unikal@gmail.com
Phone
+6281326638024
Journal Mail Official
kesmas.fik.unikal@gmail.com
Editorial Address
Gedung F Lt.5 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No.3 Telp. (0285) 421096, Fax.411429 Pekalongan Email : kesmas.fik.unikal@gmail.com
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Pena Medika : Jurnal Kesehatan
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 2086843X     EISSN : 23016434     DOI : 10.31941
Core Subject : Health,
Focus And Scope Pena Medika is a national journal that contains the results of research on public health science and practice. Aimed at all practitioners and researchers in the field of public health to improve the degree of Public Health. PENA MEDIKA were first published in June 2010 and published twice a year in June and December. Scope of the journal: Health promotion Epidemiology Occupational Health and Safety Administration and Health Policy Nutrition Biostatistics Reproductive Health Maternal and Child Health Environmental Health Other articles related to public health will be considered. Pena Medika also publishes special articles in the field of public health from experts
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN" : 5 Documents clear
STRATEGI PENGUATAN 8 FUNGSI KELUARGA DALAM PENCEGAHAN TRIAD KRR (Seksualitas, Napza, HIV & AIDS) DI KOTA PEKALONGAN Indra Rahmawati; Imam Purnomo; Rr.Vita NurLatif
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v6i1.377

Abstract

Latar Belakang. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui lembaga Pemerintah Kota Pekalongan  memberikan beban tugasnya kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana BPMP2AKB di Kota Pekalongan untuk mengembangkan program Generasi Berencana (GenRe) dalam rangka menghindarkan remaja Kota Pekalongan dari resiko Triad KRR (Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS) serta membantu remaja dalam mempersiapkan kehidupan berkeluarga di masa yang akan datang. Pelaksanaan program GenRe melalui substansi 8 fungsi keluarga masih terdapat kontradiksi dengan adanya permasalahan triad KRR di Kota Pekalongan. Pembaharuan Strategi pelaksanaan 8 fungsi keluarga dibutuhkan untuk mencegah kasus triad kkr yang semakin meningkat. Kota Pekalongan adalah salah satu kota kecil di Jawa tengah yang merupakan jalur lalu lintas yang padat dan rawan karena terletak di jalur pantai utara (pantura). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Strategi penguatan 8 fungsi keluarga dalam pencegahan Triad KRR (Seksualitas, Napza, Hiv & Aids) di Kota Pekalongan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kota Pekalongan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan 8 fungsi keluarga di Kota Pekalongan belum sepenuhnya diterapkan  pada masing-masing fungsi keluarga, karena dilihat dari hasil yang telah dilakukan terhadap 9 Informan utama yang diambil dari orangtua kelompok remaja rentan triad krr, orangtua kelompok remaja biasa dan orangtua kelompok remaja berprestasi menunjukkan bahwa masih ada beberapa fungsi keluarga belum diterapkan sesuai pedoman 8 fungsi keluarga BKKBN. Terdapat kekurangan dalam penerapan fungsi lingkungan, dan pendidikan seks serta pemahaman tentang sebab akibat penyalahgunaan narkoba, hiv & aids. Pelaksanakan strategi dari pengelola Program GenRe terkendala dana operasional dan media pembelajaran yang kurang efektif. Saran. Dirumuskan 6 Strategi penguatan 8 fungsi keluarga dalam pencegahan Triad KRR.Kata Kunci : Strategi, Penerapan 8 Fungsi Keluarga dalam Pencegahan Triad KRR, Kota Pekalongan
STUDI KUALITATIF FAKTOR PENDORONG KEPUTUSAN KLIEN DALAM PEMANFAATAN KLINIK VCT (VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING) DI RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN Avi Mulyani; Imam Purnomo; Teguh Irawan
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v6i1.378

