cover
Contact Name
Rr. Vita Nur Latif, SKM, M.Kes
Contact Email
kesmas.fik.unikal@gmail.com
Phone
+6281326638024
Journal Mail Official
kesmas.fik.unikal@gmail.com
Editorial Address
Gedung F Lt.5 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No.3 Telp. (0285) 421096, Fax.411429 Pekalongan Email : kesmas.fik.unikal@gmail.com
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Pena Medika : Jurnal Kesehatan
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 2086843X     EISSN : 23016434     DOI : 10.31941
Core Subject : Health,
Focus And Scope Pena Medika is a national journal that contains the results of research on public health science and practice. Aimed at all practitioners and researchers in the field of public health to improve the degree of Public Health. PENA MEDIKA were first published in June 2010 and published twice a year in June and December. Scope of the journal: Health promotion Epidemiology Occupational Health and Safety Administration and Health Policy Nutrition Biostatistics Reproductive Health Maternal and Child Health Environmental Health Other articles related to public health will be considered. Pena Medika also publishes special articles in the field of public health from experts
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN" : 6 Documents clear
BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI Sri Suparti; Anies .; Onny Setiani
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 6, No 2 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v6i2.397

Abstract

Latar Belakang. Pestisida adalah bahan beracun berbahaya yang dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif bagi manusia dan lingkungan. Dampak negatif tersebut akan menimbulkan berbagai masalah baik secara langsung ataupun tidak langsungterhadap kesehatan. Keracunan pestisida dapat ditemukan dengan jalan memeriksa aktifitas kholinesterase darah. Faktor yang berpengaruh terjadinya keracunan pestisida adalah faktor dari dalam tubuh dan dari luar tubuh. Untuk dapat mencegah keracunanpestisida organofosfat maka perlu adanya upaya penapisan yang ditujukan untuk menemukan keracunan dengan mengidentifikasi sejumlah faktor risiko yang mempunyai peran nyata terhadap terjadinya keracunan pestisida organofosfat. Metode. Jenispenelitian merupakan penelitian observasional dengan rancangan studi kasus kontrol. Jumlah responden 82 sampel, terdiri dari 41 kasus dan 41 kontrol. Sampel diambil secara proportional random sampling dari kasus maupun kontrol. Analisis data secara bivariatdan multivariat dengan metode regresi logistik, menggunakan program SPSS versi 17.0. Hasil. Faktor-faktor yang terbukti sebagai faktor risiko keracunan organofosfat adalah dosis pestisida (p=0,002; OR adjusted 8,36; 95% CI 2,23-31-33), Lama  menyemprot (p=0,002; OR adjusted 5,60; 95% CI 1,87-16,77), Waktu menyemprot (p=0,036; OR adjusted 3,53; 95% CI 1,08-11,54). Simpulan. Faktor-faktor yang terbukti sebagai faktorrisiko keracunan pestisida adalah dosis pestisida, lama menyenprot, waktu menyemprot. Faktor-faktor yang terbukti tidak sebagai faktor risiko adalah pengetahuan, frekuensi menyemprot, masa kerja, alat pelindung diri, arah angin.Kata kunci : Petani, Keracunan Pestisida, Faktor risiko
Formulasi Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Ekstak Daun Pepaya (Carica papaya L.) dengan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai Minyak Pembawa Metha Anung Anindhita; Nila Oktaviani
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 6, No 2 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v6i2.395

Abstract

Background. Treatment with natural substances have side effect that are quite small compare to chemicals. Papaya leaves contain flavonoids that have analgesic effect. Flavonoid inhibits the production of prostaglandins. This study was conducted toformulate a papaya leave extract into Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) technique. Method. Papaya leaves extract SNEDDS made with Virgin Coconut Oil (VCO) as oil, tween 80 as surfactant, and PEG 400 as cosurfactant. The nanoemulsion tested clarity, transmittance, emulsification time and stability. Result. Papaya leaves extract SNEDDS can be produced with VCO as oil and surfactantcosurfactan in 1:9. Keyword: papaya leaves extract, snedds, virgin coconut oil 
PREDIKTOR KECEMASAN ANAK USIA SEKOLAH YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT KABUPATEN PEKALONGAN Siti Rofiqoh; Isytiaroh .
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 6, No 2 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v6i2.396

Abstract

Latar Belakang. Anak usia sekolah yang dirawat di rumah sakit sering mengalami kecemasan dengan respon gugup, tidak bisa tidur dan stres, ehingga anak sulit diajak berperan dalam menjalani perawatan dan pengobatan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di rumah sakit kabupaten Pekalongan. Metode. Pengumpulan data tingkat kecemasan menggunakan kuesioner the short form of CSAS – C (Chinese version of the State Anxiety Scale for Children). Desain yang digunakan adalah cross sectional, dengan sampel 70 responden, analisis data menggunakan regresi linear ganda. Hasil penelitian menunjukkan dua faktor yang berhubungan dengan kecemasan anak yang dirawat di rumah sakit yaitu fisik yang lemas dengan p value 0,001 dan rasa nyeri dengan p value 0,001, sedangkan yang paling berhubungan adalah faktor fisik yanglemas dengan p value 0,033. Saran bagi perawat diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menenangkan anak dan berperilaku caring terhadap anak secara menyeluruh, sehingga anak akan terpenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya. Key word: Anak Usia Sekolah, CSAS-C, kecemasan 
STUDI KUALITATIF: PERAN HANDOVER DALAM MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Cecep Rieibowo; Zainuddin Harahap; Soep .
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 6, No 2 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v6i2.392

