cover
Contact Name
Rifki Septawendar
Contact Email
rifkiseptawendar@yahoo.com
Phone
+62227206221
Journal Mail Official
jkgi.bbk@gmail.com
Editorial Address
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 392 Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Published by Balai Besar Keramik
ISSN : 08545405     EISSN : 26228114     DOI : https://doi.org/10.32537/jkgi
The JKGI contains papers of original research that provide or lead to fundamental principles in the science of ceramics, functional ceramics and ceramic-based composites. These articles include reports of the discovery of new phases, phase relationships, processing approaches and microstructures that relate to ceramic materials and processes. The articles establish the links between processing, structure characterization and properties of ceramics, including modeling approaches that are founded on basic mechanisms. All the published papers must be of enduring value and relevant to the field of ceramics.
Articles 72 Documents
Encapsulation of Fe3O4 with amina modified silica Robby Roswanda; Didin Mujahidin
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 26, No 1 (2017): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v26i1.3915

Abstract

Superparamagnet iron oxide Fe3O4 particles were encapsulated with amina modified silica via Stober Method. The particles generated were rod-like whose length was c.a. 2 µm and the thickness of silica shell was c.a. 75 nm. Magnetization measurements show that the silica shell does not disrupt the superparamagnetic property of Fe3O4. The amine group on the encapsulated particles was confirmed by attaching FITC (Fluorescein isothiocyanate) dye and checked under fluorescence microscope. The encapsulated particle is useful to be modified further for various applications that need magnetic field control.
The Effect of Alkali Addition and Coating Time on Hydrophilic Properties of Antimocrobial Ceramic Tiles Irna Rosmayanti; Rizky Berliana Wijayanti; Eneng Maryani
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 28, No 2 (2019): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v28i2.5759

Abstract

Antimicrobial glaze is used for sanitation needs in special environments such as hospitals or schools. Antimicrobial properties of TiO2 involve photocatalytic activity on  inorganic material. A hydrophilic surface, with contact angle value <65o, is resulted by those activity. In this study, polished tile coating was done using TiO2 material which had been prepared through a dissolving process in sulfuric acid followed by gel formation with addition of 2 types of alkali, ammonia and ammonium bicarbonate. The TiO2 gel formed was dispersed in aquadest and then coated on the surface of the tile by dip coating with various deposition time (3 hours, 6 hours and 53 hours). ANOVA test results represent that both main effect of alkali type and coating time, and interaction effect of these variable produce significant effects on contact angles. Addition of ammonium bicarbonate produce better hydrophilic surface on the tile than addition of ammonia. The longer coating time will increase hydrophilic characteristic of the surface.
Karakteristik Mineralogi Material Biokeramik Jenis Kalsium Fosfat Dari Cangkang Kerang Simping Abdul Rachman; Naili Sofyaningsih; Kristanto Wahyudi
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 27, No 2 (2018): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v27i2.3952

Abstract

Cangkang kerang simping (Amusium pleuronectes) di kab. Brebes telah dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan hiasan dinding. Untuk memberi nilai tambah yang lebih tinggi, cangkang kerang simping bisa digunakan sebagai prekursor kapur untuk membentuk material biokeramik jenis kalsium fosfat dengan metode presipitasi. Proses sintesis dilakukan dengan metode presipitasi basah dengan pengaturan pH 6-7, 7-8 dan 8-9 serta kalsinasi pada suhu 800oC-900oC. Hasil mineralogi dengan menggunakan XRD menunjukkan bahwa suhu kalsinasi tidak memberikan perbedaan bentuk kristal yang signifikan, baik pada suhu 800oC maupun 900oC, namun pengaturan pH sangat berpengaruh terhadap pembentukanfasa mineral. Fasa mineral β-trikalsiumfosfat cenderung terbentuk pada pH 6-7 dan pH 7-8 sedangkan mineral hidroksiapatit (HAp) akan terbentuk pada pengaturan pH 8-9. Hasil analisis gugus fungsi (FTIR) pada pH7-8 menunjukkan bahwa pita serapan vibrasi gugus OH pada panjang gelombang 3650-3000 cm-1 tidak terjadi sehingga fasa mineral yang terbentuk merupakan β-trikalsiumfosfat sedangkan pada pH 8-9 dan suhu kalsinasi 900ºC menunjukkan adanya spektrum dengan pita serapan yang khas pada bilangan gelombang 555,50 dan 609,51 cm-1serta vibrasi gugus OH pada panjang gelombang 3650-3000 cm-1 yang menandakan terjadinya pembentukan fasa mineral hidroksiapatit (HAp).
Pengembangan Bahan Geopolimer dengan Pemanfaatan Limbah Anorganik Tjokorde Walmiki Samadhi; Ryan Christnata Hardika; Randi Liustanto
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 25, No 1 (2016): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v25i1.2347

