cover
Contact Name
Arnold Christian Hendrik
Contact Email
arnold_hendrik@yahoo.cp.id
Phone
+6281339185757
Journal Mail Official
indigenousbiologiukaw@gmail.com
Editorial Address
Jalan adi sutjipto, Oesapa, Kupang
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Indigenous Biologi
ISSN : 26144816     EISSN : 26569787     DOI : https://doi.org/10.33323/indigenous
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Indigenous Biologi (JIB) adalah jurnal menggunakan double blind peer review dan akses terbuka yang menerbitkan penelitian penting dan penting dari semua bidang bidang biosciences seperti keanekaragaman hayati, biosistematik, ekologi, fisiologi, perilaku, genetika dan bioteknologi. Meliputi semua bentuk kehidupan, mulai dari mikroba, jamur, tumbuhan, hewan, dan manusia, termasuk virus.
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 3 (2021): Indigenous Biologi" : 4 Documents clear
ISOLASI DAN SKRINING ACTINOMYCETES ENDOFITIK PADA AKAR MANGROVE YANG BERPOTENSI MENGHASILKAN ENZIM HIDROLITIK Stormy Vertygo
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 4 No 3 (2021): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v4i3.264

Abstract

Actinomycetes termasuk kelompok mikroorganisme prokariotik yang telah lama dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri karena kemampuannya untuk menghasilkan metabolit primer dan sekunder yang sangat beragam. Di alam, kelompok mikroorganisme ini paling banyak hidup di tanah namun telah berhasil diisolasi pula dari dalam tubuh makhluk hidup sebagai organisme endofitik. Pada penelitian ini, isolasi Actinomycetes Endofitik telah berhasil dilakukan dari perakaran Mangrove yang hidup di perairan pantai Oesapa, kota Kupang. Proses isolasi menghasilkan 3 isolat Actinomycetes Endofitik, yaitu: isolat A11, A12 dan A2, yang kemudian dilanjutkan ke tahapan skrining untuk melihat kemampuan katalitiknya dalam mendegradasi substrat selulosa, amilum, lipid dan protein. Berdasarkan hasil uji skrining, ketiga isolat memiliki minimal salah satu dari enzim hidrolitik yang diujikan. Isolat A11 menunjukkan hasil uji positif terhadap enzim Amilase yang tinggi dan juga terhadap enzim Lipase. Isolat A12 menunjukkan hasil uji positif terhadap enzim Amilase yang tinggi dan juga terhadap enzim Lipase dan Protease. Isolat A2 mengandung keempat enzim hidrolitik yang diujikan sehingga dapat dianggap sebagai jenis isolat yang paling ideal apabila akan dikembangkan produktivitas enzim hidrolitiknya untuk dikembangkan sebagai imbuhan pakan ternak (feed additives). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan juga kontribusi bagi pengembangan komoditas peternakan di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi NTT misalnya melalui pengembangan produk pakan ternak berkualitas yang memanfaatkan sumber daya lokal.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI PEWARNA ALAMI TENUN IKAT DARI DESA HUNDIHOPO , KECAMATAN ROTE TIMUR, KABUPATEN ROTE NDAO Alan Charis Sabuna; Arnold Christian Hendrik; Novi I. Bullu
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 4 No 3 (2021): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v4i3.271

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi antioksidan dan antibakteri dari ekstrak pewarna alami tenun ikat dari desa Hundihopo, Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2018 di Laboratorium Biosains Universitas Nusa Cendana Kupang untuk uji antioksidan, dan Laboratorium Biologi Universitas Kristen Artha Wacana untuk uji antibakteri. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental di laboratorium yang terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama ekstraksi dengan memanaskan bahan pewarna dengan air, dilanjutkan tahap kedua uji antioksidan menggunakan metode DPPH dan uji antibakteri menggunakan metode difusi agar. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak pewarna alami mengkudu, mengkudu + loba, dan tarum memiliki nilai IC50 6367,5 ppm, 3707,77 ppm, dan 3037,5 ppm sehingga berpotensi sebagai sumber antioksidan alami kategori sangat lemah. Diameter zona hambat ekstrak pewarna alami mengkudu + loba memiliki diameter zona hambat 10,1 ± 0,22 mm pada konsentrasi 5000 ppm sehingga termasuk antibakteri alami kategori lemah.
IDENTIFIKASI JENIS LUMUT (BRIOPHYTA) DI KAWASAN CAGAR ALAM GUNUNG MUTIS, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN (TTS) novi ivonne bullu
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 4 No 3 (2021): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v4i3.269