Abstract

Latar Belakang.Kasus HIV dan AIDS diibaratkan seperti fenomena gunung es, yang jumlah penderitanya tidak diketahui jauh lebih banyak, dari pada penderita yang terdata. Melihat tingginya prevalensi, maka masalah HIV dan AIDS saat ini bukan hanya masalah kesehatan dari penyakit menular semata, tetapi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sangat luas, oleh karena itu penanganan tidak hanya dari segi medis tetapi juga dari psikososial dengan berdasarkan pendekatan kesehatan masyarakat melalui upaya pencegahan primer, sekunder, dan tertier. Salah satu upayanya adalah deteksi dini untuk mengetahui status seseorang sudah terinfeksi HIV atau belum melalui konseling dan testing HIV/AIDS sukarela, bukan dipaksa ataudiwajibkan yaitu VCT yang merupakan pintu masuk utama pada layanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan ARV (Anti Retroviral Virus). Metode.Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplorasi, melalui metode kualitatif dengan wawancara mendalam. Sampel menggunakan teknik sampling purpose sampling (informan terdiri dari 5 klien VCT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan mempunyai pengetahuan yang baik mengenai HIV dan AIDS. Perilaku informan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan ditentukan oleh persepsi dari dalam diri informan itu sendiri yaitu kerentanan yang dirasakan, keseriusan, manfaat yang dirasakan, dukungan orang terdekat, serta persepsinya terhadap akses dan pemberian pelayanan kesehatan. Diharapkan petugas memberikan pelayanan yang dapat menjaga kerahasiaan responden. Saran.Perlu ada pendekatan untuk meningkatkan cakupan guna mencapai keterjangkauan universal (universal access). Upaya yang dapat dilakuakan seperti melalui kegiatan mobile clinic / klinik, promosi kesehatan secara rutin di luar wilayah Rumah Sakit.Kata Kunci: Faktor Pendorong Keputusan Klien, VCT, Rumah Sakit. Dafar Pustaka : 10 buku (2007 – 2014)
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN MATERNAL DIKABUPATEN BATANG Nor Amalia Muthoharoh; Imam Purnomo; Rr.Vita NurLatif
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v6i1.374

Abstract

Latar Belakang. Kematian ibu dan kematian bayi merupkan dua diantara masalah  kesehatan yang mendesak diselesaikan, khususnya bagi negara miskin dan berkembang. Angka kematian Ibu (AKI) yang tinggi di suatu negara berpotensi meningkatkan biaya pemeliharaan sosial, termasuk pembiayaan langsung berupa biaya perawatan kesehatan maupun biaya tidak langsung bersumber dari penurunan pendapatan dan produktivitas keluarga.Angka kematian ibu (AKI)  merupakan  salah  satu  indikator dalam  menentukan derajat kesehatan  masyarakat. Salah satu upaya dalam penurunan AKI yaitu dengan adanya SMS Bunda serta Si Jari Emas strategi program baru nasional perlu digerakan seluruh pihak yang berwenang dan yang mempunyai kebijakan. Tujuan penelitian. Untuk mengetahui faktor – factor yang berhubungan dengan kematian maternal di Kabupaten Batang pada tahun 2015. Metode. Kuantitatif dan Kualitatif. Kuantitatif dengan desain Case Control sedangkan Kualitatif dengan wawancara mendalam (Indept interview) kepada kepala bidang kesehatan keluarga, bidan koordinator / bidan desa serta pada responden kasus dan kontol untuk menggali lebih dalam tentang riwayat audit maternal prenatal (AMP). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. Hasil penelitian. Kuantitatif diketahui ada hubungan kematian maternal dengan komplikasi dengan nilai p-value 0,000 OR= 4,223, status gizi dengan nilai p-value 0,320, usia ibu dengan nilai p-value 0,010. paritas responden dengan p-value sebesar 0,175, pemeriksaan antenatal dengan nilai p-value 0,017, keluarga berencana dengan nilai p-value sebesar 0,000, pendidikan ibu dengan nilai pvalue  sebesar 0,783.pendapatan keluarga dengan nilai p-value sebesar 0,218. Hasil faktor berpengaruh dari determinan dekat, determinan antara dan determinan jauh terhadap kematian maternal di Kabupaten Batang diketahui dengan nilai saling dengan nilai p value <0,05. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa masih kurangnya PONED disetiap puskesmas, jumlah bidan yang kurang disetiap desa serta perlunya meningkatkan kualitas bidan, dengan meningkatkan P4K secara berkala, perlunya kerjasama dengan pemegang kebijakan setempat untuk memperbaiki fasilitas pelayanan kesehatan.Kata Kunci : AKI, komplikasi, pemeriksaan antenatal, keluarga berencana
GAMBARAN PERILAKU MENGGIGIT NYAMUK Culex sp. SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT FILARIASIS Wuchereria bancrofti Dyah Mahendrasari Sukendra; Muhammad Atiq Shidqon
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v6i1.375

