cover
Contact Name
Samuel Patra Ritiauw
Contact Email
pritiauw@gmail.com
Phone
+6281320006339
Journal Mail Official
jurnalpedagoogika@gmail.com
Editorial Address
Program Studi PGSD Jl. dr. Tamaela, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
Pedagogika : Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Published by Universitas Pattimura
ISSN : 22526676     EISSN : 2746184X     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Pedagogika : Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan is dedicated to publishing articles concerned with research, theory development, theory of learning, and dinamika education.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 138 Documents
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN JURISPRUDENTIAL PADA MATA PELAJARAN PKn Lisye Salamor
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 4 No 1 (2016): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol4issue1page1-16

Abstract

Mata pelajaran PKn merupakan pelajaran yang sangat penting bagi pembangunan karakter bangsa dan sebagai komponen utama pendidikan, tetapi disisi lain siswa menganggap bahwa PKn sebagai mata pelajaran yang membosankan bahkan cenderung tidak disukai siswa karena materi dan metodenya memang tidak menantang siswa secara intelektual. Hal ini timbul diakibatkan secara substantive mata pelajaran PKn kurang menyentuh kebutuhan siswa/cara penyajiannya tidak membangkitkan minat belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran jurisprodential merupakan salah satu alternatif yang dapat dilaksanakan oleh guru dalam memberdayakan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran PKn. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development dengan menggunakan model pembelajaran jurisprudential. Beberapa hasil temuan dalam penelitian ini yang dapat diungkapkan antara lain : pertama, siswa lebih termotivasi untuk belajar mengkaji dan menganalisa isu-isu atau wacana yang dikembangkan guru sebelum memulai proses pembelajaran, sehingga terjadi proses inquiry. Kedua, siswa memiliki keberanian untuk berpendapat sesuai dengan pemahaman dan pandangannya terhadap isu atau wacana yang dikembangkan. Ketiga, siswa memperoleh pemahaman tentang perbedaan pendapat dan sikap demokratis. Keempat, siswa mampu mengembangkan kemampuan berpik kritis tanpa pemaksaan dari guru ataupun siswa lainnya. Kelima, melalui diskusi kelompok dan tugas kelompok siswa memiliki pemahaman tentang pentingnya kerjasama dalam kelompok.
METODE QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Elsinora Mahananingtyas
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 4 No 1 (2016): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol4issue1page17-25

Abstract

Metode pembelajaran Quantum Learning merupakan metode belajar yang mengajak siswa belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya. Metode pembelajaran Quantum Learning diharapkan dapat menumbuhkan efikasi diri yang tinggi pada setiap siswa. Jika setiap siswa memiliki efikasi diri yang tinggi maka siswa yang nilainya di bawah kriteria ketuntasan minimal pembelajaran IPS akan berkurang. Efikasi diri merupakan kepercayaan diri yang dimiliki oleh setiap orang untuk memotivasi dirinya sendiri agar tetap konsisten dalam belajar untuk mencapai apa yang diinginkan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Pada siklus pertama, belum tampak perubahan yang signifikan terhadap hasil pembelajaran, siswa juga belum terbiasa dengan metode quantum learning, setelah dilanjutkan ke siklus dua tampaklah peningkatan hasil belajar siswa dan efikasi diri siswa meningkat, dibuktikan dengan adanya motivasi diri siswa yang tinggi untuk menyelesaikan tugas-tugas dari guru.
ANALISIS STRUKTUR PENALARAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA SD DI KOTA AMBON Johanes Pelamonia
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 4 No 1 (2016): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol4issue1page26-41