Abstract

Geopolimer merupakan padatan alkali-aluminosilikat pengganti semen Portland dengan kadar emisi karbon ekivalen yang jauh lebih rendah. Bahan konstruksi ini dihasilkan dari reaksi aluminosilikat padat dengan larutan alkali pekat pada temperatur rendah. Penelitian ini mengkaji kelayakan awal formulasi resep mortar geopolimer yang mengkombinasikan tiga bahan limbah anorganik, yakni abu terbang batubara (ASTM Class F), terak metalurgi EAF, serta abu sekam padi dari industri kecil batubata. Resep mortar yang digunakan adalah limbah anorganik, pasir, larutan KOH 10 M dengan perbandingan 3 bagian berat : 2 bagian berat : 1 bagian berat.  Variasi komposisi limbah anorganik diatur dengan rancangan percobaan simplex centroid. Pengolahan data dengan metode ANOVA menunjukkan bahwa pergeseran komposisi ke arah abu terbang meningkatkan kuat tekan, sementara abu sekam padi menurunkan kuat tekan. Persamaan campuran kuadratik dapat memodelkan kuat tekan sebagai fungsi komposisi dengan memadai. Peningkatan temperatur pengerasan mortar dari kondisi ruang ke 60 oC mempercepat reaksi geopolimerisasi sehingga meningkatkan kekuatanawal mortar. Setelah pengerasan selama 7 hari, mortar geopolimer abu terbang batubara menunjukkan kekuatan yang melebihi ambang batas ASTM C270 (5,2 MPa). Karakterisasi mikrostruktur menunjukkan keberlangsungan reaksi geopolimerisasi dengan baik untuk abu terbang dan terak EAF. Kurang berlangsungnya geopolimerisasi abu sekam padi diduga disebabkan oleh amorfositas bahan yang rendah.
The Influence of NdFeB Particle Sizes on Density and Magnetic Properties of Hybrid Composite Magnet BaO.6(Fe2O3)/NdFeB Tita Oktavia Cahya Rahayu; Handoko Setyo Kuncoro; Tony Kristiantoro
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 27, No 1 (2018): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v27i1.3973

Abstract

Telah dilaksanakan studi tentang pengaruh ukuran butiran NdFeB pada sifat densitas dan kemagnetan bahan magnet komposit hybrid BaO.6(Fe2O3)/NdFeB. Kegiatan penelitian ini meliputi: proses sintesis bahan magnet komposit dalam matrik PVA, pengujian densitas bulk dan karakterisasi kurva hysteresis magnetisasi serta analisis hasil pengolahan data penelitian. Perbandingan komposisi massa BaO.6(Fe2O3):NdFeB ditentukan 1:1. Adapun variasi penelitian diambil dari ukuran butiran NdFeB yang diperoleh berdasarkan standar mesh ayakan 60 (mewakili ukuran 250µm), 230 (63µm), 325 (44µm) dan 400 (37µm) yang mana ukuran butiran BaFe dibuat tetap pada mesh ayakan 325 (44µm). Keempat sampel variasi ini diberi label mesh 60, mesh 230, mesh 325, dan mesh 400. Hasil pengujian densitas bulk menunjukkan kepadatan terbaik untuk sampel mesh 60, hasil ini diikuti secara kuadratik oleh remanensi magnetiknya. Pengamatan parameter kuat medan maksimum dalam kurva histeresis magnetisasi mengindikasikan estimasi temperatur Curie yang paling baik/tinggi untuk sampel mesh 60. Hasil pengujian nilai induksi remanen (Br) dan perhitungan total energi produk maksimum (BHmax) menguatkan bukti hipotesis bahwa sampel mesh 60 (ukuran butiran terbesar) memiliki sifat kemagnetan yang lebih baik dari sampel lainnya.
Studi Awal Pemanfaatan Limbah Lumpur Pengolahan Ilmenit Sebagai Bahan Magnet Eneng Mariani; Tiar Ramadhan; Herlina Damayanti
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 26, No 2 (2017): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v26i2.4120

