cover
Contact Name
Siti Khusniyati Sururiyah
Contact Email
alghazali@stainupwr.ac.id
Phone
+6287728622005
Journal Mail Official
sitikhusniyati@stainupwr.ac.id
Editorial Address
Jl. Pahlawan No.05, Rw. I, Kledung Kradenan, Kec. Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah 54171
Location
Kab. purworejo,
Jawa tengah
INDONESIA
Al Ghazali: Jurnal Kajian Pendidikan Islam dan Studi Islam
ISSN : -     EISSN : 25992724     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Al Ghazali merupakanJurnal berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAINU Purworejo. Jurnal ini fokus pada studi kajian teoritis dan kritis seputar pendidikan islam. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun, setiap bulan Juni dan Desember. Jurnal ini berisi kajian ilmiah baik berupa kajian pustaka atau penelitian lapangan, kajian teoretis maupun kajian kritis yang meliputi beberapa ranah kajian sebagai berikut: 1. Pendidikan agama islam secara umum 2. Problematika Pendidikan Agama Islam 3. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam 4. Metodologi Pembelajaran PAI 5. Eavluasi Pembelajaran PAI 6. Kurikulum PAI 7. Kebijakan seputar PAI 8. Media Pembelajaran PAI 9. Pengembangan Materi PAI 10. Dan masalah lain seputar pendidikan agama islam
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 132 Documents
KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM Labaso’, Syahrial
Al Ghazali Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leadership is the most basic thing in organizational management, includingin the field of education. Through a good leadership process, the goals and idealsof the organization can be more easily achieved and realized. This articleexamines conceptually the process of implementing leadership in Islamiceducation. This is seen as important, because the progress and decline of thequality of education is very dependent on the extent to which a leader can carry out his duties and leadership role effectively and efficiently. In this paper, it is found that the fundamental difference between leadership in general, and leadership in Islamic education. That general leadership only focuses on the answer of a leader towards members of the organization. But it is different in Islamic education, which understands that leadership is the task of the Caliphate which emphasizes the importance of answers not only to the members they lead, but also to God Almighty as a source of authority.
RELEVANSI PENDIDIKAN KRITIS DENGAN METODE PENGAJARAN IBNU KHALDUN PADA GENERASI MILENIAL Yarun, Ayuningtias; Khayati, Nur Aeni
Al Ghazali Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang pendidikan yang ada saat ini harus disesuaikan dengan kebutuhan generasi sekarang yang sering dikenal dengan generasi milenial. Munculnya berbagai fenomena kehidupan yang semakin kompleks terutama di era globalisasi generasi milenial yang tentunya berbeda dengan berbagai fenomena generasi sebelumnya. Terlebih dengan arus informasi yang tak terbendung, dimana fenomena ini bagaikan dua mata pisau yang dapat memberikan manfaat dan sebaliknya akan membahayakan generasi itu sendiri jika tidak diarahkan pada jalur dan fungsi yang semestinya sehingga memerlukan terobosan baru dalam pendidikan yang mampu menjawab tantangan milenial saat ini.Artikel ini disusun dengan menggunakan metode library research. Adapun hal yang akan diungkap dalam artikel ini, yaitu: pertama, pendidikan kritis dengan metode pengajaran Ibnu Khaldun, kedua, relevansi pendidikan kritis dengan metode pengajaran Ibnu Khaldun pada generasi milenial.Hasil yang didapatkan pada metode pembelajaran Ibnu Khaldun dengan Paradigma pendidikan kritis yaitu pada proses pembelajran siswa dan guru sama-sama berposisi sebagai subjek yang bersama-sama menjadi pelaku aktif, sedangkan objek dalam pembelajaran tersebut berupa ilmu pengetahuan yang akan dikaji bersama. Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan untuk menjamin kualitas pendidikan pada masa sekarang ini khususnya bagi generasi milenial. Kriteria di atas mengarahkan pada guru, karena lewat gurulah generasi milenial dibentuk. Pendidikan pada masa sekarang sudah jauh berbeda dengan pada masa guru, dimana sekarang siswanya lebih kritis dan juga banyak metode yang digunakan. Namun walaupun kondisinya sudah berbeda, tapi pemikiran Ibnu Khaldun dan teori pendidikan kritis masih digunakan hingga saat ini.