Abstract

Background.The primary cause of adverse event and the incidence of injury almost (near miss) in the hospital is inaccurate information. To prevent it is necessary to accurate information about the state of the patient at every shift change by nurses (handover). The aimed of this study was to determine the relationship of the handoverimplementation and patient safety. Method. This study used qualitative studies. The participants in this study amounted to 7 nurses in Wards of Pirngadi Hospital Medan.Collecting data used in-depth interviews. Data analysis used interactive of analysis model. The results showed that majority of nurses not yet implemented handover very well although patient safety become a priority in nursing care. The conclusion of this study is handover can improve patient safety in hospitals.
HUBUNGAN HIGIENE PEDAGANG DAN SANITASI DENGAN JUMLAH BAKTERI Coliform PADA DAGING AYAM Dwi Septiasari; Arum Siwiendrayanti
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 6, No 2 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v6i2.393

Abstract

Latar Belakang. Bahan pangan seperti daging ayam sangat dibutuhkan bagi tubuh manusia karena digunakan untuk sumber energi tetapi daging ayam rawan terkontaminasi oleh bakteri Coliform, sehingga proses keamanan pangan harus dilakukan sedini mungkin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan personalhigiene pedagang dan kondisi sanitasi dengan jumlah bakteri  Coliform pada daging ayam dipasar tradisional revitalisasi kabupaten kebumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh pedagang dagingayam potong dipasar Petanahan dan pasar Ambal Kabupaten Kebumen. Sampel berjumlah 30 pedagang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner, lembar observasi dan peralatan laboratorium. Hasil penelitian ini tidak ada hubungan antara personal higiene pendagang (0,440>0,05), sanitasi peralatan (0,175>0,05), sanitasi tempat jualan (0,540>0,05) dengan jumlah bakteri Coliform pada daging ayam. Saran untuk pedagang hendaknya meningkatkan higiene perorangan dan sanitasi pedagang sehingga dapat meminimalisir kontaminasi bakteri, untuk dinas pasar diharapkan melakukanpenyuluhan guna meningkatkan pengetahuan pedagang tentang pentingnya higiene dan sanitasi pedagang untuk meminimalisir kontaminasi silang.Kata Kunci : Higiene Pedagang; Sanitasi; Kontaminasi; Coliform
PENGARUH SIKAP KERJA, USIA, DAN MASA KERJA TERHADAP KELUHAN LOW BACK PAIN Hanif Riningrum; Evi Widowati
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 6, No 2 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v6i2.394

Abstract

Latar Belakang. Low Back Painadalahrasa nyeri yang dirasakan tulang belakang daerah spinal (punggung bawah), otot, saraf, tendon, sendi, atau tulang rawan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruhsikap kerja, usia, dan masa kerja terhadap keluhan low back pain pekerja sewing Garmen PT. Apac Inti Corpora Semarang. Metode. Jenis penelitian cross sectional. Populasi pekerja 71pekerja dengan sampel 42 pekerja.Instrumen yang digunakan kuesioner, lembar NBM, dan REBA.Analisis data secara univariat, bivariat,dan multivariat. Hasil penelitian terdapat hubungan antarasikap kerja (p=0,002), masa kerja (p=0,040) dengan keluhanlow back pain. Variabel yang tidak berhubungan usia (p=0,554).Sehingga, terdapat pengaruh sikap kerja (ρ=0,005, nilai koefisien=3,100, nilai exp(B)=22,206) artinya apabila ada kenaikansikap kerja sebesar 1 tingkat maka akan meningkatkan risiko keluhan low back pain sebesar 22,206 kali lebih tinggi. Pengaruh masa kerja (ρ=0,038, nilai koefisien=2,461, nilai exp(B)=11,711) artinya masa kerja >4 tahun memiliki risiko keluhan low backpain 11,711 kali lebih tinggi dibandingkan masa kerja ≤4 tahun. Saran untuk pekerjamelakukan pemanasan ringan sebelum bekerja dan mengatur waktu istirahat saat bekerja. Untuk perusahaan mengadakan pelatihan ergonomi, pemasangan poster tentangsikap kerja, dan menyediakan kursi meja kerja ergonomis.Kata Kunci: Keluhan Low Back Pain, Sikap Kerja, Usia, Masa Kerja, Pekerja Sewing

Page 1 of 1 | Total Record : 6