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk melihat proses penalaran pada siswa sekolahdasar di Kota Ambon. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatifdengan pendekatan fenomenologi untuk menggambarkan struktur penalaran siswasekolah dasar dalam pembelajaran sains. Data dalam penelitian ini dikumpulkandengan menggunakan teknik tes terulis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa (1)Penalaran terjadi ketika seseorang mampu menciptakan model mental yangkompatibel dengan realitas. (2) Keterampilan bernalar sudah dimiliki seseorangketika lahir dan perkembangan penalaran merupakan dipengaruhi perkembanganpengetahuan. (3) Struktur pengetahuan bergantung pada kapasitas memori kerjamemahami makna verbal dari suatu konsep dan menghubungkannya dengankonsep lain.
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SOSIAL INKUIRI Samuel Patra Ritiauw; Lisye Salamor
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 4 No 1 (2016): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol4issue1page42-56

Abstract

Kurikulum 2013 pada sekolah dasar mengembangkan prinsip pembelajaran terintegrasi di mana posisi pembelajaran IPS sebagai pengait antar mata pelajara. Dengan berpatokan pada prinsip tersebut, maka sesungguhnya pembelajaran di sekolah dasar diberikan kesempatan yang seluasnya agar guru dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Untuk menjembatani pembelajaran tersebut, maka model pembelajaran sosial inkuiri merupakan salah satu model yang tepat dalam menumbuhkan keterampilan berpikir dan jiwa sosial siswa sekolah dasar.
PERAN SELF REGULATION DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SEBAGAI UPAYA MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045 Sri Hapsari
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 5 No 1 (2017): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol5issue1page1-11

Abstract

The purpose of this research is to determine the role of self regulation in enhancing the ability of creative thinking in social studies teaching and learning. Therefore, the author conducted a survey on junior high school in South Tangerang, Banten. Students ability to organize themselves into an important key in developing the ability to think creatively. Students will know what you want to achieve so that he has a conscious effort to focus the attention and the ability to complete the task. Ability is what is required by Indonesian golden generation because they will be dealing with a very complex challenge. The golden generation should be given so that the provision could be responsible for the lives of himself and his people.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BAGI SISWA KELAS 5 SD NEGERI TOISAPU Nathalia Yohanna Johannes
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 4 No 1 (2016): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol4issue1page57-66

Abstract

Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen pada hakekatnya berpangkal atau berpokok kepada Allah sendiri karena Allah-lah yang menjadi Pendidik Agung bagi umat-Nya. Oleh sebab itu pembelajaran Pendidikan Agama Kristen perlu dirancang dengan baik, dengan metode yang tepat maupun cara pembelajaran yang kreatif dan efisien. Rancangan pembelajaran tersebut harus mampu menjadikan anak memiliki landasan kepercayaan yang kokoh kepada Tuhan Yesus.Sekolah Dasar adalah pondasi awal bagi siswa untuk bisa meneladani hal-hal yang baik.Pertumbuhan iman anak yang signifikan kepada Tuhan Yesus patut dibangun pada masa ini.Oleh sebab itu Pendidikan Agama Kristen sebagai sebuah mata pelajaran yang menekankan pendidikan karakter dan budi pekerti membutuhkan sebuah model pembelajaran yang menarik bagi siswa. Model yang mampu memotivasi siswa untuk berbicara, mengeluarkan pendapat serta memiliki hubungan kerja sama antara satu siswa dengan siswa yang lain. Kemampuan berbicara dan mengeluarkan pendapat tentunya sangat baik untuk mendorong siswa dalam memiliki kecakapan untuk bersaksi kepada orang lain tentang perbuatan-perbuatan Allah dalam dirinya. Dengan rancangan yang tepat, hasil belajar dalam Pendidikan Agama Kristen tentu akan meningkat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tipe penelitian tindakan kelas yang bertempat di SD Negeri Toisapu Ambon.Penelitian dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran TSTS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran TSTS berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.Pendidikan Agama Kristen
DAMPAK BULLYING BAGI KALANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Yuyun Elisabeth Patras; Fajar Sidiq
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 5 No 1 (2017): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol5issue1page12-24