EFEKTIVITAS PENGAWASAN CLOSED CIRCUIT TELEVISION (CCTV) DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KEDISIPLINAN SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XII DI SMK N 3 WONOSARI Purnomo, Aji
Al Ghazali Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The background of the problem in this research is that there is still an indiscipline of students towards school regulations, especially in Islamic Education learning. The indiscipline raises the Muraqabatullah concept that is applied by schools in helping to improve student discipline, namely through Closed Circuit Television (CCTV) in the classroom. This research is a qualitative research by taking place at SMK Negeri 3 Wonosari. Data collection is done by conducting observations, in-depth interviews, and documentation. The validity test of the data used is triangulation with the source. The results of this study indicate that (1) Discipline learning of class XII students at Vocational High School 3 Wonosari takes place quite well, and school regulations run quite well in disciplining students. (2) The effectiveness of CCTV in improving student discipline in Islamic Education learning is considered quite effective. Student‟s discipline is not only due to CCTV factors. (3) The main problem in using CCTV in the classroom is that there is no special attention in supervision. Solution from school; convey to the teacher concerned at a certain time that there are students who are not disciplined in class, additional CCTV monitoring, and periodic maintenance.
PENDIDIKAN ISLAM DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Achadi, Muh. Wasith
Al Ghazali Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pendidikan nasional yang berpijak pada Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentanga system pendidikan nasional telah memberikan ruang yang luas bagi pendidikan Islam dengan berbagai bentuk dan model pelaksanaannya. Bagi muslim di Indonesia, hal ini tentu menjadi suatu hal yang sangat strategis berkaitan dengan kelangsungan pendidikan Islam sebagai salah satu pondasi utama melestarikan dan meneruskan nilai-nilai ajaran Islam melalui proses Pendidikan. Tulisan ini mencermati bagaimana system pendidikan Islam menempatkan posisi dan kedudukan system Pendidikan Islam sebagai suatu sub system dalam system pendidikan nasional, dengan memeperhatikan berbagai aspek yang melingkupinya, serta bagaimana realitas pendidikan Islam/lembaga pendidikan Islam (madrasah/pesantren) di Indonesia. Sehingga akan nampak, kelebihan dan kekurangan dari penempatan posisi tersebut sebagai landasan utama untuk pengembangan penyelenggaraan pendidikan Islam diIndonesia.
KONTEKTUALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN NABI Kharimah, Husna Nashihin,
Al Ghazali Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nabi Muhammad SAW secara tersurat atau secara langsung dalam teks memang tidak menerangkan strategi pengajaran Islam yang sudah dilakukan kepada sahabat. Akan tetapi, stretagi ini secara praksis langsung diterapkan oleh Nabi yang tercermin dalam berbagai Hadist. Untuk itu, kontekstualisasi strategi pembelajaran Nabi dengan menggunakan strategi pembelajaran modern saat ini urgen untuk direalisasikan. Ada tiga Hadist yang akan menjadi fokus kajian kontekstualisasi strategi pembelajaran Nabi yaitu kontekstualisasi strategi pembelajaran dalam Hadist Kafarat Puasa, Hadist Amalan Utama, dan Hadist Zina.Hasil kajian kontekstualisasi ketiga Hadist tersebut menunjukan bahwa strategi Nabi yang terdapat dalam ketiga Hadist tersebut relevan dengan strategi Contextual Teaching and Learning (CTL), meskipun masing-masing Hadist memiliki relevansi yang berbeda-beda. Prinsip strategi Contextual Teaching and Learning (CTL) antara lain konstruksivisme (contructivism), menemukan (inquiry), bertanya (quistioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), penilaian autentik (authentic assessment), dan prestasi belajar.
URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER YANG SESUAI DENGAN FALSAFAH BANGSA INDONESIA Zaman, Badrus
Al Ghazali Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlaq mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlaq mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Dalam mewujudkan pendidikan karakter, tidak dapat dilakukan tanpa penanaman nilai-nilai, karena karakter berasal dari nilai tentang sesuatu. Karakter individu yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila, dikelompokkan dengan dua cara yaitu prinsip empat olah (olah hati, olah pikir, olah raga, olah rasa dan karsa) dan nilai-nilai kewajiban terhadap Tuhan yang maha pencipta, terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan juga alam lingkungan. Ada 18 karakter bangsa yang menjadi target sekaligus indikator keberhasilan pendidikan karakter bagi bangsa meliputi: 1) Religius, 2) Jujur, 3) Toleransi, 4) Disiplin, 5) Kerja keras, 6) Kreatif, 7) Mandiri, 8) Demokratis, 9) Rasa ingin tahu, 10) Semagat kebangsaan, 11) Cinta tanah air, 12) Menghargai prestasi, 13) Bersahabat/Komunikatif, 14) Cinta damai, 15) Gemar membaca, 16) Peduli lingkungan, 17) Peduli sosial dan 18) Tanggung jawab.