Abstract

Latar Belakang. Culex sp. merupakan vektor utama Filariasis. Pemahaman bionomik  vektor diperlukan untuk penentuan rencana pengendalian vektor. Bionomik perilaku menggigit vektor Culex sp. pada transmisi Filariasis perlu dipahami. Pemahaman perilaku menggigit Culex sp. bermanfaat untuk memutus transmisi penularan Filariasis. Tujuan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perilaku menggigit nyamuk Culex sp. sebagai vektor Filariasis. Metode. Penelitian ini menggunakan desain descriptive research dengan rancangan studi observasional. Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Subjek penelitian ini adalah semua nyamuk Culex sp. di Kelurahan Banyurip Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan. Penelitian dilakukan di dalam dan di luar ruangan. Hasil penelitian didapat 170 nyamuk Culex tertangkap saat menggigit umpan manusia dan hewan (kambing). Nyamuk Culex sp. menggigit mangsa pada rentang waktu pukul 19.00 – 04.00 WIB dengan suhu 27oC – 30 C, kelembaban udara 99% - 100%, dan pencahayaan 60 – 65 lux serta kecepatan angin 3 – 5 km/jam.Kata kunci : Bionomi vektor, Feeding behavior, Culex sp., Filariasis, Wuchereriabancrofti
HUBUNGAN CUCI TANGAN, TEMPAT SAMPAH, KEPEMILIKAN SPAL, SANITASI MAKANAN DENGAN DEMAM 34 TIFOID Aziz Etikawati Maghfiroh; Arum Siwiendrayanti
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v6i1.376

Abstract

Latar Belakang. Demam  Tifoid  adalah  penyakit  yang  disebabkan  oleh  infeksi bakteri  Salmonella typhi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Praktik Cuci Tangan, Kondisi Tempat Pembuangan Sampah, Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah, dan Sanitasi Makanan dengan Kejadian Demam Tifoid di Kelurahan Mlatibaru Kecamatan Semarang Timur. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kasus kontrol. Instrumen penelitian ini adalah Kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisis dengan rumus uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara praktik cuci tangan sebelum makan (p=0,003), praktik cuci tangan setelah buang air besar (p=0,032), kondisi tempat pembuangan sampah (p=0,032), dan pengolahan makanan (p=0,001), dan tidak ada hubungan antara kepemilikan sarana pembuangan air limbah (p=0,752), pemilihan bahan makanan (p=0,639), penyimpanan bahan makanan (p=0,737), penyimpanan makanan masak (p=0,313), dan sanitasi dapur (p=0,584) dengan kejadian Demam Tifoid. Saran yang dapat diambil dari penelitian ini ialah masyarakat diharapkan meningkatkan praktik cuci tangan, kebersihan lingkungan dan sanitasi pengolahan makanan untuk mencegah Demam Tifoid.Kata Kunci: Cuci Tangan; Tempat Sampah; Sanitasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 5