Abstract

Keanekaragaman tumbuhan lumut (Bryophyta) di wilayah NTT belum banyak terungkap khususnya di Kawasan Gunung Mutis Desa Fatumnasi, kecamatan Fatumnasi Kabupaten TTS. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Jenis-jenis lumut (Briophyta) apa saja yang terdapat di Kawasan Cagar Alam Gunung Mutis, Kabupaten TTS. Penelitian dilakukan dengan metode jelajah, pengamatan dilakukan pada setiap individu lumut yang ditemukan di lokasi penelitian.Titik penjelajahan di mulai dari kaki Gunung Mutis sampai ke puncaknya. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakn tabel dan identifikasi jenis lumut menggunakan Ensiklopedia Dunia Tumbuhan Lumut (Sohono Budi,2015) dan jurnal yang terkait dengan lumut. Berdasarkan hasil penelitian di kawasan cagar alam gunung mutis di temukan 6 jenis lumut dari 2 kelas yang berbeda yaitu lumut daun dan lumut hati yang hidup di habitat yang berbeda yaitu di batu, tanah, batang pohon yang masih hidup dan yang telah mati atau lapuk, Pengukuran kondisi lingkungan atau faktor abiotik pada lokasi penelitian meliputi suhu lingkuangn, kelembaban udara, pH tanah, kelembaban tanah dan ketinggian lokasi penelitian. Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa agar alam gunung mutis memiliki kisaran suhu lingkungan 14 – 29 0C, kelembaban udara 65 – 75 %, pH tanah 7, kelembaban tanah 5,5 – 7 % dan ketinggian lokasi 1.500 ‑2.458 m dpl. Kesimpulan dari penelitian ini ada 6 jenis lumut yang di temukan pada cagar alam gunung mutis yaitu 5 jenis dari kelas lumut daun (barbella flagellifera, Barbulla s dicranoloma braunii, meteoriumsub polythrichum dan campylopodium khasianum) dan 1 jenis dari kelas lumut hati (jungermannia tetragona ) masing-masing jenis dari setiap lumut daun habitatnya bervariasi ada yang hidup pada substrat tanah,batuan, pohon dan kayu lapuk sedangkan untuk 1 jenis lumut hati yang ditemukan habitatnya hanya pada tanah.
ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DESA PUKUAFU KECAMATAN LANDU LEKO KABUPATEN ROTE NDAO yanti daud
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 4 No 3 (2021): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v4i3.270

Abstract

Pemanfaatan tumbuhan yang berkhasiat masih banyak digunakan oleh sejumlah masyarakat tidak terkecuali oleh masyarakat Desa Pukuafu Kecamatan Landu Leko Kabupaten Rote Ndao. Hanya saja, saat ini pengetahuan tersebut belum terdokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan obat sebagai obat tradisional. Jenis penelitian ini adalah survey eksploratif dengan teknik wawancara semi terstruktur. Analisis data secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian teridentifikasi 20 spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit. Organ tumbuhan yang digunakan adalah daun, akar, kulit batang, pucuk daun dan batang. Cara pengolahan yang lakukan dengan cara direbus, dihaluskan dan dibilas. Terdapat 19 jenis penyakit yang dapat disembuhkan dengan menggunakan tumbuhan obat yaitu: sakit gigi, diabetes, demam, cacar air, wasir, muntaber, infeksi saluran kencing, demam, hepatitis, gangguan saraf, gatal-gatal, batuk berdahak, cacingan, melancarkan ASI, hipertensi, menurunkan kolesterol, usus buntu, malaria dan rematik.

Page 1 of 1 | Total Record : 4