Abstract

The research is a study case, its location in the Ciparigi State Elementary School Bogor, West Java. The focus of this research is the impact of bullying for the social interaction of elementary school students. Data collection technique form is through observation, interviews and documentation. Validity of data examination that used are credibility, transferability, dependability and confirmability. Analysis of data that used is qualitative descriptive. The results were showed that forms of bullying occurs in Ciparigi Elementary School including physical bullying and verbal bullying. As a result, subjects had a impact on the social interaction that makes the subject difficult to interact with the environment because it is always on a bully by the other students. Difficulty interacting is a major problem faced by the subject because the subject becomes not dare to start interacting not only to his friend, but the teachers as well as parents. Conclusions from this research is the impact of bullying on the victim's social interactions at school or outside the school.
PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING (MIND MAPPING) TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN GEOGRAFI Ferdinand S. Leuwol
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 4 No 2 (2016): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol4issue2page67-79

Abstract

Penelitian ini adalah sebuah penelitian eksperimen untuk melihat apakah metode Quantum Learning dengan teknik peta pikiran (mind mapping) dapat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa dimana Sampel penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Randomized Control Group Pre test-Post test Design. Pengaruh perlakuan diperhitungkan melalui perbedaan (gain) pre test dan post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah berlangsungnya kegiatan pembelajaran, dimana kelompok eksperimen menggunakan metode Quantum Learning dengan teknik peta pikiran dan kelompok kontrol melalui penerapan teknik pencatatan rangkuman, maka diadakan post test untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa. dilihat dari nilai rata-rata pre test dan post test kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol, maka kedua kelompok mengalami peningkatan hasil belajar. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan rata-rata skor pada tahap I dari 7,98 menjadi 11,17, tahap II dari 8,02 menjadi 13,31, dan tahap III dari 7,69 menjadi 13,83. Sedangkan kelompok kontrol pada tahap I dari 8,59 menjadi 11,98, tahap II dari 8,83 menjadi 12,98, dan tahap III dari 8,4 menjadi 12,26. Dengan adanya peningkatan hasil tes kedua kelompok, maka dapat menunjukkan bahwa metode Quantum Learning teknik peta pikiran dan teknik pencatatan rangkuman dapat meningkatkan hasil prestasi belajar mahasiswa.
IMPLEMENTASI TEORI GENETIK EPISTEMOLOGY DALAM PEMBELAJARAN GUNA MEMANTAPKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA SEKOLAH Agus Ufie
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 5 No 1 (2017): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol5issue1page25-43

Abstract

Keberhasilan proses belajar mengajar tercermin dalam peningkatan hasil belajar, dan untuk mencapai hasil belajar dibutuhkan peran aktif seluruh komponen pendidikan, terutama siswa yang berperan sebagai input sekaligus sebagai output, serta guru sebagai fasilitator. Dengan demikian maka guru sangat diharapkan dapat memahami perkembangan peserta didik sesuai dengan tingkatan perkembangan pengetahuan mereka sebagaimana yang dikembangkan oleh Jean Piaget dalam teori Genetik Epistemology. Oleh karena itu, maka teori dalam ilmu pengetahuan pada hakikatnya adalah seperangkat konsep yang saling terkait yang digunakan untuk menjelaskan sekumpulan data untuk membuat prediksi tentang hasil dari suatu kegiatan eksperimen di masa depan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pengenalan secara utuh teori Genetik Epistemology dapat membantu guru dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih berpihak pada siswa dan dapat disesuaikan dengan tingkat kognitif setiap siswa.
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Elsa Latupeirissa
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 4 No 2 (2016): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol4issue2page80-86

Abstract

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau tidak bertatap muka dengan orang lain. Paragraf argumentasi merupakan paragraf yang berisi argumen-argumen, disertai bukti, fakta, contoh yang konkrit dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca. Model Pembelajaran Group Investigation merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman melalui berbagai kegiatan, dan hasil yang diharapkan sesuai dengan perkembangan yang dilalui siswa. Pembelajaran ini akan sangat aktif karena melibatkan siswa dalam menyelesaikan masalah dalam hal ini mampu untuk menulis paragraf argumentasi.

Page 1 of 14 | Total Record : 138