NILAI-NILAI FILOSOFIS RELIGIUS SERAT WULANGREH Achadi, Muh. Wasith
Al Ghazali Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya Jawa yang adiluhung tentu memiliki sumber kearifan yang mengakar dari ajaran-ajaran leluhur yang tetaplestari karena merasuk dalam kehidupan keseharian. Akhlak dan moralitas bagi masyarakat Jawa sangat dijunjung tinggi. Karena bagi mereka keutamaan manusia terpancar dari ketinggian moralnya. Serat Wulangreh karya Sinuwun Paku Buwana IV merupakan salah satu karya monumental sebagai warisan sastra budaya Jawa yang konsep-konsep ajarannya sangat mempengaruhi perspektif hidup masyarakat Jawa. Ajaran-ajaran tersebut ternyata banyak memuat dan bersinggungan dengan nilai-nilai keagamaan yang puncak tertingginya adalah upaya menyeimbangkan kehidupan manusia dalam kosmos lahir dan batin, dunia dan akhirat dengan menyandarkan perilaku kehidupan dunia pada nilai ilahiyah transenden. Kata kunci: serat wulangreh; budaya Jawa; pandangan hidup.
PERAN SENTRALISTIK KIAI DALAM MENGEMBANGKAN MADRASAH DINIYAH DI ERA MILENIAL Himatul Munawaroh, Fatqu Rois,
Al Ghazali Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kiai sebutan bagi seseorang yang mengajarkan tentang ilmu agama Islam di Indonesia yang mempunyai peranan penting bagi masyarakat. Seorang kiai mempunyai berbagai metode dalam mensyiarkan agama islam di masyarakat. Metode yang digunakan salah satunya adalah berbasis Madrasah diniyah. Saat ini madrasah diniyah mengalami masalah yang cukup kronis yang dapat memebahayakan eksistensinya. Kiai sebagai penentu arah madrasah diniyah tentu mempunyai pengaruh yang sangat kuat, sehingga maju mundurnya suatu madrasah diniyah tergantung dari pola pikir dan tindak tanduk dari kiainya. Kiai harus mengetahui problematika yang ada dalam madrasah diniyah serta harus mampu membuat metode-metode praktis guna memperkuat lulusannnya. Kiai juga hendaknya memperluas wawasan dan koneksi supaya madrasah diniyah tetap eksis dan bisa memberikan lulusan yang bisa mandiri di masyarakat.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPA TERINTEGRASI MENGGUNAKAN MS.EXCEL BAGI MAHASISWA PGSD/PGMI Susilayati, Muslimah
Al Ghazali Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran IPA terintegrasi menggunakan Ms. Excel dan mengidentifikasi langkah-langkah yang harus disiapkan oleh mahasiswa calon guru maupun guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA menggunakan Ms. Excel. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) model prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran IPA menggunakan Ms. Excel terdiri dari 2 (dua) langkah utama secara berurutan, yaitu tahap pengembangan media pembelajaran tahap pelaksanaan pembelajaran. Tahap pengembangan media pembelajaran IPA terdiri dari 4 langkah, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian produk. Tahap pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan mengidentifikasi isyarat ilmiah pada QS. Al-A’raf ayat 54, penyampaian materi IPA, dan simulasi dengan Ms. Excel.
THE EPISTEMOLOGY OF BAYANI, BURHANI AND IRFANI 'ABID AL JABIRI AND ITS RELEVANCE IN ISLAMIC EDUCATION Rasmuin, Mr.
Al Ghazali Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper describes one of the masterpieceof modern Islamic philosophical thought initiated by Muhammad Abid Al Jabiri. He is an Islamic scientist from Morocco who has used the epistemology method as his analytical knife in studying Arabic-Islamic reasoning. This was the topic of his study because he felt that one of the problems of the destruction of thought, ambiguity and doubt in understanding the knowledge experienced by humans, was a result of epistemological errors. In this paper, we will explain how the epistemology built by Al-Jabiri and its tendency towards the model of the burhani epistemology and how his understanding in his reading of Arabic-reasoning, which he said contained fundamental problems.

Page 2 of 14 | Total Record : 132