Abstract

Pengolahan ilmenit menjadi titania menghasilkan limbah berupa lumpur yang banyak mengandung senyawa FeSO4.7H2O dan thenardite (Na2SO4). Oleh karena umumnya bahan magnet mengandung unsur Fe maka limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan magnet. Larutan BaCl2 ditambahkan pada limbah tersebut yang telah dicuci sesuai perhitungan stoikiometri reaksi pembentukan barium heksaferit dengan dua variasi suhu pencampuran yaitu suhu kamar dan 80°C.  Reaksi antara senyawa Fe dalam limbah dan BaCl2 tidak menghasilkan barium heksaferit. Senyawa kimia yang terbentuk adalah barit (BaSO4), hematit (Fe2O3) dan barium ferri oksida. Sebagian larutan BaCl2 yang ditambahkan bereaksi dengan ion sulfat yang lebih reaktif membentuk barit. Sisanya bereaksi dengan ion Fe3+ membentuk barium ferri oksida. Barium ferri oksida yang dihasilkan termasuk jenis magnet keras karena memiliki nilai koersivitas (Hcj) = 0,638-0,711 kOe. Karakteristik magnet lainnya yaitu nilai induksi remanen (Br) = 0,16-0,22 kG, energi maksimal (Bhmax) = 0,001-0,01 MGOe dan densitas = 3,43-3,50 g/cm3.
Kajian Perkembangan Penelitian Glasir untuk Industri Keramik Selama 25 Tahun Terakhir Handoko Setyo Kuncoro; Herlina Damayanti; Naili Sofyaningsih
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 25, No 2 (2016): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v25i2.2666

Abstract

Hasil-hasil penelitian glasir Balai Besar Keramik akan dikaji dalam kaitannya dengan permasalahan di industri keramik di Indonesia. Kajian ini bertujuan mengevaluasi perkembangan penelitian glasir di Balai Besar Keramik (BBK) dalam keterkaitannya dengan topik yang diangkat dan permasalahan di industri keramik Indonesia. Perkembangan penelitian akan dikaji dalam rentang waktu 5 tahunan sesuai topiknya. Isu-isu industri juga diklasifikasikan kedalam 5 topik isu, yakni: bahan baku, teknologi proses, mutu produk, inovasi produk, dan lingkungan. Sampel data diambil dari penelitian-penelitian glasir mulai tahun 1992 hingga 2016 berdasarkan KTI Nasional dalam majalah JKGI dan ITKG.  Sedangkan informasi tingkat permasalahan industri keramik didekati dari jajak pendapat 20 asesor industri keramik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode statistik deskriptif dan inferensial ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil perhitungan ANOVA memberikan nilai p-value dibawah 0,05 dan perhitungan nilai F 4,75 (diatas kriteria F 2,87) yang menunjukkan bahwa penelitian-penelitian glasir selama ini memiliki hubungan yang signifikan dengan permasalahan di industri keramik Indonesia. Walaupun demikian, dalam kaitannya dengan industri keramik yang lebih besar, beberapa hal perlu ditingkatkan dalam penelitian bahan baku dan teknologi proses yang juga dibahas dalam kajian ini.
The Effect Of Blue Methyl Concentration And Contact Time Toward Stain Resistance Tests On Sanytaryware Glaze Hendra Kustiawan; Muhammad Syaifun Nizar
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 28, No 1 (2019): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v28i1.5635

Abstract

The applications of sanitaryware glazed ceramics were exposed to a chemical substance that can leave a stain. One of the example are sanitaryware glaze which according to SNI 797:2018 must pass stain test to comply with the standard. On the SNI 797:2018 stain test procedure, one of the chemicals used are blue methyl with 0,5% concentration and 1 hour contact time. The purpose of this research is to investigate the effect of concentration and contact time duration on the stain resistance result test. Stain resistance test was carried out with methyl blue concentration 0,1-0,5% and contact time 1-24 hour on 540 samples and calculated with statistic which 461 (85.37%) samples pass stain test or unstained, and 79 (14.63%) samples failed stain test or stained. In the statistical calculation the concentration range of the dye is 0.1% -1.5% and the contact time of 1-24 hours is calculated as many as 400 samples. Concentration and contact time have a positive effect and significant on stain resistance test with a regression coefficient of 0,12% for stain color concentration and 0.92% for contact time. Based on the coefficient result, the effect of contact time is greater than the stain color concentration on the stain resistance test.
Synthesis of Anhydrous Dicalcium Phosphate for Precursor of Natural Ceramic Apatite Material Muhammad Syaifun Nizar; Rizky Berliana Wijayanti; Kristanto Wahyudi
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 29, No 2 (2020): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v29i2.6667

Abstract

Dicalcium phosphate is one of the apatite materials used for precursors to synthesize other apatite materials such as tricalcium phosphate, tetracalcium phosphate, and hydroxyapatite. Apatite materials are widely used in the medical field and pharmaceutical industry. This study aims to prepare dicalcium phosphate from natural limestone as a precursor for apatite with an easy-to-apply method for industrial scale. Wet precipitation process was performed to prepare dicalcium phosphate from phosphoric acid and slaked lime or calcium hydroxide with reaction temperature control at around 60⁰C and at pH of 3-4, then drying is carried out at about 180⁰C. The product is characterized for its mineral content by XRD and EDX. Semi-quantitative calculation of the synthesized material contains more than 90% dicalcium phosphate andhydrous, the rest is other apatite minerals. It can be used as a precursor for apatite production.
hal depan jkgi vol.30 no.1 rifki septawendar
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 30, No 1 (2021): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v30i1.7169

Abstract